Observasi Adalah: Definisi, Metode, dan Contoh dalam Penelitian
Ciri khas metode observasi terletak pada keterlibatan langsung dengan objek yang diteliti.
Daftar Isi
Secara harfiah, observasi adalah kegiatan peninjauan secara cermat. Kelebihan observasi terletak pada kemampuannya dalam menghasilkan data deskriptif yang akurat dan faktual.
Metode observasi merupakan metode yang cukup populer untuk mengamati secara langsung terkait kondisi objek demi mendapatkan data real time, juga disebut sebagai assessment.
Oleh karena itu, metode observasi sangat direkomendasikan apabila kamu ingin melakukan penelitian di bidang sosial. Observasi akan membantu-mu melihat fenomena secara real-time dengan terjun langsung ke lapangan tanpa mengandalkan informasi dari pihak ketiga.
Jenis-Jenis Observasi dalam Penelitian
Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan informasi terkait perilaku, tindakan, atau objek yang diteliti. Jadi, observasi tidak terbatas pada penelitian ilmiah saja ya! beberapa kegiatan mengamati juga disebut sebagai observasi.
Ciri khas metode observasi terletak pada keterlibatan langsung dengan objek yang diteliti, meskipun ada beberapa jenis observasi tidak mengharuskan peneliti untuk terlibat langsung.
Nah untuk menyesuaikan kebutuhan penelitian-mu, kamu dapat melihat jenis-jenis observasi menurut ahli, yaitu:
Observasi Partisipatif
Jenis observasi partisipatif akan melibatkan kamu sebagai peneliti untuk tidak hanya mengamati, tetapi juga ikut terlibat di dalam kegiatan objek penelitian.
Misalnya, ketika kamu meneliti kebiasaan karyawan di tempat kerja, kamu tidak hanya menilai mereka dari pedoman observasi yang dibuat, melainkan juga ikut aktif di dalam aktivitas sehari-hari mereka.
Pada jenis observasi ini, kamu dapat mengamati perilaku verbal, ekspresi wajah, bahasa tubuh, lingkungan kantor, hingga cara mereka berinteraksi dengan lingkungannya.
Observasi Non-Partisipatif
Sebaliknya, observasi non-partisipatif dapat dilakukan tanpa keterlibatan peneliti di dalam aktivitas subjek. Sederhananya, kamu hanyalah pengamat dari luar yang bertugas untuk menilai subjek penelitian.
Metode ini cocok untuk situasi di mana kehadiran peneliti mungkin mempengaruhi perilaku subjek yang diteliti.
Observasi Terstruktur
Observasi terstruktur dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disiapkan sebelumnya, seperti daftar perilaku yang perlu dicatat, kriteria yang harus diperhatikan, atau format pencatatan data yang sistematis.
Metode ini cocok digunakan ketika peneliti ingin memastikan semua aspek diamati dengan konsisten. Jenis observasi ini juga cocok dilakukan apabila kamu telah memiliki kriteria penilaian tertentu terhadap subjek penelitian.
Observasi Tidak Terstruktur
Sebaliknya, observasi tidak terstruktur bersifat lebih fleksibel, di mana peneliti tidak memiliki panduan khusus dan lebih mengandalkan pengamatan spontan.
Jenis metode ini populer untuk mendapatkan data deskriptif yang bukan berupa angka-angka.
Sebab, observasi terstruktur dapat memungkinkan peneliti untuk mengungkap pola perilaku yang tidak terduga atau belum diprediksi sebelumnya.
Prosedur Melakukan Observasi yang Efektif
Observasi adalah salah satu metode penilaian atau assessment, untuk mendapatkan hasil observasi yang akurat, ada beberapa prosedur yang dapat kamu ikuti, seperti:
Menetapkan Tujuan Observasi
Sebelum melakukan observasi, tentukan tujuan utama dari penilaian yang kamu lakukan; apa yang ingin diketahui dan mengapa observasi ini dilakukan.
Kamu dapat menentukan tujuan observasi dengan mengetahui terlebih dahulu, problem research tentang apa yang akan di observasi, baik dari masalah yang ada ataupun dari beberapa penelitian terdahulu.
Menentukan Objek yang Akan Diamati
Setelah mengetahui apa problem dan tujuan observasi dilakukan, kamu dapat menentukan objek yang akan diamati.
Misalnya, dalam konteks observasi penelitian pendidikan, apakah observasi akan difokuskan pada perilaku siswa, guru, atau interaksi di kelas?
Menyusun Panduan Observasi
Setelah itu, kamu dapat menyusun pedoman observasi. Namun hal ini adalah opsional dan dapat dilakukan apabila kamu memilih jenis observasi terstruktur.
Pedoman observasi ini dapat berupa daftar periksa (checklist), skala penilaian, atau format catatan lapangan yang terstruktur.
Keuntungan dan Kelemahan Metode Observasi
Mendapatkan data real time di lapangan merupakan salah satu keuntungan memilih metode observasi dalam penelitian.
Tetapi, sama hal-nya dengan metode penelitian lain, ada beberapa keuntungan dan kelemahan observasi yang perlu dipertimbangkan seperti:
Keuntungan
- Data diperoleh secara langsung dan aktual, ketika kamu mengamati suatu fenomena melalui observasi, kamu akan mendapat data langsung dari situasi nyata sehingga data yang diperoleh lebih akurat dan mencerminkan keadaan sebenarnya;
- lebih mudah memahami problem, observasi adalah kegiatan penelitian yang memungkinkan kamu sebagai peneliti untuk memahami secara langsung bagaimana subjek penelitian-mu berinteraksi dan mengenai masalah atau isu penelitian;
- mengetahui perilaku non-verbal, melalui observasi kamu juga dapat menangkap berbagai bentuk komunikasi non-verbal lho. Misalnya, kamu dapat mengamati ekspresi wajah, gestur tubuh, dan intonasi suara yang mungkin tidak terungkap melalui metode lain.
Dengan metode observasi, kamu juga dapat mengungkapkan fenomena baru, bahkan problem penelitian yang mungkin belum teridentifikasi sebelumnya.
Kelemahan:
- Data yang diperoleh bisa jadi subjektif, ini karena kegiatan observasi adalah bagian dari penilaian peneliti terhadap subjek penelitian, sehingga data penelitian bisa menjadi kurang objektif;
- membutuhkan waktu dan biaya, sebagai bentuk penilaian, observasi seringkali membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang cukup besar, terutama untuk penelitian yang melibatkan pengamatan berulang;
- reaktivitas, atau keadaan ketika subjek menyadari bahwa mereka sedang diamati, perilaku mereka mungkin berubah (efek hawthorne), sehingga data yang diperoleh menjadi bias; dan terakhir,
- terbatasnya akses karena tidak semua situasi atau kelompok sosial dapat diakses untuk tujuan observasi, sehingga dapat membatasi generalisasi hasil penelitian.
Contoh Aplikasi Observasi di Berbagai Bidang
Observasi adalah metode penilaian yang dapat digunakan dalam berbagai bidang untuk memahami fenomena yang berbeda.
Berikut beberapa contoh penerapannya:
Observasi Pendidikan
Observasi pendidikan dapat dilakukan dengan mengamati interaksi guru-siswa, melihat bagaimana guru menyampaikan materi, cara siswa merespons, dan dinamika kelas secara keseluruhan.
Observasi di bidang pendidikan juga dapat dilakukan dengan mengamati efektivitas suatu program pembelajaran baru terhadap perubahan perilaku siswa.
Observasi Psikologi
Observasi psikologi biasanya dilakukan dalam bentuk penilaian, seperti perkembangan kognitif dan sosial.
Misalnya, kamu dapat mengamati perkembangan motorik, kognitif, perilaku individu dengan kesehatan mental untuk memahami gejala dan pola perilaku mereka.
Observasi Sosial
Observasi sosial biasanya dilakukan melalui studi etnografi komunitas untuk memahami norma, nilai, dan struktur sosial dalam masyarakat tertentu.
Observasi jenis ini juga dapat dilakukan untuk mengamati keberhasilan program sosial, seperti CSR di perusahaan.
Observasi Bisnis
Observasi bisnis adalah pengamatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi preferensi, kebiasaan belanja, serta reaksi terhadap produk baru.
Jenis observasi ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif srategi pemasaran/bisnis yang telah dilakukan.
Perbedaan Observasi dengan Metode Penelitian Lain
Kapan sebaiknya menggunakan observasi dibandingkan dengan metode lain seperti wawancara atau survei?
Beberapa poin yang perlu dipertimbangkan adalah:
- Observasi lebih unggul ketika peneliti ingin mengamati perilaku yang terjadi secara alami tanpa terpengaruh oleh keberadaan peneliti.
- Wawancara lebih baik digunakan ketika informasi yang dicari bersifat subjektif, seperti pendapat atau persepsi pribadi.
- Survei cocok ketika peneliti ingin mendapatkan data dari populasi yang lebih besar dalam waktu singkat.
Kesalahan Umum dalam Observasi dan Cara Menghindarinya
Beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dalam observasi, beserta cara menghindarinya:
- Bias Observasi
Bias dapat muncul ketika peneliti membawa asumsi pribadi atau interpretasi subyektif terhadap hasil observasi. Untuk mengurangi bias, gunakan pedoman yang objektif dan lakukan observasi oleh lebih dari satu peneliti. - Kurangnya Persiapan
Observasi yang tidak terencana dapat menghasilkan data yang tidak valid. Pastikan untuk menyiapkan panduan dan alat bantu seperti checklist atau rekaman. - Dokumentasi yang Kurang Detail
Catatan yang tidak lengkap atau tidak terstruktur akan menyulitkan analisis. Oleh karena itu, pastikan semua detail penting dicatat dengan baik, termasuk konteks dan situasi pengamatan.
Kesimpulan
Observasi adalah metode yang efektif untuk memahami perilaku, interaksi, dan fenomena yang terjadi secara langsung.
Dengan memilih jenis observasi yang sesuai, mengikuti prosedur yang tepat, dan menghindari kesalahan umum, peneliti dapat mengumpulkan data yang valid dan akurat.
Pertimbangkan penggunaan observasi dalam penelitian ilmiah atau sosial untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap objek yang diteliti.
Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari