Apa Itu Perusahaan Manufaktur: Pengertian dan Contohnya
Perusahaan manufaktur adalah jenis perusahaan yang berfokus pada pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang siap dipasarkan.
Daftar Isi
Perusahaan manufaktur adalah jenis perusahaan yang berfokus pada pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang siap dipasarkan.
Apabila Anda tertarik untuk mencari tahu lebih dalam mengenai perusahaan manufaktur, berikut dalam artikel ini kami akan membahas secara lengkap mengenainya.
Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai pengertian perusahaan manufaktur, ciri-ciri, proses produksi, dan contoh-contohnya.
Pengertian Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur adalah jenis perusahaan yang melakukan kegiatan produksi barang secara massal dengan mengubah bahan baku menjadi produk jadi melalui serangkaian proses manufaktur.
Dalam perusahaan manufaktur, ada penekanan pada pembuatan dan pengolahan barang fisik yang memiliki nilai tambah melalui proses produksi.
Perusahaan manufaktur melibatkan berbagai kegiatan, mulai dari perencanaan produksi, pengadaan bahan baku, pengelolaan inventaris, proses produksi, pengendalian kualitas, hingga distribusi produk jadi ke pasar.
Tujuan utama perusahaan manufaktur adalah menghasilkan barang dengan kualitas yang konsisten, efisiensi produksi yang tinggi, serta memenuhi permintaan pasar.
Ciri-Ciri Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari jenis perusahaan lainnya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri perusahaan manufaktur.
1. Inventaris Berbentuk Fisik
Salah satu ciri khas perusahaan manufaktur adalah adanya inventaris berbentuk fisik. Inventaris fisik ini terdiri dari bahan baku, komponen, dan produk setengah jadi atau jadi yang tersedia di gudang atau area penyimpanan perusahaan.
Inventaris fisik ini diperlukan dalam proses produksi perusahaan manufaktur karena mereka membutuhkan stok bahan baku yang cukup untuk menjalankan operasional produksi secara lancar.
2. Pengolahan Bahan Mentah ke Produk Jadi
Dalam praktiknya, perusahaan manufaktur berfokus pada tahapan produksi yang melibatkan transformasi bahan mentah menjadi barang jadi yang siap dipasarkan.
Mereka menggunakan berbagai proses, teknik, dan mesin untuk mengolah bahan baku menjadi produk yang memiliki nilai tambah.
Proses ini mencerminkan esensi perusahaan manufaktur dalam menciptakan nilai tambah melalui transformasi bahan mentah menjadi produk yang siap digunakan oleh konsumen.
3. Pendapatan Utama Berasal dari Penjualan
Dalam bisnis manufaktur, perusahaan menghasilkan nilai ekonomi dengan mengubah bahan baku menjadi produk jadi yang dapat dijual kepada konsumen atau pihak lain dalam rantai pasokan.
Penjualan produk menjadi sumber pendapatan utama bagi perusahaan manufaktur, dan keberhasilan mereka dalam menjual produk tersebut secara efektif mempengaruhi kinerja keuangan dan pertumbuhan perusahaan.
Oleh karena itu, perusahaan manufaktur mengarah pada upaya yang berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, dan daya saing produk mereka guna mendapatkan pendapatan yang optimal dari pasar.
Proses Produksi dalam Perusahaan Manufaktur
Setiap perusahaan manufaktur dapat memiliki proses produksi yang sedikit berbeda tergantung pada jenis produk yang dihasilkan, namun ada beberapa tahapan umum yang umumnya dilalui dalam proses produksi. Berikut adalah penjelasannya.
1. Perencanaan dan Perancangan Produk
Tahap ini melibatkan penelitian pasar, analisis kebutuhan konsumen, dan perancangan produk yang akan diproduksi.
Perusahaan manufaktur mengidentifikasi spesifikasi produk, membuat desain produk, dan membuat rencana produksi yang memenuhi standar kualitas dan kebutuhan pelanggan.
2. Pengadaan Bahan Baku
Tahap ini melibatkan pengadaan bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi. Perusahaan manufaktur mencari pemasok yang dapat menyediakan bahan baku dengan kualitas yang baik dan harga yang kompetitif.
Setelah bahan baku diterima, mereka diperiksa untuk memastikan kualitasnya dan disimpan dengan baik sebelum digunakan dalam proses produksi.
3. Persiapan Produksi
Tahap ini melibatkan persiapan dan pengaturan mesin, peralatan, dan fasilitas produksi. Perusahaan manufaktur mempersiapkan area kerja, mengatur alur produksi, dan menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi.
Hal ini termasuk pemasangan dan penyetelan mesin, persiapan peralatan produksi, dan pengaturan lini produksi.
4. Produksi
Tahap produksi adalah inti dari proses produksi. Bahan baku diolah dan dimanipulasi sesuai dengan rencana produksi yang telah ditetapkan.
Contoh dari langkah-langkah produksi ini bisa berupa pemotongan, penggilingan, pengecoran, pengelasan, perakitan komponen, dan berbagai proses lainnya yang diperlukan untuk menghasilkan produk jadi.
Selama tahap ini, perusahaan manufaktur juga memantau kualitas produk secara terus-menerus melalui pengujian dan inspeksi.
5. Pengujian Kualitas
Tahap ini melibatkan pemeriksaan kualitas produk untuk memastikan bahwa produk memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Pengujian kualitas dapat dilakukan di berbagai tahap produksi, mulai dari pengujian bahan baku hingga pengujian produk jadi.
Tes meliputi pengujian fungsionalitas, kekuatan, dimensi, ketahanan, dan atribut kualitas lainnya yang relevan.
6. Pengemasan
Setelah produk selesai diproduksi dan lulus pengujian kualitas, tahap ini melibatkan pengemasan produk sesuai dengan standar dan persyaratan yang ditentukan. Hal ini meliputi pengepakan, pengemasan, penandaan, dan pemberian label pada produk.
Tujuan dari tahap ini adalah melindungi produk dari kerusakan selama transportasi dan memberikan informasi yang diperlukan kepada konsumen.
7. Distribusi
Tahap terakhir adalah penyimpanan produk jadi dan distribusi ke pasar. Produk jadi disimpan dalam gudang atau fasilitas penyimpanan yang sesuai sebelum dikirim ke pelanggan atau distributor.
Perusahaan manufaktur juga mengelola logistik dan pengiriman produk sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pelanggan.
Contoh-Contoh Perusahaan Manufaktur
Terdapat banyak jenis perusahaan manufaktur yang tersebar di Indonesia. Beberapanya fokus pada sektor pengadaan alat berat, barang konsumsi, dan bahan kimia. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Sektor Pengadaan Alat Berat
Sektor ini mengacu pada perusahaan yang spesialisasinya adalah memproduksi dan menyediakan peralatan berat untuk digunakan dalam berbagai industri.
Misalnya, mesin-mesin berukuran besar dan berat seperti excavator, buldoser, truk pengangkut, mesin konstruksi, dan peralatan lainnya yang digunakan untuk keperluan konstruksi, pertambangan, industri, dan sektor infrastruktur. Contohnya adalah PT Trakindo Utama dan PT United Tracktors.
2. Sektor Barang Konsumsi
Dalam sektor ini, perusahaan manufaktur berfokus pada pembuatan produk yang digunakan secara langsung oleh masyarakat umum, seperti peralatan rumah tangga, makanan dan minuman, pakaian, sepatu, dan produk sehari-hari lainnya.
Perusahaan dalam sektor ini berupaya untuk menciptakan produk yang menarik, fungsional, dan berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen. Contohnya, Indofood Sukses Makmur dan Unilever.
3. Sektor Barang Kimia
Perusahaan dalam sektor ini berfokus pada pembuatan, pengolahan, dan formulasi bahan kimia yang digunakan dalam berbagai industri.
Mereka memproduksi bahan kimia seperti bahan baku untuk industri farmasi, bahan kimia industri, bahan kimia pertanian, bahan kimia konstruksi, kosmetik, bahan kimia untuk perawatan pribadi, dan banyak lagi. Contohnya Kimia Farma dan Kalbe Farma.
Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa perusahaan manufaktur merupakan entitas bisnis yang berfokus pada produksi barang fisik melalui serangkaian kegiatan terorganisir.
Perusahaan manufaktur memiliki ciri-ciri tertentu, seperti inventaris yang berbentuk fisik, proses pengolahan bahan mentah ke produk jadi, dan sumber pendapatan utama yang berasal dari penjualan.
Selain itu, di Indonesia sendiri perusahaan manufaktur setidaknya terbagi ke dalam sektor pengadaan alat berat, barang konsumsi, dan barang kimia.
Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari