Apa Itu Surat Peringatan dan Manfaatnya
Surat Peringatan (SP) merupakan salah satu alat manajemen yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memberikan peringatan
Daftar Isi
Surat Peringatan (SP) merupakan salah satu alat manajemen yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memberikan peringatan atau teguran kepada karyawan atau pihak lain yang melakukan pelanggaran aturan atau kebijakan perusahaan.
Meskipun surat ini bertujuan untuk memberikan peringatan, tapi tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki kinerja karyawan atau pihak lain.
Oleh karena itu, diharapkan setelah menerima surat peringatan, sehingga kinerja mereka menjadi lebih baik dan sesuai dengan aturan dan kebijakan perusahaan.
Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai definisi dan fungsi dari surat peringatan, jenis-jenisnya, serta apa saja prosedurnya. Selain itu, akan dibahas juga mengenai manfaat penggunaan surat peringatan.
Pengertian Surat Peringatan
Surat peringatan adalah surat resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan atau atasan kepada karyawan yang melakukan pelanggaran atau tindakan yang tidak sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku di perusahaan.
Biasanya, surat peringatan digunakan sebagai langkah awal dalam menegakkan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memperbaiki perilaku atau tindakannya yang tidak sesuai.
Surat peringatan digunakan karena memiliki kekuatan bukti dan dapat dijadikan dasar dalam proses pemecatan atau tindakan hukum lainnya jika pelanggaran yang dilakukan karyawan terus berlanjut.
Pada umumnya, surat peringatan mengandung informasi tentang pelanggaran yang dilakukan karyawan, waktu dan tempat terjadinya pelanggaran, serta konsekuensi yang akan diberikan jika karyawan tersebut terus melanggar aturan.
Dalam penerbitannya, surat peringatan harus mematuhi aturan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau pemerintah setempat. Hal ini dilakukan untuk menghindari tindakan yang tidak sah atau melanggar hak asasi karyawan. Oleh karena itu, surat peringatan harus ditulis dengan jelas, obyektif, dan tidak merendahkan martabat karyawan yang menerima surat peringatan.
Isi Surat Peringatan
Dalam pembuatannya, surat peringatan harus memperhatikan aturan mengenai isinya sebagai berikut.
1. Identitas
Dalam hal ini, identitas yang dimaksud mencakup identitas pembuat dan penerima surat. Berikut adalah rincian lengkapnya.
- Nama dan Jabatan
- Tujuan surat peringatan diberikan
- Tanggal dan waktu pembuatan
- Tanda tangan
2. Deskripsi Pelanggaran
Merupakan bagian yang mencakup deskripsi tindakan yang dilanggar oleh karyawan atau pihak lain. Pada bagian ini, akan diuraikan secara rinci mengenai tindakan yang telah dilanggar.
Hal ini bertujuan untuk menegaskan kepada pihak yang melanggar bahwa tindakan yang mereka lakukan adalah salah dan tidak sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Selain itu, pada bagian ini juga perlu membubuhkan bukti pelanggaran yang terjadi. Bukti tersebut dapat berupa laporan dari saksi, video, ataupun dokumen tertulis.
Jenis-Jenis Surat Peringatan
Umumnya, surat peringatan terdiri dari 3 macam. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
1. Surat Peringatan (SP) 1
Umumnya, SP 1 diberikan sebagai tindakan awal sebelum tindakan yang lebih tegas diambil oleh perusahaan, seperti SP 2 atau bahkan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Isi dari SP 1 biasanya mencakup deskripsi singkat mengenai pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan atau pihak lain, serta saran atau rekomendasi bagi karyawan atau pihak lain untuk memperbaiki kinerja mereka sesuai dengan aturan dan kebijakan perusahaan.
Jika karyawan atau pihak lain masih melakukan pelanggaran setelah menerima SP 1, maka perusahaan dapat memberikan SP 2 sebagai tindakan selanjutnya. Oleh karena itu, SP 1 sangat penting sebagai upaya awal untuk memperbaiki kinerja karyawan atau pihak lain sebelum tindakan yang lebih tegas diambil.
2. Surat Peringatan (SP) 2
SP 2 diberikan setelah perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan atau pihak lain untuk memperbaiki kinerja mereka setelah menerima SP 1, tapi mereka tetap melakukan pelanggaran.
Isi dari SP 2 biasanya lebih tegas dan serius dibandingkan dengan SP 1, dan mencakup pernyataan mengenai konsekuensi yang akan diterima oleh karyawan atau pihak lain jika masih terus melakukan pelanggaran.
Hal ini bertujuan untuk membuat karyawan atau pihak lain menyadari seriusnya konsekuensi yang akan mereka terima jika masih melakukan pelanggaran aturan atau kebijakan perusahaan.
3.Surat Peringatan (SP) 3
Sama seperti sebelumnya, SP 3 diberikan setelah perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan atau pihak lain untuk memperbaiki kinerja mereka setelah menerima SP 1 dan SP 2.
Isi dari SP 3 biasanya sangat tegas dan serius. Misalnya, mencakup pernyataan mengenai konsekuensi yang akan diterima oleh karyawan atau pihak lain jika masih terus melakukan pelanggaran. Biasanya, SP 3 dianggap sebagai tindakan terakhir sebelum perusahaan mengambil tindakan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Prosedur Penerbitan Surat Peringatan
Berikut adalah prosedur-prosedur yang dapat Anda perhatikan ketika akan membuat surat peringatan.
1. Identifikasi Pelanggaran
Pelanggaran yang dilakukan karyawan atau pihak lain harus diidentifikasi secara jelas dan spesifik. Perusahaan harus mengetahui secara pasti pelanggaran apa yang dilakukan dan bagaimana dampaknya terhadap perusahaan.
2. Penentuan Jenis SP
Berdasarkan jenis pelanggaran dan tingkat keseriusannya, perusahaan harus menentukan jenis SP yang akan diberikan kepada karyawan atau pihak lain. Apakah itu SP 1, SP 2, atau SP 3.
3. Penulisan Surat Peringatan
Setelah jenis SP ditentukan, perusahaan dapat menulis surat peringatan yang mencakup informasi tentang pelanggaran yang dilakukan dan konsekuensi yang mungkin diterima oleh karyawan atau pihak lain.
4. Pemberian Surat Peringatan
Setelah surat peringatan ditulis, perusahaan harus memberikannya secara tepat waktu dan langsung kepada karyawan atau pihak lain yang melakukan pelanggaran. Surat peringatan juga dapat diberikan melalui email atau pos jika situasi mengharuskan.
5. Dokumentasi
Perusahaan harus membuat catatan tentang semua SP yang diberikan kepada karyawan atau pihak lain. Dokumentasi ini sangat penting dalam hal terjadi sengketa di masa depan atau jika perusahaan harus mengambil tindakan lebih lanjut.
Manfaat Surat Peringatan
Ada banyak sekali manfaat dari penggunaan surat peringatan bagi perusahaan. Berikut adalah 5 di antaranya.
1. Menjaga Kedisiplinan Kerja
Seperti yang telah disinggung di awal, dengan adanya surat peringatan diharapkan dapat menjadi cara yang efektif untuk menjaga kedisiplinan kerja karyawan. Dengan memberikan peringatan, karyawan diharapkan untuk dapat mematuhi aturan agar tercipta lingkungan kerja yang kondusif.
2. Memberikan Kesempatan untuk Memperbaiki Diri
Adanya surat peringatan dapat memberikan kesempatan pada karyawan untuk memperbaiki diri juga dapat meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan di masa depan.
Karyawan yang menerima surat peringatan akan menyadari kesalahan yang telah dilakukan dan dapat memperbaiki perilakunya agar tidak mengulanginya di masa depan.
3. Mencegah Terjadinya Pelanggaran Berulang
Dalam banyak kasus, karyawan yang melakukan pelanggaran tidak menyadari kesalahannya atau tidak menganggap serius konsekuensi dari tindakan mereka.
Dengan adanya surat peringatan, karyawan dapat menyadari kesalahan yang mereka lakukan dan memahami bahwa tindakan mereka memiliki konsekuensi serius. Hal ini dapat mendorong karyawan untuk berperilaku lebih baik dan menghindari pelanggaran yang sama di masa depan.
4. Dokumentasi Kinerja Karyawan
Surat peringatan yang diterbitkan oleh perusahaan biasanya mencantumkan detail pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan, tindakan korektif yang telah dilakukan oleh perusahaan, serta jangka waktu untuk memperbaiki kinerja karyawan tersebut.
Dengan adanya surat peringatan ini, perusahaan memiliki catatan tertulis yang dapat digunakan sebagai dokumen resmi dan referensi di masa depan. Dokumen tersebut dapat digunakan dalam proses penilaian kinerja karyawan atau dalam kasus-kasus hukum yang melibatkan karyawan tersebut.
5. Menjaga Citra Perusahaan
Sebagai sebuah organisasi, citra perusahaan sangat penting untuk dipertahankan dan ditingkatkan. Pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan dapat berdampak negatif pada citra perusahaan jika tidak ditindaklanjuti dengan tepat.
Dengan mengeluarkan surat peringatan, perusahaan menunjukkan bahwa mereka memiliki aturan dan tata kelola yang ketat untuk menjaga kepatuhan karyawan terhadap standar dan nilai-nilai perusahaan.
Contoh surat peringatan kerja
PT. MAJU BERKARYA
Menara Sudirman, Jl Sudirman no. 70, Bandung
Telp (1234567)
SURAT PERINGATAN
No: SP/020/06/2022
Nomor: SPI/003/08/2022
Lampiran: 1 (satu) berkas
Perihal: Surat Peringatan
Kepada Yth.
Mohamad Abi
Staff IT
Sehubungan dengan kinerja Mohamad Abi yang dianggap telah melanggar surat perjanjian kerja yang telah disepakati sebelumnya, PT.MAJU BERKARYA memberikan peringatan kepada Mohamad Abi atas tindakan yang perlu dievaluasi, yaitu sebagai berikut:
- Tidak masuk kerja dalam kurun waktu tiga hari berturut-turut tanpa alasan yang jelas
- Terlambat kerja melebihi batas toleransi
- Terlambat memberikan laporan
Oleh karena itu, surat peringatan pertama ini diberikan dengan tujuan sebagai teguran kepada Mohamad Abi agar dapat melaksanakan tata tertib sesuai sistem kerja yang telah berlaku. Adapun masa berlakunya surat peringatan ini akan berakhir pada 1 bulan setelah penerbitan surat ini.
Demikian surat ini dibuat agar dilaksanakan dan dipatuhi oleh Anda.
Chief Personalia
Anggoro
Kesimpulan
Berdasarkan paparan-paparan barusan, dapat disimpulkan bahwa surat peringatan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu SP 1, SP 2, dan SP 3, sesuai dengan tingkat keseriusan pelanggaran yang dilakukan.
Selain itu, tujuan utama dari penerbitan surat peringatan adalah untuk memberikan kesempatan kepada karyawan atau pihak lain untuk memperbaiki kinerja mereka dan menghindari tindakan yang lebih tegas, seperti PHK.
Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari