Pernah dengar istilah CV ATS, tapi belum paham betul maksudnya? Tenang, kamu nggak sendiri.
Di era digital kayak sekarang, banyak perusahaan menggunakan sistem bernama Applicant Tracking System (ATS) buat menyaring ratusan hingga ribuan lamaran yang masuk setiap harinya.
Sistem ini bukan manusia, tapi software otomatis yang dirancang buat membaca, memfilter, dan menilai CV berdasarkan kriteria tertentu.
Nah, dari sinilah muncul istilah CV ATS-friendly.
Maksudnya, ini adalah jenis CV yang didesain khusus supaya mudah dibaca dan dipahami oleh sistem ATS.
Bukan cuma soal isi, tapi juga tentang format, struktur, dan bahkan pilihan kata yang kamu pakai.
Kebayang nggak sih? Kamu udah susah-susah bikin CV, tapi malah nggak dibaca karena sistem nggak bisa “membaca” isi CV kamu dengan benar.
Makanya penting banget buat tahu cara membuat CV yang ramah buat ATS.
Cara Kerja Sistem ATS dalam Menganalisis CV
Untuk lebih memahami cara membuat CV ATS, ketahui terlebih dahulu cara kerja sistem ATS dalam menganalisa CV.
Pemindaian dan Ekstraksi Data
ATS bukan software biasa.
Software ini bekerja dengan cara membaca file lamaran kamu layaknya robot yang punya kemampuan mengurai data.
Saat kamu kirim CV, sistem ini akan memindai dokumen kamu untuk mengekstrak informasi penting seperti:
- Nama lengkap
- Kontak (email, nomor HP)
- Pendidikan terakhir
- Riwayat pekerjaan
- Skill dan kompetensi
Pencocokan Kata Kunci (Keyword Matching)
Setelah CV kamu berhasil “dibaca,” ATS akan mencocokkannya dengan kata kunci dari deskripsi pekerjaan.
Misalnya, kamu melamar sebagai “Digital Marketing Specialist.” Maka sistem akan mencari keyword seperti:
- SEO
- Google Ads
- Content Marketing
- Social Media Management
Setiap keyword yang ditemukan di CV kamu akan memberikan poin atau skor, tergantung seberapa relevan isinya dengan kebutuhan posisi.
Jadi, semakin banyak kata kunci yang cocok, semakin tinggi skor CV kamu.
Tapi ingat, ini bukan berarti kamu harus menjejalkan semua keyword secara membabi buta (keyword stuffing).
Sistem juga makin pintar. Dia bisa mendeteksi mana keyword yang digunakan secara natural dan mana yang terkesan dipaksakan.
Algoritma dan Filter
ATS juga punya fitur filter otomatis.
Misalnya, sebuah perusahaan memasang filter minimal 2 tahun pengalaman kerja dan pendidikan S1.
Kalau CV kamu nggak menyebutkan dua hal ini secara eksplisit, kemungkinan besar langsung tereliminasi.
Selain itu, ATS juga bisa diprogram untuk:
- Mengelompokkan lamaran berdasarkan jabatan terakhir.
- Mengurutkan berdasarkan skor tertinggi (berdasarkan keyword matching).
- Mengabaikan CV dengan kesalahan penulisan atau format aneh.
Kesalahan kecil seperti typo di bagian skill atau tidak mencantumkan durasi kerja bisa bikin sistem salah baca dan CV kamu dianggap tidak relevan.
Makanya, kamu harus hati-hati banget soal konsistensi dan struktur.

Struktur CV yang Jelas dan Konsisten
ATS sangat menyukai konsistensi dan kejelasan struktur. Karena sistem ini membaca berdasarkan logika pemrograman, semakin terstruktur data kamu, semakin tinggi kemungkinan semua informasi terekstraksi dengan benar.
Pastikan kamu punya bagian wajib berikut ini:
- Informasi Kontak
- Ringkasan Diri (Profil Singkat)
- Pengalaman Kerja
- Pendidikan
- Keterampilan (Skills)
Gunakan urutan kronologis mundur, terutama di bagian pengalaman dan pendidikan. ATS biasanya akan membaca informasi terbaru di atas, jadi jangan taruh pengalaman kerja dari 10 tahun lalu di bagian atas.
Gunakan juga judul standar untuk setiap bagian. Jangan coba-coba membuat istilah lucu atau unik yang hanya kamu yang paham.
Contoh:
- Benar: “Pengalaman Kerja”
- Salah: “Riwayat Perjalanan Profesional”
Hal kecil seperti ini bisa bikin sistem gagal mengategorikan bagian dan akhirnya menganggap CV kamu kosong.
Penggunaan Teks Asli (Bukan Gambar)
Ini penting banget: hindari menggunakan gambar untuk menampilkan teks. ATS tidak bisa membaca teks yang ada dalam bentuk gambar, termasuk tabel atau infografik yang di-screenshot dari Excel atau Canva.
Tes sederhananya begini: coba buka CV kamu dan blok semua teks. Kalau bisa disorot dan di-copy, berarti aman. Tapi kalau nggak bisa, berarti ATS kemungkinan besar juga nggak bisa bacanya.
Gunakan tabel sederhana kalau memang perlu, tapi pastikan tetap dalam format teks yang bisa dikenali oleh sistem.
Simpan dalam Format File yang Tepat
Format file bisa jadi penentu apakah CV kamu berhasil terbaca atau langsung di-skip.
Format paling aman:
- PDF: Cocok jika kamu yakin struktur CV sudah sesuai dan tidak mengandung elemen visual berat.
- DOCX (Microsoft Word): Ideal untuk sistem ATS karena lebih fleksibel dibaca.
Format yang harus dihindari:
- JPG, PNG, atau file gambar
- File ZIP atau format tidak umum
- Link ke Google Docs yang tidak diberi akses publik
Sebelum submit, baca baik-baik petunjuk di lowongan kerja. Kalau diminta upload PDF, jangan pakai Word. Sebaliknya, kalau diminta Word, jangan upload PDF.
Kuantifikasi Pencapaian
ATS memang mesin, tapi bukan berarti kamu hanya mencantumkan tanggung jawab kerja saja. Sistem ini juga bisa menilai kualitas konten berdasarkan angka dan pencapaian konkret.
Contoh yang baik:
- “Meningkatkan traffic website sebesar 150% dalam waktu 6 bulan melalui strategi SEO organik.”
- “Berhasil mengelola kampanye digital dengan ROI 250% dan meningkatkan konversi sebesar 35%.”
Contoh yang kurang efektif:
- “Bertanggung jawab atas strategi pemasaran digital.”
- “Mengerjakan kampanye media sosial.”
Lihat bedanya? Kalimat dengan data yang bisa diukur lebih kuat dan terukur, sehingga memberikan kesan profesionalisme yang jelas, dan ATS pun bisa mengidentifikasinya sebagai konten bernilai tinggi.
Tipsnya:
- Gunakan angka, persentase, atau hasil akhir.
- Tulis pencapaian berdasarkan hasil, bukan hanya tugas harian.
Penting juga untuk menyeimbangkan antara pencapaian kuantitatif dan deskripsi kualitatif, agar CV kamu tetap terasa manusiawi meskipun fokus ke efisiensi ATS.
Ejaan dan Tata Bahasa yang Benar
Kesalahan kecil seperti salah ketik atau tata bahasa yang buruk bisa berdampak besar. Sistem ATS membaca kata per kata, jadi satu typo bisa bikin kata kunci gagal terbaca.
Contohnya:
- Keyword “Project Management” yang kamu tulis jadi “Projek Managemen” bisa bikin sistem nggak mengenali keyword itu sama sekali.
- Salah menulis nama software seperti “Canva” jadi “Canvaa” akan membuat sistem gagal menemukan relevansi.
Selain itu, struktur kalimat yang kacau bisa menyulitkan ATS dalam mengidentifikasi konteks dari kata kunci.
Tips untuk menghindari hal ini:
- Selalu lakukan proofreading sebelum mengirim CV.
- Gunakan tools seperti Grammarly atau fitur pengecekan ejaan di Word/Google Docs.
- Baca ulang dengan suara keras untuk merasakan alur kalimat.
CV yang bebas dari kesalahan penulisan tidak hanya lebih profesional, tapi juga meningkatkan akurasi pemindaian ATS.
Contoh CV ATS Friendly (Visualisasi & Penjelasan)
Agar lebih jelas, berikut deskripsi singkat tentang template CV yang sesuai dengan standar ATS:

Ciri-ciri template ATS-friendly:
- Layout satu kolom
- Menggunakan font standar (Arial/Calibri)
- Tidak ada ikon atau gambar
- Header yang jelas untuk tiap bagian (Pengalaman, Pendidikan, Keterampilan)
- Menggunakan bullet point untuk menjelaskan tanggung jawab atau pencapaian
Struktur seperti ini memungkinkan sistem ATS membaca CV kamu dari atas ke bawah secara linear, tanpa kebingungan dari elemen visual.
Analisis Bagian Per Bagian
Mari kita bedah satu per satu bagian penting dalam CV ATS-friendly:
- Header Informasi Pribadi:
Cantumkan nama lengkap, nomor telepon, email profesional, dan link ke portofolio (jika ada). Hindari meletakkan semua ini di dalam header grafis. - Ringkasan Diri:
Kalimat singkat tentang siapa kamu dan apa kekuatan profesionalmu. Masukkan 2–3 keyword utama dari deskripsi pekerjaan. - Pengalaman Kerja:
Gunakan format kronologis mundur. Setiap pengalaman berisi jabatan, nama perusahaan, waktu kerja, dan pencapaian terukur. - Pendidikan:
Cukup cantumkan gelar, institusi, dan tahun kelulusan. - Skills:
Daftar keterampilan yang relevan dengan posisi yang dilamar. Gunakan bahasa umum yang mudah dikenali ATS.
Contoh Template yang Harus Dihindari untuk ATS
Berikut ciri-ciri template yang tidak disukai ATS:
- Menggunakan kolom ganda (kiri-kanan)
- Ada ikon atau simbol yang menggantikan kata (misal ikon telepon)
- Menggunakan grafik untuk menilai skill (misal: bar chart kemampuan Photoshop)
- File dalam bentuk gambar (JPG/PNG)
CV seperti ini mungkin menarik secara visual, tapi rawan tidak terbaca oleh ATS. Jika kamu ingin pakai desain seperti ini, sebaiknya hanya digunakan untuk melamar posisi di industri kreatif dan pastikan perusahaan tidak menggunakan ATS
Kesimpulan
Di era digital, CV kamu bukan hanya dinilai oleh manusia, tapi lebih dulu disaring oleh sistem. Maka, kamu harus pastikan:
- Gunakan kata kunci yang tepat dan relevan.
- Format CV harus sederhana dan jelas.
- Struktur harus konsisten dan logis.
- Gunakan data konkret untuk menunjukkan pencapaian.
- Selalu simpan file dalam format yang disarankan (PDF/DOCX).
Langkah-langkah ini bukan hanya meningkatkan kemungkinan CV kamu dibaca recruiter, tapi juga menunjukkan profesionalisme dan keseriusanmu dalam melamar.