5 Cara Mengatasi Rasa Loyo dan Ngantuk saat Bekerja di Bulan Puasa
Konsumsi suplemen tambahan membantu Anda mencukupi kebutuhan nutrisi harian agar tidak pusing dan lemas saat puasa.

Daftar Isi
Bulan Ramadan adalah waktu yang istimewa, tapi jujur saja—tantangan terbesar saat berpuasa bukan hanya menahan lapar.
Anda pasti sering kali merasa pusing saat puasa, lemas, dan kantuk yang menurunkan produktivitas kerja.
Di siang hari misalnya, Anda sulit fokus di tempat kerja. Pekerjaan yang biasanya cepat selesai justru terasa lebih berat pada saat puasa.
Tenang saja, Anda tidak sendirian!
Aplikasi absensi online Kerjoo memiliki cara untuk mengatasinya! Yuk, simak lima cara mengatasi lemas saat puasa supaya tetap bertenaga dan fokus saat bekerja.

1) Mengatur Pola Makan Sahur agar Tetap Bertenaga
Makanan yang Anda konsumsi saat sahur sangat menentukan energi sepanjang hari.
Jadi, bukan sekadar makan asal kenyang, tapi harus memilih makanan yang bisa memberikan energi tahan lama.
Beberapa jenis makanan yang dapat mengurangi pusing saat puasa seperti karbohidrat kompleks, protein, serat, dan lemak sehat.
Makanan ini dapat Anda temukan di nasi merah, oatmeal, roti gandum, telur, ikan, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan.
Sementara makanan dengan lemak sehat dapat Anda konsumsi melalui alpukat, kacang almond, dan minyak zaitun.
Dikutip dari Aladokter, konsumsi pola makan sehat saat puasa dapat memperkuat imunitas tubuh dan mengatasi lelah saat puasa.
Namun, penting untuk diingat bahwa tetaplah makan sesuai porsi.
Makanan yang melebihi porsi normal justru akan menyebabkan Anda cepat lemas, kembung, dan peningkatan berat badan.
Selain itu, hindari makanan tinggi gula, berminyak, dan mengandung kafein berlebihan pada saat puasa.
Makanan tinggi gula memang memberikan energi instan, namun justru cepat membuat Anda merasa lemas ataupun pusing saat puasa.
Gula menyebabkan lonjakan energi yang tiba-tiba turun drastis, membuat lebih cepat mengantuk.
Sementara makanan berminyak bisa menyebabkan rasa kantuk dan gangguan pencernaan yang mengganggu fokus kerja.
Selain itu, jangan lupakan hidrasi!
Pastikan minum minimal 8 gelas air dari berbuka hingga sahur untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Hindari konsumsi minuman bersoda dan kafein yang bisa mempercepat kehilangan cairan dan dehidrasi.
2) Pertimbangkan Konsumsi Suplemen Tambahan

Konsumsi suplemen tambahan membantu Anda mencukupi kebutuhan nutrisi harian agar tidak pusing dan lemas saat puasa.
Masih dikutip dari Aladokter, suplemen seperti Vitamin D, Vitamin B12, zat besi, dan kalsium dapat mengatasi lemas saat puasa.
Selain itu, suplemen vitamin C dan zinc juga dapat menjadi pilihan lain apabila Anda ingin mengonsumsi pada saat puasa.
Terutama apabila Anda memiliki intoleran terhadap jenis suplemen tertentu.
Penting untuk diingat bahwa sebelum konsumsi suplemen, Anda perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Ini untuk memastikan bahwa suplemen yang Anda konsumsi memang cocok untuk mengatasi rasa lemas saat puasa.
2) Power Nap dan Manajemen Energi untuk Tetap Fokus
Merasa kantuk di siang hari? Anda dapat mencoba teknik power nap untuk fokus.
Teknik power nap ini membantu Anda untuk memanajemen energi pada saat puasa.
Power nap sendiri merupakan istirahat singkat namun sangat efektif untuk mengatasi lemas saat puasa.
Beberapa langkah yang dapat Anda lakukan adalah:
- Tidur siang 10-20 menit bisa mengurangi kantuk dan meningkatkan fokus tanpa membuatmu makin mengantuk.
- Waktu terbaik untuk power nap adalah saat istirahat siang, sebelum energi benar-benar menurun.
Apabila masih lemas saat puasa, atau bahkan mengantuk, lakukan teknik pernapasan dan streching ringan di kantor.
Lakukan teknik pernapasan dalam seperti tarik napas dalam-dalam selama 4 detik, tahan 4 detik, lalu hembuskan perlahan.
Ini bisa meningkatkan oksigen ke otak dan mengurangi kantuk.
Sementara stretching ringan di tempat kerja agar aliran darah lebih lancar dan tubuh tetap segar.
Gerakan sederhana seperti memutar bahu atau meregangkan leher bisa sangat membantu.
3) Atur Ritme Kerja dengan Teknik yang Tepat

Mengatasi lemas saat puasa juga dapat dilakukan dengan mengatur ritme kerja dan teknik yang tepat.
Contohnya, teknik pomodoro dan time blocking.
Teknik pomodoro dilakukan dengan bekerja selama 25 menit, lalu istirahat 5 menit agar tetap produktif tanpa pusing saat puasa.
Siklus ini membantu Anda mengerjakan tugas secara efektif tanpa mengorbankan kesehatan dan kelelahan karena bekerja.
Sementara itu, time blocking membantu Anda membagi hari kerja menjadi blok-blok waktu yang didedikasikan untuk tugas-tugas tertentu.
Time blocking juga membantu Anda untuk mengatur jadwal kerja berdasarkan jam-jam dengan energi tertinggi agar lebih efisien dan tidak menguras tenaga.
Dengan merencanakan setiap blok waktu, Anda bisa menghindari gangguan dan memastikan setiap tugas mendapatkan perhatian yang cukup.
Kedua teknik ini sangat berguna untuk mangatasi ngantuk dan strategi mengelola workload saat puasa.
4) Cara Mengelola Workload agar Tidak Terasa Berat
Bekerja di bulan puasa memang membutuhkan strategi khusus agar tetap produktif tanpa lemas berlebihan.
Pertama-tama, susun prioritas tugas berdasarkan jam produktif Anda.
Misalnya, kerjakan tugas yang butuh konsentrasi tinggi di pagi hari, di mana energi masih optimal dan pikiran masih segar.
Setelah itu, selesaikan tugas ringan, seperti mengecek email atau administrasi di sore hari saat energi mulai menurun.
hindari multitasking karena akan menguras energi!
Untuk menghindari lemas ataupun lemas saat puasa, sebaiknya fokus pada satu tugas dalam satu waktu agar pekerjaan lebih cepat selesai.
Gunakan teknik batching tasks, yaitu mengelompokkan pekerjaan serupa agar lebih efisien dan tidak terlalu melelahkan.
Terakhir, sesuaikan ritme kerja dengan kondisi fisik Anda.
Anda sebaiknya menghindari jadwal rapat berat menjelang berbuka, karena saat itu energi biasanya sudah sangat menurun.
Manfaatkan waktu istirahat dengan baik, misalnya dengan berjalan sebentar atau sekadar meregangkan tubuh agar tetap segar dan siap kembali bekerja.
5) Menjaga Pola Tidur dan Istirahat yang Cukup
Di bulan Ramadan, tubuh kita mengalami perubahan signifikan dalam pola makan dan tidur, yang dapat memicu rasa lemas saat puasa.
Oleh karena itu, istirahat yang cukup dan berkualitas dapat menjaga Anda dari rasa lelah berlebihan.
Susun rutinitas tidur baru dengan tidur lebih awal dari biasanya.
Selain itu, perhatikan juga kualitas tidur malam Anda. Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman, gelap, dan sejuk untuk memperbaiki kualitas istirahat Anda.
Dengan demikian, Anda dapat bangun sahur dalam kondisi segar dan siap menjalani hari.
Kesimpulan
Untuk mengatasi lemas saat puasa, Anda bisa menerapkan beberapa langkah konkret, seperti:
- Mengatur pola makan sahur dengan makanan bernutrisi tinggi dan cukup hidrasi.
- Memanfaatkan power nap dan teknik manajemen energi untuk mengatasi kantuk.
- Mengelola workload dengan strategi yang tepat agar pekerjaan tetap efisien dan tidak menguras energi secara berlebihan.
Di satu sisi, Ada peran perusahaan untuk mendukung karyawan berpuasa, seperti:
- Menyediakan jam kerja yang lebih fleksibel selama bulan Ramadan agar karyawan bisa menyesuaikan ritme kerja.
- Mengedukasi karyawan tentang pola makan sehat dan strategi manajemen energi agar tetap produktif.
- Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan karyawan selama puasa, seperti menyediakan area istirahat yang nyaman.
Dengan menerapkan tips ini, Anda bisa terhindari dari rasa lemas saat puasa.
Tetap bertenaga, fokus, dan produktif selama Ramadan.
Anda juga dapat menggunakan HRIS Kerjoo untuk menunjang produktivitas, mengelola karyawan dengan lebih baik.
Dapatkan uji coba gratis selama 14 hari!
Kerjoo juga menyediakan sumber bacaan untuk HR, karyawan, dan perusahaan yang dapat diakses melalui Kerjoo Blog!

Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari