Agility Adalah: Konsep, Manfaat, dan Penerapannya dalam Bisnis

Agility adalah kemampuan untuk perubahan dengan cepat, sehingga adaptabilitas merupakan salah satu komponen utama untuk mengukur agility.

Daftar Isi

Beberapa tahun terakhir, istilah agility ramai diperbincangkan dari menjadi visi misi perusahaan, hingga hadir sebagai tes rekrutmen bersama BUMN 2024. 

Agility juga menjadi tolak ukur perusahaan dalam mencari kandidat potensial. Namun apa itu agility? Mengapa agility seakan menjadi tolak ukur tertentu dalam dunia kerja?

Sebelum itu, Anda harus mengetahui konsep agility, manfaat menerapkannya, dan penerapan agility dalam bisnis. 

Dengan demikian, Anda dapat mengikuti tren terbaru dalam bisnis maupun memastikan sejauh mana relevansi strategi bisnis terhadap pasar global. 

Apa Itu Agility?

Konsep agility sebenarnya pertama kali berkembang dari dunia olahraga, khususnya dalam konteks ketangkasan fisik. 

Namun konsep ini kemudian diadopsi oleh dunia bisnis untuk menggambarkan kemampuan perusahaan dalam merespons dan beradaptasi dengan perubahan.

Agility dalam konteks bisnis adalah kemampuan organisasi, perusahaan, ataupun Anda sebagai individu pribadi untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan. 

Di era modern ini, agility bahkan muncul sebagai salah satu tes untuk rekrutmen bersama BUMN 2024 lho. 

Jadi, sudah tahu kan sejauh mana peran agility dalam bisnis? terutama untuk mengatasi perubahan yang lebih cepat dari sebelumnya.

Komponen Utama Agility dalam Bisnis

Sekali lagi, definisi agility adalah ketangkasan, namun tahukah Anda bahwa agility dalam bisnis juga mencakup berbagai kemampuan seperti:

Adaptabilitas

Agility adalah kemampuan untuk perubahan dengan cepat, sehingga adaptabilitas merupakan salah satu komponen utama untuk mengukur agility.

Perusahaan maupun individu yang agile biasanya memiliki kemampuan yang cepat untuk beradaptasi dengan kondisi pasar, regulasi baru, dan kebutuhan pelanggan yang dinamis. 

Kolaborasi 

Definisi Agility juga berarti kemampuan untuk bekerja secara fleksibel dan responsif. Komponen ini melibatkan kemampuan untuk berbagi informasi dan membuat keputusan dengan cepat. 

Kolaborasi yang kuat memastikan bahwa semua anggota tim bergerak menuju tujuan yang sama dengan pemahaman yang jelas.

Pengambilan Keputusan Cepat

Perusahaan maupun individu yang agile, tidak memerlukan proses yang panjang dan birokratis dalam pengambilan keputusan.

Mereka yang agile akan mengambil keputusan berdasarkan data dan informasi yang akurat dalam waktu singkat, sehingga memungkinkan perusahaan untuk merespons perubahan dengan lebih efektif.

Kreativitas dan Inovasi

Agility juga mendorong kreativitas dan inovasi. Agile berarti tidak takut untuk mencoba hal baru, mengeksplorasi ide-ide kreatif, dan menemukan solusi inovatif untuk masalah yang muncul. 

Oleh karena itu, agile dibutuhkan untuk menghadapi tantangan baru dan mengidentifikasi peluang yang mungkin belum terlihat oleh kompetitor. 

Manfaat Agility bagi Organisasi

Manfaat agility bagi organisasi dapat terlihat dari cara organisasi mengatasi perubahan pasar dengan lebih cepat. Dengan demikian, organisasi Anda dapat mengidentifikasi peluang sebelum kompetitor menyadarinya. 

Organisasi yang berisi individu agile juga biasanya memiliki budaya dinamis dan proaktif. Hal ini karena organisasi akan terbiasa berpikir ke depan, mengambil inisiatif, dan selalu siap menghadapi perubahan.

Penerapan Agility dalam Bisnis

Agility dapat diterapkan di berbagai departemen seperti marketing, HR, dan sales. Agility juga seringkali menjadi visi misi perusahaan yang kemudian memungkinkan karyawan untuk selalu menyesuaikan diri dengan tren pasar yang berubah. 

Pada departemen HR, agility dapat menjadi kriteria dalam rekrutmen dan manajemen karyawan. Metodologi Agile, yang berasal dari dunia pengembangan perangkat lunak, juga dapat diterapkan dalam pengembangan produk dan proyek.  

Beberapa perusahaan besar seperti Google dan Amazon juga menerapkan agility dalam operasional mereka, memungkinkan mereka untuk terus berinovasi dan tetap kompetitif menghadapi dinamika pasar yang selalu berubah.

Agility vs. Fleksibilitas: Apa Bedanya?

Meskipun agility sering dikaitkan dengan fleksibilitas, keduanya memiliki perbedaan penting. Fleksibilitas adalah kemampuan untuk berubah, tetapi agility adalah kemampuan untuk berubah dengan cepat dan efektif. 

Contoh perbedaan agility dan fleksibilitas adalah saat menghadapi perubahan regulasi mendadak yang memerlukan penyesuaian cepat dalam proses operasional perusahaan. 

Perusahaan yang agile akan lebih responsif dan menghadapinya, atau bahkan sudah memprediksi perubahan tersebut. Sebaliknya perusahaan yang tidak agile akan kesulitan menghadapi regulasi tersebut.

Tantangan dalam Menerapkan Agility

Meskipun banyak manfaat yang ditawarkan, menerapkan agility dalam bisnis bukan tanpa tantangan. 

Tantangan menerapkan agility biasanya datang dari resistensi dari karyawan itu sendiri yang merasa nyaman dengan cara kerja lama dan kurangnya pemahaman tentang apa itu agility. 

Untuk mengatasi tantangan ini, penting untuk menyediakan pelatihan dan pendidikan yang tepat serta membangun budaya perusahaan yang mendukung perubahan.

Langkah-langkah untuk Membangun Agility di Perusahaan

Ada beberapa langkah untuk membagi agility di perusahaan seperti:

Menyediakan pelatihan 

Mulailah dengan memberikan pelatihan dan pendidikan yang tepat mengenai konsep agility dan bagaimana cara menerapkannya dalam pekerjaan sehari-hari. 

Pelatihan ini bisa mencakup metodologi agile seperti scrum atau kanban, serta keterampilan yang diperlukan untuk mendukung kolaborasi, komunikasi, dan pengambilan keputusan yang cepat. 

Mengadopsi software manajemen 

Mengadopsi teknologi yang tepat sangat penting untuk mendukung proses agile. Misalnya, menggunakan aplikasi absensi online, software kolaborasi, dan platform komunikasi real-time dapat membantu tim bekerja lebih efektif dan responsif. 

Teknologi ini memungkinkan informasi dibagikan dengan cepat, tugas dikelola secara lebih efisien, dan pengambilan keputusan didasarkan pada data yang akurat.

Menggeser pola pikir dari birokratis ke adaptif 

Membangun agility membutuhkan perubahan budaya yang signifikan, yaitu dari pola pikir birokratis ke pola pikir adaptif. 

Ini berarti perusahaan harus mendorong keterbukaan, kolaborasi antar tim, serta pemberdayaan karyawan untuk mengambil inisiatif dan keputusan cepat. 

Studi Kasus Agility Netflix dalam Industri yang Berubah Cepat

Netflix adalah perusahaan yang menaikkan agility nya dalam industri yang berubah cepat ini dengan ketangkasan dalam pengambilan keputusan. 

Netflix dimulai sebagai layanan DVD melalui pos, tetapi dengan ketangkasannya terhadap perubahan pasar, mereka dengan cepat beralih ke platform streaming. 

Netflix membuktikan bagaimana agile dapat membuat mereka membuat keputusan yang berani dan tepat waktu. Saat ini Netflix menjadi platform streaming  yang berkembag pesat di pasar dan terus berkembang.

Kesimpulan 

Agility adalah faktor kunci untuk keberhasilan di era bisnis modern. Dengan kemampuan untuk merespons perubahan dengan cepat, meningkatkan efisiensi, dan memanfaatkan peluang baru, agility adalah kunci untuk bersaing dan bertahan di pasar yang selalu berubah. 

Perusahaan yang ingin sukses dalam jangka panjang harus mulai membangun agility dengan pelatihan dan menggeser budaya perusahaan lama menjadi lebih adaptif dan terbuka terhadap perubahan. 

bg ads

Aplikasi Absensi Online

Gratis Trial 14 Hari