Apa Itu NFT dan Mengapa Foto Selfie Ghozali Laku Milyaran?
Daftar Isi
Pernahkah membayangkan sebelumnya bahwa sebuah foto selfie bisa dijual dengan total harga milyaran? Jika Anda melihat fenomena di media sosial akhir-akhir ini, mungkin akan bertanya-tanya. Ini adalah tentang sosok Ghozali Everyday yang viral karena fotonya terjual dengan harga yang fantastis. Tempat menjualnya adalah di OpenSea, marketplace NFT. Meskipun sebenarnya ada beberapa tempat untuk menjual NFT. Kali ini kita bahas tentang apa itu NFT dan hal-hal yang terkait dengannya. Tentu akan kita cari tahu juga mengapa foto Ghozali bisa laku milyaran.
Apa Itu NFT dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Beberapa bulan belakangan NFT atau Non-Fungible Token cukup ramai dibahas di media sosial. Apalagi setelah beberapa ini muncul berita yang menghebohkan yaitu foto selfie Ghozali, mahasiswa asal Semarang. Apa itu NFT sebenarnya bagaimana cara kerjanya? Akan lebih jelas jika kita cari tahu artinya kata per kata pada singkatannya yaitu ‘non’, ‘fungible’, dan ‘token’.
Fungible berarti dapat dipecah tapi masih memiliki nilai yang sama, sama halnya seperti uang, emas, dan bitcoin. Non fungible artinya tidak bisa ditukar, unik, dan tidak ada duanya. Contohnya adalah barang antik, lukisan bersejarah, karya seni digital. Aset digital yang sejauh ini paling banyak laku dijual di NFT adalah gambar, foto, video, karya seni dan masih banyak lagi. Sementara itu, token adalah sertifikat digital.
Apa Itu NFT, Mata Uang Kripto, dan Blockchain
NFT yang memakai teknologi blockchain bisa dibeli dengan mata uang kripto (cryptocurrency). Mari kita analogikan dengan sebuah rumah, ada negara yang mengawasi sertifikat hak milik. Begitu juga yang mengawasi sertifikat kepemilikan NFT adalah sistem blockchain. Sejauh ini kita sudah mengetahui bahwa sertifikat NFT ini diamankan dalam sistem yang disebut blockchain. Tapi, apa itu blockchain?
Jika kita perhatikan menurut namanya, blockchain terdiri atas dua kata, yakni block dan chain. Block artinya kelompok, sedangkan chain artinya rantai. Setelah melihat kedua istilah tersebut, pengertian dari blockchain bisa dipahami sebagai suatu kelompok yang terhubung bagaikan rantai. Sistem blockchain juga merupakan teknologi untuk menyimpan data digital yang mana media penyimpanan saling terhubung satu sama lain. Yang disimpan itu pun bermacam-macam, bergantung pada kebutuhan.
Aset NFT tidak bisa direplikasi ataupun digantikan dengan yang lain. Ketika ada yang membeli NFT memakai mata uang kripto, maka pembeli bisa verifikasi dalam blockchain sebagai seorang pemilik tunggal aset digital tersebut. Sederhananya, apa itu NFT adalah seperti kartu koleksi yang unik dan bisa dilihat oleh siapapun. Tapi, hanya bisa dimiliki satu orang dalam waktu tertentu saja.
Di Mana Tempat Jual Beli NFT?
Tidak sama seperti mata uang kripto umumnya, NFT tidak diperjualbelikan pada pusat pertukaran kripto. Tapi, NFT diperjualbelikan di marketplace yang khusus untuk NFT. Di marketplace NFT inilah NFT tersimpan, ditampilkan, dan diperjualbelikan. Bahkan, pada beberapa kesempatan, aset NFT bisa dicetak. Orang yang memiliki karya digital membayar dulu sejumlah biaya (gas fee), sehingga marketplace memproses aset digitalnya ke blockchain sebagai bentuk NFT.
Supaya bisa dibeli, maka harus ada proses yang disebut minting. Apa itu minting? Minting yaitu proses untuk mengubah file dari versi digital ke dalam koleksi kripto ataupun aset digital di dalam blockchain. Inilah proses yang membutuhkan marketplace untuk menjadi agen minting atau pihak ketiga. Marketplace NFT yang terkenal antara lain;
1. OpenSea
Saat ini, OpenSea adalah marketplace NFT yan terbesar di seluruh dunia. Aset digital yang ada di OpenSea, misalnya foto, musik, video, domain, dan aset dalam game.
2. Axie Infinity
Nama Axie Infinity tidak asing lagi di kalangan gamers, karena ini adalah platform game dengan basis blockchain dan juga NFT.
3. SuperRare
Dengan blockchain Ethereum, marketplace internasional ini aktif sejak 2018. Pasa seniman atau kreator bisa menunjukkan karya eksklusif dengan virtual reality.
4. Mintable
Marketplace Mintable membantu pengguna untuk membeli digital asset yang berbentuk musik, foto, file PDF, karya seni, dan aset game.
5. TokoMall
Kali ini adalah marketplace NFT dari Indonesia yang bernama TokoMall. Konsepnya adalah jembatan untuk dunia digital dan dunia nyata.
6. Paras
Marketplace NFT dari Indonesia selanjutnya adalah Paras.id yang dibangun dengan teknologi blockchain. Menawarkan kelangkaan pada aset digital, marketplace ini memakai cryptocurrency NEAR sebagai media penukaran antara para kolektor dan kreator.
Selain itu, masih ada banyak lagi marketplace untuk NFT. Bagaimanapun, ini adalah sesuatu yang sedang tren dan membuat banyak orang tertantang untuk mencobanya. Setelah mengetahui apa itu NFT dan di mana menjualnya, apa yang harus dilakukan selanjutnya? Setelah itu pilih NFT yang akan diperjualbelikan. Prosesnya tidak instan, harus dikelola dan dipromosikan.
Fenomena di Balik Foto Ghozali Everyday yang Viral
Sebelum fotonya viral terjual di marketplace OpenSea, tidak banyak yang tahu siapa itu Sultan Gustal Al Ghozali. Tapi, baru-baru ini nama Ghozali Everyday dengan foto selfie miliknya mendadak menghebohkan. Melalui akun OpenSea, bisa ditemukan 933 NFT Ghozali yang seluruhnya adalah foto wajahnya sejak tahun 2017 sampai 2021. Dilansir oleh Kompas, harga jual fotonya yang termurah yaitu 0,3 ETH (setara 14,3 juta rupiah) per satu foto selfienya. Bahkan ada koleksinya yang termahal diberi harga jual 66.343 ETH (3,1 Triliun).
Untuk kebanyakan masyarakat yang awam, hal seperti ini jelas tidak mudah untuk dipahami. Bahkan, melalui sejumlah wawancara, Ghozali mengakui bahwa awalnya ia tidak serius mencari penghasilan melalui NFT. Seperti sebuah kebetulan, foto-foto selfie miliknya mendapat peminat yang besar. Padahal ia hanya bermaksud membuat timelapse dirinya dari hari ke hari sejak lulus SMK sampai kelak sudah lulus kuliah dan wisuda. Kemudian komunitas NFT Indonesia melihatnya unik, lalu dipromosikan sampai terkenal di luar negeri.
Selai tren atau hype, ada beberapa hal yang disebut-sebut menjadi alasan kenapa orang beli NFT yang mahal. Karya digital di dalam NFT adalah suatu file data. Sementara itu, karya digital memiliki versi copy yang jumlahnya tidak terbatas. Apa itu NFT bukan tentang jual beli karya atau file, tapi jual beli bukti kepemilikan yang asli dari sebuah objek, termasuk sebuah karya digital. Bagi kolektor NFT, momen seperti ini bisa menjadi edukasi tentang peluang NFT dan blockchain yang lain.
Kesimpulan
Di dunia digital memang akan selalu ada hal baru, termasuk jual beli karya digital yang unik melalui NFT. Khususnya ketika membahas foto selfie Ghozali, bagaimana menurut Anda tentang apa itu NFT? Sebagai sesuatu yang baru, pastinya ini masih butuh waktu agar menjadi umum bagi masyarakat luas. Terlepas dari mahalnya nilai sebuah karya digital, kita bisa melihat dari sisi lain. Menurut Anda, apa yang berharga dari sebuah foto selfie wajah sendiri? Bukan sebatas mengabadikan momen, foto selfie dengan teknologi face recognition juga menjadi solusi inovatif di era digital. Seperti yang ditawarkan oleh aplikasi Kerjoo, yang bisa membantu perusahaan jadi lebih hemat ratusan juta. Pelajari lebih lanjut bagaimana caranya untuk mendaftar Kerjoo dengan klik di bawah ini.
Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari