Apakah Sistem Kerja WFH Dapat Mengurangi Polusi Udara?
Dengan karyawan bekerja dari rumah, dapat mengurangi polusi, karena jumlah kendaraan bermotor yang bergerak di jalan dapat berkurang.
Daftar Isi
Sejak hari Senin (21/08) Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jakarta menerapkan sistem kerja WFH untuk mengurangi risiko polusi udara. Sejumlah 50% dari keseluruhan staf ASN DKI Jakarta menjalani WFH atau kerja dari rumah.
Hal itu tentu mengundang berbagai komentar, terlepas dari tujuan utama untuk mendukung kebijakan untuk mengatasi dampak polusi udara ibu kota. Uji coba untuk sistem kerja WFH bagi ASN di DKI Jakarta berlangsung sampai dua bulan ke depan, yaitu 21 Agustus - 21 Oktober 2023.
Kualitas udara di Jakarta menurut Index AQI US adalah 178 yang berarti tidak sehat. Pertanyaannya adalah apakah sistem kerja WFH dapat mengurangi polusi udara?
Di sisi lain, tidak sedikit pakar teknik lingkungan yang menilai bahwa WFH tidak mengurangi polusi secara langsung. Kita akan membahas pada artikel ini dan memperhatikan data pendukung, khususnya sejak masa pandemi.
Kelebihan Sistem Kerja WFH Dapat Mengurangi Polusi Udara
Sebagian orang mengenal sistem kerjaa WFH karena masa pandemi Covid-19. Ternyata WFH bukan hal baru yang diterapkan saat pandemi, tapi sistem kerja ini sudah muncul sejak tahun 1970-an.
Bekerja dari rumah adalah praktik yang diperkenalkan home industry dan/atau perusahaan-perusahaan kecil di Eropa yang produksinya adalah barang-barang berskala terbatas.
Tentunya, pelaksanaan WFH memiliki kelebihan agar pekerjaan efisien, khususnya pada divisi tertentu. Mengingat kondisi terkini, kondisi polusi udara di Jakarta menjadi pertimbangan kuat agar pekerja tidak perlu menggunakan transportasi ke kantor.
Sebelumnya, simak beberapa manfaat atau kelebihan sistem kerja WFH;
1. Mengurangi Perjalanan dengan Kendaraan Bermotor
Dengan karyawan bekerja dari rumah, dapat mengurangi polusi, karena jumlah kendaraan bermotor yang bergerak di jalan dapat berkurang.
Mobil dan kendaraan bermotor lainnya adalah salah satu sumber polusi udara perkotaan, dengan gas buang seperti karbon dioksida (CO2) dan polutan berbahaya lainnya. Dengan berkurangnya kendaraan yang beroperasi di jalan, maka emisi polutan udara diharapkan dapat berkurang.
2. Pengurangan Kebutuhan Energi Listrik
Kantor-kantor pada umumnya memerlukan sumber daya yang relatif besar untuk dapat mengoperasikan peralatan seperti komputer, lampu, AC, dan sistem pemanas.
Dengan bekerja dari rumah, kebutuhan energi ini dapat berkurang dan pekerja tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan ruang kerja di rumah. Menurunnya kebutuhan energi dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan mengurangi emisi CO2 yang terkait. Hal ini juga dapat mendukung efisiensi biaya operasional yang lebih baik.
3. Menghemat Penggunaan Listrik Komersial
WFH juga dapat mengurangi beban penggunaan listrik komersial, termasuk penerangan, pendingin ruangan, dan sistem ventilasi di kantor.
Penggunaan listrik komersial yang lebih rendah dapat mengurangi polusi udara, mengingat sumber energi listrik masih banyak berasal dari pembakaran bahan bakar fosil.
4. Peningkatan Produktivitas
Berdasarkan data Return to The Workplace 2021 Global Survey, 64% responden global merasa lebih produktif jika bisa memilih WFO atau WFH.
Produktivitas meningkat karena minimnya gangguan di perjalanan atau distraksi di ruang kerja. Peningkatan produktivitas ini diharapkan dapat berdampak positif pada hasil akhir perusahaan.
5. Fleksibilitas Pengaturan Tim
Kelebihan dari sistem kerja WFH juga memberikan fleksibilitas untuk mengatur tim kerja. Pihak kantor dapat mengelola tim yang terdiri dari anggota yang berada di berbagai lokasi.
Sistem ini dapat membantu mengatasi perbedaan zona waktu dan memungkinkan perusahaan untuk menjalankan operasinya dengan lebih lancar.
Apalagi ketika kantor sudah menggunakan sistem absensi online Kerjoo yang dilengkapi teknologi Geotagging dan Anti Fake GPS untuk memastikan keakuratan lokasi absensi karyawan.
6. Meningkatkan Kesehatan Karyawan
Secara umum, tingkat polusi di Indonesia berkurang 42 persen saat masa pandemi di mana masyarakat tidak banyak aktivitas di luar. Dari sini dapat diketahui bahwa WFH bisa meningkatkan kesehatan karyawan. Kesehatan dalam hal ini adalah kesehatan fisik dan mental.
Dengan adanya opsi WFH, perusahaan dapat membantu mengurangi stres yang terkait dengan lamanya perjalanan harian, arus lalu lintas, atau bahkan tekanan lingkungan kantor.
Karyawan yang lebih bahagia dan kurang terpapar stres cenderung lebih berdedikasi pada pekerjaan dan memiliki tingkat performa yang lebih baik.
Sistem kerja WFH untuk mengurangi polusi udara adalah salah satu manfaat yang sedang diupayakan di Jakarta saat ini. Hasilnya secara konkret dapat diukur setelah uji coba selesai pada bulan Oktober 2023.
Akan tetapi, penting juga untuk diingat bahwa dampak pengurangan polusi udara dari WFH mungkin akan tergantung pada sejumlah faktor. Misalnya seberapa banyak yang bekerja dari rumah, sumber energi yang digunakan untuk memasok kebutuhan listrik, dan seperti apa pergeseran dalam pola perjalanan.
Selain itu, masih ada juga beberapa faktor yang harus diperhatikan tentang dampak keseluruhan WFH. Misalnya dampak sosial, psikologis, dan ekonomi jangka panjang. Apalagi jika ini menyangkut sistem kerja ASN yang melayani masyarakat.
Meskipun WFH dapat memberikan manfaat dalam mengurangi polusi udara, tetap perlu ada pendekatan yang seimbang untuk mengoptimalkan manfaat dari berbagai sudut pandang.
Sekarang para pekerja Work From Home (WFH) bisa lebih efektif dalam bekerja dengan memanfaatkan aplikasi absensi online Kerjoo.
Layanan aplikasi ini tidak hanya memberikan kemudahan dalam merekam kehadiran dan jam kerja karyawan, tetapi juga memberikan fleksibilitas untuk mencatat waktu kerja sesuai dengan ritme dan produktivitas yang diharapkan.
Lebih dari sekadar alat pelacakan, aplikasi absensi online menjadi andalan dalam mengoptimalkan efisiensi dan akurasi waktu kerja Anda. Dengan transparansi yang ditingkatkan, manajer juga dapat dengan mudah memantau kinerja dan memberikan dukungan yang lebih tepat pada setiap pekerja WFH.
Kesimpulan
Kebijakan sistem kerja WFH yang dapat mengurangi risiko polusi udara saat ini sedang diterapkan di DKI Jakarta. Bagaimana dengan perusahaan swasta? Hal ini dikembalikan lagi ke perusahaan masing-masing apakah akan menerapkan WFH atau tidak.
Diketahui sejak masa pandemi, sistem kerja WFH memang dapat mengurangi polusi udara, khususnya di daerah perkotaan. Tapi, tentu aksi tersebut melibatkan lebih banyak orang dari berbagai profesi.
Faktanya sumber polusi udara di ibu kota bukan hanya dari transportasi saja. Manajemen perusahaan juga dapat mengupayakan untuk mengatur sistem kerja yang lebih fleksibel dan peduli dengan kondisi pekerja atau pegawai.
Tidak menutup kemungkinan apabila kebijakan WFH tidak efektif, misalnya ada ASN tidak disiplin, maka kebijakan akan dikembalikan seperti semula.
Dalam kondisi apapun, kedisiplinan karyawan atau pegawai dapat dioptimalkan dengan sistem absensi online. Dapatkan manfaat aplikasi absensi online Kerjoo sekarang dan jadikan setiap waktu dalam pekerjaan bernilai optimal.
Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari