Bagaimana Cara Berpikir Kreatif dan Out of The Box?

Out of The Box

Daftar Isi

Apapun bidang yang Anda tekuni, tentu Anda pernah menghadapi situasi yang belum pernah dihadapi sebelumnya. Di dalamnya ada tantangan dan masalah yang tidak mudah untuk menemukan jalan keluar.

Bagaimanapun, Anda tetap harus menghadapinya dengan berbagai cara. Pada situasi seperti ini, terkadang cara-cara yang biasa dilakukan tidak efektif lagi. Seperti pada kondisi sulit dan krisis, yang dibutuhkan adalah pemikiran kreatif dan out of the box.

Tapi, untuk berpikir out of the box memang perlu proses yang berbeda untuk setiap orang. Simak ulasan berikut ini untuk memahami lebih dalam tentang cara berpikir out of the box, beserta contohnya.  

Definisi dan Arti Istilah Out of the Box

Anda mungkin sudah sering mendengar, mengucapkan, atau bahkan mencoba menerapkan berpikir out of the box. Penggunaan istilah ini juga ada asal usulnya, sampai akhirnya menjadi istilah yang populer.

Apa yang Dimaksud Out of The Box?

Pada intinya, out of the box adalah cara berpikir yang melampaui batasan atau asumsi yang ada. Out of the box adalah proses berpikir kreatif yang tidak biasa untuk memecahkan masalah dan mengembangkan ide-ide baru.

Anda mungkin sudah banyak mendengar saran untuk berpikir out of the box agar lebih efektif problem solving dan mampu beradaptasi. Tapi, apa yang dimaksud ‘box’ dalam hal ini?

Box atau kotak yang dimaksud adalah metafora untuk asumsi, batasan, atau prasangka yang membatasi pemecahan masalah secara efektif.

Bagaimana Sejarah Penggunaan Istilah "Out of The Box"?

Sebelum populer untuk menggambarkan pemikiran kreatif dan tidak biasa, istilah ‘out of the box’ ternyata ada sejarahnya. Asal-usul penyebutan ‘out of the box’ ada kaitannya dengan permainan teka-teki sembilan titik (nine dots puzzle).

Untuk menyelesaikan teka teki, yang dilakukan adalah menghubungkan sembilan titik yang disusun dalam kotak 3×3 dengan empat garis lurus tanpa mengangkat pena, tapi bisa memperluas garis-garis di luar kotak 3×3 tersebut.

Kemudian pada abad ke-20, istilah ini populer di dunia bisnis, yaitu pendekatan lebih kreatif dan inovatif untuk menemukan solusi dari masalah perusahaan.

out of the box

Mengapa Berpikir Out of the Box Itu Penting?

Tentu bukan tanpa alasan, berpikir out of the box bisa memberi manfaat nyata untuk aktivitas profesional maupun pribadi.

Inilah Manfaatnya Menjadi Out of The Box di Beberapa Bidang

Jika sudah terbiasa melakukan, mungkin Anda merasakan manfaat berpikir out of the box di berbagai bidang, seperti bisnis, pendidikan, dan kehidupan sehari-hari. Apa saja manfaatnya?

1. Bisnis yang Lebih Kompetitif

Pasti Anda memahami bahwa dunia bisnis sangat kompetitif, sehingga dibutuhkan inovasi. Apalagi permintaan customer juga berbeda-beda, di saat yang sama bisnis lain berusaha memberi yang terbaik.

Untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda, tentu dibutuhkan gagasan dan tindakan yang berbeda. Sudah seharusnya pelaku bisnis siap untuk mencoba hal baru, kreatif, dan out of the box.

2. Aktivitas Belajar yang Menyenangkan

Pemikiran out of the box di bidang pendidikan juga tak kalah penting. Khususnya untuk bidang yang tidak mudah dipelajari sendiri, tapi perlu diajarkan oleh tutor atau guru.

Penyampaian materi yang out of the box akan menjadikan suasana belajar lebih menyenangkan dan lebih mudah memahami materi.

3. Kehidupan Sehari-hari yang Tidak Monoton

Bukan hanya bermanfaat untuk aspek profesional dan pendidikan, tapi juga untuk kehidupan sehari-hari.

Setidaknya, dengan berpikir dan bersikap out of the box, Anda dapat mengatasi ketidakpastian dalam kehidupan. Dengan begitu, Anda lebih siap dan bersemangat menghadapi masa depan.

Agar Bisa Berpikir Out of The Box, Bagaimana Caranya?

Kemampuan untuk berpikir out of the box memang seringkali tidak muncul begitu saja. Tapi, ada proses dan latihan yang bisa dilakukan secara konsisten.

Latihan Berpikir Kreatif

Beberapa latihan berikut ini terbukti meningkatkan kreativitas dan mengasah kemampuan berpikir di luar kebiasaan.

1. Menggambar Objek

Gambar 10 lingkaran pada selembar kertas dan ubah sebanyak mungkin lingkaran tersebut menjadi objek atau bentuk berbeda dalam waktu 3 menit. Latihan sederhana ini merangsang pemikiran kreatif dan cepat.

2. Random Word Exercise

Caranya adalah memilih kata secara acak dari kamus dan hubungkan kata tersebut dengan masalah atau tugas yang sedang dilakukan. Latihan seperti ini menjadi stimulus pemikiran kreatif yang unik dan tidak biasa.

3. Brain Dump

Brain dump adalah sesi menulis bebas di mana Anda menuangkan apa pun yang ada di pikiran ke halaman kosong. Ini mungkin termasuk gagasan, hal-hal yang ingin dilakukan, rencana masa depan, kejadian yang mengganggu, deadline, dan sebagainya.

Bagaimana metode brain dump efektif untuk melatih kreativitas? Karena di sini Anda bisa menyampaikan apapun secara bebas dan menyalurkan sesuatu yang abstrak di pikiran menjadi nyata di atas kertas.

4. Melakukan Sesuatu di Luar Kebiasaan

Manusia adalah makhluk yang memiliki kebiasaan. Pikirkan tentang hal-hal yang Anda lakukan setiap hari, dan coba sadari mengapa Anda melakukannya seperti itu. Seringkali jawabannya adalah karena kebiasaan. Sekarang, coba melakukan sesuatu yang berbeda.

Tips Praktis Melatih Kreativitas (dalam Situasi Sehari-hari)

Bukan hanya teori, tapi untuk memicu kreativitas dan inovasi juga tidak lepas dari situasi kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah hal-hal yang bisa Anda coba;

  • Mengubah urutan tugas harian
  • Mengikuti pelatihan yang seru tapi tidak terkait langsung dengan pekerjaan
  • Mulai bekerja pada waktu dan lokasi yang berbeda dari biasanya
  • Bersosialisasi dengan tim dari departemen lain
  • Mengusulkan ide baru dalam meeting
  • Mencoba aplikasi baru yang meningkatkan efisiensi kerja

Mengatasi Hambatan dalam Berpikir Out of The Box

Meskipun banyak tips untuk menjadi out of the box, kenyataannya tidak selalu mudah untuk mempraktikkan. Tetap ada tantangan atau hambatan yang muncul saat mencoba berpikir di luar kebiasaan.

Tantangan yang Muncul

1. Faktor Kebiasaan

Menurut Edward de Bono yang terkenal dengan karyanya Six Thinking Hats, pikiran manusia suka bekerja dalam pola yang terbentuk dari pengalaman sebelumnya. Pola-pola tersebut kemudian membentuk kebiasaan dan rutinitas.

Ketika sudah menjadi kebiasaan, maka terbentuklah mindset box yang memberi kepastian dan prediktabilitas, tapi itu bisa menjebak pemikiran.

2. Ketakutan untuk Gagal

Ketakutan akan kegagalan dapat menghambat seseorang untuk mencoba ide-ide baru yang belum teruji. Sumber ketakutan bisa berasal dari kurangnya rasa percaya diri atau takut jika terjadi dampak negatif setelah mencoba sesuatu yang berbeda.

3. Bias dan Prasangka

Bias dan prasangka pribadi bisa berupa asumsi yang salah, stereotip yang sudah berlangsung lama, atau kurang sudut pandang tentang suatu masalah.

Di satu sisi memang benar setiap orang pasti punya pandangan masing-masing. Tapi, jika sampai menjadi bias dan prasangka, ini justru menghalangi untuk melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda.

4. Lingkungan Kurang Mendukung

Selain dari diri sendiri, hambatan untuk berpikir out of the box juga berasal dari faktor lingkungan. Misalnya lingkungan kerja atau lingkungan sosial yang belum menerima inovasi dan perubahan.

Apalagi dengan kurangnya apresiasi terhadap ide-ide baru. Hal tersebut sangat disayangkan karena dapat menurunkan motivasi seseorang yang sebelumnya bersemangat.

Solusi untuk Mengatasi Hambatan dalam Berpikir

Di balik hambatan yang ada, tentunya dibutuhkan strategi dan solusi yang tepat.

1. Evaluasi Rutinitas

Langkah pertama adalah evaluasi rutinitas harian dan identifikasi pola-pola yang membatasi pemikiran. Jangan batasi ide yang muncul, biarkan ide-ide tersebut mengalir bebas tanpa kritik atau penilaian awal.

2. Melakukan Sesuatu Secara Bertahap

Mulailah dengan menetapkan tujuan yang realistis dan dapat dicapai. Hal ini membantu mengurangi tekanan dan rasa takut.

Bagi tujuan besar menjadi langkah-langkah kecil yang lebih mudah diatasi. Mulailah dengan mengambil risiko kecil dan secara bertahap tingkatkan tingkat risiko yang diambil.

3. Menerima Perspektif Lain

Aktiflah mencari pandangan dan perspektif yang berbeda dari orang lain. Diskusi dengan orang-orang dari latar belakang, budaya, atau bidang yang berbeda dapat membantu membuka wawasan baru.

Aktiflah menantang asumsi Anda sendiri. Ketika Anda menemui asumsi, tanyakan pada diri sendiri mengapa Anda mempercayainya dan apakah ada bukti yang mendukung.

Contoh Nyata dari Pemikiran Out of the Box

Seseorang tidak harus menjadi inovator atau entrepreneur untuk berpikir out of the box. Kenyataannya, kita semua bisa out of the box agar lebih mudah menjalani hidup.

Contoh: Google's 20% Project

Google's 20% Project adalah salah satu kebijakan Google yang memberikan kesempatan karyawan untuk menghabiskan 20% dari jam kerja mereka untuk menjalankan proyek yang mereka pilih sendiri, dan tidak harus terkait langsung dengan pekerjaan utama.

Tujuannya adalah untuk mendorong inovasi dan kreativitas dengan memberikan karyawan kebebasan untuk mengeksplorasi ide-ide baru yang menarik dan tentu berpotensi bermanfaat bagi perusahaan.

Beberapa contoh sukses dari Google's 20% Project adalah fitur Gmail, AdSense, Google News, dan Google Maps.

Apa yang Bisa Kita Pelajari?

Di balik karyawan perusahaan yang dapat menghasilkan ide out of the box, tentu manajemen perusahaan memberi dukungan yang optimal. Mulai dari fasilitas, apresiasi, dan kesempatan untuk mengeksplorasi sesuatu yang baru meskipun belum terbukti pernah sukses sebelumnya.

Perusahaan tidak hanya mendorong inovasi, tapi juga melatih tim berani ambil risiko, meningkatkan kepuasan kerja, dan memberi mereka kebebasan untuk mengeksplorasi minat mereka.

Alat Bantu dan Sumber Daya untuk Mendukung Pemikiran Kreatif

Apa lagi yang dibutuhkan untuk bisa berpikir kreatif selain latihan? Anda juga dapat belajar dari buku, aplikasi, atau alat bantu lain.

Resource untuk Mendukung Pemikiran Kreatif dan Out of The Box

1. Buku "Whatever You Think Think the Opposite" (Penulis Paul Arden)

Buku terbitan 2006 ini mengajak pembaca untuk melihat dunia dari perspektif berbeda. Paul Arden juga menekankan pentingnya mengambil risiko dan tidak hanya bermain aman untuk mencapai kesuksesan.

2. Buku "Out of the Box: 25 Cardboard Engineering Projects for Makers"  (Penulis Jemma Westing)

Buku ini dirancang untuk membantu anak-anak belajar dan bermain. Mereka akan belajar tentang ide daur ulang bahan-bahan yang umumnya dibuang. Buku ini memiliki 25 proyek brilian yang bisa mereka pilih.

3. Aplikasi Brainsparker

Brainsparker bisa diandalkan buat pengajar, coach, marketer, dan pekerja kreatif lainnya. Anda bisa mencoba download dan merasakan kegunaannya, agar tidak kehabisan ide. Ada lebih dari 200 prompts bagi Anda untuk menemukan inspirasi kreatif.

4. Aplikasi Brilliant

Brilliant adalah aplikasi yang menggantikan video pembelajaran yang dirancang oleh pengajar, peneliti, dan profesional terbaik di bidangnya.

Aplikasi ini cocok untuk yang ingin belajar matematika, sains, dan keterampilan logika dasar yang mungkin belum diajarkan di sekolah. Di sini juga ada materi pengembangan software yang disampaikan secara sistematis.

Kesimpulan

Itulah penjelasan tentang berpikir out of the box yang dapat Anda terapkan di pekerjaan maupun di kehidupan sehari-hari.

Meskipun banyak tips untuk berpikir out of the box, kenyataannya tidak selalu mudah untuk mempraktikkannya. Anda bisa mencoba di kehidupan sehari-hari, dengan latihan dan mencari sumber belajar yang lain.

bg ads

Aplikasi Absensi Online

Gratis Trial 14 Hari