Metode Pelatihan Online vs Offline: Mana yang Lebih Efektif?
Pelatihan atau training bagi karyawan baru merupakan sesuatu yang penting diadakan supaya karyawan lebih siap bekerja dan semakin kompeten. Pelatihan dapat diadakan secara offline maupun online. Kira-kira, manakah yang lebih efektif antara pelatihan offline dan online?
Daftar Isi
Setiap karyawan baru yang diterima perusahaan tentu perlu mempelajari tugas dan tanggung jawab yang akan diberikan padanya. Hal ini dilakukan agar mereka mampu menguasai ilmu atau keterampilan dalam pekerjaannya.
Demi mewujudkannya, beberapa perusahaan mengadakan pelatihan atau training untuk membantu karyawan baru mempelajari ilmu atau kemampuan yang dibutuhkan dalam pekerjaan.
Namun, semenjak adanya pandemi, kegiatan tatap muka yang melibatkan banyak orang mulai dialihkan menjadi serba online. Fenomena ini juga terjadi pada pelatihan untuk karyawan. Beberapa perusahaan mulai mengadakan pelatihan karyawan secara online selama pandemi.
Sebenarnya, apa itu pelatihan karyawan? Apa tujuannya? Setelah mengetahuinya, kira-kira manakah yang lebih efektif? Metode pelatihan online atau offline? Simak uraiannya di bawah ini.
Pengertian Pelatihan Karyawan
Menurut Michael Armstrong, salah satu pengarang buku tentang Human Resources, pelatihan atau training adalah proses pengembangan ilmu, kemampuan, dan sikap secara sistematis yang diperlukan seorang individu untuk mengerjakan tugas atau pekerjaannya dengan baik.
Pelatihan karyawan telah menjadi salah satu elemen penting dalam dunia bisnis. Pihak manajemen perusahaan mulai menganggap pelatihan sebagai salah satu bentuk investasi yang tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan tapi juga karyawan.
Hal ini cukup masuk akal mengingat karyawan merupakan elemen yang sangat krusial dalam perusahaan. Apabila karyawan terampil dalam pekerjaan, bukan tidak mungkin perusahaan akan mencapai tujuannya dengan lebih cepat dan efisien.
Situs Kementerian Ketenagakerjaan RI atau Kemnaker RI menyebutkan bahwa pelatihan offline adalah pelatihan yang diselenggarakan secara tatap muka secara langsung.
Sedangkan, pelatihan online adalah pelatihan yang diselenggarakan lembaga pelatihan melalui internet menggunakan platform pembelajaran digital dan tidak memerlukan tatap muka secara langsung. Baik pelatihan online maupun offlinememiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Tujuan Pelatihan Karyawan
Pelatihan kerja bagi karyawan diatur dalam Undang-Undang, tepatnya Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Pada Bab V Pasal 9 UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, disebutkan bahwa “pelatihan kerja diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktvitas, dan kesejahteraan.”
Dengan adanya dasar hukum ini, pelatihan kerja bagi karyawan dinilai penting diselenggarakan oleh perusahaan.
Berdasarkan isi Undang-Undang tersebut, tujuan pelatihan karyawan menjadi jelas. Pelatihan karyawan bertujuan untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja karyawan.
Hal ini dilakukan supaya perusahaan memiliki karyawan-karyawan yang kompeten. Dengan demikian, proses bisnis suatu perusahaan dapat berjalan dengan lebih lancar dan tujuan utama perusahaan dapat dicapai dengan lebih efisien.
Kelebihan Metode Pelatihan Online
Lebih Praktis dan Fleksibel
Pelatihan online cenderung lebih praktis karena penyelenggara tidak perlu repot menyiapkan ruangan atau lokasi pelatihan secara fisik. Maka dari itu, pelatihan online juga dinilai lebih fleksibel karena dapat dilakukan di mana saja.
Peserta dapat mengikutinya dari tempat masing-masing, yang penting mereka dapat fokus memahami materi pelatihan.
Hemat Waktu dan Biaya
Pelatihan online cenderung lebih hemat waktu dan biaya karena peserta tidak perlu repot menghabiskan waktu di perjalanan menuju lokasi pelatihan. Bagi peserta yang tidak memiliki kendaraan pribadi, mereka juga dapat menghemat biaya transportasi ke lokasi pelatihan.
Di sisi lain, metode ini juga hemat biaya karena penyelenggara tidak perlu mengeluarkan biaya untuk konsumsi dan sebagainya.
Dokumentasi Lebih Mudah Diakses
Dokumentasi pelatihan online berupa video, foto, bahkan materi biasanya akan dibagikan oleh penyelenggara kepada peserta.
Jika suatu saat dibutuhkan, peserta dapat mengaksesnya dengan mudah karena dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Hal ini tentu akan memudahkan peserta.
Kekurangan Metode Pelatihan Online
Banyak Distraksi
Pelatihan yang dilaksanakan secara online berpotensi membuat peserta mudah terdistraksi, apalagi jika peserta mengikuti pelatihan dari rumah.
Sebagai contoh, adanya urusan rumah tangga atau keluarga yang harus diselesaikan saat itu juga. Distraksi seperti ini dapat membuat peserta tidak fokus pada materi pelatihan yang disampaikan.
Risiko Gangguan Teknis
Perangkat atau device yang mendukung merupakan salah satu hal yang krusial saat mengikuti pelatihan online. Bukan tidak mungkin peserta akan mengalami kendala teknis di luar kuasa mereka, misalnya mati listrik atau jaringan internet yang memburuk.
Risiko gangguan teknis dapat diminimalisir dengan memastikan kesiapan perangkat dan jaringan internet sehari sebelum hari H pelatihan.
Interaksi Lebih terbatas
Saat mengikuti pelatihan offline, peserta dapat saling berinteraksi langsung tanpa adanya halangan. Akan tetapi, pada training online, interaksi antar peserta tidak sebebas ketika mengikuti pelatihan offline.
Demikian juga dengan interaksi antara pemateri dan peserta. Ada kemungkinan engagement cenderung menjadi kurang optimal pada pelatihan online.
Kelebihan Metode Pelatihan Online
Lebih Fokus
Pelatihan offline bersifat lebih mengikat, baik dari segi waktu maupun tempat. Tidak ada gangguan atau distraksi dari hal-hal di luar pelatihan. Hal ini membuat peserta benar-benar fokus pada materi yang diberikan.
Interaksi Lebih Mudah
Pada pelatihan offline, peserta dapat berinteraksi secara langsung, terutama pada sesi diskusi kelompok. Dengan adanya interaksi langsung ini, diskusi dapat berjalan lebih lancar. Tidak hanya antar peserta, interaksi dua arah juga dapat terjalin antara peserta dan pemateri.
Memungkinkan Praktik Langsung
Pelatihan offline sangat berguna bagi pekerjaan yang dilakukan di lapangan. Pelatihan ini memungkinkan peserta untuk mempraktikkan ilmu yang mereka dapat secara langsung di lokasi dengan bimbingan mentor.
Dengan adanya praktik, peserta diharapkan lebih menguasai keterampilan yang diajarkan. Tentunya hal ini sulit untuk dilakukan dalam pelatihan online.
Kekurangan Metode Pelatihan Offline
Butuh Lebih Banyak Persiapan
Pelatihan offline membutuhkan banyak persiapan aspek logistik, antara lain konsumsi, sewa ruangan, dan transportasi. Apabila tidak dipersiapkan dengan matang, kendala terkait aspek logistik di atas bisa saja terjadi.
Sedangkan, pada pelatihan online, aspek logistik seperti konsumsi, akomodasi, dan transportasi bukanlah sesuatu yang perlu diperhatikan.
Waktu Akses Materi Terbatas
Peserta pelatihan online dapat mengakses materi saat masa pelatihan, bahkan sesudahnya. Beberapa penyelenggara pelatihan kadang memberi kemudahan pada peserta untuk mengakses materi secara online kapan saja.
Berbeda dengan itu, pelatihan offline tidak memungkinkan peserta mengakses materi kapan saja karena peserta terikat pada satu periode tertentu saja, yaitu periode pelatihan.
Biaya yang Dikeluarkan Lebih Banyak
Ketika mengadakan pelatihan offline, ada macam-macam kebutuhan yang harus dipertimbangkan. Salah satu yang terkadang memakan biaya cukup besar adalah kebutuhan logistik seperti sewa ruangan, konsumsi, dan transportasi.
Perusahaan tentunya harus menganggarkan biaya khusus untuk kebutuhan logistik ini. Dengan pelatihan online, biaya logistik dapat ditekan atau bahkan dialokasikan ke kebutuhan lain misalnya biaya internet.
Metode Pelatihan Offline atau Online?
Anda telah menyimak uraian mengenai perbandingan kelebihan-kekurangan pelatihan online dan offline di atas. Anda mungkin bertanya-tanya, manakah yang lebih efektif antara metode pelatihan online dan offline?
Jawabannya tentu tergantung pada industri yang digeluti perusahaan Anda. Jika perusahaan Anda bergerak pada industri yang membutuhkan koordinasi langsung di lapangan, tentu pelatihan offline akan lebih efektif.
Jika tidak, maka Anda dapat mempertimbangkan untuk mengadakan pelatihan secara online, mengingat kita masih berada pada situasi pandemi. Apalagi jika perusahaan Anda menerapkan sistem kerja remote working.
Kesimpulan
Setelah mengikuti pelatihan, peserta (karyawan) diharapkan semakin terampil dan menguasai apa yang harus ia kerjakan. Hal ini perlu diimbangi dengan peningkatan secara berkelanjutan.
Harapannya, karyawan semakin produktif dan termotivasi untuk menunjukkan performa terbaiknya. Tidak hanya itu, karyawan juga diharapkan semakin disiplin dalam bekerja.
Kedisiplinan karyawan di perusahaan Anda kini dapat dipantau menggunakan aplikasi absensi online. Anda dapat mencoba Kerjoo, aplikasi absensi online yang dilengkapi dengan berbagai fitur penunjang pengelolaan karyawan.
Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari