Just in Time (JIT): Pengertian, Manfaat, dan Cara Kerjanya

Just in Time adalah strategi produksi tepat waktu. Pelajari definisi, manfaat, dan cara kerja JIT untuk efisiensi bisnis yang optimal.

just in time adalah

Daftar Isi

JIT atau Just In Time adalah sistem manajemen produksi yang berprinsip menekan pemborosan, termasuk biaya dan siklus produksi.

Metode JIT inventory ini pertama kali diperkenalkan oleh Toyota pada tahun 1970 sebagai manejemen produksi yang efisien dan dapat mengurangi biaya.

Sejak saat itulah, JIT manufacturing system ini mulai diadaptasikan oleh berbagai lini industri, baik ritel, manufaktur, dan F&B.

Seperti apa cara kerja just in time ini? Ikuti artikel dari aplikasi absensi online Kerjoo berikut.

Prinsip Just in Time

Sebelum membahas cara kerja just in time, ketahui terlebih dahulu prinsip JIT inventory ini dalam memangkas pemborosan produksi.

  1. Mengurangi Stok Berlebihan (Zero Inventory)

Prinsip utama just in time adalah mengurangi stok berlebih, bahkan jika bisa hampir nol. Ini karena JIT manufacturing system sangat menghindari 'stok nganggur' yang berpotensi merugikan.

  1. Mengurangi Siklus Produksi

Prinsip kerja JIT inventory ini juga sangat menghindari pemborosan siklus produksi yang tidak efisien. Dalam just in time, waktu dapat digunakan untuk evaluasi dan perbaikan kualitas produk.

  1. Menghindari Overproduksi

Dari ketiga prinsip sebelumnya, tujuan yang ingin dicapai dari JIT manufacturing system adalah menghindari overproduksi. Oleh karena itu, just in time sangat bergantung pada strategi dan perencanaan produksi dengan rantai pasok.

Selain menghindari overproduksi dan stok menganggur, zero inventory dimaksudkan untuk meminimalkan risiko bahan rusak atau kadaluarsa.

Baca juga: Software Manufaktur: Solusi Efisiensi Produksi Industri

Cara Kerja Just in Time dalam Produksi

Sama halnya dengan namanya, cara kerja just in time adalah dengan memproduksi barang pada saat ada permintaan dari konsumen.

Cara kerja JIT manufacturing system dimulai dari koordinasi pengadaan bahan baku, memahami pasar, menjadwalkan produksi, dan manajemen distribusi.

Ini karena tujuan JIT inventory adalah menekan biaya produksi seminimal mungkin namun tetap mencapai hasil optimal.

Contoh just in time pada industri manufaktur mobil misalnya, suku cadang rem, kursi, dan mesin dipasok ke pabrik hanya ketika sudah ada pesanan spesifik untuk mobil tersebut.

Setelah suku cadang tiba, proses perakitan dilakukan sesuai dengan permintaan, sehingga setiap mobil diproduksi secara efisien dan sesuai pesanan.

Manfaat Just in Time bagi Perusahaan

Cara kerja just in time mungkin terlihat rumit karena akan melibatkan sistem manajemen rantai pasok.

Namun, manfaat JIT manufacturing system lebih dari yang bisa Anda bayangkan, misalnya:

  1. Mengurangi Biaya Penyimpanan dan Inventaris

Salah satu prinsip just in time adalah zero inventory yang memungkinkan perusahaan Anda tidak perlu menyimpan stok dalam jumlah besar.

Dampaknya? Tentu pengurangan biaya penyimpanan gudang dan menimalisir kerugian akibat kerusakan stok bahan.

  1. Meningkatkan Kualitas Produk dengan Pengawasan Ketat

Karena stok bahan baku baru tiba dan langsung digunakan, perusahaan tentunya dapat lebih fokus pada quality control dengan melakukan pengawasan ketat disetiap tahapan produksi.

Hal ini mengurangi risiko cacat produk dan meningkatkan kualitas hasil akhir, yang berujung pada kepuasan pelanggan yang lebih tinggi.

  1. Mengurangi Pemborosan dan Memastikan Efisiensi

Pada intinya, sistem JIT inventory hanya akan mendorong perusahaan Anda untuk memproduksi barang yang benar-benar diperlukan/dipesan.

Dengan kata lain, Anda dapat menghemat penggunaan bahan namun produksi tetap berjalan optimal.

Ini berdampak positif pada pengurangan pemborosan dan membuat operasi bisnis menjadi lebih ramah lingkungan.

Baca juga: SCM Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Pentingnya dalam Bisnis

Kelebihan dan Kekurangan Just in Time

Sejauh ini kita sudah membahas apa itu just in time beserta cara kerja dan manfaantnya.

Supaya teman-teman Kerjoo dapat lebih mengenal JIT inventory, berikut adalah kelebihan dan kekurangan sistem ini:

Kelebihan Just In Time

Mengutip Babington, kelebihan just in time adalah:

  • Mengurangi biaya, baik produksi maupun penyimpanan.
  • Mengurangi limbah akibat stok rusak.
  • Meningkatkan efisiensi produksi karena perputaran barang yang lebih cepat.

Fleksibilitas juga menjadi kelebihan JIT inventory system; perusahaan dapat menyesuaikan kebutuhan pasar tanpa mengorbankan stok berlebih.

Kekurangan Just In Time

Sementara kekurangan JIT inventory adalah:

  • Risiko gangguan manajemen rantai pasok dan perubahan permintaan mendadak.
  • Biaya transaksi lebih tinggi.
  • Menimbulkan sistem kerja yang overtime.
  • Sulit diterapkan pada semua industri.

Baca juga: Sistem Kerja Roster: Panduan Lengkap Operasional Bisnis 24/7

Contoh Just in Time di Beberapa Industri

Contoh just in time paling banyak ditemukan pada manufaktur otomotif, mengingat Toyota adalah perusahaan otomotif terkemuka yang berhasil menerapkan sistem ini.

Selain Toyota, ada beberapa industri yang bisa menerapkan JIT inventory lho, contohnya:

  1. Industri Retail

Sistem just in time dapat diterapkan dalam industri ritel untuk mengelola stok produk, terutama pada barang yang mudah rusak atau barang musiman.

Contoh just in time pada industri ini terlihat di perusahaan Walmart yang mengoptimalkan ketersediaan toko sesuai permintaan pelanggan.

  1. Industri F&B

JIT manufacturing system ini juga memungkinkan untuk diterapkan pada industri F&B.

Sistem ini akan membantu perusahaan untuk menjaga stok bahan makanan selalu segar dan mengurangi penyimpanan bahan berlebih.

Baca Juga: SOP Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Cara Membuatnya

Perbedaan Just in Time dan Just in Case

Just In Case adalah metode manajemen stok yang berlawanan dengan JIT.

Pada sistem JIC, perusahaan menyimpan stok dalam jumlah besar sebagai persiapan untuk permintaan mendatang atau kemungkinan gangguan pasokan.

Sistem ini memastikan bahwa perusahaan selalu memiliki bahan baku atau produk jadi dalam jumlah cukup, bahkan jika ada lonjakan permintaan atau masalah dalam rantai pasokan.

Dengan pendekatan JIC, risiko kehabisan stok bisa dikurangi, tetapi biaya penyimpanan dan risiko pemborosan bahan menjadi lebih tinggi.

Langkah-Langkah Menerapkan Just in Time di Perusahaan

Pahami Permintaan Pasar dan Kebutuhan Produksi

Langkah pertama untuk menerapkan metode just in time adalah memahami permintaan pasar dan kebutuhan produksi.

Teman-teman Kerjoo perlu memperhatikan bagaimana pola permintaan pasar, kapasitas produksi, dan kesanggupan pemasok untuk memenuhi permintaan tepat waktu.

Mengatur Koordinasi dan Komunikasi dengan Pemasok

Tanpa koordinasi yang baik dengan pemasok, JIT inventory tidak akan berjalan optimal. Usahakan untuk menjaga kemitraan yang kuat dan terbuka dengan pemasok.

Atur perjanjian kontrak jangka panjang atau kerja sama eksklusif dengan pemasok untuk memperkuat stabilitas pasokan dan mengurangi risiko gangguan.

Gunakan Sistem Manajemen Inventaris yang Responsif

Langkah selanjutnya dalam JIT management system adalah membuat SOP terkait manajemen inventaris yang responsif.

Usahakan sistem dapat melakukan pemantauan stok secara akurat sehingga perusahaan tahu kapan harus memesan bahan baku.

Dengan demikian, perusahaan dapat meminimalkan risiko kehabisan stok tanpa perlu menyimpan bahan baku berlebih.

Pentingnya Kualitas dalam Sistem Just in Time

Dalam JIT inventory, kualitas produk menjadi perhatian utama karena sistem ini mengandalkan ketepatan dan kecepatan produksi.

Produk yang cacat atau berkualitas rendah akan menyebabkan hambatan dalam alur produksi.

Oleh karena itu, perusahaan yang menerapkan JIT biasanya memiliki standar kualitas yang tinggi untuk memastikan bahwa setiap produk yang dihasilkan memenuhi standar yang diharapkan.

Untuk mencegah kesalahan produksi, perusahaan perlu menerapkan kontrol kualitas yang ketat di setiap tahapan produksi. Mulai dari pemilihan bahan baku hingga pengiriman produk akhir, setiap proses harus diperiksa secara seksama.

Teknologi Just in Time

Teknologi juga berperan penting dalam kesuksesan sistem just in time. Menguti Global Trade, teknologi yang bisa digunakan antara lain:

  1. Sistem Enterprise Resource Planning/ERP

Digunakan untuk mengelola seluruh proses bisnis, mulai dari perencanaan produksi, pengelolaan inventori, hingga akuntansi.

  1. Radio-Frequency Identification (RFID)

Digunakan untuk melacak dan memantau inventaris secara real time.

  1. Internet of Things (IoT)

Memungkinkan pemantauan stok dan pelacakan bahan secara real-time, sehingga perusahaan dapat memastikan pasokan selalu sesuai dengan kebutuhan.

Tantangan Sistem Just in Time

Ketergantungan pada pemasok merupakan tantangan utama dalam penerapan just in time manufacturing system. Jika pemasok gagal memenuhi permintaan, seluruh rantai produksi bisa terganggu, mengakibatkan penundaan dan kerugian finansial.

Gangguan eksternal tidak terduga lain juga dapat menjadi tantangan just in tim, misalnya bencana alam, pandemi, atau krisis ekonomi bisa mempengaruhi stabilitas rantai pasokan dalam sistem JIT.

Gangguan tersebut dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman bahan baku, dan pada akhirnya memengaruhi produksi dan pengiriman produk akhir kepada konsumen.

Tips untuk Memaksimalkan Efektivitas Just in Time

Kerjasama yang solid dengan pemasok adalah kunci keberhasilan JIT inventory. Selain itu, ada beberapa tips lain untuk mengoptimalkan penerapan metode ini, seperti:

  • Membangun hubungan jangka panjang dengan pemasok yang andal,
  • memberikan feedback berkala, serta menjaga komunikasi yang baik,
  • memastikan pasokan bahan baku tepat waktu dan sesuai dengan standar yang diinginkan
  • menjadwalkan sistem produksi yang fleksibel.
  • manfaatkan data dan pola permintaan pasar.

Kesimpulan

Just in time adalah strategi produksi yang menawarkan berbagai manfaat seperti efisiensi biaya, pengurangan pemborosan, dan peningkatan fleksibilitas.

Namun, penerapan JIT manufacturing system juga membawa tantangan, terutama dalam ketergantungan pada pemasok dan risiko gangguan rantai pasokan.

Dengan memanfaatkan teknologi, menjaga hubungan baik dengan pemasok, dan menerapkan kontrol kualitas ketat, perusahaan dapat meraih manfaat penuh dari sistem JIT inventory ini.

bg ads

Aplikasi Absensi Online

Gratis Trial 14 Hari