Resiliensi Karyawan untuk Tingkatkan Employee Engagement

Resiliensi karyawan sama pentingnya seperti skill yanag dibutuhkan untuk bekerja. Hal ini mengacu pada proses adaptasi dengan pengalaman hidup

Resiliensi Karyawan

Daftar Isi

Resiliensi karyawan sama pentingnya seperti skill yanag dibutuhkan untuk bekerja. Hal ini mengacu pada proses adaptasi dengan pengalaman hidup yang sulit atau menantang.

Di dalam karir atau pekerjaan, resiliensi dapat diterapkan pada kemampuan karyawan untuk mengelola apa pun mulai dari beban kerja yang berat hingga lingkungan sekitarnya.

Resiliensi tidak terlepas dari sebagai sumber keuntungan bisnis dan kesejahteraan individu. Jadi, penting untuk memahami apa arti istilah tersebut dan bagaimana caranya HR dapat meningkatkan daya tahan karyawan.

Ada banyak pandangan berbeda tentang betapa pentingnya resiliensi dan seberapa besar penekanan yang harus kita berikan di tempat kerja.

Pengertian Resiliensi Karyawan

Secara harfiah, resiliensi adalah ketangguhan atau daya tahan. Berikut adalah beberapa poin penting dari resiliensi karyawan;

Kemampuan Individu untuk Bertahan dalam Kesulitan

Resiliensi adalah kemampuan individu untuk pulih dari atau bertahan dengan baik dalam menghadapi kesulitan.

Dalam konteks pekerjaan, ini merujuk pada kapasitas karyawan untuk merespons tantangan secara positif di tempat kerja.

Resiliensi juga dapat dilihat pada tingkat organisasi. Bukan hanya mencakup individu di dalam organisasi, tapi juga proses dan budaya kerja.

Beradaptasi dengan Tantangan Organisasi

Ketahanan organisasi melihat seberapa baik organisasi dapat beradaptasi dengan tantangan yang dihadapinya. Resiliensi individu dipengaruhi oleh keadaan psikologis dan situasi di sekitarnya. Beberapa orang secara alami akan lebih tangguh daripada yang lain.

Konteks di mana orang bekerja, kolega mereka, pekerjaan, lingkungan kerja, dan faktor organisasi akan mempengaruhi resiliensi. Ini berarti bahwa ketahanan individu perlu dipertimbangkan dalam tim dan organisasi.

Ada Dukungan Manajemen Perusahaan

Manajemen perusahaan memiliki tanggung jawab untuk mendukung dan memitigasi risiko kesehatan psikologis melalui langkah-langkah pencegahan.

Misalnya mengelola tuntutan kerja, memberikan otonomi dan suara, dan memberikan budaya yang mendukung.

Resiliensi Karyawan

Manfaat Resiliensi di Dalam Pekerjaan

Berikut adalah manfaat resiliensi karyawan di tempat kerja.

Lebih Mudah untuk Menghadapi Pekerjaan yang Sulit Bersama-sama

Dalam konteks dunia kerja yang penuh tantangan, kemampuan karyawan untuk mengatasi kesulitan memang sangat berpengaruh. Bukan hanya untuk keberhasilan individu dan tim, tapi juga kelangsungan hidup perusahaan.

Resiliensi dapat mengatasi emosi dan pikiran negatif yang mengaburkan penilaian. Artinya, karyawan dapat menangani masalah di tempat kerja dengan lebih objektif, tenang dan logis.

Ketika semua orang fokus pada pemecahan masalah daripada mencari kesalahan, mereka dapat mencapai titik temu dan solusi yang konstruktif.

Meningkatkan Kepercayaan Diri

Mereka yang memiliki ketangguhan yang baik pada umumnya juga memiliki kepercayaan diri yang lebih baik. Mereka tidak ragu untuk aktif berbicara dan berkontribusi, serta dapat mengekspresikan diri mereka dengan lebih jelas dan konstruktif. Berbagi ide dalam bisnis sangat penting untuk menjelajahi semua opsi dan mendorong kreativitas.

Menurut riset dari The Chartered Institute of Personnel and Development, ini bukan hanya tentang melatih karyawan untuk bertahan dalam kondisi kerja yang tidak sehat. Tapi juga terkait dengan keterlibatan dan komitmen mereka terhadap pekerjaan dan perusahaan pada umumnya.

Resiliensi karyawan membantu karyawan melindungi dan menemukan potensi terbaik mereka di pekerjaan. Pada titik tertentu, hal tersebut melindungi mereka dari masalah seperti tekanan psikologis, kelelahan emosional, dan kelelahan.

Membantu Efisiensi Kerja HR

Bagi HR profesional, Anda pun akan memperoleh banyak manfaat dengan mendukung karyawan agar lebih tangguh. Secara bersamaan, masalah manajemen SDM yang harus ditangani juga lebih sederhana. Anda akan memiliki tenaga kerja yang berkinerja lebih baik, lebih kreatif, dan berkembang.

resiliensi karyawan

Peran HR Dalam Mendukung Resiliensi

Manajemen perusahaan pada umumnya berperan penting dalam mendukung daya tahan dan kapasitas tim. Khususnya untuk tim HR, ini adalah peran HR dalam mendukung resiliensi.

Mendukung Manajer untuk Meningkatkan Ketahanan Tim Mereka

Setiap manajer memainkan peran penting dalam mempengaruhi bagaimana timnya bekerja. Penting bagi manajer untuk menyadari hal ini sejak awal dan memahami proses untuk mendukung tim mereka agar tangguh.

Ini akan membantu mereka termotivasi sesuai peran mereka dalam membangun kekuatan individu, tim, dan organisasi.

Langkah manajemen yang mendukung ketahanan dan kesejahteraan karyawan pada dasarnya adalah bagian dari manajemen dan kepemimpinan yang baik. Pastikan bahwa manajer memimpin dan mengelola tim dengan cara tepat.

Jadi, dapat mendukung kepemimpinan yang efektif dan pengembangan manajemen untuk meningkatkan kemampuan mereka.

Memberikan Pelatihan untuk Mendukung Kapasitas Individu

Setelah memahami pentingnya resiliensi dan peran HR di dalamnya, selanjutnya adalah tentang strategi untuk mengembangkan. Salah satunya adalah tentang pelatihan untuk mendukung kapasitas individu.

Pelatihan untuk membangun resiliensi adalah proses yang membiasakan tim beradaptasi dengan situasi sulit. Ini akan meningkatkan keterampilan untuk menyelesaikan tantangan di depan dan memecahkan masalah dengan pikiran terfokus dan mental yang tangkas (agile).

Jadi, Bagaimana Cara Meningkatkan Resiliensi untuk Tingkatkan Employee Engagement?

Apakah di perusahaan Anda sudah menerapkan hal ini dengan hasil yang optimal? Anda dapat memulainya kapan saja.

Bahkan, pandemi telah mengajarkan banyak hal, bahwa kemampuan untuk bertahan adalah penting bagi semua orang. Baik untuk tim kerja secara internal maupun bagi industri secara umum.

Menentukan Area yang Ingin Dikembangkan

Dalam hal meningkatkan daya tahan dan kapasitas tim, area mana yang ingin diselesaikan terlebih dahulu? Dengan demikian, maka akan lebih mudah dalam merencanakan goals atau target apapun. Termasuk untuk meningkatkan keterlibatan karyawan (employee engagement) yang berkelanjutan.

Susun Rencana untuk Mencapai Goals

Untuk merencanakan upaya peningkatan resiliensi berkelanjutan, maka susunlah daftar apa saja yang dibutuhkan. Misalnya tentang pelaksanaan training dengan materi spesifik. Atau bahkan pelatihan tersebut diselaraskan dengan pekerjaan harian.

Beri Kesempatan Tim untuk Problem Solving

Terlepas dari apapun rencana strategis yang ingin diterapkan, pastikan bahwa hal tersebut berdampak pada problem solving.

Problem solving atau pemecahan masalah adalah skill wajib setiap individu yang profesional di bidang masing-masing. Di tempat kerja, hal ini akan terlatih ketika tim Anda terbiasa menghadapi tantangan dan menyelesaikannya.

Kesimpulan

Resiliensi karyawan adalah tentang seberapa baik karyawan beradaptasi dengan hal-hal seperti perubahan, tantangan, dan tekanan di dalam pekerjaan.

Hal itu bisa dilatih atau didukung oleh manajemen perusahaan, khususnya dalam strategi HR. Sudah seharusnya HR fokus pada tindakan dan bagaimana tujuan yang ditetapkan akan membantu tim.

Memang ada banyak sisi yang perlu dilatih dan dikembangkan. Begitu juga untuk evaluasi kinerja karyawan. Resiliensi menjadi salah satu aspek yang akan berdampak pada employee engagement. Faktor mendasar lain seperti kedisiplinan karyawan harus lebih dulu dipastikan.

Perusahaan Anda dapat mengelola kehadiran karyawan, khususnya data absensi yang lebih efisien dibanding absensi manual. Perusahaan dapat mendeteksi saat karyawan masuk dan keluar. Jadi, review pekerjaan karyawan tidak perlu prosedur yang terlalu panjang.

bg ads

Aplikasi Absensi Online

Gratis Trial 14 Hari