People Pleaser: Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Dalam jangka panjang, perilaku people pleaser bisa berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional seseorang.
Daftar Isi
People pleaser adalah perasaan selalu ingin menyenangkan orang lain, meskipun hal itu berarti merugikan dirinya sendiri. Perasaan people pleaser berbeda dengan mereka yang benar-benar ingin membantu.
Sekilas, sifat ini mungkin terlihat positif bukan? Namun dalam jangka panjang, perilaku ini bisa berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional seseorang.
Ada begitu banyak penyebab people pleasing, untuk itu sulit sekali mengidentifikasi dan menghentikan kebiasaan people pleaser. Biasanya ciri-ciri people pleaser adalah sulit mengatakan tidak.
Hal ini karena people pleaser adalah pribadi yang cenderung menghindari konflik meskipun hal tersebut sebenarnya dapat merugikan dirinya sendiri. Jangan sampai begitu ya, Kerjoo akan menjelaskan ciri-ciri people pleaser dan cara mengatasi people pleasing.
Ciri-Ciri Seorang People Pleaser
Meskipun keinginan untuk menyenangkan orang lain bisa berasal dari niat yang baik, tetapi sering kali seorang people pleaser mengabaikan kebutuhan dirinya sendiri.
Dampak people pleasing akhirnya bisa menyebabkan perasaan kelelahan, frustrasi, dan kehilangan identitas diri. Berikut beberapa tanda umum yang sering dialami oleh seorang people pleaser:
Sulit Mengatakan "Tidak"
Salah satu ciri paling jelas dari seorang people pleaser adalah kesulitan untuk mengatakan "tidak," bahkan saat mereka merasa tidak nyaman atau terbebani dengan permintaan orang lain. Mereka takut jika menolak, mereka akan membuat orang lain kecewa atau marah.
Mengorbankan Kebutuhan Diri Sendiri
Seorang people pleaser akan sering menempatkan kepentingan orang lain di atas dirinya. Mereka mungkin mengorbankan waktu, tenaga, dan bahkan kesehatan demi menyenangkan orang lain, meskipun itu merugikan diri mereka sendiri.
Ketergantungan pada Penerimaan Orang Lain
People pleaser cenderung merasa perlu mendapatkan persetujuan dan validasi dari orang lain. Mereka merasa bahwa nilai diri mereka ditentukan oleh seberapa banyak mereka bisa membantu atau menyenangkan orang lain.
Merasa Bersalah Ketika Tidak Memenuhi Harapan
Perasaan bersalah atau cemas muncul ketika seorang people pleaser tidak bisa memenuhi harapan atau permintaan orang lain, meskipun permintaan tersebut mungkin tidak realistis atau tidak adil.
Penyebab People Pleasing
Dari ciri-ciri people pleaser, dapat kita sadari bahwa people pleaser dan harga diri, nampaknya saling berkaitan. selain tidak tahu cara mengatakan tidak, people pleaser juga haus akan validasi dari orang lain.
Hal ini karena sifat people pleasing tidak muncul begitu saja. Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi seseorang menjadi people pleaser, mulai dari pengalaman masa kecil hingga faktor psikologis, juga beberapa faktor lain seperti:
Pola Asuh yang Menekankan Kepatuhan
Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang sangat menuntut kepatuhan bisa tumbuh menjadi people pleaser. Mereka diajarkan bahwa mereka hanya akan diterima atau dicintai jika mereka mematuhi dan menyenangkan orang lain.
Trauma Masa Lalu atau Pengalaman Ditolak
People pleaser dan trauma masa lalu dapat membentuk pribadi people pleasing. Pengalaman ditolak, diabaikan, atau di-bully di masa lalu dapat menyebabkan seseorang menjadi lebih butuh validasi orang lain, dengan harapan mereka tidak akan mengalami penolakan lagi di masa depan.
Ketidakamanan dan Rendahnya Harga Diri
Dampak people pleasing biasanya akan berpengaruh terhadap rendahnya harga diri sehingga mencari validasi dari orang lain adalah cara untuk merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri. Untuk itu, dalam beberapa kasus menghentikan kebiasaan people pleaser sangat sulit dilakukan.
Kebutuhan untuk Diterima
Beberapa orang memiliki dorongan yang kuat untuk diterima oleh lingkungan sosial mereka. Mereka takut dianggap egois atau tidak peduli jika tidak terus-menerus berusaha untuk menyenangkan orang di sekitar mereka.
Dampak Negatif Menjadi People Pleaser
Meskipun pada awalnya tampak tidak berbahaya, dampak people pleasing perlahan akan mempengaruhi kesehatan mental individu, seperti:
Kehilangan Identitas Diri
People pleaser sering kali terlalu sibuk memenuhi harapan orang lain sehingga mereka kehilangan jejak siapa diri mereka sebenarnya. Mereka mungkin kehilangan pandangan tentang apa yang benar-benar mereka inginkan atau butuhkan dalam hidup.
Kelelahan Emosional dan Fisik
Selalu mencoba menyenangkan orang lain itu sangat melelahkan. People pleaser akan merasa lelah secara emosional dan fisik karena terus-menerus memaksakan diri untuk memenuhi ekspektasi orang lain.
Hubungan yang Tidak Sehat
Sering kali, people pleaser terlibat dalam hubungan yang tidak sehat di mana ada ketidakseimbangan kekuasaan. Mereka mungkin merasa dimanfaatkan atau tidak dihargai oleh orang yang terus-menerus memanfaatkan kebaikan mereka.
Kesulitan Membangun Batasan
Batasan pribadi sangat penting dalam menjaga kesehatan mental dan emosional, tetapi seorang people pleaser seringkali kesulitan menetapkan batasan. Mereka mungkin merasa tidak enak hati atau takut mengecewakan orang lain jika menetapkan batasan.
Cara Mengatasi Kebiasaan People Pleasing
Pengertian people pleaser pada dasarnya adalah kebiasaan yang sangat menginginkan validasi orang lain. Apabila tidak diatasi, people pleasing berisiko dimanfaatkan oleh orang lain. Berikut beberapa cara mengatasi kebiasaan people pleaser yang dapat membantu:
Belajar Cara Mengatakan Tidak
Mulailah dengan mengatakan "tidak" ketika kamu benar-benar tidak mau melakukannya. Mengatakan tidak bukan berarti egois, tanamkan mindset bahwa apabila kamu tidak bertanggung jawab atas kebahagiaan atau pekerjaan mereka. Tetap katakan dengan tegas namun tetap sopan.
Mengenali dan Menyatakan Kebutuhan Diri
Belajarlah untuk lebih sadar akan kebutuhan dan keinginan diri sendiri untuk menghentikan kebiasaan people pleasing. Jangan takut untuk menyuarakan apa yang kamu butuhkan, meskipun itu mungkin tidak sejalan dengan harapan orang lain.
Cobalah Untuk Membangun Rasa Percaya Diri
Fokus pada self-care dan self-acceptance untuk membangun rasa percaya diri yang sehat. Ketika kamu merasa lebih percaya diri, kamu tidak lagi merasa perlu bergantung pada validasi dari orang lain. Ingatlah bahwa kamu tidak bisa membuat orang lain 100% menyukai dirimu.
Menetapkan Batasan yang Sehat
Pelajari cara menetapkan batasan yang jelas dalam hubungan interpersonal. Ingatlah bahwa menetapkan batasan bukanlah tindakan egois, melainkan cara untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan diri sendiri.
Tips untuk Menghentikan Kebiasaan People Pleasing
Untuk benar-benar menghentikan kebiasaan ini, kamu perlu melakukan beberapa tips seperti:
Mengidentifikasi Penyebab Kebiasaan People Pleasing
Cari tahu kapan dan dalam situasi apa perilaku people pleasing paling sering muncul. Ini bisa membantu kamu lebih waspada dan siap untuk menghadapi situasi tersebut.
Menjaga Keseimbangan Antara Membantu dan Menjaga Diri
Tidak ada yang salah dengan membantu orang lain, tetapi penting untuk selalu menjaga keseimbangan. Jangan lupa untuk menjaga kebutuhanmu sendiri dalam prosesnya.
Mencari Dukungan
Bicarakan masalah ini dengan orang-orang terdekatmu, seperti keluarga atau teman. Jika perlu, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari terapis yang bisa membantumu mengubah pola pikir yang mendukung people pleasing.
Mengembangkan Hubungan yang Lebih Sehat dan Otentik
Menjalin hubungan yang sehat adalah kunci untuk mengatasi kebiasaan people pleasing. Belajarlah untuk mengungkapkan apa yang kamu rasakan dengan jujur tanpa merasa takut. Asertivitas memungkinkanmu untuk berbicara dengan tegas tanpa harus menjadi agresif.
Kamu juga harus menerima bahwa setiap orang memiliki pendapat yang berbeda, dan itu tidak masalah. Kamu tidak perlu selalu setuju dengan semua orang untuk dihargai. Jangan lupa untuk mencari hubungan di mana ada saling dukung, bukan hubungan yang hanya bergantung pada upayamu untuk menyenangkan orang lain.
Kesimpulan
People pleaser adalah seseorang yang cenderung menempatkan kebahagiaan dan kepuasan orang lain di atas dirinya sendiri. Mereka seringkali merasa perlu untuk memenuhi harapan dan keinginan orang lain, bahkan jika itu berarti mengorbankan kebutuhan pribadi mereka.
Menjadi people pleaser mungkin tampak seperti hal yang positif, tetapi dalam jangka panjang, perilaku ini dapat merugikan dirimu sendiri. Penting untuk mengenali tanda-tanda people pleasing dan mengambil langkah untuk mengatasi kebiasaan tersebut. Dengan membangun hubungan yang lebih sehat, menetapkan batasan, dan memperkuat harga diri, kamu bisa mulai mencintai diri sendiri lebih dalam.
Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari