SCM Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Pentingnya dalam Bisnis
SCM adalah kunci efisiensi bisnis! Pelajari pengertian, fungsi, dan manfaatnya untuk optimalkan rantai pasok Anda.
Daftar Isi
Pernahkah Anda mendengar istilah SCM? atau ingin tahu bagaimana bisnis skala besar dapat mengatasi masalah pengiriman dan rantai pasok? Benar! perusahaan ini menggunakan supply chain management untuk mengelola aliran barang atau rantai pasok.
Meskipun familiar dengan industri manufaktur ataupun FMCG, namun pengertian supply chain management adalah manajemen rantai pasok yang mengelola aliran barang, informasi, maupun sumber daya lainnya dari supplier hingga ke konsumen akhir.
Dalam dunia bisnis yang semakin dinamis, SCM adalah salah satu kunci yang menentukan kelancaran operasional dan keberhasilan perusahaan. Mengapa demikian? Pelajari artikel berikut.
Apa itu SCM?
SCM adalah supply chain management atau proses pengelolaan alur barang dan jasa yang dimulai dari pengadaan bahan baku hingga produk jadi.
Sejarah SCM dimulai dari tahun 1990-an, dimana pelaku industri kala itu mulai sadar untuk menyediakan produk murah, berkualitas dan cepat, sehingga perbaikan internal manufaktur dirasa tidak cukup, sehingga hadirlah konsep supply chain management.
Tujuan utama SCM adalah untuk memastikan bahwa setiap langkah dalam rantai pasokan berjalan efisien, hemat biaya, dan mampu memenuhi permintaan pelanggan secara tepat waktu.
Fungsi dan Komponen SCM
Supply chain management memiliki fungsi dan komponen utama yang saling terintegrasi untuk memastikan kelancaran proses produksi dan distribusi diantaranya adalah:
Pengadaan (Procurement)
Komponen pertama SCM adalah pengadaan atau procurement, komponen ini disebut juga sebagai pengelolaan pasokan bahan baku dari supplier.
Produksi
Komponen kedua dari supply chain management adalah produksi. Fungsi utama dari produksi adalah memastikan produk dapat diproduksi tepat waktu dan sesuai dengan standar kualitas.
Distribusi
Selanjutnya komponen SCM adalah distribusi, dimana manajemen rantai pasok berfungsi untuk memastikan bahwa produk sampai ke tangan konsumen melalui penyimpanan yang tepat dan pengiriman yang efisien.
Manajemen Hubungan dengan Supplier dan Pelanggan
Komponen terakhir supply chain management adalah menjaga hubungan yang baik dengan supplier dan pelanggan untuk kelancaran rantai pasokan. SCM berfungsi untuk mengelola komunikasi dan kerjasama guna meningkatkan efisiensi dan kepuasan pelanggan.
Proses Utama dalam Supply Chain Management
Sementara proses utama SCM melibatkan beberapa langkah penting seperti:
Perencanaan
Proses pertama SCM adalah tahap perencanaan. Pada tahap ini, perusahaan harus menentukan kebutuhan bahan baku, kapasitas produksi, juga strategi distribusi produk agar berjalan sesuai target yang telah ditentukan.
Pengadaan
Proses SCM berikutnya berkaitan dengan pengadaan. Setelah merencanakan kebutuhan stok, perusahaan perlu memikirkan bagaimana memperoleh bahan baku atau sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi barang.
Kegiatan pengadaan mencakup pemilihan supplier, negosiasi kontrak, dan pembelian material atau layanan.
Produksi
Proses selanjutnya dari supply chain management adalah produksi, di mana bahan baku diolah menjadi produk jadi atau tahap manufaktur.
Pada tahap ini, penting untuk memastikan bahwa proses manufaktur berjalan sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah ditentukan. Pengelolaan produksi yang baik membantu mengoptimalkan waktu, mengurangi biaya, serta memastikan produk yang dihasilkan sesuai dengan permintaan pasar.
Pengiriman
Proses pengiriman dalam SCM melibatkan aktivitas logistik, yang mencakup pengangkutan dan distribusi produk jadi ke pelanggan.
Pada proses ini manajemen rantai pasok akan memastikan bahwa produk sampai tepat waktu dan dalam kondisi yang baik.
Pengembalian
Proses terakhir dalam supply chain management adalah pengembalian. Proses ini melibatkan penanganan produk cacat atau retur dari pelanggan. Proses ini melibatkan perbaikan produk, penggantian, atau pengembalian dana, dan harus ditangani dengan cepat.
Meskipun pengembalian bisa dianggap sebagai hal yang merugikan, manajemen pengembalian yang baik dapat membantu menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
Manfaat SCM bagi Bisnis
Manajemen rantai pasokan yang baik dapat memberikan berbagai manfaat bagi bisnis, antara lain:
- pengurangan biaya operasional: dengan mengelola rantai pasokan secara efisien, perusahaan dapat mengurangi biaya produksi dan distribusi;
- peningkatan produktivitas: SCM membantu memaksimalkan penggunaan sumber daya yang ada, sehingga produktivitas meningkat;
- peningkatan kepuasan pelanggan: pengiriman barang yang tepat waktu dan berkualitas tinggi dapat meningkatkan loyalitas pelanggan; dan
- keunggulan kompetitif: bisnis yang mampu mengelola rantai pasokan dengan baik dapat tetap kompetitif di pasar yang semakin global.
Teknologi dalam SCM
Perkembangan teknologi sebenarnya dapat meningkatkan efisiensi SCM. Misalnya, penggunaan ERP memungkinkan integrasi yang lebih baik antara berbagai departemen perusahaan rantai pasok, sementara IoT dan AI dapat membantu memprediksi permintaan dan mengelola inventaris secara otomatis.
Beberapa contoh perangkat lunak SCM yang populer di antaranya adalah SAP SCM, Oracle SCM Cloud, dan JDA Software.
Tantangan dalam Manajemen Rantai Pasokan
Meski SCM memberikan manfaat efisiensi, namun tetap saja ada beberapa tantangan yang harus dihadapi seperti:
- kompleksitas rantai pasokan global yang melibatkan banyak negara dan pemasok;
- risiko gangguan rantai pasokan akibat faktor eksternal seperti bencana alam, krisis politik, atau pandemi;dan
- masalah keberlanjutan yang berkaitan dengan lingkungan, di mana proses SCM harus menjaga keseimbangan antara keuntungan bisnis dan tanggung jawab lingkungan.
Strategi SCM yang Efektif
Untuk mengatasi tantangan tersebut, ada beberapa strategi SCM yang dapat diimplementasikan mulai dari:
- membangun kolaborasi dengan pemasok dan pelanggan dengan memanfaatkan teknologi untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan;
- menggunakan strategi Just-in-Time (JIT) untuk mengurangi stok berlebih dengan memproduksi barang hanya ketika ada permintaan.
- mempertahankan lean supply chain, atau fokus pada efisiensi tanpa mengorbankan kualitas produk.
Contoh Implementasi SCM yang Sukses
SCM terbukti sukses diterapkan pada perusahaan besar seperti PT Indofood. PT Indofood berhasil mengoptimalkan rantai pasokan dengan menggunakan strategi SCM yang inovatif.
Indofood mengintegrasikan sistem SCM dan ERP untuk mengurangi beban biaya karena adanya integrasi dan monitoring rantai pasok dari supplier hingga ke tangan konsumen.
Supply chain management juga sukses diterapkan oleh PT. Toyota dengan mengandalkan rantai pasok antara supplier, purchasing, dan production untuk memaksimalkan kinerja perusahaan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, SCM adalah sistem yang berperan penting dalam mengelola rantai pasokan bisnis. Supply chain management membantu mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat kepuasan pelanggan.
Di era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat, kemampuan mengelola rantai pasokan secara efisien dapat menjadi keunggulan kompetitif yang menentukan keberhasilan perusahaan.
Dengan memahami dan mengoptimalkan SCM, Anda juga dapat menerapkannya dalam bisnis kecil Anda agar terus berkembang dengan memperhatikan supplier, kualitas produk, serta memastikan distribusi untuk memberi pelayanan terbaik bagi konsumen.
Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari