Informasi Seputar HR

Morale Tim Setelah Libur Cuti panjang, atau libur panjang setelah Hari Raya adalah momen yang paling dinantikan karyawan. Setelah berminggu-munggu bekerja keras, akhirnya karyawan bisa menikmati waktu berkualitas bersama keluarga, menjalani hari tanpa tekanan pekerjaan. Di sinilah morale tim setelah libur menjadi tantangan bagi karyawan. Tim Anda di kantor menjadi

Setelah menikmati libur panjang, banyak karyawan yang mengalami post-holiday blues. Mereka merasa kehilangan ritme kerja, sulit berkonsentrasi, dan bahkan mengalami stres saat kembali ke rutinitas. Hal ini wajar terjadi karena liburan memberikan waktu istirahat yang menyenangkan, sementara transisi kembali ke dunia kerja terasa seperti tekanan mendadak. Bagi HR dan pimpinan

Banyak karyawan yang melihat THR sebagai insentif terakhir sebelum mengundurkan diri. Strategi yang tepat dapat mencegah Anda kehilangan karyawan resign.

Faktor seperti gaji, benefit, budaya kerja, dan peluang karier lebih berpengaruh dibandingkan sekadar menunggu THR cair

Exit interview adalah kunci bagi HR untuk mengungkap akar masalah turnover setelah THR—apakah karena gaji, minimnya peluang karier, atau budaya kerja yang kurang mendukung.

Alih-alih membuat aturan khusus yang membatasi karyawan resign setelah THR, Anda dapat menerapkan strategi retensi untuk membuat mereka lebih engage dengan perusahaan.

Untuk mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan ibadah, kebijakan HR selama ramadan perlu menyesuaikan kebutuhan karyawan.

Analisis sentimen CV dapat mengidentifikasi emosi, motivasi, dan sikap kerja kandidat melalui bahasa yang digunakan dalam CV.

Selain mengurangi bias rekrutmen, chatbot untuk screening kandidat dapat menjadi asisten Anda untuk mengumpulkan data kandidat secara lebih terstruktur dan efisien.

Salah satu cara mengatasi resign massal setelah THR adalah melakukan benchmarking gaji dan benefit dengan perusahaan di industri yang sama.

Menjaga loyalitas karyawan tidak selalu harus dilakukan dengan kenaikan gaji, misalnya memperhatikan kesimbangan kerja, pemberian apresiasi, dan kesempatan pengembangan diri.

Dead Horse Theory Pernah mendengar istilah 'Dead Horse Theory'? Ini adalah konsep sederhana yang seringkali diabaikan, padahal relevan dengan pengelolaan sumber daya manusia. Kuda mati dapat digambarkan sebagai kebijakan yang sebenarnya tidak efektif, namun alih-alih menguburkannya, kita justru mencoba berbagai cara untuk 'menghidupkannya' kembali—dari mengganti

Karyawan resign setelah menerima THR biasanya menunjukkan tanda-tanda seperti penurunan produktivitas, bahkan sering izin.

Perhitungan THR diatur oleh Menteri Ketenagakerjaan sesuai dengan masa kerja tiap karyawan di perusahaan.

Tingkatkan efisiensi bisnis dengan solusi presensi online! Atasi masalah absensi manual yang memakan waktu dan kurangi kesalahan pencatatan.

Penggunaan AI dalam HR digunakan untuk mendukung, bukan menggantikan peran HR di perusahaan.

Pelajari cara melakukan payroll disbursement dengan Mandiri Cash Management untuk efisiensi pengelolaan gaji karyawan di perusahaan Anda.

Optimalkan rekrutmen & manajemen SDM dengan Chat GPT! Temukan cara teknologi ini mempercepat tugas HR Anda secara efisien.

Pelajari peran penting sumber daya manusia dalam menggerakkan pertumbuhan bisnis dan meningkatkan produktivitas perusahaan.

Presensi dapat digunakan untuk memantau performa dan kehadiran karyawan di perusahaan.

Agility adalah kemampuan untuk perubahan dengan cepat, sehingga adaptabilitas merupakan salah satu komponen utama untuk mengukur agility.

Cara mudah menentukan struktur gaji yang adil.

Tentukan SOP yang cocok untuk perusahaan Anda.

Ketahui 4 langkah implementasi PDCA