Tes Koran (Pauli & Kraepelin): Panduan Lengkap, Tips, dan Contoh Soal
Tes koran, atau tes pauli dan tes kraepelin digunakan dalam proses rekrutmen untuk menilai ketahanan kandidat terhadap pekerjaan dengan tingkat produktivitas tinggi.

Daftar Isi
Apa Itu Tes Koran (Pauli & Kraepelin)?
Tes koran adalah salah satu jenis psikotes yang bertujuan untuk mengukur kecepatan kerja, ketelitian, dan ketahanan mental seseorang.
Tes koran yang terdiri dari tes pauli dan tes kraepelin ini telah digunakan dalam proses rekrutmen untuk menilai ketahanan kandidat terhadap pekerjaan dengan tingkat produktivitas tinggi.
Tes ini terdiri dari kolom angka yang harus dijumlahkan secara berurutan dalam waktu tertentu.
Semakin lama, peserta akan merasakan tantangan dalam mempertahankan konsistensi dan fokusnya.
Sejarah dan Perkembangan Tes Koran
Tes koran pertama kali dikembangkan oleh Emil Kraepelin di Jerman untuk meneliti kelelahan mental pekerja industri.
Paul Pauli kemudian mengembangkan versinya sendiri dengan beberapa modifikasi.
Seiring berjalannya waktu, tes krapelin dan tes pauli mulai banyak digunakan dalam seleksi karyawan karena dinilai dapat mengukur daya tahan kerja seseorang terhadap tekanan.
Tujuan dan Manfaat Tes Koran dalam Psikotes
Tes koran, juga dikenal sebagai tes Pauli atau Kraepelin, adalah salah satu jenis tes psikometri yang berisi angka-angka dalam kolom di lembar kertas besar.
Tes koran ini bekerja dengan meminta pesertaa untuk menjumlahkan angka-angka tersebut dalam waktu yang terbatas.
Aspek Kepribadian yang Diukur:
Tujuan utama tes koran adalah mengukur berbagai aspek kepribadian dan kognitif seseorang, antara lain:
- Kecepatan kerja dan daya tahan seseorang dalam menyelesaikan tugas yang repetitif dan membutuhkan konsentrasi tinggi.
- Tes koran dapat menunjukkan tingkat konsistensi seseorang dalam bekerja, apakah ia cenderung stabil atau mengalami fluktuasi dalam performanya.
- Tes ini menguji kemampuan seseorang untuk fokus pada tugas yang diberikan dan melakukan perhitungan sederhana dengan akurat.
Manfaat Tes dalam Rekrutmen:
Dalam konteks rekrutmen kerja, tes koran memiliki beberapa manfaat, misalnya:
- Membantu perusahaan mengidentifikasi kandidat untuk pekerjaan dengan tuntutan dan tekanan kerja tinggi.
- Memberikan gambaran tentang bagaimana seseorang bekerja di bawah tekanan waktu, apakah ia mampu menyelesaikan tugas dengan cepat dan akurat atau tidak.
- Melihat konsistensi kerja dalam jangka waktu tertentu, apakah ia mampu mempertahankan performa yang stabil dari awal hingga akhir tes.
Komponen dan Cara Mengerjakan Tes Koran
Sebagai tes yang juga dikenal sebagai tes pauli dan tes kraepelin, format tes koran adalah kolom angka dengan tingkat kesulitan yang meningkat setiap lembarnya.
Supaya Anda mendapatka gambaran terkait komponen dan cara mengerjakan tes koran, perhatikan beberapa hal berikut.
Format dan Instruksi Tes
Format tes koran terdiri dari kolom-kolom angka yang harus dijumlahkan dari atas ke bawah.
Setiap angka dalam kolom tersebut harus dijumlahkan dengan angka di bawahnya, dan hasilnya ditulis di samping angka yang dijumlahkan.
Tes pauli dan kraepelin ini dilakukan dalam interval waktu tertentu, misalnya setiap 30 detik atau 1 menit.
Dalam interval tersebut, peserta akan diberikan instruksi untuk berpindah baris atau kolom berikutnya.
Kesulitan tes koran dapat dikatakan bertingkat sesuai interval waktu yang diberikan.
Artinya, semakin lama tes berlangsung, semakin sulit untuk mempertahankan kecepatan dan akurasi.
Contoh Soal Tes Koran (Pauli & Kraepelin)
Cara Efektif Mengerjakan Tes Koran
Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam tes koran, ada beberapa strategi yang dapat Anda terapkan:
- Teknik Memindai Angka (Scanning)
Latih kemampuan Anda dalam memindai angka dengan cepat dan efisien.
Tujuannya adalah untuk mempercepat proses identifikasi angka-angka yang akan dijumlahkan.
- Latihan Perhitungan Mental
Sebelum mengikuti tes, biasakan diri untuk melakukan latihan perhitungan mental secara rutin.
Hal ini akan membantu meningkatkan kecepatan dan ketepatan Anda dalam menjumlahkan angka.
- Ketenangan
Saat mengerjakan tes, usahakan untuk tetap tenang dan fokus. Jangan biarkan tekanan waktu atau rasa lelah mengganggu konsentrasi Anda.
- Konsistensi
Jaga konsistensi kecepatan dan akurasi Anda selama mengerjakan tes. Jangan terlalu terburu-buru di awal atau terlalu lambat di akhir.
- Istirahat
Jika memungkinkan, istirahatlah sejenak saat berpindah baris atau kolom. Ini akan membantu menyegarkan pikiran dan mengurangi kelelahan
Interpretasi Hasil Tes Koran dalam Konteks Rekrutmen
Tujun tes koran, atau yang juga dikenal sebagai tes pauli atau tes kraepelin adalah mengukur berbagai aspek kognitif dan kepribadian kandidat.
Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai interpretasi hasil tes koran:
Faktor-faktor yang Dinilai dalam Tes Koran
- Kecepatan Kerja
Aspek ini mengukur seberapa cepat kandidat dapat menyelesaikan perhitungan dalam waktu yang ditentukan.
Kecepatan kerja yang tinggi menunjukkan kemampuan kandidat dalam menangani tugas-tugas yang membutuhkan kecepatan dan efisiensi.
- Ketelitian
Ketelitian diukur dari perbandingan antara jumlah jawaban yang benar dengan jumlah jawaban yang salah.
Tingkat ketelitian yang tinggi menunjukkan bahwa kandidat memiliki fokus yang baik dan kemampuan untuk bekerja dengan akurat.
- Kestabilan Kinerja
Aspek ini mengamati apakah kinerja kandidat cenderung stabil atau mengalami penurunan selama pengerjaan tes.
Kinerja yang stabil menunjukkan kemampuan kandidat dalam menjaga konsentrasi dan performa dalam jangka waktu yang lama.
- Daya Tahan Mental
Daya tahan mental adalah kemampuan kandidat untuk tetap fokus dan produktif dalam menghadapi tekanan atau tugas yang monoton.
Aspek ini penting untuk pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan kemampuan untuk bekerja di bawah tekanan.
Bagaimana Hasil Tes Koran Digunakan dalam Rekrutmen?
Hasil tes koran dapat memberikan informasi berharga bagi perusahaan dalam proses rekrutmen.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana hasil tes ini dapat digunakan:
- Hasil Baik (Cepat, Teliti, Stabil):
Kandidat yang menunjukkan hasil baik, yaitu cepat, teliti, dan stabil dalam mengerjakan tes koran, umumnya dianggap cocok untuk pekerjaan yang membutuhkan tekanan tinggi, kecepatan, dan akurasi.
- Hasil Kurang Baik (Penurunan Performa Drastis)
Kandidat yang menunjukkan penurunan performa yang drastis selama pengerjaan tes koran mungkin kurang cocok untuk pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan kemampuan untuk bekerja di bawah tekanan.
Namun, hasil ini tidak serta merta menggugurkan kandidat.
Perusahaan biasanya akan mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti pengalaman kerja, keterampilan, dan hasil tes lainnya.
Perbedaan Tes Koran Pauli dan Kraepelin

Baik tes koran pauli ataupun tes kraepelin digunakan untuk mengukur kinerja kognitif kandidat, terutama dalam hal kecepatan, ketelitian, dan daya tahan.
Namun terdapat perbedaan signifikan dalam format, cara pengerjaan, durasi, dan fokus penilaiannya.
Memahami perbedaan ini penting untuk mengenali karakteristik unik dari masing-masing tes.
Format Soal dan Cara Pengerjaan
- Tes Pauli
Soal-soal dalam Tes Pauli disajikan dalam bentuk deretan angka-angka acak yang tersusun secara vertikal dari atas ke bawah, menyerupai format koran.
Cara mengerjakannya adalah dengan menjumlahkan dua angka yang berurutan dari atas ke bawah, lalu menuliskan hasilnya di antara kedua angka tersebut.
Proses ini diulang terus menerus hingga batas waktu yang ditentukan.
- Tes Kraepelin
Berbeda dengan pauli, angka-angka dalam tes kraepelin tersusun secara berurutan dalam bentuk kolom-kolom dari atas ke bawah.
Cara mengerjakannya adalah dengan menjumlahkan dua angka yang berurutan kesamping, lalu menuliskan hasilnya di samping kedua angka tersebut.
Durasi dan Fokus Penilaian
Tes pauli biasanya memiliki durasi yang lebih panjang dibandingkan tes kraepelin.
Durasi tes pauli dapat mencapai 60 menit atau lebih, sementara tes kraepelin umumnya berkisar antara 10-30 menit.
Tes pauli lebih menekankan pada pengukuran daya tahan dan kestabilan kerja individu.
Tes ini ingin melihat bagaimana seseorang dapat mempertahankan performa dan konsistensinya dalam mengerjakan tugas yang panjang dan monoton.
Sementara itu, tes kraepelin lebih fokus pada pengukuran ketelitian dan kecepatan individu dalam mengerjakan perhitungan sederhana.
Tes ini ingin mengetahui seberapa cepat dan akurat seseorang dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.
Tips Sukses Mengerjakan Tes Koran
Agar dapat sukses dalam mengerjakan tes koran, persiapan yang matang dan strategi yang tepat sangat diperlukan.
Berikut adalah panduan lengkap yang akan membantu Anda meraih hasil terbaik:
Persiapan Sebelum Tes
Sebelum tes koran dilakukan, persiapkan beberapa hal berikut.
- Latihan Soal Serupa
Biasakan diri Anda dengan format dan jenis soal yang sering muncul dalam tes koran.
Cari contoh soal atau aplikasi latihan tes koran yang tersedia secara online.
Semakin sering Anda berlatih, semakin familiar Anda dengan pola soal dan semakin cepat Anda dapat mengerjakannya.
- Tidur Cukup
Istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga fokus dan konsentrasi selama tes. Usahakan tidur minimal 7-8 jam pada malam sebelum tes.
- Gunakan Stopwatch
Latih kecepatan Anda dalam menghitung dengan menggunakan stopwatch. Targetkan untuk menyelesaikan setiap baris soal dalam waktu tertentu.
Strategi dan Mentalitas Saat Tes
Pada saat tes koran berjalan, cobalah untuk menerapkan cara ini:
- Tetap Tenang
Jangan panik atau terburu-buru saat mengerjakan soal.
Tarik napas dalam-dalam dan tetaplah tenang saat berpindah dari satu baris soal ke baris soal berikutnya.
- Gunakan Teknik Visual Scanning
Latih kemampuan Anda dalam memindai angka-angka dengan cepat dan efisien.
Gunakan jari telunjuk atau alat bantu lainnya untuk membantu Anda fokus pada angka yang sedang dihitung.
- Jaga Ritme Kerja
Mulailah dengan kecepatan yang stabil dan jangan terlalu cepat di awal tes.
Jaga ritme kerja Anda agar tidak terlalu lelah di tengah tes.
Kesalahan yang Harus Dihindari
Terdapat beberapa kesalahan yang harus dihindari supaya hasil tes koran lebih optimal, seperti:
- Tidak Membaca Instruksi dengan Baik
Sebelum memulai tes, pastikan Anda membaca instruksi dengan seksama.
Pahami dengan benar bagaimana cara mengerjakan soal dan batasan waktu yang diberikan.
- Terlalu Fokus pada Kecepatan Tanpa Ketelitian
Kecepatan memang penting dalam tes koran, namun jangan sampai mengorbankan ketelitian.
Usahakan untuk tetap teliti dalam menghitung agar tidak terjadi kesalahan.
- Panik dan Kehilangan Konsentrasi
Jika Anda merasa panik atau kehilangan konsentrasi di tengah tes, segera atur napas dan tenangkan diri Anda.
Ingatlah bahwa Anda telah mempersiapkan diri dengan baik dan yakinlah pada kemampuan Anda.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
- Berapa lama durasi tes koran? Umumnya antara 5 hingga 15 menit tergantung formatnya.
- Apakah tes ini selalu digunakan dalam rekrutmen? Tidak semua perusahaan menggunakannya, tetapi umum dalam industri dengan tingkat stres tinggi.
- Bagaimana jika saya tidak menyelesaikan semua soal? Tidak masalah, yang penting adalah konsistensi dan ketepatan jawaban.
Kesimpulan
Tes koran, yang sering juga disebut sebagai tes Pauli atau Kraepelin, adalah alat psikotes yang digunakan untuk mengukur kecepatan, ketelitian, dan ketahanan mental seseorang.
Tes ini umum ditemukan dalam proses rekrutmen kerja, terutama untuk posisi yang membutuhkan kemampuan multitasking, fokus tinggi, dan daya tahan terhadap tekanan.
Bentuknya berupa lembaran kertas besar berisi deretan angka-angka yang harus dijumlahkan dalam waktu terbatas.
Hasil tes koran dapat menjadi indikator prediksi kinerja seseorang di lingkungan kerja yang dinamis dan penuh tekanan.
Dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, Anda dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam menghadapi tes koran.
Jangan ragu untuk membagikan artikel ini kepada teman-teman Anda yang juga sedang mempersiapkan diri menghadapi tes kerja atau ingin meningkatkan kemampuan kognitif mereka.

Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari