Turnover Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengatasinya

Turnover Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengatasinya

turnover adalah
turnover adalah

Daftar Isi

Turnover adalah istilah yang sudah tidak asing lagi di dunia kerja maupun profesional sumber daya manusia. Sebab, masalah turnover termasuk kedalam persoalan yang merugikan perusahaan. 

Pertanyaannya, bagaimana bisa? Justru dampak turnover pada perusahaan lebih dari sekedar yang dibayangkan. Perusahaan bisa mengalami penurunan produktivitas, hingga rugi dari segi biaya. 

Pasalnya sudah ada beberapa kasus ketika turnover rate perusahaan menjadi tinggi, manajemen perusahaan dikatakan sedang tidak baik-baik saja. Untuk itu, kita harus aware dengan masalah turnover yang kerap merugikan perusahaan. 

Yuk bahas bersama Kerjoo!

Pengertian Turnover 

Pengertian turnover secara umum adalah tingkat pergantian tenaga kerja di perusahaan selama periode waktu tertentu. Di satu sisi pengertian turnover karyawan juga dapat diartikan sebagai berhentinya karyawan dari perusahaan dikarenakan berbagai alasan. 

Penyebab turnover karyawan ada banyak jenisnya, mulai dari mengundurkan diri secara sukarela, dipecat, atau pensiun dari tempat kerja. Jadi bukan mengherankan apabila praktisi di bidang sumber daya manusia seringkali menjadikan turnover sebagai salah satu indikator kinerja perusahaan.

Turnover rate perusahaan yang tinggi dianggap sebagai pertanda adanya masalah serius dalam manajemen, budaya kerja, atau kebijakan perusahaan. Dampak turnover pada perusahaan nantinya dapat mengganggu produktivitas, juga biaya operasional yang lebih tinggi karena mengharuskan perusahaan kembali mengadakan rekrutmen dan pelatihan karyawan baru.

Jenis-Jenis Turnover

Penyebab turnover karyawan bisa terjadi karena berbagai alasan dan tentunya memiliki dampak serius terhadap kinerja perusahaan. Kerjoo akan membahas jenis-jenis turnover yang umum terjadi.

Turnover Sukarela dan Tidak Sukarela

Turnover employee dalam perusahaan bisa juga terjadi secara sukarela ketika karyawan memutuskan untuk meninggalkan perusahaan, misalnya karena menemukan pekerjaan yang lebih baik atau tidak merasa puas dengan kondisi kerja saat ini.

Disisi lain turnover dapat terjadi secara tidak sukarela, yaitu ketika perusahaan yang memutuskan untuk mengakhiri hubungan kerja dengan karyawan karena alasan performa atau restrukturisasi.

Turnover Fungsional vs Disfungsional

Jenis turnover karyawan juga mencakup turnover fungsional,  yaitu ketika karyawan yang kurang berprestasi atau tidak sesuai dengan nilai-nilai perusahaan meninggalkan organisasi, yang sebenarnya berdampak positif bagi perusahaan.

Sementara ada juga jenis turnover disfungsional, yang merupakan kondisi ketika karyawan berkinerja tinggi atau berbakat meninggalkan perusahaan. Jika demikian, bukankah turnover sangat merugikan keberlangsungan perusahaan?

Turnover Internal vs Eksternal

Turnover employee dalam perusahaan juga dapat terjadi ketika karyawan berpindah posisi atau departemen di dalam perusahaan yang sama. Ini biasanya tidak berdampak negatif, bahkan bisa meningkatkan motivasi karyawan.

Sebaliknya, jenis turnover eksternal adalah ketika karyawan meninggalkan perusahaan untuk bekerja di luar organisasi. Turnover eksternal sering kali lebih merugikan karena perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk rekrutmen dan pelatihan pengganti.

Penyebab turnover karyawan

Turnover karyawan adalah persoalan yang sebenarnya cukup umum dihadapi oleh banyak perusahaan. Ada berbagai faktor pemicu yang membuat karyawan pada akhirnya meninggalkan perusahaan, baik dari faktor internal maupun faktor eksternal. 

Faktor internal yang sering menjadi penyebab turnover rate perusahaan tinggi adalah budaya kerja yang tidak mendukung, manajemen yang buruk, atau kurangnya kepuasan karyawan. 

Budaya kerja yang toxic, misalnya, bisa membuat karyawan merasa tidak nyaman sehingga memilih untuk meninggalkan perusahaan. Selain itu, gaya manajemen yang terlalu otoriter atau kurangnya penghargaan juga bisa membuat karyawan merasa tidak dihargai.

Kedua faktor eksternal juga dapat menjadi penyebab turnover rate perusahaan tinggi adalah adanya kesempatan kerja yang lebih baik diluar perusahaan, mulai dari gaji yang lebih kompetitif, atau lokasi kantor yang mungkin lebih dekat dengan domisili sehingga lebih nyaman. 

turnover adalah
turnover adalah

Dampak Turnover bagi Perusahaan

Dampak turnover bagi perusahaan dapat dirasakan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dampak ini bisa bersifat positif maupun negatif, tergantung pada situasi dan kondisi perusahaan.

Apabila turnover rate perusahaan tinggi, dampak turnover pada perusahaan yang dirasakan bisa terkait dengan produktivitas tim. Sebab, setiap kali karyawan meninggalkan perusahaan, tim tersebut harus beradaptasi dengan anggota baru, yang sering kali membutuhkan waktu dan pelatihan tambahan. Akibatnya, target dan hasil kerja bisa terhambat.

Apabila hal tersebut terjadi, pada akhirnya perusahaan dapat mengeluarkan biaya yang cukup besar. Perusahaan harus mengeluarkan dana untuk proses rekrutmen, pelatihan, dan orientasi karyawan baru. Selain itu, perusahaan juga kehilangan produktivitas selama masa transisi.

Terakhir, dampak turnover pada perusahaan juga bisa berakibat pada reputasi perusahaan. Ketika banyak karyawan yang meninggalkan perusahaan dalam waktu singkat, calon pelamar mungkin melihat hal ini sebagai tanda bahwa perusahaan tidak memiliki lingkungan kerja yang baik. Reputasi yang buruk di mata publik dapat mengurangi daya tarik perusahaan di pasar kerja.

Cara Mengurangi Turnover di Perusahaan

Strategi Retensi Karyawan

Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi turnover adalah dengan menerapkan strategi retensi yang baik.

Ini bisa meliputi pengembangan karir yang jelas, penghargaan untuk kinerja yang baik, dan menciptakan jalur promosi internal.

Karyawan cenderung bertahan lebih lama jika mereka melihat ada peluang untuk berkembang di dalam perusahaan.

Meningkatkan Keterlibatan dan Kepuasan Karyawan

Keterlibatan dan kepuasan karyawan adalah faktor kunci yang menentukan apakah mereka akan tetap bekerja di perusahaan.

Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, transparansi dalam komunikasi, serta memberikan feedback yang konstruktif adalah beberapa cara untuk meningkatkan keterlibatan karyawan.

Karyawan yang merasa didengar dan dihargai akan lebih kecil kemungkinannya untuk meninggalkan perusahaan.

Perbaikan Sistem Rekrutmen dan Seleksi

Turnover yang tinggi bisa jadi disebabkan oleh proses rekrutmen yang kurang efektif.

Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa mereka memiliki proses seleksi yang baik, yang tidak hanya mencari karyawan dengan keterampilan yang tepat, tetapi juga kecocokan budaya dengan perusahaan.

Studi Kasus dan Contoh Nyata

Beberapa perusahaan besar seperti Google dan Zappos dikenal memiliki tingkat turnover yang rendah. Hal ini disebabkan oleh kebijakan perusahaan yang sangat memperhatikan kesejahteraan karyawan, mulai dari tunjangan, lingkungan kerja yang fleksibel, hingga peluang pengembangan karir yang jelas.

Mereka juga fokus pada keterlibatan karyawan, memastikan bahwa setiap individu merasa dihargai dan dilibatkan dalam pengambilan keputusan.

Di sisi lain, beberapa perusahaan dengan turnover tinggi bisa dijadikan pelajaran. Misalnya, ada kasus di mana perusahaan retail besar mengalami turnover tinggi karena gaji yang rendah dan jam kerja yang tidak fleksibel.

Dari sini, kita bisa belajar bahwa gaji yang kompetitif dan fleksibilitas waktu kerja adalah faktor penting dalam mempertahankan karyawan.

Kesimpulan

Turnover adalah masalah yang sering kali dihadapi oleh banyak perusahaan. Dengan memahami pengertian, jenis, dan penyebab turnover, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi turnover di organisasi mereka.

Mengurangi turnover bukan hanya tentang mempertahankan karyawan, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, memotivasi, dan memberi peluang bagi karyawan untuk berkembang.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa Perbedaan Turnover dan Retensi Karyawan?

Turnover mengacu pada tingkat karyawan yang meninggalkan perusahaan, sementara retensi karyawan adalah kemampuan perusahaan untuk mempertahankan karyawan mereka.

2. Bagaimana Cara Menghitung Tingkat Turnover?

Tingkat turnover dapat dihitung dengan membagi jumlah karyawan yang keluar dalam periode tertentu dengan jumlah total karyawan, kemudian dikalikan 100 untuk mendapatkan persentase.

3. Apakah Tingkat Turnover Selalu Buruk bagi Perusahaan?

Tidak selalu. Turnover fungsional, di mana karyawan yang tidak produktif meninggalkan perusahaan, bisa bermanfaat. Namun, turnover disfungsional, terutama ketika karyawan berbakat pergi, bisa sangat merugikan.

bg ads

Aplikasi Absensi Online

Gratis Trial 14 Hari