Viral Atasan Memukul Bawahan, Apa Akar Masalahnya?

Ada solusi yang lebih praktis untuk dilakukan, sehingga kasus atasan memukul bawahan tidak perlu terulang

Viral Atasan Memukul Bawahan, Apa Akar Masalahnya?

Daftar Isi

Atasan memukul bawahan di tempat kerja karena alasan apapun adalah sesuatu yang tidak dibenarkan. Bahkan pelaku bisa berisiko terkena sanksi hukum. Pada hari Senin pagi (6/6/2022) terjadi sebuah insiden kekerasan di Kantor Pajak Pratama, Bekasi Timur.

Hal tersebut cepat menyebar ke seluruh tanah air karena ada yang merekam videonya dan menjadi viral di media sosial. Diketahui bahwa sosok atasan sebagai pelaku berinisial MAZ, sedangkan bawahan yang menjadi korban adalah inisial DH.

Bagaimana Kronologinya?

Sikap atasan memukul bawahan memang bukan perkara sepele, sampai akhirnya dilaporkan ke pihak kepolisian. Menurut Kapolsek Bekasi Timur, insiden kekerasan itu berawal dari urusan pekerjaan dan kesalahpahaman.

Pukulan dari atasan kantor pajak tersebut mengenai bagian rahang kiri pegawai yang jadi korban sampai jatuh ke lantai. Selain melaporkan pelaku, orang yang menjadi saksi juga membawa korban ke Rumah Sakit untuk mendapat penanganan medis. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Keluarga, Bekasi Timur.

Tapi, apa penyebab kejadian tersebut? Pada awalnya pelaku yang posisinya adalah atasan memberi pekerjaan untuk korban. Pekerjaannya terkait survei dan deadline hari Senin (6/6)

Pada hari Senin itulah, korban diminta menghadap atasan untuk menjelaskan tentang pekerjaan sebelumnya. Ketika di depan atasan, si korban berkata bahwa ia sudah menyelesaikan apa yang diperintahkan kepadanya.

Tapi, atasan menilai bahwa DH belum menyelesaikan pekerjaan tersebut. Bahkan, pelaku sempat menghubungi nomor telepon DH pada saat libur akhir pekan. Ternyata pada hari Sabtu dan Minggu ponselnya tidak aktif.

Kesalahpahaman pun jadi memicu kondisi yang tegang, apalagi korban dianggap ceroboh dalam urusan data pribadi. Mengingat ternyata nomor yang terdaftar dalam data perusahaan adalah nomor istri DH. Atasan yang tidak mau mendengar penjelasan pegawainya itu langsung terpancing amarahnya dan tangannya memukul bagian muka korban.

Viralnya insiden itu memicu respons banyak pihak, mulai dari para netizen Indonesia sampai Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat dari DJP. Neilmaldrin Noor selaku Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat dari Direktorat Jenderal Pajak menyayangkan kasus yang terjadi pada pegawai pajak.

Atasan memukul bawahan

Atas Memukul Bawahan Bukanlah Solusi Kedisiplinan Karyawan

Bagaimana menurut Anda setelah tahu berita di atas? Kejadian tersebut seharusnya bisa menjadi pengingat siapapun, baik yang bekerja di kantor instansi maupun yang bekerja di perusahaan swasta.

Semua pegawai atau karyawan memang perlu bekerja dengan disiplin dan menghormati atasan dengan semestinya. Apapun posisi di tempat kerja, masing-masing memiliki hak dan kewajiban. Tapi, tetap ada peraturan dan batasan tertentu yang harus dipatuhi.

Bahkan, tindakan seperti yang dilakukan atasan yang menampar bawah bisa dijatuhi hukuman berdasarkan Pasal 351 dan 352 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana).

Jadi, Apa yang Seharusnya Dilakukan?

Segala bentuk pekerjaan di kantor memang ada alurnya yang harus diketahui secara transparan. Atasan harus memberi arahan yang jelas dan juga memberi kemudahan dalam sistem laporan pekerjaan. Dengan demikian, tidak akan terjadi salah paham tentang pekerjaan mana yang sudah selesai dan mana yang belum.

Berikut ini adalah hal-hal yang dibutuhkan untuk menghindari konflik di kantor karena urusan pekerjaan.

1. Mempertegas SOP di Kantor

SOP (Standard Operating Procedure) memang begitu dibutuhkan di perusahaan, agar segala bentuk urusan operasional dapat berjalan efektif, efisien, dan sesuai standar. Penyusunan SOP perusahaan bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan di lembaga, organisasi, atau perusahaan berjalan lancar.

Terdapat beberapa jenis SOP pada perusahaan, misalnya SOP tentang produksi, administrasi, penjualan, keuangan, atau terkait kinerja pegawai/karyawan. Adanya SOP bisa menjadi standar kesuksesanan suatu pekerjaan.

2. Perbaiki Kualitas Komunikasi dalam Tim

Komunikasi menjadi sesuatu yang tidak bisa diabaikan karena ada informasi penting yang harus tersampaikan. Dengan komunikasi yang baik, maka segala kendala dalam kerja tim bisa teratasi. Setiap pihak yang bekerja bisa saling mengerti kondisi. Bahkan termasuk kasus atasan memukul bawahan pun tidak perlu terjadi, karena masing-masing memahami.

3. Memantau Pekerjaan secara Otomatis

Untuk memastikan progres suatu pekerjaan, atasan seringkali menanyakan langsung kepada orang-orang dalam timnya. Caranya bisa langsung bertanya ke meja kerja karyawan bersangkutan atau memanggil mereka. Atau setidaknya melalui komunikasi telepon jika mereka kerja jarak jauh.

Saat ini juga sudah banyak aplikasi produktivitas yang mendukung tracking pekerjaan otomatis seperti aplikasi Trello, Slack, Worxspace, Monitask, dan masih banyak lagi. Untuk pekerjaan apapun, pasti akan lebih terorganisir jika semua tim mencatat progres melalui aplikasi yang bisa dimonitor secara real time.

4. Pakai Laporan Pekerjaan yang Praktis

Selain tracking pekerjaan, kita juga perlu membuat laporan pekerjaan setelah selesai mengerjakan sesuatu. Membuat laporan kerja pasti sudah umum dijalankan setiap hari ketika tugas tertentu sudah beres. Laporan yang detail akan mencerminkan performa karyawan dan juga akan mendukung peningkatan karier ke depannya.

atasan memukul bawahan

Cara Menggunakan Fitur Laporan Pekerjaa di Aplikasi Kerjoo

Untuk setiap perusahaan atau kantor bisa menerapkan sistem laporan pekerjaan yang terintegrasi dengan absensi harian. Dengan demikian, manajemen data karyawan atau pegawai akan lebih rapi.

Bagaimana cara menggunakan fitur laporan pekerjaan di aplikasi Kerjoo? Tentunya Anda terlebih dahulu harus terdaftar di Kerjoo.com. Setelah karyawan mencatat laporan, kemudian admin atau supervisor bisa memeriksanya.

Langkah selengkapnya adalah sebagai berikut;

  • Install aplikasi Kerjoo dari Play Store atau App Store
  • Setelah membuka aplikasi Kerjoo, lalu masuk dengan email dan password yang sudah diberikan melalui email.
  • Klik 'allow permission' seperti yang diminta aplikasi Kerjoo, setelah itu aplikasi bisa digunakan.
  • Pengguna bisa melakukan presensi hanya dengan foto selfie pada jam yang ditentukan, yaitu; masuk kantor, keluar kantor, istirahat, atau lembur.
  • Jika perusahaan mengharuskan mengisi catatan rencana pekerjaan yang akan dilakukan, maka isi dulu notes tersebut.
  • Jika catatan hanya dibutuhkan pada saat selesai, maka tinggal isi laporan pekerjaan atau apa yang sudah Anda lakukan pada hari itu.

Seperti itulah panduan singkat tentang cara membuat laporan pekerjaan yang detail dan rapi. Tentunya hal yang praktis ini bisa menjadi solusi yang berdampak besar. Dengan demikian, tidak ada lagi salah paham antar tim yang bekerja di kantor. Bahkan, tidak perlu ada lagi kejadian ketika atasan memukul bawahan yang tentu berakibat fatal bagi pelaku.

Kesimpulan

Ada banyak peristiwa yang bisa kita lihat di luar sana, yang mungkin akan memicu berbagai reaksi masyarakat. Salah satunya berita viral tentang atasan memukul bawahan karena salah paham apakah pekerjaan sudah benar-benar diselesaikan sesuai perintah.

Hal tersebut adalah kondisi yang wajar terjadi di dunia kerja yang bisa diatasi dengan cara yang tepat dan minim konflik. Salah satunya adalah dengan menggunakan aplikasi Kerjoo yang bisa mendukung laporan pekerjaan harian.

Atasan bisa cek langsung pekerjaan karyawan, mulai dari presensi masuk dan keluar, lembur, dan tentunta memantau laporan pekerjaan harian. Langsung saja ayo coba daftar Kerjoo sekarang!

coba kerjoo sekarang

bg ads

Aplikasi Absensi Online

Gratis Trial 14 Hari