Cara HR Meningkatkan Employee Engagement Agar Karyawan Tidak Resign Pasca-THR

Program employee engangement dapat dikatakan efektif apabila sudah sesuai dengan kebutuhan karyawan.

employee engagement

Daftar Isi

Employee Engagement

Karyawan yang engaged tidak mencari alasan untuk resign. Mereka mencari alasan untuk tetap berkembang di perusahaan.

Setiap tahun, setelah mendapatkan THR, banyak karyawan memilih untuk resign. Hal ini sering kali terjadi karena kurangnya keterikatan dengan perusahaan.

Employee engagement adalah kunci untuk mencegah turnover setelah THR.

Faktor employee engangement dalam pekerjaan dapat dipengaruhi oleh kepuasan karyawan terhadap strategi sumber daya manusia di perusahaan.

Employee engangement di artikel ini mengacu pada perasaan 'terikat', kepuasan, dan komitmen karyawan terhadap perusahaan.

Anda perlu memperhatikan hal in karena karyawan yang enganged cenderung lebih produktif, loyal, dan memiliki motivasi tinggi untuk berkontribusi.

Sebaliknya, karyawan yang merasa kurang terlibat tidak akan ragu untuk mencari peluang yang lebi bagus di tempat lain.

Mengapa Banyak Karyawan Resign Setelah THR?

Menjaga employee engangement sama dengan mempertahankan talenta terbaik yang dimiliki oleh perusahaan Anda.

Ini karena karyawan tidak akan memandang perusahaan dari segi finansial saja, sehingga turnover setelah THR dapat diminimalisir, atau bahkan dicegah.

Beberapa alasan utama, mengapa pada akhirnya karyawan lebih memilih mengundurkan diri dari perusahaan meliputi:

  • Kurangnya kepuasan kerja dan keterikatan dengan perusahaan.
  • Tidak ada peluang pertumbuhan karier, sehingga karyawan merasa stagnan.
  • Budaya kerja yang tidak mendukung kesejahteraan karyawan.

Dari ketiga alasan karyawan resign, terlihat jelas bukan? Bahwa faktor HR dan loyalitas karyawan berperan penting dalam meningkatkan retensi perusahaan.

Namun, terkadang lingkungan kerja tidak cukup untuk meningkatkan engangement karyawan.

Anda juga perlu menyusun program engangement yang efektif untuk meningkatkan loyalitas merea dan menekan angka turnover setelah THR.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Engagement Karyawan

employee engagement

Faktor engagement dalam perusahaan bisa saja berbeda antar satu sama dengan yang lainnya.

Ini karena setiap perusahaan memiliki kebijakan HR dan loyalitas karyawan yang berbeda pula. Anda hanya perlu mendengar apa yang diinginkan karyawan sebagai strategi retensi.

Karyawan yang didengar akan lebih memilih untuk tetap tinggal.

Berikut adalah penjelasan dari Kerjoo.

1) Kepemimpinan yang Mendorong Keterlibatan

Karyawan lebih engaged jika merasa didukung oleh atasan mereka.

Pemimpin yang mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan karyawan cenderung mempertahankan tim lebih lama.

So, pastikan setiap tim di perusahaan Anda dipimpin oleh leader yang memiliki keterampilan komunikasi dan kepemimpinan kuat.

2) Work-Life Balance dan Fleksibilitas Kerja

Loyalitas karyawan dapat Anda bentuk melalui pemberian work life balance dan fleksibilitas kerja.

Ini karena karyawan di masa kini sangat memperhatikan keseimbangan pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Oleh karena itu, faktor engagement dalam perusahaan ini sangat mempengaruhi retensi karyawan di tempat kerja.

Anda dapat mempertimbangkan opsi fleksibilitas dalam jam kerja atau opsi kerja hybrid untuk meningkatkan kepuasan karyawan.

Baca Juga: 5 Cara HR Menjaga Loyalitas Karyawan Tanpa Harus Naikkan Gaji

3) Pengakuan dan Apresiasi atas Kontribusi Karyawan

Faktor engagement dalam perusahaan juga dipengaruhi oleh seberapa sering Anda memberikan apresasi atas kontribusi karyawan.

Karyawan yang merasa dihargai cenderung bertahan lebih lama di perusahaan. Penghargaan bisa berupa:

  • Bonus berbasis kinerja.
  • Ucapan terima kasih secara terbuka.
  • Penghargaan bulanan untuk karyawan berprestasi.

Nah, apakah kebijakan HR dan loyalitas karyawan di perusahaan Anda sudah menerapkan hal ini?

Karena minimnya apresiasi juga sering kali menjadi penyebab karyawan resign dari pekerjaannya.

4) Kesempatan Pengembangan Karier dan Pertumbuhan Profesional

Setiap karyawan membutuhkan jalur karier dan kesempatan yang jelas untuk mengembangkan skill profesional mereka.

Oleh karena itu, program mentorship, pelatihan, ataupun kesempatan promosi sering kali menjadi strategi untuk membuat karyawan lebih enganged dengan perusahaan.

Pertimbangkan faktor ini untuk meningkatkan employee engagement di perusahaan Anda secara signifikan.

5) Budaya Perusahaan yang Mendukung dan Inklusif

Selain karier, setiap karyawan juga akan termotivasi apabila memiliki budaya kerja positif, kolaboratif, dan inklusif.

Ini secara alami akan membuat karyawan merasa memiliki keterikatan yang baik dengan perusahaan.

Oleh karena itu, sering kali perusahaan dengan budaya kerja positif memiliki tingkat turnover setelah THR yang lebih rendah daripada perusahaan yang hanya fokus pada benefit finansial.

Bagaimana? Apakah Anda sudah mendapatkan gambaran terkait program engangement yang bisa diterapkan sebelum THR?

Apabila belum, Kerjoo akan memberikan beberapa rekomendasi program.

Program Engagement yang Bisa Diterapkan Sebelum THR

employee engagement

Program employee engangement dapat dikatakan efektif apabila sudah sesuai dengan kebutuhan karyawan.

Tanyakan pada karyawan apa yang mereka butuhkan, bukan hanya menebak-nebak.

Daripada Anda membuat program hanya berdasarkan asumsi, ada baiknya Anda menyesuaikan kebijakan HR dan loyalitas karyawan sesuai kebutuhan perusahaan.

Berikut adalah langkah membuat strategi retensi dari Kerjoo.

1) Survei Kepuasan Karyawan untuk Memahami Kebutuhan Mereka

Untuk mengetahui kebutuhan karyawan, tentunya Anda memerlukan survei employee engangement mereka terlebih dahulu dengan perusahaan.

Ada baiknya, survei ini dilakukan dalam periode tertentu atau berulang untuk mengetahui bagaimana konsistensi jawaban karyawan Anda.

Survei ini dapat berisi faktor apa saja yang membuat mereka bertahan ataupun ingin resign.

Setelah itu, analisis hasil survei, kemudian susun strategi HR dan loyalitas karyawan berdasarkan feedback yang sudah diberikan.

2) Meningkatkan Keterlibatan dengan Program Feedback dan Komunikasi Terbuka

Setelah survei dilakukan, adakan diskusi dengan HR dan karyawan untuk membahas kepuasan kerja mereka di perusahaan.

Anda dapat menanyakan beberapa parameter employee engangement secara spesifi mengenai mengapa mereka merasa tidak memiliki keterikatan, atau kurang terikat dengan perusahaan.

Diskusi ini dapat membuka ruang bagi karyawan untuk memberikan masukan tanpa takut menerima konsekuensi negatif.

3) Membuat Program Employee Engagement

Meskipun setiap perusahaan memiliki karakteristik karyawan yang berbeda, namun ada program employee engagement yang umum digunakan.

Anda mungkin dapat terinspirasi dari beberapa program ini.

  • Program Penghargaan dan Insentif Berbasis Loyalitas

Program ini dapat berupa memberikan bonus loyalitas bagi karyawan yang bertahan setelah THR.

Anda juga dapat menerapkan program reward berbasis kinerja atau pengakuan bagi karyawan yang memberikan kontribusi besar.

  • Program Pengembangan Karier yang Jelas

Program HR dan loyalitas karyawan ini dapat dilakukan dengan menyediakan pelatihan, workshop, dan mentoring bagi karyawan yang ingin meningkatkan keterampilan mereka.

Ini tidak hanya membantu karyawan melihat jalur promosi yang bisa mereka capai dalam perusahaan, namun meningkatkan kepercayan diri mereka dalam berkarier.

  • Program Kebersamaan untuk Mempererat Hubungan Antar Karyawan

Program ini umumnya dilakukan dalam bentuk acara gathering, outbound, atau team building untuk memperkuat hubungan antar tim.

Anda juga dapat menerapkan program berbagi dan kegiatan sosial yang meningkatkan sense of belonging karyawan terhadap perusahaan.


Kesimpulan

Employee engagement bukan sekadar teori. Ini adalah investasi nyata untuk menjaga karyawan tetap bertahan.

Engagement yang tinggi dapat mengurangi risiko resign mendadak setelah THR.

Kombinasi antara kesejahteraan karyawan, apresiasi, dan pengembangan karier adalah strategi efektif dalam retensi karyawan.

Langkah Strategis yang Bisa Anda lakukan:

  • Melakukan survei keterlibatan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan karyawan.
  • Membangun budaya perusahaan yang sehat dengan komunikasi terbuka dan kepemimpinan suportif.
  • Menawarkan program pelatihan dan promosi yang jelas agar karyawan merasa memiliki masa depan di perusahaan.
  • Mengapresiasi kontribusi karyawan secara berkala agar mereka merasa dihargai dan termotivasi.

Dengan strategi yang tepat, Anda dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung engagement tinggi, sehingga karyawan tidak merasa perlu mencari peluang di tempat lain setelah THR mereka cair.

Mulailah dari sekarang dan jadikan employee engagement sebagai prioritas utama strategi HR dan loyalitas perusahaan Anda!

bg ads

Aplikasi Absensi Online

Gratis Trial 14 Hari