Seberapa Penting Employer Branding untuk Perusahaan Anda?
Strategi employer branding yang baik bisa diterapkan dengan berbagai cara di berbagai industri.
Daftar Isi
Setiap perusahaan memiliki reputasi tersendiri, misalnya terkait produk, layanan, gaya kepemimpinan, kerjasama tim, sejarah, dan lain-lain. Reputasi atau branding perusahaan, pada level tertentu akan mempengaruhi performa bisnis. Seperti apa realisasinya? Hal ini berkaitan dengan konsep employer branding.
Sebelumnya, kita perlu jelaskan dulu apa itu employer brand. Pada intinya, hal ini terkait reputasi perusahaan sebagai tempat untuk bekerja. Dengan kata lain, employer brand adalah bagaimana orang-orang memandang nilai-nilai perusahaan dan lingkungan kerja.
Oleh karena itu, employer branding adalah segala sesuatu yang dilakukan perusahaan untuk mempromosikan keberadaanya sebagai pemberi kerja di antara karyawan saat ini dan calon karyawan.
Employer branding bisa saja dipengaruhi oleh hal-hal yang tidak secara langsung berada dalam kendali manajemen perusahaan. Contohnya:
- Ketika kandidat mendapat perlakuan kurang baik saat wawancara dengan perusahaan X, dia atau mereka meninggalkan ulasan negatif secara online.
- Karyawan yang senang dengan manfaat yang mereka dapatkan di perusahaan, mereka pun berbagi pengalaman positif dengan teman dan keluarga.
Dari dua contoh sederhana di atas bisa terlihat bahwa employer branding bisa terbentuk oleh aktivitas pekerjaan rutin. Pada dasarnya, branding pemberi kerja terbentuk dari cara Anda mempromosikan perusahaan Anda kepada pencari kerja dan cara memperlakukan karyawan yang sudah bekerja saat ini.
Inilah Manfaat Penting dari Strategi Employer Branding
Sebelum mencari tahu strategi employer branding yang efektif, sebaiknya kita ketahui dulu manfaat dari strategi employer branding. Dengan mengetahui manfaatnya, maka Anda bisa memahami seberapa penting dampaknya untuk perusahaan.
1. Memperkuat Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan
Employer branding yang kuat dimulai dengan fokus pada visi, misi, dan nilai-nilai di perusahaan Anda. Ini akan sangat membantu untuk mengidentifikasi apa saja kebutuhan bisnis Anda untuk bisa memahami kapasitas yang Anda butuhkan untuk memenuhi tujuan tersebut.
Misalnya untuk perusahaan teknologi yang membuat aplikasi HR memiliki misi untuk meningkatkan efisiensi kerja di berbagai industri. Dengan cara ini, setiap perusahaan bisa menyelaraskan nilai-nilai dan brand dengan tujuan bisnis.
2. Membangun Budaya Perusahaan yang Kuat
Budaya perusahaan dan employer branding adalah dua hal yang saling berkaitan. Perlu ada komunikasi tentang nilai-nilai yang diyakini dan dijunjung tinggi oleh perusahaan, sehingga bisa menciptakan lingkungan kerja yang positif dan inklusif.
Jika budaya perusahaan cenderung lebih ke arah internal, maka reputasi perusahaan adalah citra yang diakui oleh publik tentang perusahaan. Hal ini dibentuk oleh kualitas produk atau jasa, cara mengelola operasi bisnis, serta interaksi perusahaan dengan masyarakat.
3. Meningkatkan Motivasi Karyawan yang Sedang Bekerja
Karyawan yang bekerja di perusahaan dengan branding yang kuat pada umumnya lebih antusias dan termotivasi.
Tentunya, memiliki karyawan yang termotivasi sangat bagus untuk pemberi kerja karena mereka lebih produktif. Lebih banyak produktivitas berarti lebih banyak pertumbuhan untuk bisnis.
Saat bisnis Anda tumbuh, maka pendapatan Anda juga tumbuh dan ini memastikan stabilitas keuangan perusahaan Anda. Perusahaan yang stabil secara finansial selalu lebih menarik bagi kandidat potensial.
4. Lebih Cepat Mendapatkan Kandidat Potensial
Misalnya Anda sudah berhasil membangun brand yang terkenal maka Anda tidak perlu mengeluarkan lebih banyak biaya untuk perekrutan. Kandidat potensial akan dengan cepat menemukan Anda dan melamar posisi yang Anda tawarkan.
Sebagai alternatif, Anda dapat menggunakan budget untuk pengembangan produk untuk menjadi yang terdepan dari pesaing Anda. Selain itu, upaya perekrutan Anda berkurang karena Anda tidak menghabiskan begitu banyak waktu untuk mencari kandidat, karena kandidat bisa menemukan Anda sendiri.
Employer branding yang tepat akan mengurangi biaya rekrutmen, mengurangi turnover karyawan, dan menarik kandidat terbaik menjadi bagian tim Anda. Poin-poin tersebut bisa Anda evaluasi sesuai dengan kondisi yang ada.
Siapa yang Bertanggung Jawab atas Branding Perusahaan?
Pihak mana yang pertama kali terlintas di benak Anda saat memikirkan strategi branding perusahaan. Mungkin saat ini Anda memegang peran penting sebagai pemimpin atau manajer yang juga berperan menjaga reputasi perusahaan.
Tapi, siapa yang sebenarnya bertanggung jawab untuk employer branding? HR, marketing, atau CEO?
Ketiganya memiliki tanggung jawab bersama, tapi dengan kapasitas masing-masing;
1. HR
HR berperan dalam branding perusahaan, khususnya untuk mengkomunikasikan kepada para pencari kerja tentang SDM seperti apa yang dibutuhkan. Dari sudut pandang budaya perusahaan, HR membantu membentuk tim dan mempertahankan budaya perusahaan dengan merekrut dan mempertahankan orang yang tepat.
2. Marketing
Terkait employer branding, divisi marketing memastikan bahwa pesan yang dikemukakan oleh perusahaan diterima dengan baik oleh publik. Marketing juga memelihara hubungan yang baik dengan pelanggan dan memastikan bahwa pelanggan merasa diakui dan dihargai.
Begitu juga jika terjadi krisis, harus ditangani dengan baik dan cepat, sehingga memperkecil dampak negatif pada reputasi perusahaan.
3. CEO
Dalam menjalankan peran, CEO memimpin dengan visi yang jelas. Selain menjadi pemimpin perusahaan, dalam beberapa kasus, CEO juga menjadi ‘wajah’ perusahaan.
Perannya banyak terkait dengan keputusan strategis dan juga merangkul nilai-nilai dan misi perusahaan. Selain memantau kinerja HR dan marketing, CEO secara bersamaan juga menjaga kepercayaan publik.
Seperti Apa Strategi Employer Branding yang Baik?
Strategi employer branding yang baik bisa diterapkan dengan berbagai cara di berbagai industri. Apalagi saat ini para calon kandidat antusias mencari tahu seperti apa rasanya bekerja di suatu perusahaan. Kandidat bisa melakukan riset mandiri untuk mengetahuinya.
1. Memaksimalkan Kompensasi
Pemimpin perusahaan harus memastikan bahwa perusahaan memang memberi kesempatan penawaran yang kompetitif dan mempertimbangkan preferensi tenaga kerja yang beragam.
Sistem penghargaan tim secara keseluruhan terkait dengan kompensasi dan manfaat untuk memperhatikan kesehatan, inovasi sosial, dan peluang pertumbuhan karir.
2. Berpikir dari Sudut Pandang Pelamar Baru
Berikutnya adalah cara menerapkan strategi employer branding untuk menarik kandidat yang terbaik. Coba tempatkan diri Anda pada posisi kandidat yang sedang mencari pekerjaan dan kunjungi situs karier perusahaan Anda.
Apakah mudah untuk menemukan informasi yang Anda ingin tahu jika Anda sedang mencari peran baru? Perhatikan tentang budaya perusahaan, kompensasi, dan pilihan kerja yang fleksibel, misalnya.
3. Optimalkan Media Sosial Perusahaan
Media sosial dapat digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan branding perusahaan. Caranya adalah dengan membuat konten yang menarik dan bermanfaat dan menjalin interaksi dengan pelanggan.
Ini dapat membantu untuk meningkatkan kesadaran merek (brand awareness), meningkatkan citra merek, dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Selain itu, media sosial juga dapat digunakan untuk mengukur minat pelanggan terhadap merek dan menyesuaikan strategi pemasaran sesuai dengan hasilnya.
4. Tidak Menjanjikan Apa yang Tidak Bisa Diberikan
Menggambarkan citra positif ke dunia luar memang penting. Tapi, hal itu harus sesuai dengan apa yang berlaku sehari-hari. Karyawan yang baru bergabung di perusahaan bisa menilai secara objektif seperti apa pola kerja yang berlaku di dalamnya. Berikan karyawan Anda sesuatu untuk dibanggakan ke jaringan mereka.
Employer branding bukan hanya menjadi tanggung jawab para pemimpin perusahaan, tapi juga juga dibutuhkan kerjasama dengan semua tim. Secara realistis, penerapannya juga bisa didukung oleh teknologi yang dipakai. Mengapa teknologi berperan penting?
Hal ini untuk menjelaskan bahwa timnya cukup update dengan perkembangan dan menerapkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pekerjaannya.
Kesimpulan
Employer branding sangat berperan untuk meningkatkan reputasi perusahaan di mata publik. Hal ini menjadi tanggung jawab pimpinan, HR, dan juga tim marketing. Akan tetapi, semua karyawan juga berperan dalam pelaksanaan strategi branding perusahaan.
Sejauh ini, apa saja yang sudah berlaku di perusahaan Anda? Dari waktu ke waktu, strateginya bisa saja berubah menyesuaikan kebutuhan.
Reputasi perusahaan Anda juga bisa meningkat dengan cara meningkatkan kepraktisan cara kerja di dalam perusahaan Anda. Contohnya adalah dari yang awlanya harus mengerjakan banyak hal manual, kini bisa lebih praktis dengan aplikasi HR yang memungkinkan pengelolaan karyawan otomatis.
Untuk lebih detailnya, Anda bisa cari tahu tentang layanan Kerjoo yang dapat mendukung tercapainya employer branding yang lebih baik!
Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari