Inilah Manfaat Coaching Karyawan dan Panduan Pelaksanaannya
Daftar Isi
Ada banyak hal yang bisa diupayakan agar karyawan perusahaan bisa bekerja lebih optimal. Salah satu yang biasa dilakukan perusahaan agar keterampilan karyawan meningkat yaitu coaching karyawan.
Sebelum mengetahui manfaat coaching karyawan, ada beberapa hal yang perlu dipahami. Dalam berbagai kesempatan, coaching sering dianggap sama seperti pelatihan atau training. Meskipun pada praktiknya antara coaching dan training itu berbeda jika dilihat dari tujuannya.
Apa Itu Coaching Karyawan?
Karena manajemen perusahaan sangat ingin segera mengalami peningkatan dalam timnya, maka kegiatan pelatihan karyawan menjadi prioritas. Yang sebelumnya cukup dilakukan pelatihan internal oleh divisi HR, ada saatnya tim juga membutuhkan pelatihan dari luar.
Hal penting selanjutnya adalah mencari sosok terbaik yang bisa dipercaya untuk meningkatkan kapasitas karyawan. Seringkali perusahaan masih salah memilih antara coach atau trainer.
Dalam hal ini, apakah Anda sudah memahami apa perbedaan antara training dan coaching? Ada beberapa definisi secara formal antara keduanya. Tapi kita bisa mengambil intinya saja.
Jika yang dibutuhkan ilmu, struktur berpikir, mindset, dan teknik tertentu, maka yang training lebih cocok. Dalam suatu training, akan disampaikan tutorial terkait ilmu yang memang ingin dikuasai pesertanya.
Sementara itu, coaching karyawan dibutuhkan untuk dapat menemukan blindspot atau sesuatu yang sebelumnya tidak terlihat di dalam tim. Tidak heran jika coach banyak bertanya untuk menggali keadaan para karyawan sebenarnya.
Tujuannya adalah untuk menemukan blindspot untuk menjadi suatu potensi yang bisa diasah.
Manfaat Coaching Karyawan Bisa Berlaku Jangka Panjang
Apa yang dilakukan perusahaan untuk melatih potensi karyawannya tentunya memiliki tujuan tertentu. Bukan hanya untuk saat ini tapi juga untuk jangka panjang. Ada banyak manfaat dari coaching, misalnya seperti berikut;
1. Coaching Karyawan Meningkatkan Motivasi
Setiap perusahaan akan lebih diuntungkan ketika memiliki karyawan yang mandiri dan termotivasi. Tapi, kemandirian dan juga motivasi tidak terbentuk begitu saja.
Ketika karyawan telah mencapai kepuasan kerja dan mengoptimalkan potensi diri, maka karyawan bisa bergerak mandiri. Motivasi internal untuk bekerja telah ada di dalam diri sendiri. Faktor motivasi internal ini juga bisa berimbas ke komitmen yang kuat.
Manfaat selanjutnya yaitu kinerja individu yang meningkat. Para karyawan mampu menyelesaikan tanggung jawab yang diemban dengan penuh komitmen. Bukan hanya termotivasi mengerjakan tugas rutin, tapi juga bisa terlatih untuk mengambil keputusan di beragam situasi.
Mereka bisa memberdayakan diri sendiri saat menghadapi masalah dan menemukan solusi dari masalah yang dihadapi.
2. Bisa Mengelola Tim untuk Jangka Panjang
Manfaat coaching karyawan juga bisa menguntungkan perusahaan dan pimpinannya yang punya wewenang mengambil keputusan, khususnya tentang cara mengelola karyawan.
Karena memang tim yang kinerjanya bagus bisa jadi investasi untuk masa depan. Pimpinan pun tidak lagi terlalu banyak berurusan dengan kesalahan timnya secara berulang. Waktu untuk bekerja bisa dialokasikan ke pengembangan yang jauh lebih strategis.
Hal tersebut dibenarkan oleh hasil survey dari ICF (International Coach Federation) bahwa coaching bisa meningkatkan performa manajemen bisnis sampai 61%.
3. Membantu Regenerasi Pemimpin Perusahaan
Berdasarkan riset Corporate Executive Board menyatakan bahwa 66% perusahaan investasi ke program pengembangan kepemimpinan.
Tapi, hanya sebesar 24% dari eksekutif senior di perusahaan yang menilai bahwa programnya berhasil. Bahkan para eksekutif senior hanya memiliki level keyakinan 13% bahwa seorang pemimpin bisa muncul dari internal perusahaan.
Faktanya, regenerasi pemimpin yang sukses bisa memberi manfaat yang besar untuk perusahaan ataupun individu di dalamnya. Bukan hanya menjadi efisien dalam pengelolaan sumber daya, tapi karyawan dan perusahaan bisa menunjukkan pertumbuhan bersama yang signifikan.
Karena itulah, coaching sangat dibutuhkan untuk menggali potensi yang selama ini masih belum terlihat.
Lalu Bagaimana Cara Melakukan Coaching untuk Karyawan?
Coaching untuk meningkatkan kapasitas karyawan termasuk ruang lingkup peran-peran manajerial seperti HR yang mengelola SDM.
Tujuan utamanya adalah agar kinerja para karyawan bisa lebih produktif. Karena itulah, perusahaan perlu merumuskan pelatihan yang benar-benar bisa terlihat dampaknya.
Ketika kita secara spesifik membahas panduan, metode, atau cara coaching yang terbaik, maka ada satu metode yang terkenal dilakukan para coach dari berbagai lembaga coaching profesional yaitu GROW.
Metode GROW atau Grow Coaching Model adalah singkatan dari Grow, Reality, Option, dan Will. Singkatan tersebut merupakan tahapan yang ada pada proses coaching yang banyak diadopsi di perusahaan di dunia. Inilah penjabarannya satu per satu.
1. Goal atau Tujuan
Goal atau tujuan ditentukan sejak awal proses coaching. Pada umumnya departemen HR berperan menentukan hal yang seharusnya dicapai peserta.
Tujuan yang ditetapkan sejak awal bisa membantu memberi arahan untuk mencapai tujuan dan juga memastikan bahwa coaching-nya bisa berjalan dengan lancar. Dalam tahapan ini, tujuan yang ingin dicapai akan mencerminkan suatu gambaran besar terkait apa yang menjadi visi perusahaan.
Contohnya yaitu mewujudkan efisiensi dalam administrasi, meningkatkan penjualan, mengembangkan bisnis, dan sebagainya.
2. Reality atau Realitas
Ketika tujuan coaching sudah ditetapkan, maka tahapan selanjutnya yaitu mengidentifikasi seperti kondisi apa perusahaan sesuai realitas saat ini. Karyawan akan dipandu untuk bisa memahami posisinya serealistis mungkin.
Dengan demikian, para karyawan bisa lebih memahami beberapa problem yang sedang terjadi seperti kesenjangan antara ekspektasi dan realitas saat ini lalu memahami hambatan dan tantangan yang mungkin dihadapi.
Manajemen perusahaan bisa membantu untuk menyajikan data tentang kinerja tim dalam periode yang berlangsung.
3. Options atau Opsi
Sesudah memahami bagaimana kondisi perusahaan yang riil, maka tahapan berikutnya yaitu mencari beberapa opsi untuk bisa mencapai tujuan dan juga menghadapi beberapa tantangan. Opsi yang dipilih bisa ditemukan melalui proses brainstorming atau diskusi.
Dengan proses diskusi itulah bisa ditemukan ide-ide yang kreatif dan bisa diterapkan bersama. Akan lebih baik jika banyak opsi yang bisa diambil, walau masing-masing memiliki risiko. Pada umumnya penting untuk bisa menentukan opsi yang risikonya paling sedikit.
4. Will atau Keinginan
Apa yang dilakukan berikutnya setelah opsi diambil? Langkah realistis dalam coaching karyawan berikutnya adalah implementasi dengan segenap komitmen.
Tahap yang terakhir pada prosesnya yaitu ketika karyawan bisa terlibat untuk mengambil tindakan yang tegas dan bisa fokus ke tujuan. Akan dipertimbangkan juga kemungkinan kendala yang terjadi dalam prosesnya.
Kesimpulan
Apa pun metode pelatihan yang digunakan perusahaan, tujuannya adalah untuk membantu mencapai tujuan profesional yang memberi manfaat baik kepada pimpinan maupun karyawan.
Coach akan mengawali dengan pertanyaan untuk menggali kondisi riil peserta, dalam hal ini adalah karyawan. Ketika prosesnya telah dilaksanakan dengan sesuai prosedur, maka akan didapatkan komitmen bersama yang harapannya bisa membawa kemajuan di perusahaan.
Ketika produktivitas sudah maksimal, tentu hal tersebut harus dipertahankan dan juga ditingkatkan secara berkala. Segala hal yang mendukung produktivitas memang perlu untuk diterapkan.
Termasuk tentang bagaimana memantau kedisiplinan karyawan dengan proses yang lebih mudah. Sekarang perusahaan Anda tidak perlu susah payah mengumpulkan data dan file secara manual karena semua sudah tersedia di aplikasi Kerjoo.
Dengan adanya fitur statistik, ekspor file, dan ringkasan kehadiran, maka perusahaan bisa melakukan review kedisiplinan karyawan secara cepat dengan melihat data per hari, per bulan, maupun per karyawan.
Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari