Margin adalah keuntungan yang terdiri dari selisih biaya produksi dan harga jual di pasar. Istilah ini umum digunakan dalam bisnis dan keuangan.

Perhitungan margin digunakan untuk mengetahui keuntungan bisnis yang umumnya dinyatakan dalam bentuk persentase.

Bagi setiap pemilik bisnis, mengetahui jumlah margin dapat menjadi tolak ukur keuntungan ataupun kerugian bisnis.

Artikel aplikasi absensi online Kerjoo akan membahas mengenai pengertian margin, jenis, fungsi, dan cara perhitungannya. Simak Selengkapnya!

Pengertian Margin

Secara umum, istilah margin dapat diartikan sebagai tepi, batasan, limit, ataupun surplus. Penggunaan kata margin dapat disesuaikan dengan konteksnya.

Contohnya dalam konteks bisnis ataupun investasi, margin adalah selisih biaya produksi dan harga jual produk di pasar. Berikut adalah penjelasan dari Kerjoo.

- Margin dalam Bisnis

Dalam bisnis, margin adalah persentase keuntungan dari aktivitas penjualan produk atau layanan.

Mengutip dari Investopedia, margin dapat dinyatakan dalam persentase yang didapat dari laba dikurangi semua biaya.

Oleh karena itu, margin juga disebut sebagai sebagai profit margin yang berarti hasil perbandingan laba sesudah dikurangi dengan bunga dan pajak.

Cara menghitung margin adalah dengan membagi keuntungan bisnis dengan modal, kemudian dikalikan 100%.

Margin = (Keuntungan : Modal) × 100%

Contohnya: perusahaan melaporkan profit margin 40% dalam kuartal 1. Artinya, perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan $0,40

- Margin dalam Investasi

Dalam investasi, margin adalah situasi ketika investor meminjam uang dari perusahaan sekuritas untuk membeli aset atau saham.

Ini memungkinkan investor untuk membeli lebih banyak saham daripada yang bisa dilakukan dengan uang sendiri.

Dalam situasi ini, istilah margin juga diartikan sebagai margin trading, atau fasilitas pinjaman dari broker ke perusahaan sekuritas untuk investor.

Di investasi, dikenal dua jenis margin, yakni margin account dan margin call.

  1. Margin account

Margin account adalah rekening khusus yang memungkinkan investor untuk berinvestasi dengan uang pinjaman dari perusahaan sekuritas.

Sederhananya, margin account adalah instrumen yang dapat memperbesar peluang keuntungan tapi juga bisa meningkatkan risiko.

Namun terdapat aturan penggunaan margin account, yaitu perlu kepemilikian uang pribadi sebagai jaminan untuk menghindari margin call.

  1. Margin call

Margin call adalah situasi ketika nilai investasi turun di bawah batas tertentu yang ditetapkan oleh peraturan pialang atau bursa.

Ketika ini terjadi, pialang akan mengirim pemberitahuan kepada investor untuk menyetor lebih banyak uang atau menjual sebagian dari aset.

Peringatan ini bertujuan untuk mengembalikan nilai investasi ke level yang aman.

margin adalah

Jenis-jenis Margin Bisnis

Margin adalah selisih antara harga jual dan biaya produksi, yang terdiri dari margin laba bersih, laba kotor, dan margin operasional.

Jenis margin dalam bisnis ada margin laba bersih, margin laba kotor, dan margin operasional. Berikut adalah penjelasannya.

- Margin Laba Bersih

Margin laba bersih adalah rasio keuntungan dari perbandingan laba setelah bunga dan pajak penjualan. Istilah ini juga umum dikenal sebagai profit margin.

Dalam konteks ini, margin adalah persentase keuntungan bersih yang diperoleh dari setiap rupiah penjualan setelah semua biaya dikurangi. Contohnya:

Margin Laba Bersih = (Laba Bersih ÷ Total Penjualan) × 100%

Jadi, apabila laba bersih 20.000 dari penjualan 100.000, maka margin laba bersihnya adalah 20%

Artinya, dari setiap Rp100.000 penjualan, Rp20.000 menjadi keuntungan bersih. Nilai ini akan menjadi pertimbangan investor saat mendanai perusahaan.

Karena semakin tinggi margin laba bersih, semakin efisien bisnis dalam menghasilkan keuntungan.

- Margin Laba Kotor

Margin laba kotor (gross margin) adalah pendapatan yang tersisa di perusahaan sesudah dikurangi harga pokok produksi.

Ini adalah nominal dari hasil penjualan yang ditahan perusahaan saat sudah membayar seluruh biaya terkait produksi barang dan jasa.

Semakin besar nilai gross margin, maka semakin besar pula jumlah modal yang akan didapatkan kembali dari setiap penjualan.

Begitu juga sebaliknya, gross margin yang rendah berarti kurang optimal dalam mengendalikan biaya produksi dan haraga pokok penjualan.

- Margin Operasional

Selanjutnya, margin operasional (operating margin) adalah besarnya laba yang dihasilkan dari setiap penjualan setelah membayar biaya variabel produksi, misalnya gaji dan bahan baku, tapi sebelum membayar pajak dan bunga.

Fungsi margin operasional adalah untuk menunjukkan profitabilitas bisnis selama periode tertentu. Ini juga menjadi indikator pengelolaan risiko usaha.

Cara Menghitung Margin

Margin adalah perbedaan antara dua angka (selisih), sehingga perhitungan margin merupakan dasar bagi bisnis untuk mendapatkan keuntungan.

Dalam konteks ini, margin adalah proyeksi yang bisa memastikan kemajuan atau pertumbuhan perusahaan dalam periode tertenu.

Oleh karena itu, pemilik bisnis wajib untuk menghitung margin secara detail.

Untuk lebih jelasnya, simak contoh menghitung margin sesuai dengan jenisnya.

Margin Laba Bersih

Margin bersih berfungsi untuk mengetahui keuntungan yang diraih perusahaan dalam satu periode tertentu. Berikut ini adalah formulanya:

Margin laba bersih = (Total pendapatan - HPP - Biaya Operasional - Biaya Pajak - Biaya lain-lain) / Total pendapatan) × 100%

Contoh:

Sebuah bisnis dari PT. JKL memiliki pendapatan Rp 100 juta. Selain pendapatan tersebut, diketahui HPP adalah Rp 15 juta saat membuat suatu produk. Lalu, biaya operasional yang dikeluarkan adalah Rp 14 juta dan pajak sebanyak Rp 7 juta. Lalu, biaya lain-lain sebanyak Rp 4 juta. Jadi, berapa margin bersihnya?

Margin laba bersih = (Total pendapatan - HPP - Biaya Operasional - Biaya Pajak - Biaya lain-lain) / Total pendapatan) × 100%

Margin bersih = (100.000.000 - 15.000.000 - 14.000.000 - 7.000.000 - 4.000.000) / 100.000.000 x 100%

= (60.000.000 / 100.000.000) × 100%
= 0,6 × 100%
= 60 %

Jadi, margin bersihnya adalah 60%.

Perhitungan margin laba bersih ini bisa digunakan di perusahaan besar maupun kecil.

Margin Laba Kotor

Formula berikutnya adalah perhitungan margin kotor, yaitu total pendapatan dikurangi HPP, kemudian dibagi total pendapatan dan dikalikan 100%.

Margin laba kotor = (Total Pendapatan - HPP) / Total Pendapatan × 100%

Contoh:

Budi akan menjual kaos dengan harga Rp 100 ribu. Untuk produksi kaos, besarnya HPP adalah Rp 65 ribu. Berapa margin kotornya?

Margin kotor = (Total Pendapatan - HPP) / Total Pendapatan× 100%

= (100.000 - 65.000) / 100.000 x 100%
= (35.000 / 100.000) × 100%
= 0,35 × 100%
= 35%

Jadi, kaos yang dijual oleh Budi menghasilkan margin kotor sebesar 35%.

Margin Laba Operasional

Selanjutnya, cara menghitung margin laba operasional adalah dengan membagi laba operasi dengan pendapatan lalu dinyatakan sebagai persentase. Berikut adalah formulanya:

Margin laba operasional = (Pendapatan - HPP - Biaya administrasi) / Pendapatan × 100%

Contoh:

Pendapatan sebuah perusahaan adalah Rp 350 juta dengan HPP Rp 150 juta dan biaya administrasi Rp 40.500.000,00. Berapa margin operasional perusahaan tersebut?

Margin laba operasional = (350.000.000 - 150.000.000 - 40.500.000) / 350.000.000 × 100%
= (159.500.000 / 350.000.000) × 100%
= 0,455 × 100%
= 45,5%

Jadi, margin laba operasionalnya adalah 45%.

Kesimpulan

Margin adalah istilah yang umum digunakan dalam bisnis dan investasi untuk menggambarkan keuntungan, risiko, dan efisiensi pengelolaan keuangan.

Dalam investasi misalnya, margin adalah dana jaminan yang memungkinkan investor membeli lebih banyak aset dengan leverage, tetapi juga meningkatkan risiko jika tidak dikelola dengan baik.

Sementara itu, dalam bisnis, margin adalah ukuran profit yang menunjukkan seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari penjualan.

Memahami margin adalah langkah awal untuk mengoptimalkan strategi finansial dan investasi, sehingga keputusan yang diambil lebih cerdas dan menguntungkan.

Dengan pengelolaan margin yang tepat, baik individu maupun perusahaan dapat meningkatkan peluang sukses dan stabilitas keuangan dalam jangka panjang.

Bicara soal efisiensi, Anda juga dapat meningkatkan efisiensi di bidang lain seperti dalam hal pengelolaan karyawan.

Gunakan aplikasi absensi Kerjoo agar administrasi karyawan lebih efisien.