Cara Membuka dan Menutup Presentasi yang Baik, Beserta Contohnya

Cara membuka dan menutup presentasi yang menarik memang bisa membuat audiens lebih mudah memahami dan bahkan terkesan

Membuka dan menutup presentasi
Membuka dan menutup presentasi

Daftar Isi

Untuk memberikan presentasi dengan baik memang tidak mudah, termasuk cara membuka dan menutup presentasi yang menarik. Akan tetapi, dengan Anda terus berlatih dan belajar tentu Anda akan dapat melakukannya. Seiring waktu, Anda pun bisa menerapkan petunjuk-petunjuk praktis yang sudah pernah dilakukan.

Bagaimana seharusnya ketika Anda ingin membuka sebuah presentasi secara profesional? Alangkah baiknya mulai dengan pembukaan yang kuat, karena kesan pertama yang Anda ciptakan akan berdampak pada presentasi berikutnya. Pada menit-menit awal hingga 10 menit pertama adalah bagian penting yang menarik perhatian audiens.

Itulah mengapa, jika Anda ingin menjadi presenter yang baik, maka perlu pembukaan yang hebat. Selain pembukaan, penutupan juga tidak kalah penting.

Cara Membuka dan Menutup Presentasi yang Menarik

Tentang bagaimana cara membuka dan menutup presentasi, simak penjelasan berikut ini.

1. Gunakan Cerita untuk Menarik Perhatian Audiens

Sebuah cerita ketika memulai presentasi mampu menarik perhatian audiens. Cerita ini mengilustrasikan pesan utama yang akan Anda sampaikan. Cara ini juga disampaikan oleh presiden Well Said Inc, Darlene Price, kepada Business Insider, yang menjadi tips membuka presentasi yang sering berhasil.

Secara naluriah, manusia suka dengan cerita dan mampu menyerap banyak pelajaran dari itu. Dengan cerita, Anda dapat menyelami kehidupan. Nah, cerita untuk pembukaan presentasi dapat berupa cerita tentang diri Anda sendiri yang relevan dengan topik atau tema presentasi yang akan dibicarakan.

Sebagai contoh, cerita berikut ini dapat Anda gunakan.

"Saya ingat saat masa kecil dulu, jika ingin mencari teman bertanding bermain game, saya harus pergi ke rental PS dekat rumah. Setelah tiba di sana, saya bilang ke Abang penjaga rental untuk menyewa sebuah PS selama satu jam. Selanjutnya, anak-anak yang lain juga berdatangan ke tempat rental untuk mengajak bertanding main Tekken, Winning Eleven, atau Street Fighter. Masa-masa itu yang membuatku senang sekaligus sulit. Namun, sekarang untuk mencari teman bermain dan bertanding game, tidak perlu lagi harus keluar rumah karena internet dan teknologi mampu memudahkan bermain."

Cerita yang Anda sampaikan tersebut haruslah Anda sampaikan dengan baik, meyakinkan dan natural karena dengan begitu cerita yang Anda sampaikan tersebut akan menyentuh pikiran dan emosi audiens.

Membuka dan menutup presentasi

2. Gunakan Kutipan atau Pendapat Tokoh Terkenal

Kutipan dari tokoh-tokoh terkenal yang digunakan bertujuan untuk memperkuat tema yang Anda sampaikan. Ketika Anda menyampaikan sebuah kutipan dari orang yang kredibel, maka secara cepat audiens akan dengan cepat menangkap. Bahwa materi yang akan Anda sampaikan itu penting dan tentunya audiens akan dengan cepat memperhatikan Anda.

Misalnya, Anda akan menyampaikan materi terkait mentor inspiratif di lingkungan kerja. Anda dapat menggunakan kutipan dari Wiliam Arthur Ward, yaitu: "The mediocre teacher tells. The good teacher explains. The superior teacher demonstrates. The great teacher inspires."

Kutipan yang akan Anda gunakan usahakan relevan dengan tema presentasi. Sebaiknya tidak terlalu panjang, dan gunakan kutipan singkat sehingga mudah Anda sampaikan dan mudah juga diingat oleh audiens.

3. Ajukan Pertanyaan Pembuka

Sebuah pertanyaan pembuka menjadi cara yang baik untuk melibatkan audiens di menit-menit awal presentasi. Hal ini dapat merangsang audiens untuk berfikir dan secara cepat akan terjadi hubungan antara Anda dengan audiens.

Bentuk pertanyaan yang dapat Anda ajukan ada dua jenis, yaitu pertanyaan biasa dan pertanyaan retoris.

Pertanyaan biasa adalah pertanyaan yang membutuhkan jawaban dari audiens. Sementara itu, pertanyaan retoris adalah pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban dari audiens. Atau dengan kata lain untuk merangsang audiens berfikir atau merasakan sesuatu.

Contoh pembukaan presentasi dengan mengajukan sebuah pertanyaan:

"Sebelum memulai presentasi, saya ingin mengajukan sebuah pertanyaan sederhana, seberapa sering Anda melakukan kegiatan penundaan? Terlepas dari sering atau tidaknya melakukan penundaan, menunda tetap saja akan menghambat produktivitas Anda. Lantas mengapa Anda masih  sering melakukan penundaan? Ada yang mau berbagi pendapat?"

4. Tunjukkan Manfaat dan Tujuan Secara Formal

Manfaat dan tujuan di sini menunjukkan bahwa keuntungan yang akan didapat oleh audiens, juga merupakan alternatif pembukaan yang kuat. Dengan begitu, maka audiens sulit untuk menolak presentasi Anda.

Contoh kalimat pembukaan presentasi yang dapat Anda gunakan:

"Selamat siang, Bapak Wali Kota yang saya hormati, Saya merasa terhormat mendapat kesempatan mempresentasikan ide saya di hadapan Bapak Wali Kota beserta jajaran kepala dinas di lingkungan Pemerintah Kota .

Dalam waktu 30 menit ke depan, saya akan menyampaikan sebuah sistem yang memudahkan pegawai untuk melakukan absensi tanpa harus antri. Sistem ini juga memungkinkan banyak hal di kantor jadi lebih efisien..."

Penyampaian kalimat tersebut harus secara lugas dan langsung ke inti dari permasalahan. Tapi, Anda juga dapat melakukan improvisasi dengan gestur yang tetap natural.

5. Tunjukkan Data

Data statistik sering kali membuat bosan untuk audiens. Namun jika Anda menggunakan visualisasi data menarik saat membuka presentasi, maka itu adalah hal yang berbeda. Gunakan data yang akurat dan presisi maka pesan yang Anda sampaikan tidak dapat dibantah dan audiens akan memahami pentingnya apa yang Anda bicarakan. Penyampaian data seperti ini perlu didukung dengan kemampuan bercerita (storytelling) yang baik.  

6. Sesekali Gunakan Humor

Salah satu cara membuka dan menutup presentasi yang menarik adalah dengan menggunakan lelucon atau humor. Tentunya harus berhubungan dengan materi presentasi Anda. Tapi, jika momennya tidak sesuai atau tidak diperlukan, tidak perlu memaksakan.

Membuka dan menutup presentasi

Setelah presentasi panjang lebar, rasanya sayang saja jika diakhiri dengan kalimat penutup yang biasa saja. Menutup presentasi dengan kesan kuat juga sama pentingnya dengan membuka presentasi, di mana penutup presentasi yang bagus akan membuat audiens lebih termotivasi.

Cara Menutup Presentasi  yang Berkesan

Sebenarnya Anda bebas untuk membuka dan menutup presentasi, sesuai dengan situasinya. Tapi, agar lebih lancar, maka presentasi harus terkonsep sedemikian rupa. Berikut ini adalah cara menutup presentasi yang berkesan.

1. Beri Call to Action

Biasanya orang yang lagi presentasi bisnis akan mengajak orang-orang mengambil tindakan. Maka dari itu, ada baiknya untuk memanfaatkan menit-menit terakhir yang Anda punya untuk 'memanggil' audiens bergabung dengan visi presentasi Anda.

Contohnya, "Donasi hari ini di website (penggalang dana). Ulurkan tangan Anda untuk memudahkan orang yang berkebutuhan khusus mendapat akses pendidikan yang lebih baik."

2. Meringkas

Melakukan review dan meringkas isi presentasi mungkin menjadi salah satu cara untuk menutup presentasi dengan mudah, lugas, dan tidak belibet. Cara ini menjadi adalah paling efektif jika presentasi Anda cukup panjang dan topiknya sulit, sehingga audiens mungkin sempat hilang fokus.

Jadi, gunakan menit-menit terakhir dengan meringkas poin-poin penting dari presentasi dengan cara menyebutkan ulang. Tunjukkan bahwa poin-poin tersebut saling berkaitan dan bagaimana audiens mendukung argumen Anda.

3. Bercerita

Cara penutupan ini tipsnya adalah sampaikan awal cerita Anda di pembukaan presentasi dan janjikan ke audiens bahwa Anda akan menceritakan ending-nya di akhir nanti.

Tujuan dengan adanya bercerita adalah menciptakan empati dengan audiens. Hubungkan kembali ke poin yang Anda buat sepanjang presentasi dan memastikan pesannya tepat sasaran.

Kesimpulan

Setiap presentasi memang seharusnya dibuat menarik, sehingga audiens lebih memahami dan betah menyimak sampai akhir. Cara membuka dan menutup presentasi memang ada beberapa strateginya. Ini berlaku untuk segala jenis presentasi, misalnya presentasi di lingkungan pekerjaan. Cara penyampaian presentasi tentunya menyesuaikan seperti apa audiensnya. Dengan demikian, pesannya akan lebih tepat sasaran.

Semoga tips tentang presentasi ini memberi inspirasi untuk Anda. Anda juga dapat menemukan berbagai tips bermanfaat lainnya dari Kerjoo.com. Misalnya terkait manajemen perusahaan, tips mengelola karyawan, rekrutmen, cara menggaji karyawan, dan masih banyak lagi. Jika Anda belum mendaftar, melalui button berikut, bisa Anda coba dulu untuk mendaftar secara gratis.

membuka dan menutup presentasi
bg ads

Aplikasi Absensi Online

Gratis Trial 14 Hari