Strategi HR untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan selama Bulan Puasa
Untuk mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan ibadah, kebijakan HR selama ramadan perlu menyesuaikan kebutuhan karyawan.

Daftar Isi
Bulan Ramadan merupakan periode istimewa bagi karyawan muslim. Ini adalah momentum di mana mereka berpuasa seharian penuh.
Oleh karena itu, bisa dibilang bahwa produktivitas selama ramadan tidak seperti bulan-bulan sebelumnya.
Ini karena karyawan mengalami perubahan pola makan dan tidur, sehingga memengaruhi kinerja mereka pada saat bekerja.
Dari sinilah, kebijakan HR saat puasa menjadi penting untuk menjaga semangat dan kinerja karyawan agar tetap optimal.
Bagaimana caranya? Aplikasi absensi online Kerjoo akan membahas strategi-strategi jitu yang dapat Anda terapkan selama bulan puasa.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan Selama Ramadan
Selain perubahan pola tidur, penurunan energi di siang hari dan fokus karyawan yang terbagi antara pekerjaan dan ibadah juga mempengaruhi produktivitas selama ramadan.
Di bulan ini, kebiasaan tidur karyawan mengalami pergeseran signifikan sehingga menyebabkan gangguan pola kerja.
Sementara di siang hari, karyawan juga harus menahan rasa lapar dan haus, sehingga terjadi penurunan energi dibandingkan hari biasanya.
1) Perubahan Pola Tidur
Seperti yang telah Kerjoo sampaikan sebelumnya, di bulan Ramadan pola tidur karyawan berubah signifikan.
Karyawan perlu bangun dini hari untuk sahur dan jumlah jam tidur mereka menjadi berkurang.
Tentunya kurangnya waktu tidur ini menimbulkan efek domino seperti penurunan konsentrasi dan daya pikir.
Motivasi karyawan di bulan puasa menjadi berkurang karena kurang fokus akibat pola tidur yang berubah signifikan.
Pada akhirnya, produktivitas selama ramadan menurun karena karyawan mengalami kelelahan dan mengantuk di waktu kerja.
2) Penurunan Energi di Siang Hari
Karyawan yang berpuasa tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman sepanjang hari, dari fajar hingga magrib.
Kondisi inilah yang kemudian mempengaruhi produktivitas selama bulan puasa karena penurunan energi penuh terutama di sore hari.
Karyawan juga menjadi lebih cepat merasa lelah, sulit fokus, sehingga tidak jarang penurunan motivasi dan semangat kerja pun terjadi menjelang waktu berbuka.
Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan kembali kebijakan HR saat puasa.
Baca Juga: Tips Untuk Mengelola Mood Kerja Saat Berpuasa
3) Fokus Terbagi Antara Pekerjaan dan Ibadah
Selama bulan puasa, banyak karyawan Muslim yang ingin meningkatkan ibadah, seperti salat tarawih dan membaca Al-Quran.
Hal ini wajar, mengingat Ramadan adalah bulan yang penuh berkah.
Namun, keinginan ini bisa menimbulkan tantangan tersendiri berkaitan dengan produktivitas selama bulan puasa.
Apabila perusahaan Anda tidak memberikan fleksibilitas pekerjaan, fokus karyawan dapat terganggu antara pekerjaan dan ibadah.
Karyawan akan kesulitan untuk fokus dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka.
Oleh karena itu, Anda perlu mempertimbangkan pemberian fleksibilitas agar karyawan dapat menjalankan ibadah tanpa mengorbankan produktivitas kerja.
Dengan demikian, tercipta keseimbangan yang harmonis antara kehidupan spiritual dan profesional.
Bagaimana HR Bisa Menciptakan Lingkungan Kerja yang Nyaman saat Ramadan?

Sebelum membahas lebih lanjut terkait bagaimana strategi HR selama ramadan, Anda perlu memahami terlebih dahulu faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan
Selama Ramadan, kebiasaan tidur karyawan mengalami pergeseran signifikan. Mereka harus bangun dini hari untuk sahur, yang bisa mengurangi jumlah jam tidur malam mereka.
Akibatnya, banyak karyawan yang mengalami:
- Kurang tidur berkualitas → Sahur yang dilakukan dini hari dapat mengganggu jam tidur reguler dan menyebabkan kurangnya waktu istirahat.
- Menurunnya konsentrasi dan daya pikir → Kurang tidur dapat berdampak negatif pada kemampuan kognitif, seperti fokus, memori, dan pemecahan masalah.
- Rasa lelah di siang hari → Beberapa karyawan mungkin mengantuk atau mengalami kelelahan pada jam kerja karena pola tidur yang berubah.
Untuk menjaga motivasi karyawan di bulan puasa, Anda dapat menyesuaikan kebijakan HR dengan melakukan beberapa hal di bawah ini.
1) Menyesuaikan Beban Kerja dengan Jam Produktif Karyawan
Pola energi karyawan selama Ramadan berbeda dengan hari biasa.
Biasanya, mereka lebih fokus di pagi hari setelah sahur dan mulai mengalami kelelahan menjelang sore.
Langkah-langkah yang bisa Anda lakukan sebagai strategi HR selama Ramadan:
- Prioritaskan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi di pagi hari.
- Jadwalkan pekerjaan rutin di sore hari
- Berikan fleksibilitas dalam pengaturan tugas
2) Memberikan Fleksibilitas Jam Kerja
Untuk mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan ibadah, kebijakan HR selama ramadan dapat menyesuaikan jam kerja yang lebih fleksibel, seperti:
- Jam kerja lebih awal dan pulang lebih cepat → Karyawan bisa mulai bekerja lebih pagi setelah sahur dan pulang sebelum berbuka.
- Sistem shift → Untuk perusahaan yang memerlukan layanan sepanjang hari, sistem shift memungkinkan karyawan bekerja di jam yang paling nyaman bagi mereka.
- Work from home (WFH) jika memungkinkan → Mengurangi energi yang biasanya terpakai untuk perjalanan ke kantor.
3) Menyediakan Ruang Istirahat dan Ibadah yang Nyaman
Sebagai HR, Anda dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung ibadah dan istirahat karyawan dengan menyediakan:
- Ruang istirahat yang tenang agar karyawan bisa beristirahat sejenak di siang hari.
- Ruang ibadah yang nyaman untuk salat.
- Penyesuaian waktu istirahat agar karyawan memiliki waktu cukup untuk menjalankan ibadah.
4) Mendorong Budaya Kerja yang Inklusif dan Saling Menghargai
Selama Ramadan, penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Beberapa cara yang bisa diterapkan:
- Mengedukasi karyawan non-Muslim tentang Ramadan agar mereka dapat mendukung rekan kerja yang berpuasa.
- Menghindari makan di depan rekan kerja yang sedang berpuasa.
- Mengadakan sesi sharing tentang pentingnya Ramadan bagi umat Muslim.
Baca Juga: Gaji vs. Budaya Perusahaan – Mana yang Lebih Berpengaruh pada Turnover Pasca-THR?
5) Mengelola Jadwal Rapat dan Deadline dengan Bijak
Kebijakan HR juga dapat disesuaikan dengan mengatur ulang jadwal kerja agar rapat atau tugas berat dilakukan di pagi hari.
Beberapa strategi yang bisa diterapkan:
- Menjadwalkan meeting di pagi atau siang hari ketika energi masih tinggi.
- Menghindari deadline tugas yang berat di sore hari untuk mengurangi stres karyawan.
- Memberikan waktu istirahat lebih lama di sore hari agar karyawan bisa bersiap menjelang berbuka.
6) Memberikan Penghargaan dan Motivasi untuk Menjaga Semangat Kerja
Menjaga motivasi kerja karyawan adalah inti dari cara menjaga produktivitas selama bulan ramadan.
Anda perlu memotivasi karyawan secara berkala supaya tetap memiliki semangat dan etos kerja tinggi meskipun sedang berpuasa.
Nah, supaya karyawan tetap termotivasi dan produktif selama Ramadan, perusahaan bisa memberikan apresiasi berupa:
- Bonus tambahan atau insentif keuangan.
- Voucher belanja atau makanan.
- Penghargaan dalam bentuk apresiasi langsung dari manajemen.
7) Mengadakan Acara Kebersamaan untuk Meningkatkan Engagement
Ramadan dapat menjadi momentum tepat untuk meningkatkan engangement karyawan dengan perusahaan.
Anda dapat memanfaatkan momen ini untuk mempererat hubungan antar karyawan dan manajemen dengan cara:
- Buka puasa bersama → Menjadi ajang untuk membangun kebersamaan.
- Program sosial Ramadan → Seperti kegiatan donasi atau berbagi dengan masyarakat.
- Challenge Ramadan → Misalnya tantangan membaca buku inspiratif atau melakukan kebaikan harian.
- Motivasi harian → Mengirimkan kata-kata inspiratif melalui email atau platform komunikasi perusahaan.
Kesimpulan
Strategi HR selama ramadan memegang peran penting dalam menciptakan kebijakan yang mendukung produktivitas selama bulan puasa.
Anda dapat mengambil beberapa langkah tepat, seperti:
- Menyesuaikan kebijakan kerja agar lebih fleksibel.
- Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dengan fasilitas istirahat dan ibadah yang memadai.
- Memberikan apresiasi dan motivasi agar karyawan tetap semangat bekerja.
Setelah itu, untuk memastikan kebijakan Ramadan lebih efektif, HR dapat melakukan survei dan evaluasi setiap tahun guna memahami kebutuhan karyawan.
Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif, nyaman, dan produktif selama Ramadan.
Apabila Anda merasa terbantu dengan artikel absensi online Kerjoo, jangan lupa untuk membagikannya atau baca artikel lainnya di Blog Kerjoo!

Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari