Microlearning: Solusi Efektif untuk Pengembangan Karyawan di Era Digital
Dengan microlearning, Anda bisa mendapatkan beberapa keuntungan sekaligus; produktivitas, efisiensi, dan pengembangan skill.

Daftar Isi
Microlearning adalah metode pelatihan singkat yang bisa Anda pertimbangkan sebagai strategi pengembangan diri karyawan.
Strategi pelatihan modern ini berbeda dengan macrolearning yang biasanya panjang dan memerlukan waktu lebih banyak, microlearning justru menawarkan pembelajaran ringkas berdurasi 7-10 menit saja.
Namun jangan salah, dengan durasi sesingkat itu, Anda tetap bisa menyampaikan materi penting yang dapat diakses karyawan kapan saja dan di mana saja.
Microlearning bahkan dapat meningkatkan 20%-60% pemahaman karyawan karena memuat materi penting namun mudah diingat.
Strategi pelatihan modern ini sangat relevan di era industri 5.0—ketika karyawan dituntut untuk terus beradaptasi di tengah keterbatasan waktu, anggaran, dan motivasi belajar yang bisa saja fluktuatif.

Kehadiran microlearning tentu dapat menjadi solusi praktis untuk membantu perusahaan mengembangkan karyawan sekaligus mengatasi tantangan dalam proses pembelajaran mereka.
Sebelum membahas apa itu microlearning dan tips membuat microlearning dengan aplikasi absensi online Kerjoo, Anda mungkin pernah mengalami beberapa hal ini, seperti:
- Materi pelatihan sudah dibuat dengan susah payah, tapi karyawan merasa bosan dan cepat lupa.
- Sesi training berdurasi lama sering kali bentrok dengan jadwal kerja yang padat.
- Karyawan remote dan hybrid sulit dilibatkan dalam pelatihan yang seragam.
Jadi, bagaimana strategi pelatihan modern ini bisa mengembangkan skill karyawan tanpa mengorbankan produktivitas mereka? Temukan jawabannya di artikel ini dengan membacanya sampai akhir!
Microlearning: Apa Itu dan Kenapa Semakin Dilirik Perusahaan Modern?
Microlearning bukan tren sesaat. Ini adalah respons terhadap perubahan cara kerja dan cara belajar generasi sekarang.
Secara sederhana, microlearning adalah metode belajar yang disampaikan dalam unit-unit kecil dan spesifik, biasanya berdurasi 7–10 menit.
Formatnya sangat fleksibel—video pendek, modul interaktif, infografik, hingga simulasi digital.
Tapi mengapa microlearning jadi semakin populer, terutama di kalangan HR dan tim Learning & Development?
Alasannya sederhana: perubahan cara otak kita bekerja dan cara kita mengonsumsi informasi.
Karyawan saat ini hidup di dunia serba digital.
Kita terbiasa dengan informasi singkat dan padat—dari notifikasi, email, feed Instagram, hingga TikTok. Konten yang panjang dan kaku sering kali kalah saing dengan konten yang ringan namun tajam.
Microlearning mengikuti logika ini: pelatihan karyawan singkat yang mudah dicerna, tapi tetap berdampak besar.
Perusahaan besar seperti Walmart juga menerapkan pengembangan karyawan digital ini untuk menyampaikan materi keselamatan kerja dan menyelamatkan perusahaan dari kerugian akibat kecelakaan kerja.
Hasilnya? Karyawan mau mengikutinya dengan suka rela dan Walmart berhasil menurunkan 54% insiden terkait keselamatan kerja karena karyawan sudah lebih teredukasi.
Bagaimana? Tertarik untuk menerapkan microlearning juga? Kalau masih ragu, manfaat microlearning ini mungkin bisa jadi pertimbangan Anda.
Manfaat Microlearning: Kecil Durasi, Besar Dampaknya

Ada beragam manfaat microlearning yang sudah dirasakan oleh perusahaan, termasuk meningkatkan skill karyawan yeng relevan dengan kebutuhan perusahaan.
Pelatihan karyawan singkat ini tidak hanya mudah diingat, tetapi juga mudah diakses oleh karyawan WFO, WFA, ataupun pekerja hybrid.
Bisa dibilang, implementasi microlearning dapat membantu HR dan perusahaan mencapai banyak hal sekaligus. Apa saja manfaat metode belajar ini?
1) Materi Lebih Mudah Diingat
Bagaimana bisa mengingat jika disampaikan dalam waktu singkat? Jangan salah!
Marketers bahkan menilai 5-10 menit materi microlearning lebih mudah diingat dan diserap oleh karyawan daripada pembelajaran konvensional yang berdurasi 60 menit.
Ini karena seperti yang Kerjoo sampaikan sebelumnya, materi microlearning cenderung fokus ke dalam poin-poin penting yang perlu diingat karyawan.
Jadi meskipun pelatihan karyawan singkat, namun informasi berhasil diterima dengan baik.
2) Efisiensi Waktu dan Biaya
Salah satu tantangan terbesar Anda untuk meningkatkan keterampilan karyawan pasti berkaitan dengan waktu dan biaya.
Dengan microlearning, karyawan tidak haru meninggalkan pekerjaan utama mereka untuk belajar.
Mereka bisa mengakses konten microlearning di sela aktivitas kerja, bahkan sambil menunggu meeting dimulai.
Baik pengembangan skill dan produktivitas bisa Anda dapatkan dengan strategi pelatihan modern ini.

3) Fleksibel Untuk Karyawan Remote dan Hybrid
Dibanding pelatihan konvensional yang melibatkan pengajar, ruang, dan jadwal panjang, microlearning bisa diakses kapan pun dan berulang kali—dengan biaya jauh lebih ringan.
Hal ini tentunya memudahkan karyawan yang bekerja secara remote ataupun hybrid untuk memiliki akses yang setara terhadap pembelajaran.
4) Meningkatkan Engagement Belajar
Konten microlearning identik dengan durasi singkat, terdapat visual menarik, dan format yang interaktif.
Hal ini dinilai bisa meningatkan 17% engagement audiens, bahkan mereka yang sebenarnya memiliki minat belajar rendah sekalipun.
Pada intinya, microlearning bisa dibilang 10x lipat lebih efektif apabila dibandingan dengan pembelajaran konvensional di era industri 5.0.
Selain fleksibel, hemat biaya, strategi pembelajaran digital ini juga lebih mudah diingat karena materi yang lebih fokus.
Studi Kasus: Penerapan Microlearning yang Efektif di Perusahaan

Supaya Anda mendapatkan gambaran penerapan microlearning secara menyeluruh, mari kita lihat beberapa penerapan nyata microlearning dalam konteks perusahaan:
- Onboarding Karyawan Baru di Startup Tech
Perusahaan membuat video singkat berdurasi 5 menit tentang budaya kerja, etika komunikasi tim, dan penggunaan tools digital. Karyawan baru bisa belajar secara mandiri sejak hari pertama. - Pelatihan Produk di Perusahaan Retail
Setiap kali ada produk baru, tim frontline menerima infografik interaktif tentang keunggulan produk, FAQ, dan teknik penjualan—semua dalam waktu 7 menit. - Pengembangan Soft Skill di Perusahaan Konsultan
Karyawan mendapatkan email mingguan berisi modul microlearning seperti “Cara Memberi Feedback yang Konstruktif” atau “Tips Mengelola Waktu”—lengkap dengan simulasi mini dan kuis singkat.
Apakah ini berarti microlearning cocok untuk semua hal?
Tidak selalu. Tapi untuk pelatihan yang berulang, padat informasi, dan butuh fleksibilitas—microlearning adalah pendekatan cerdas.
Tips Membuat Konten Microlearning yang Menarik dan Berdampak
Apabila Anda sudah tertarik dan ingin mulai membuat microlearning di perusahaan, berikut beberapa prinsip penting yang bisa jadi panduan:
- Fokus pada satu tujuan belajar per modul
Setiap konten microlearning harus menjawab satu pertanyaan penting: “Apa yang bisa langsung diterapkan setelah menonton atau membacanya?”
- Gunakan visual yang memikat
Infografik, ilustrasi, atau video pendek jauh lebih efektif dibanding teks panjang. Visual mempercepat pemahaman dan menjaga atensi.
- Storytelling matters
Daripada hanya menjelaskan konsep, bangun narasi. Gunakan contoh nyata, tokoh fiktif, atau situasi sehari-hari untuk membangun koneksi dengan peserta.
- Berikan interaksi ringan
Kuis, polling, atau tombol "pilih jawabanmu" membuat peserta aktif—bukan sekadar penonton pasif.
- Pastikan aksesibilitas lintas perangkat
Optimalkan untuk HP dan tablet, karena kebanyakan microlearning diakses via mobile.
Kesimpulan: Saatnya Bangun Budaya Belajar yang Relevan
Microlearning bukan cuma soal menyederhanakan pelatihan. Ini soal mengubah cara berpikir kita tentang belajar di tempat kerja.
Di tengah arus kerja yang cepat, microlearning membantu kita tetap gesit, up-to-date, dan produktif—tanpa harus menambah beban.
Sebagai HR atau pengelola tim, Anda memiliki peran penting untuk membangun budaya belajar yang tidak hanya efektif, tapi juga menyenangkan.
Jadi, pertanyaannya sekarang:
Apakah perusahaan Anda siap merancang pelatihan yang lebih cerdas, lebih pendek, dan lebih berdampak?
Kalau iya, microlearning bisa jadi kunci transformasi.
Dan kalau Anda ngin proses belajar dan produktivitas berjalan beriringan, Kerjoo siap jadi mitra digital untuk absensi, monitoring kerja, dan pengelolaan karyawan—semua dalam satu aplikasi.

Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari