Pemimpin Terbaik yang Disukai Oleh Karyawannya
Daftar Isi
Seperti apa tipe pemimpin terbaik yang disukai oleh karyawan? Menjadi pemimpin memang bukan hal yang mudah, khususnya di suatu bisnis atau perusahaan.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa 'orang tidak meninggalkan pekerjaan, tapi mereka meninggalkan leader mereka'. Kepemimpinan yang buruk dapat berdampak negatif pada tempat kerja serta dapat mengurangi keterlibatan (engagement) dan menurunkan produktivitas karyawan.
Nah, sebagai pemimpin, Anda mungkin menghabiskan waktu sepertiga hidup dengan para karyawan dan rekan kerja. Jadi, sudahkah Anda mencoba menciptakan lingkungan yang mendukung produktivitas karyawan dalam suasana yang kondusif?
Pemimpin Terbaik yang Disukai Oleh Karyawan
Tidak semua orang tahu bagaimana menjadi atasan yang sukses. Berikut ada beberapa tips agar Anda bisa menjadi atasan yang disukai oleh karyawan!
1. Komunikasi Efektif
Karyawan mengharapkan penilaian jujur dari manajer atas kinerja mereka. Untuk memberikan feedback yang kredibel, manajer yang baik dan kompeten harus benar-benar memahami organisasi mereka dan menilai kemajuan secara akurat.
Ketika segala sesuatu berjalan lancar, katakanlah apa yang berhasil dan komunikasikan ke tim. Saat masalah muncul, pertimbangkan potensi dampak yang dapat Anda miliki dengan mengomunikasikan kekhawatiran Anda secara terbuka.
Ingatlah bahwa komunikasi adalah alat yang dapat menginspirasi dan memotivasi orang-orang Anda serta memunculkan dan menyelesaikan masalah.
2. Dengarkan dan Amati
Jika Anda bertekad untuk menjadi seorang pemimpin, Anda harus menjadi yang terbaik dalam hal mendengarkan dan mengamati. Orang mengekspresikan diri mereka dengan sopan santun, kata-kata, dan bahasa tubuh setiap hari.
Anda bisa tahu banyak tentang seseorang jika Anda mengamatinya. Lihat apa yang mereka sukai, apa yang membuat mereka bersemangat, tugas mana yang membuat mereka murung, dan mana yang membuat mereka bahagia.
3. Beri Karyawan Kesempatan
Memberi mereka alat dan pelatihan yang mereka butuhkan untuk mencapai potensi penuh mereka, dan untuk memenuhi serta melampaui standar yang telah Anda tetapkan adalah salah satu cara supaya seorang pemimpin bisa mempertahankan produktivitas mereka.
Dorong mereka untuk mengidentifikasi kekuatan mereka dan apa yang memotivasi mereka. Dengan begitu, karyawan anda pun akan merasa skill nya sangat di hargai oleh atasannya.
4. Menetapkan Tujuan yang Jelas
Penelitian menunjukkan bahwa karyawan mengalami peningkatan tingkat stres ketika mereka tidak memiliki pemahaman yang baik tentang apa yang diharapkan oleh atasan mereka.
Tetapkan ekspektasi kinerja yang jelas dengan memberikan deskripsi pekerjaan yang sangat spesifik kepada karyawan, dengan menjabarkan semua tugas serta tujuan dari tugas tersebut.
Ketika terjadi perubahan, terus komunikasikan harapan yang baru untuk memberi karyawan pemahaman berkelanjutan tentang peran dan tanggung jawab pekerjaan mereka.
5. Jangan lupa Mengapresiasi Kinerja yang Baik
Ketika segala sesuatunya berjalan baik di organisasi Anda, beritahu lah karyawan Anda, mengakui karyawan produktif atas kontribusinya.
Dorong kinerja luar biasa dan berkelanjutan dengan menunjukkan kepada karyawan Anda betapa upaya mereka dihargai. Studi menunjukkan bahwa mengakui hal-hal hebat yang dilakukan karyawan Anda bisa lebih memotivasi selain dari bonus itu sendiri.
6. Peduli Terhadap Karyawan
Karyawan ingin merasa diperhatikan secara pribadi. Seorang atasan yang baik akan meluangkan waktu untuk bertanya tentang kehidupan pribadi karyawan dan apa yang mereka lakukan saat tidak bekerja.
Karyawan merasa dihargai ketika atasan menunjukkan minat pada hobi, keluarga, atau minat lainnya. Walaupun banyak orang menyarankan untuk menjaga emosi tetap terpisah dari urusan bisnis, bisnis pada akhirnya adalah tentang hubungan antar manusia.
Untuk membuat hubungan ini bertahan lama, Anda harus cerdas secara emosional – peka terhadap berbagai sudut pandang dan latar belakang yang berbeda. Saat menggunakan pikiran Anda untuk melakukan yang terbaik bagi perusahaan Anda, jangan lupa untuk memiliki hati.
7. Temukan Seorang Mentor
Pemimpin terbaik di luar sana tahu kapan mereka membutuhkan bantuan, dan mereka tahu ke mana harus berpaling untuk mendapatkannya.
Tidak ada yang bisa mengetahui segalanya, jadi menemukan seseorang yang Anda percayai untuk mendapatkan nasihat ketika keadaan menjadi sulit dapat menjadi pilihan.
8. Berbagi Sudut Pandang Personal
Atasan yang berbagi pengalaman pribadi menunjukkan kerentanan mereka dan membantu karyawan menghargai sisi kemanusiaan dari manajer.
Ketika seorang supervisor berbagi perjuangan kehidupan nyata dan bagaimana mereka memproses masalah kehidupan, itu tidak hanya memanusiakan hubungan mereka tetapi juga dapat berfungsi sebagai mentor kehidupan bagi karyawan.
Misalnya, jika seorang atasan berbagi konflik yang mereka miliki dengan tetangga, dan bagaimana mereka menyelesaikan konflik tersebut, ini memberikan kesempatan pelatihan tambahan bagi karyawan anda.
Hal ini juga memberikan gambaran kepada karyawan tentang kehidupan pribadi atasan mereka, sehingga anda akan jauh dari kata-kata arrogant.
9. Kepercayaan
Belajar untuk mempercayai karyawan Anda. Atasan yang yakin bahwa karyawannya mampu dan bertanggung jawab dapat menciptakan rasa kebersamaan yang kuat di seluruh organisasi.
Untuk membangun kepercayaan, ciptakan lingkungan kerja yang aman dan positif dengan komunikasi dua arah yang terbuka dan jujur. Percayalah bahwa karyawan Anda akan memenuhi atau melampaui tujuan organisasi saat bekerja di lingkungan yang produktif, aman, dan mendukung.
Bagian terpenting dari menjadi bos adalah bekerja terus-menerus dalam membangun ikatan kepercayaan dalam tim Anda.
Ada beberapa manfaat dalam membangun kepercayaan, yaitu komunikasi yang efektif, keterlibatan karyawan, dan kinerja kerja yang lebih baik. Bagaimana cara membangun kepercayaan?
- Pastikan Anda selalu jujur. Selalu katakan yang sebenarnya, meskipun beritanya mungkin sedikit merugikan. Bersikaplah transparan.
- Adil. Mudah untuk menilai orang berdasarkan tindakan mereka, tetapi terkadang ada baiknya melihat lebih dekat motif mereka.
- Jangan bergosip dan jangan bagikan informasi pribadi siapa pun. Jangan mengatakan hal-hal buruk tentang karyawan, bersikaplah profesional.
- Tunjukkan bahwa Anda adalah salah satu anggota tim dan orang lain dapat mengandalkan Anda. Berikan contoh yang baik, selesaikan pekerjaan Anda tepat waktu.
- Bersikap empatik. Jika Anda tahu bahwa karyawan Anda sedang mengalami kesulitan, jangan takut untuk bertanya apakah mereka baik-baik saja atau jika mereka perlu bantuan.
10. Berikan Penilaian atau Feedback
Tidak ada orang yang sempurna karena tidak ada pekerja yang sempurna. Itulah mengapa Anda harus mendorong komunikasi yang terbuka dan jujur di perusahaan Anda.
Meskipun Anda mendengar sesuatu yang tidak menyenangkan, perlakukan itu sebagai kesempatan untuk berkembang. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang lebih baik dalam menangani penilaian negatif cenderung akan lebih sukses.
Bukan hanya menjadi karyawan, menjadi bos adalah pekerjaan yang sulit, karena tidak ada formula tentang bagaimana melakukan ini dengan benar dan tidak ada kualitas pimpinan yang baik yang telah ditentukan sebelumnya.
Banyak orang yang meninggalkan pekerjaan mereka, pada kenyataannya, tidak berhenti dari pekerjaan mereka, tetapi mereka keluar dari atasan mereka. Setiap karyawan memiliki bentuk yang unik dan atasan yang baik harus dapat menemukan peran yang sesuai untuk setiap karyawannya.
Untungnya, dengan sedikit kesabaran dan ketekunan, Anda akan bisa menjadi pemimpin terbaik yang disukai banyak karyawan.
Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari