Untuk Tujuan Bisnis Anda, Kenali Perbedaan OKR dan KPI
Berdasarkan tujuannya, KPI dan OKR sama-sama menjadi alat ukur keberhasilan perusahaan
Daftar Isi
Apa perbedaan OKR dan KPI di perusahaan? Semua jenis perusahaan atau organisasi yang terbentuk secara profesional pastinya memiliki tujuan. Usaha untuk mencapai tujuan juga butuh indikator agar bisa melihat sejauh mana efektivitas kinerja pihak yang berperan di dalamnya.
Begitu juga dengan target, sejauh mana bisa tercapai. Ada beberapa metode yang dipakai untuk mengukur kesuksesan yang di dalam perusahaan, contohnya adalah OKR dan KPI.
Secara umum, OKR (Objective and Key Results) dan KPI (Key Performance Indicator) memang sering disebut saat membahas tentang penilaian performa kerja.
Keduanya punya tujuan untuk perencanaan target pada jangka waktu sekian, tapi juga ada beberapa poin berbeda dalam ruang lingkup.
Inilah Pengertian OKR dan KPI
Sebelum perusahaan menyusun OKR dan KPI, inilah pengertiannya masing-masing seperti penjelasan berikut ini.
Pengertian dari OKR
OKR (Objective and Key Result) merupakan sebuah patokan untuk penilaian kinerja sesuai objective atau tujuan suatu kegiatan proyek yang sudah ditentukan. OKR bisa menunjukkan kemajuan yang telah tercapai perusahaan.
Tapi OKR sebenarnya bukan alat evaluasi kerja karyawan, hanya alat bantu sebagai pengukur sejauh apa yang telah dilakukan, dan apakah telah sesuai dengan yang menjadi target perusahaan.
OKR memiliki tujuan spesifik disertai langkah-langkah yang terukur demi mencapai tujuan. Gagasan utama OKR sebenarnya sederhana, yaitu menjadi ‘jembatan’ antara gagasa dan eksekusi.
Selain Google, perusahaan lain yang menerapkan OKR adalah Facebook, Amazon, Intel, Netflix, dan LinkedIn.
Pengertian dari KPI
KPI (Key Performance Indicator) bisa diartikan sebagai suatu alat mengukur kinerja atau performa individu dan tim dalam mencapai target. KPI bisa berguna sebagai bahan mengevaluasi kualitas kerja para karyawan sebagai individu atau sebagai tim.
Bukan hanya mengukur performa, KPI juga digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu perusahaan untuk memenuhi segala tujuan strategis ataupun operasional.
Apa Perbedaan OKR dan KPI?
Pada uraian di atas, telah kita ketahui tentang pengertian OKR dan pengertian KPI. Lalu apa bedanya OKR dan KPI? Walau terkesan serupa, tapi ternyata ada beberapa perbedaan OKR dan KPI sebagai berikut.
OKR
- Mendeskripsikan tujuan dari tim, perusahaan, dan sejauh mana tujuannya sudah tercapai. Pada umumnya punya jangka waktu selama 3 bulan sampai 1 tahun.
- Memuat tujuan spesifik dan juga disertai beberapa langkah yang terukur untuk mencapainya.
- Bukan hanya diberlakukan di lingkup perusahaan secara umum, melainkan juga tim sampai perorangan.
KPI
- Diterapkan untuk evaluasi keberhasilan organisasi atau perusahaan tertentu.
- Berlaku untuk proyek, program, produk, atau bentuk lain.
- Mengukur target penjualan dan pertumbuhan dari media sosial.
- KPI disesuaikan dengan perusahaan sendiri. Indikator keberhasilannya tidak harus sama dengan perusahaan lain.
Alasan OKR dan KPI Penting untuk Mencapai Tujuan Bisnis
Berikut ini adalah alasan mengapa perusahaan penting untuk memiliki OKR:
- Menerapkan OKR memang penting sekali, karena bisa membantu pencapaian tujuan, entah itu tujuan bisnis ataupun non-bisnis.
- Membantu tim perusahaan mengubah ide untuk dieksekusi dengan baik. Karena OKR mempererat keterlibatan karyawan sekaligus mendorong tim berkinerja tinggi.
- Perusahaan dapat mengkomunikasikan prioritas untuk mengarahkan tujuan yang akan dicapai.
Meski OKR telah ditentukan, manajemen bersama tim masih bisa mengubah, menambah, ataupun menghapus yang tidak lagi relevan.
Sementara itu, berikut ini adalah alasan mengapa perusahaan penting untuk memiliki KPI:
- Agar HRD lebih mudah membuat mengukur dan mengevaluasi performa karyawan, kemudian mengetahui dampaknya untuk pertumbuhan perusahaan.
- Menjadikan karyawan lebih memahami ekpektasi perusahaan.
- Agar karyawan bisa meningkatkan performa individu.
- Sebagai parameter yang berharga untuk perusahaan dalam memberi apresiasi dan teguran yang objektif.
Beberapa Tips untuk Menerapkan OKR dan KPI
Meskipun penerapannya bisa disesuaikan secara internal perusahaan, tapi ada beberapa tips untuk penerapannya.
Berikut ini adalah tips untuk menerapkan OKR:
- Pilih 3 sampai 5 tujuan saja, karena jika lebih dari itu tim jadi tidak bisa fokus ke tujuan.
- Antisipasi keadaan ketika anggota menjadi stagnan karena mengerjakan hal itu-itu saja. OKR perlu mendorong orang-orang di dalamnya untuk keluar zona nyaman.
- Sering informasikan tentang update pencapaian, yaitu posisi saat ini adan hal yang ingin dicapai.
- Pakailah istilah yang lugas, objektif, dan tidak memicu salah paham. Penjelasan yang spesifik bisa menghasilkan performa yang lebih optimal.
Berikut ini adalah tips untuk menerapkan KPI:
- Buat KPI yang spesifik ukuran dan tujuan setiap indikatornya.
- Masing-masing indikator pada KPI harus terukur, agar lebih mudah saat review dan evaluasi.
- Target KPI untuk karyawan seharusnya realistis dan bisa dicapai.
- Target KPI untuk karyawan seharusnya relevan, yaitu disesuaikan dengan tujuan di perusahaan pada umumnya.
- Dalam mencapai target, berikan batasan waktu tertentu supaya kinerja lebih mudah diukur.
Kesalahan yang Mungkin Terjadi dalam Penerapan OKR dan KPI
Setiap tahap dari perencanaan yang strategis adalah hal yang penting. Beberapa perhatian mungkin dibutuhkan saat mengembangkan KPI ataupun OKR. Terkadang juga terjadi kesalahan dalam penerapan KPI dan OKR.
1. Kurang Begitu Detail/Spesifik
Kekeliruan mendasar yang banyak terjadi yaitu OKR/KPI yang kurang detail atau terlalu umum. Misalnya poin-poin seperti ‘mendapat klien lebih banyak’, ‘untuk menaikkan omzet’, atau ‘agar turnover tim bisa berkurang’.
2. Alokasi Sumber Daya yang Kurang Tepat
Perusahaan mungkin saja mendukung karyawan untuk bisa melakukan hal luar biasa, namun tidak ada persiapan sumber daya yang cukup. Hal itu bisa jadi masalah pada KPI maupun OKR.
3. Terlalu Banyak Hal yang Wajib Dipantau
Menunjukkan detail memang sangat penting, tapi bukan berarti terlalu banyak atau terlalu luas. Misal area yang dipantau atau tugas yang dikerjakan terlalu luas, maka bisa jadi justru tidak terlaksana optimal.
Akan lebih baik fokus ke pada beberapa keunggulan saja, sehingga semuanya bisa dikelola.
Kesimpulan
KPI adalah tools sebagai tolok ukur evaluasi pencapaian suatu profesi tertentu, dan OKR adalah untuk mengukur atau mengevaluasi.
Menurut tujuannya, KPI atau OKR sebenarnya tidak punya perbedaan yang signifikan mengingat dua-duanya sama menjadi alat ukur keberhasilan perusahaan.
OKR penting guna mencapai tujuan-tujuan yang konkret dan rinci. Sementara itu, KPI digunakan untuk ukuran pencapaian tujuan besar atau umum.
Apa kedua hal itu harus diterapkan semuanya? Itu akan bergantung pada kebutuhan. Beberapa perusahaan tertentu bisa menggunakan sistem OKR, tapi mengingat kultur pekerjaan, ternyata kurang berhasil.
Saat perusahaan bisa cukup menjalankan KPI saja, maka boleh untuk tetap menerapkan KPI tanpa OKR.
Saat menyusun poin-poin KPI ataupun OKR, yang terpenting para anggota memahami dan mampu memenuhi ukuran dengan jelas. Segala jenis hasil KPI yang tepat pastinya menjadikan perusahaan dapat berjalan efektif.
Bukan hanya membuat KPI dan OKR yang detail, manajemen perusahaan juga perlu mengelola kehadiran karyawan dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari.
Sekarang ini sudah ada aplikasi abensi online Kerjoo yang memungkinkan Anda melakukan presensi melalui smartphone tanpa terbatas tempat dan waktu.
Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari