Cara Problem Solving dalam Pekerjaan dan Contoh Penerapan
Dalam setiap pekerjaan, masalah yang berbeda membutuhkan cara problem solving berbeda pula
Daftar Isi
Masalah adalah bagian dari rutinitas kerja sehari-hari. Jika Anda melihat info rekrutmen kerja, banyak yang akan mencantumkan 'keterampilan problem solving' sebagai kebutuhan untuk peran pekerjaan.
Dari mengelola tugas hingga mengelola SDM, sebenarnya setiap pekerjaan apapun membutuhkan pemecahan masalah. Kabar baiknya adalah, ada banyak teknik pemecahan masalah.
Beberapa cara mungkin akan cocok Anda terapkan. Kemudian dapat Anda gunakan untuk menyelesaikan situasi sulit saat bekerja atau dalam kehidupan pribadi.
Apa yang Terpenting dalam Problem Solving?
Mari kita mulai dengan dasar-dasarnya. Tidak peduli seberapa buruk masalahnya atau seberapa serius situasinya, Anda dapat melakukan satu hal sederhana.
Sadari Adanya Masalah
Sebelum mencari cara terbaik untuk problem solving, terlebih dahulu harus menyadari atau menerima adanya masalah.
Ada kalanya, mencari cara terbaik untuk problem solving adalah masalah tersendiri. Kebanyakan orang menjadi stres ketika menyebutkan suatu masalah.
Seolah mereka merasa perlu segera menemukan jawaban dan mencari seseorang untuk bertanggung jawab. Setelah itu berharap untuk cepat keluar dengan mudah.
Melakukannya dengan Tenang
Setelah menyadari dan menerima kenyataan tentang sebuah masalah, coba untuk tarik napas dan buang perlahan. Melakukannya tidak perlu buru-buru, tapi harus tenang. Sampai pada akhirnya nanti Anda menemukan lebih banyak cara untuk mengatasi masalah.
Penerapan Problem Solving yang Praktis
Apapun masalah yang terjadi, tentunya ada penyebab dan juga solusi yang menyertai. Kami telah merangkum dari berbagai sumber terpercaya untuk bisa menerapkan problem solving yang praktis.
1. Mulai dengan Bertanya
Mengajukan pertanyaan adalah bagian krusial dari tahap pemecahan masalah. Saat Anda mengajukan pertanyaan, otak Anda dapat memunculkan berbagai skenario dan cara untuk membuat keputusan.
Misalnya, dalam sebuah diskusi dengan tim kerja biasanya akan muncul pertanyaan seperti 'bagaimana jika', 'mengapa tidak', 'bagaimana' dan banyak lagi.
Anda perlu melihat masalah dari setiap sudut sebelum Anda mulai menawarkan solusi. Bahkan jika perlu, tanyakan dan pastikan: apakah ada yang melanggar aturan?
Lalu apakah ada keyakinan yang harus kita tinggalkan? Semakin banyak pertanyaan yang Anda ajukan, semakin mudah untuk menemukan solusi yang realistis.
2. Brainstorming
Salah satu cara paling efektif untuk problem solving adalah sesi brainstorming. Secara sederhana, brainstorming merupakan proses atau cara mengumpulkan ide atau gagasan untuk menguraikan suatu masalah dan akhirnya menemukan solusi.
Intinya adalah menghasilkan ide sebanyak mungkin dan dalam prosesnya, dan tidak menghilangkan masalah. Tentu saja, prasyarat untuk setiap sesi curah pendapat adalah lingkungan yang ramah dan tidak menghakimi.
Jika Anda ingin bertukar pikiran seperti seorang profesional, Anda perlu melakukan beberapa langkah. Mulailah sesi dengan pertanyaan untuk menginspirasi kreativitas di antara tim Anda.
Pertanyaannya harus cukup terbuka untuk menginspirasi dan menumbuhkan kreativitas. Namun, itu juga harus fokus dan cukup spesifik agar peserta sesi Anda tetap fokus pada masalah.
3. Menuliskan Setiap Ide
Hanya dengan menuliskan kata-kata di halaman kertas mungkin tidak akan menyelesaikan semua masalah. Tapi, dengan menuliskannya, Anda mulai menemukan lebih banyak hal yang belum Anda pikirkan.
Orang yang memimpin sesi brainstorming harus membimbing supaya anggota berani menuliskan semua ide mereka, setidaknya di catatan pribadi. Setelah memiliki semua ide, bawa ke forum.
Jika belum menemukan cukup ide, ulangi sesi dengan pertanyaan yang sama. Intinya adalah bahwa setiap orang memahami bahwa problem solving lebih mudah ketika Anda menuliskannya.
4. Diskusikan Ide Anda
Setelah selesai proses curah pendapat atau brainstorming, apa lagi yang penting? Gunakan frasa seperti 'Saya berharap…', 'Bagaimana jika…' dan stimulus lainnya. Dengan demikian, momennya tepat untuk mendiskusikan setiap ide yang Anda dan tim Anda hasilkan.
Sekarang setelah mengumpulkan semua ide, inilah saatnya untuk menemukan yang terbaik. Misalnya, Anda dapat mengukur kualitas ide, seperti 'Pilihan rasional', 'Solusi terbaik', 'kurang cocok untuk semua orang', dan istilah lainnya yang familiar.
Dengan menggunakan pendekatan ini, Anda akan dapat menyimpan beberapa ide yang pada awalnya tampak mustahil. Tapi sebenarnya sangat masuk akal dalam jangka panjang.
5. Brainstorming Secara Online
Masalah dengan sebagian besar sesi brainstorming adalah bahwa orang yang percaya diri dan dominan kemungkinan besar akan lebih mudah menyampaikan idenya.
Mereka merasa bahwa lebih penting untuk aktif dan bersuara tanpa harus memikirkan apakah idenya akan memenuhi atau tidak. Bahkan mereka juga bisa memaksakan agar ide mereka menjadi solusi.
Di sisi lain, orang-orang yang pendiam mungkin memiliki ide yang bagus, tetapi mereka kurang memiliki kesempatan untuk didengar. Jika Anda melihat hal itu sering terjadi, mungkin inilah saatnya untuk sesi brainstorming yang relatif hening.
Caranya bisa online atau di kantor, tapi prosesnya tetap sama. Seluruh tim mengembangkan ide mereka sendiri dan membagikannya tanpa duduk di lokasi yang sama.
Ide utamanya adalah bahwa pendapat setiap orang memiliki bobot yang sama. Jika Anda memilih untuk melakukannya secara online, sebenarnya lebih mudah untuk membuat keputusan.
Menemukan Cara Problem Solving yang Efektif
Pada tahap ini, Anda telah memiliki ide brainstorming terbaik. Inilah saatnya untuk memilih yang terbaik dan membuat rencana tentang bagaimana mewujudkannya.
Sekarang setelah Anda menemukan solusi untuk masalah tersebut, pertimbangkan bagaimana hal itu akan memengaruhi situasi jika berhasil atau tidak.
1. Pastikan Ada Penanggung Jawab
Sekarang bayangkan skenario masalah yang terjadi di dalam lingkungan kerja Anda. Mulai yang berlangsung sehari-hari sampai yang terjadi tak terduga. Mungkin ada banyak orang yang terlibat dalam masalah pekerjaan berbeda.
Tapi, setiap problem solving efektif memerlukan penanggung jawab. Karena memang engambil tanggung jawab atas keputusan adalah keniscayaan.
Namun, tidak setiap masalah akan diselesaikan dengan mudah dan Anda mungkin menghadapi kendala tambahan. Anda dapat mengatasi kondisi apa pun dengan pengalaman dan kreativitas.
Kenyataannya, sebagian orang memilih menghindari sesuatu karena faktor risiko. Beberapa ide kreatif tidak pernah terwujud karena tidak ada wewenang untuk melaksanakan.
2. Berikan Batasan Waktu
Langkah penting dari proses pemecahan masalah adalah melacak hasilnya. Anda dan mengambil tindakan secara konsisten sampai mencapai tujuan.
Tapi, sebaiknya jangan lupa perhatikan hal seperti tenggat waktu (deadline) dan KPI karyawan. Dengan demikian, segala sesuatunya bisa tetap terukur dan mudah untuk melakukan evaluasi.
Apalagi jika hal ini menyangkut bidang yang cepat berubah dan bergerak cepat. Misalnya Anda memiliki peran manajerial, kepemimpinan, atau segala hal yang terkait hal strategis di organisasi, pasti akan merasakan.
Bahwa batasan waktu memang penting. Setidaknya untuk memahami, mana solusi yang cocok dan mana yang tidak.
Kesimpulan
Berbeda masalah, maka berbeda pula cara problem solving yang dilakukan. Setiap orang atau setiap organisasi memiliki cara sendiri untuk menghadapi masalah. Setelah menyadari dan menerima adanya masalah, setelah itu baru lakukan penyelesaian yang strategis.
Ikuti terus blog Kerjoo.com dan dapatkan informasi, tips, inspirasi, atau panduan yang bermanfaat untuk bisnis atau perusahaan Anda. Anda juga bisa membagikan artikel ini di media sosial Anda.
Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari