Sistem Kerja 4 Hari Seminggu, Seberapa Efektif?

Sistem Kerja 4 Hari Seminggu, Seberapa Efektif?

Daftar Isi

Apakah Anda pernah membayangkan sistem kerja 4 hari seminggu? 4 hari kerja dan 3 hari libur dalam seminggu ternyata sudah diterapkan di beberapa negara.

Meskipun sekarang ini masyarakat familiar dengan sistem kerja 5 hari atau 6 hari seminggu, yaitu Senin-Jumat atau Senin-Sabtu. Tapi, salah satu institusi di Indonesia, yaitu Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah mulai menguji coba penerapan sistem kerja 4 hari sepekan. Informasi tersebut sudah dibagikan melalui akun instagram @kementerianbumn dan @lifeatbumn

Erick Thohir selaku Menteri BUMN menyampaikan kabar kepada pegawai BUMN dalam rangkan mendukung program compress working schedule.

Apa itu compress working schedule dan apakah sistem kerja 4 hari seminggu akan efektif?

Tentang Sistem Kerja 4 Hari Seminggu

Kebijakan 4 hari seminggu di berbagai negara berkaitan dengan sistem compress working schedule.

Compress working schedule adalah ketika seorang karyawan penuh waktu bekerja yang umumnya terdiri dari 35 hingga 40 jam, dalam waktu kurang dari lima hari.

Compress working schedule termasuk pilihan fleksibel yang memungkinkan karyawan bekerja lebih efisien dan mendapatkan keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik tanpa mengorbankan gaji dan tunjangan.

Melalui sistem tersebut, karyawan dapat bekerja hanya selama 4 hari dalam seminggu. Dengan begitu, mereka bisa memiliki hari libur dalam 3 hari seminggu.

Tapi, khusus untuk sistem 4 hari kerja di Kementerian BUMN, menteri memberi syarat tertentu. Untuk mendapatkan jatah libur 3 hari, pegawai BUMN harus sudah memenuhi jam kerja sebanyak 40 jam seminggu, ada persetujuan dari atasan, dan hasil pekerjaan terukur.

Sistem kerja 4 hari di Kementerian BUMN masih dalam masa uji coba. Pegawai kementerian dapat mengajukan satu kali dalam dua minggu.

Apa Latar Belakang Penerapan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu?

Sebelumnya, pada bulan Maret 2024, Menteri BUMN menyampaikan usulan tentang 4 hari kerja dalam sepekan untuk para karyawan. Disebutkan bahwa usulan itu dilakukan berdasarkan aspek kesehatan mental pegawai.

Bagaimana dengan di luar negeri? Charlotte Lockhart, co-founder 4 Day Week Global menyatakan bahwa kita semua telah bekerja terlalu keras, dan kehilangan momen dalam kehidupan.

4 Day Week Global adalah sebuah kelompok yang mendorong pengurangan jam kerja di seluruh dunia.

Brenda Neckvatal, seorang profesional HR juga menyatakan bahwa banyak karyawan lebih memilih bekerja 10 jam sehari selama 4 hari, dengan imbalan satu hari libur ekstra dalam seminggu.

Selain di Indonesia, negara-negara berikut juga telah menerapkan 4 hari kerja sebelumnya.

sistem kerja 4 hari seminggu

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu

Penelitian di negara-negara termasuk Inggris, Spanyol, Portugal, dan Afrika Selatan menunjukkan bahwa minggu kerja yang lebih pendek dapat membantu karyawan mengurangi kelelahan, mengelola stres, lebih banyak tidur dan berolahraga, menghabiskan lebih banyak waktu berkualitas bersama orang-orang terkasih, dan merasa lebih bahagia dan sehat.

Pengusaha juga merasakan manfaatnya, termasuk tingkat turnover dan ketidakhadiran yang lebih rendah. Penelitian di Spanyol bahkan melacak penurunan emisi bahan bakar karena berkurangnya perjalanan komuter.

Bagaimana dengan kekurangannya?

Sebagian karyawan mungkin akan merasakan beban tersendiri dengan jumlah pekerjaan yang harus dilakukan dalam waktu lebih singkat dalam sehari, sehingga stres dan kelelahan tak dapat dihindari.

Belum lagi soal layanan pelanggan. Untuk perusahaan yang fokus pada pelayanan pelanggan, hari kerja yang berkurang bisa mengganggu pelayanan karena waktu yang lebih lama untuk merespons pelanggan.

Bagaimana Pelaksanaan Kerja 4 Hari Seminggu?

Ada beberapa cara untuk mengatur jadwal kerja 4 hari, tapi yang paling umum adalah jadwal kerja 4/10.

Dalam jadwal 4/10, karyawan bekerja 10 jam per hari, mulai hari Senin hingga Kamis dan mendapatkan jadwal libur pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu.

Bagaimana di perusahaan Anda? Apakah memungkinkan untuk menerapkan sistem ini?

Jika perusahaan mempertimbangkan untuk menerapkan pengurangan hari kerja, pertimbangkan hal-hal berikut;

1. Kemungkinan Masalah Setelah Jadwal Berubah

Saat merencanakan untuk menerapkan jadwal kerja yang padat, pastikan untuk mengantisipasi masalah setelah jadwal karyawan berubah.

Apakah beban kerja akan tetap sehat selama jam kerja diperpanjang? Anda juga harus mempertimbangkan pelanggan untuk memastikan jadwal baru ini tidak mengganggu layanan bisnis saat ini.

2. Komunikasikan dengan Karyawan

Pada praktiknya, perubahan jadwal kerja sangat dirasakan oleh para karyawan. Untuk menjaga motivasi, penting untuk mendapatkan persetujuan dari karyawan Anda sehingga semua tim memiliki pemahaman yang sama dan mendukung setiap perubahan yang diterapkan.

3. Waktu untuk Menyesuaikan Diri

Perubahan jadwal dapat mempengaruhi seluruh tim karena kondisi karyawan berbeda. Penting untuk mempertimbangkan kebutuhan tim untuk menyesuaikan diri dengan jadwal baru. Perhatikan apakah jadwal kerja yang baru tersebut berdampak signifikan.

Kesimpulan

Sistem 4 hari kerja yang mulai diterapkan Kementerian BUMN menjadi salah satu terobosan agar pegawai bisa lebih seimbang antara pekerjaan dan kehidupannya.

Tapi, mungkin saja sistem ini tidak dapat berlaku bagi semua perusahaan. Apapun sistem yang diberlakukan, yang penting tim Anda dapat memberikan kontribusi terbaik dan perusahaan pun memberi layanan terbaik untuk pelanggan.

Manfaatkan berbagai fitur Kerjoo untuk mempermudah urusan presensi online bagi karyawan Anda. Data kehadiran karyawan tetap terekam secara akurat, real time, dan aman dari kecurangan karena sudah didukung oleh teknologi anti fake GPS.

bg ads

Aplikasi Absensi Online

Gratis Trial 14 Hari