Apa Itu May Day atau Hari Buruh Sedunia? Ini Sejarahnya

Hari buruh sedunia setiap 1 Mei juga dikenal dengan May Day. Tahun ini, tanggal 1 Mei 2023 ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Apa Itu May Day atau Hari Buruh Sedunia

Daftar Isi

Hari buruh sedunia setiap 1 Mei juga dikenal dengan May Day. Tahun ini, tanggal 1 Mei 2023 ditetapkan sebagai hari libur nasional. Hari Buruh Sedunia (International Labor Day) memang sudah dikenal di dunia sejak tahun 1889. Tapi, baru pada tahun 2013 Indonesia memperingati Hari Buruh sebagai hari libur nasional.

Melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023, Pemerintah merilis daftar hari libur nasional, termasuk bulan Mei 2023. Tercatat ada beberapa tanggal merah pada bulan Mei 2023.

Selain peringatan hari buruh sedunia tanggal 1 Mei sebagai hari libur nasional, ada lagi satu haru libur nasional pada tanggal 18 Mei 2023, yaitu Kenaikan Isa Al-Masih.

Khususnya tentang Hari Buruh, tahukah Anda seperti apa sejarahnya? Simak ulasan lengkap berikut ini.

Sejarah Hari Buruh Sedunia (May Day)

Masyarakat dunia memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day setiap tanggal 1 Mei. Istilah May Day sendiri juga diasosiasikan dengan hari libur di beberapa negara. Yaitu tentang budaya tradisional kuno untuk merayakan musim semi.

Tapi, sejak 1889 istilah ini lebih populer bagi kalangan pekerja sebagai Worker's Day. Ini adalah momen untuk mengenang perjuangan pekerja di seluruh dunia.

Asal-usul Hari Buruh Sedunia adalah dari penanggalan kuno Inggris Saxon. Tapi, pergerakan yang dilakukan melibatkan beberapa negara. Saat itu, akhir abad ke-19 atau tahun 1886, ada empat orang yang tertembak mati oleh pihak polisi Chicago, Amerika Serita ketika mereka tengah melakukan protes untuk menuntut berlakunya 8 jam kerja.

Tepatnya, tanggal 1 Mei 1886 serikat buruh menggelar aksi unjuk rasa di Chicago serta di beberapa kota besar di Amerika. Tujuan utamanaya adalah menuntut agar jam kerja harian maksimal 8 jam saja.

Sayang sekali, tanggal 4 Mei 1886, ada kerusuhan terjadi saat unjuk rasa. Empat pekerja yang merupakan warga sipil dan tujuh orang polisi meninggal dunia. Sementara itu, ada puluhan orang luka-luka. Momen tragedi itu juga dikenal sebagai Haymarket Affair.

Setelah itu, pada tahun 1889, kelompok pekerja di Paris kemudian memutuskan bahwa May Day adalah hari penting untuk mengenang empat pekerja yang tertembak itu. Sampai sekarang, 1 Mei adalah hari penting bagi kelompok buruh untuk dapat menyuarakan aspirasi mereka.

Apa Itu May Day atau Hari Buruh Sedunia

Peringatan Hari Buruh di Indonesia

Peringatan Hari Buruh di Indonesia juga memiliki sejarah tersendiri sejak tanggal 1 Mei 1918 yang diawali oleh Kung Tang Hwee, Serikat Buruh pertama di Indonesia.

Adolf Baars, sosialis Belanda pada tahun 1918 menuliskan bahwa kaum buruh tidak mendapat upah yang layak. Begitu juga tanah yang dimiliki kaum buruh dibuat jadi perkebunan, tapi harga sewanya terlalu murah.

Selanjutnya, kalangan buruh kereta api pun melakukan sebuah aksi mogok lantaran dipotong gajinya. Bahkan mereka diancam akan dipecat jika tidak cepat menghentikan aksi mogok.

Karena itu, tahun 1926 tidak ada lagi peringatan Hari Buruh. Sejarahnya berlanjut 20 tahun kemudian, tepatnya 1 Mei 1946 peringatan Hari Buruh di Indonesia diadakan kembali di era Kabinet Sjahrir.

Hari Buruh Menjadi Hari Libur Nasional

Momen peringatan Hari Buruh Sedunia baru menjadi hari libur nasional di Indonesia sejak 1 Mei 2013. Hal ini ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2013. Peringatan hari buruh ini adalah bentuk apresiasi terhadap kontribusi buruh untuk pembangunan bangsa.

Dari tahun ke tahun, tuntutan saat peringatan Hari Buruh Sedunia ada beragam. Dilansir oleh Katadata, para buruh di Indonesia melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara dan juga di depan Gedung Mahkamah Konstitusi. Aksi unjuk rasa dilakukan pada hari Senin, 1 Mei 2023.

Tuntutan pada Hari Buruh

Selain di Jakarta, aksi demonstrasi hari buruh juga dilaksanakan secara serentak di berbagai kota di Indonesia.

Tahun ini ada 6 tuntutan buruh yang diajukan kepada pemerintah;

  • Tuntutan untuk mencabut UU Cipta Kerja (Omnibus Law)
  • Mencabut Parliamentary Threshold 4 persen
  • Pengesahan Rancangan Undang Undang (RUU) Pekerja Rumah Tangga (PRT)
  • Menolak RUU Kesehatan; Reformasi Agraria dan Kedaulatan Pangan
  • Tuntutan agar Presiden terpilih 2024 Pro Buruh dan Kelas Pekerja
Apa Itu May Day atau Hari Buruh Sedunia
Hari Buruh Sedunia

Makna Peringatan Hari Buruh bagi Pekerja Kantoran

Masyarakat memang sudah mengetahui tentang adanya peringatan Hari Buruh Sedunia, termasuk di Indonesia. Ini adalah momen tahunan di mana para buruh menuntut haknya. Lalu, apa makna peringatan hari buruh bagi pekerja kantoran?

Tidak sedikit yang beranggapan bahwa istilah buruh dalam hal ini hanya berlaku untuk pekerja kasar, misalnya buruh pabrik atau buruh bangunan. Akan tetapi, jika kita melihat ke peraturan perundang-undangan, istilah buruh mencakup semua pekerja yang mendapat upah dari pekerjaannya.

Dengan kata lain, istilah buruh, pekerja, dan karyawan pada dasarnya sama saja, yakni orang yang bekerja dan mendapat upah. Maka, karyawan kantoran pun sama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan, dan sebagainya) dengan mendapat gaji (upah).

Sebagai informasi, komposisi penduduk Indonesia yang bekerja menurut status pekerjaan pada tahun 2022 adalah;

  • buruh atau pegawai (37%)
  • wirausaha (22%)
  • usaha dan buruh tidak tetap (14%)
  • pekerja keluarga (13%)
  • pekerja bebas non-tani (5,43%)
  • pekerja bebas pertanian (4,13)
  • usaha dan buruh tetap (3,04)

Terlepas dari istilahnya, momentum peringatan hari buruh bisa menyatukan antara kepentingan pekerja, pengusaha, dan juga pemerintah. Hari Buruh Sedunia bisa membangun hubungan industrial yang dinamis yang memberi dampak positif.

Dengan pertimbangan aspirasi yang ada, maka upaya menciptakan lapangan kerja pun meningkat. Begitu juga tentang iklim investasi berbagai perusahaan di Indonesia.

Kesimpulan

Sejarah peringatan Hari Buruh Sedunia adalah untuk menghargai perjuangan serikat pekerja, khususnya pencapaian dari gerakan buruh untuk mendapatkan haknya.

Hari Buruh di berbagai negara termasuk salah satu momen penting yang berlaku secara internasional. Setelah melalui sejarah yang begitu panjang, Indonesia juga merayakan hari buruh setiap 1 Mei.

Walaupun sejarah hari buruh internasional sempat diwarnai oleh tragedi atau peristiwa yang tidak menyenangkan, tapi di dalamnya selalu ada harapan.

Setiap tahun, hari buruh menjadi simbol perjuangan para pekerja untuk meningkatkan taraf hidupnya. Hal ini dapat menjadi perhatian khusus bagi para pemberi kerja maupun pemerintah sebagai pembuat kebijakan.

Demikianlah ulasan sejarah mengenai Hari Buruh Internasional, semoga bermanfaat untuk Anda. Di bidang apapun pekerjaan Anda, banyak aspek yang perlu diupayakan agar kualitas pekerja meningkat. Tentu saja setiap upaya dilakukan secara efisien sesuai kondisi yang ada.

Bagaimana dengan administrasi yang berlaku di tempat kerja Anda? Apakah sudah dijalankan sesuai standar?

Sudah saatnya Anda memberlakukan sistem yang lebih efektif untuk karyawan. Jadi, karyawan dapat memberikan kontribusi yang optimal. Pelajari bagaimana caranya aplikasi absensi Kerjoo dapat membantu kinerja tim Anda.

bg ads

Aplikasi Absensi Online

Gratis Trial 14 Hari