Diversity di Lingkungan Kerja : Pengertian, Manfaat, Tantangan dan Solusinya
Diversity dalam lingkungan kerja maksudnya perusahaan mempekerjakan berbagai macam individu yang beragam.
Daftar Isi
Diversity di lingkungan kerja bukan hanya saat perekrutan saja. Diversity bukan hanya sekadar mempertimbangkan perbedaan usia, jenis kelamin, dan ras, tetapi melihat lebih banyak lagi tentang bagaimana mempekerjakan lebih banyak orang untuk menambah nilai bisnis.
Kini para pemimpin bisnis dapat melihat bahwa mendorong diversity di lingkungan kerja memiliki beberapa manfaat nyata, baik bagi perusahaan dan karyawannya.
Apa itu Diversity di Lingkungan Kerja?
Kebanyakan orang memahami definisi kesetaraan dan keragaman secara umum, namun apa artinya ini dalam konteks lingkungan kerja? Diversity dalam lingkungan kerja maksudnya perusahaan mempekerjakan berbagai macam individu yang beragam.
Keberagaman seringkali disalahartikan sebagai semata-mata soal multikultural, namun juga berlaku untuk keragaman gender, ras, etnis, usia, seksualitas, bahasa, pendidikan, latar belakang, dan sebagainya.
Diversity tempat kerja tidak hanya mencakup perekrutan individu yang beragam, tetapi juga memastikan bahwa partisipasi karyawan ini setara.
Pada beberapa tahun terakhir, topik diversity di tempat kerja telah diperluas untuk memastikan bahwa perusahaan meningkatkan partisipasi, kinerja dan kompensasi minoritas, bukan hanya soal perekrutan.
Terlebih banyak perusahaan telah mengakui nilai besar yang bisa dihasilkan oleh mempekerjakan beragam individu dan kepribadian bagi bisnis mereka.
Manfaat Diversity di Lingkungan Kerja
1. Perspektif baru
Saat perusahaan mempekerjakan orang dari latar belakang, kebangsaan, dan budaya yang berbeda, hasilnya dapat menghadirkan beragam perspektif baru.
Hal itu dapat menghasilkan manfaat seperti pemecahan masalah yang lebih baik dan peningkatan produktivitas bisnis ke depannya.
2. Kumpulan bakat yang lebih luas
Karyawan tidak hanya mencari pekerjaan yang bisa membayar dengan baik. Mereka mencari ruang di mana mereka dapat tumbuh, merasa diterima, dan ditantang.
Itu sebabnya perusahaan yang merangkul keragaman akan menarik lebih banyak kandidat yang mencari tempat kerja yang progresif.
Ditemukan hasil studi bahwa tenaga kerja yang beragam termasuk faktor penting saat mengevaluasi perusahaan dan tawaran pekerjaan. Akibatnya, perusahaan lebih cenderung menarik talenta terbaik yang beragam.
Di sisi lain, perusahaan yang juga aktif mencari keragaman kandidat, perusahaan tetap harus selalu selektif tentang siapa yang akan dipekerjakan.
Penting untuk perusahaan merangkul keragaman dalam latar belakang, pemikiran, etnis, dan faktor lainnya sebagai kunci untuk menemukan karyawan yang baik.
3. Menghasilkan Inovasi yang Beragam
Diversity di lingkungan kerja mengarah pada inovasi. Apabila memiliki sekelompok orang yang homogen, kemungkinan besar segala sesuatu seperti pola pikir mereka hingga pengalaman hidup hingga keterampilan memecahkan masalah akan cenderung serupa.
Kesamaan terus-menerus tidak mengarah pada solusi kreatif. Jika karyawan heterogen maka akan menyumbangkan perspektif unik yang bisa mengarah pada inovasi atau terobosan baru.
Kadang, pergi ke luar kantor untuk rapat dalam menentukan strategi penting karena dapat memecahkan masalah yang telah dihadapi selama berhari-hari. Keadaan dan lingkungan baru diketahui dapat memicu ide-ide segar.
Penelitian menemukan bahwa perusahaan yang mendapat nilai bagus pada indikator diversity cenderung terbukti lebih inovatif daripada perusahaan yang tidak menerapkan diversity.
4. Kinerja karyawan yang lebih baik
Apabila perusahaan menciptakan lingkungan kerja di mana karyawan melihat representasi dari berbagai budaya, latar belakang, serta pola berpikir, maka karyawan akan cenderung merasa nyaman menjadi diri mereka sendiri. Selain itu, hal ini akan mengarah pada karyawan yang lebih bahagia dan lebih produktif.
Penelitian telah menemukan budaya yang kuat dan homogen akan melumpuhkan keragaman kognitif alami karena adanya tekanan untuk menyesuaikan diri.
Apabila karyawan tidak merasa dapat menjadi diri mereka sendiri di tempat kerja, mereka cenderung takut ditolak dan tidak menghasilkan pekerjaan terbaik mereka.
5. Peningkatan keuntungan
Sejumlah studi yang pernah dilakukan membuktikan bahwa keragaman etnis dan ras dalam manajemen perusahaan memberi lebih besar keuntungan finansial di atas rata-rata industri.
Studi lain menemukan bahwa meningkatkan keragaman tim kepemimpinan akan mengarah pada peningkatan kinerja keuangan.
Tantangan Diversity di Tempat Kerja
Perusahaan di berbagai industri yang mempunyai tenaga kerja yang lebih beragam tentu mendapat banyak manfaat, tetapi ada juga beberapa hambatan utama yang harus diatasi, karena ada banyak tantangan dalam mengelola keragaman dalam lingkungan kerja.
Di bawah ini adalah tantangan keragaman yang paling umum di lingkungan kerja :
1. Hambatan komunikasi
Mempekerjakan karyawan yang berasal dari berbagai budaya dan latar belakang memiliki manfaat yang fantastis untuk bisnis; namun bisa mengakibatkan hambatan komunikasi atau bahasa dalam tim. Hal ini bisa menyebabkan frustrasi di antara karyawan bahkan hilangnya produktivitas.
2. Persyaratan karyawan
Masalah seperti VISA atau persyaratan budaya tertentu bisa terjadi saat perusahaan mempekerjakan karyawan dari berbagai negara bisa jadi rumit.
Apalagi jika perusahaan tergolong perusahaan baru. Ada tantangan seperti logistik, akomodasi yang menjadi biaya bisnis tambahan untuk dimasukkan ke dalambudget perekrutan.
3. Isu kesetaraan gender
Adanya ketimpangan gaji antara laki-laki dan perempuan seringkali menjadi topik yang ramai dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir. Individu berbeda gender yang diperlakukan tidak setara dapat menjadi kehilangan motivasi dan sering memilih untuk meninggalkan perusahaan, hal itu menyebabkan peningkatan pergantian staf.
4. Perbedaan generasi
Pada suatu tim dalam perusahaan seringkali terdapat rentang usia yang jauh, ada banyak perbedaan generasi atau kesenjangan generasi. Itu berpotensi menghambat diskusi tentang topik tertentu.
Agar dapat menjembatani kesenjangan antar generasi, coba promosikan budaya kantor di mana semua pandangan bisa didengar dan pertahankan lingkungan kerja yang kolaboratif.
5. Keyakinan yang bertentangan
Konflik bisa dapat muncul di tempat kerja karena adanya perbedaan keyakinan agama, politik atau budaya, diskriminasi dan prasangka seringkali masih terjadi di beberapa lingkungan perusahaan.
6. Diskriminasi disabilitas
Karyawan dengan cacat fisik atau mental bisa saja kesulitan di lingkungan kerja karena adanya tindakan diskriminasi. Dalam sebuah studi tentang disabilitas dan pekerjaan sebanyak 12% pengusaha merasa khawatir bahwa karyawan penyandang disabilitas dapat mengambil lebih banyak waktu istirahat.
Selain itu ada 19% responden percaya bahwa mempekerjakan penyandang disabilitas membutuhkan biaya mahal karena ada biaya yang harus dikeluarkan untuk menyesuaikan tempat kerja. Kemudian, banyak kantor yang belum dilengkapi dengan akses kursi roda atau tidak ada tunjangan tertentu yang mendukung bagi individu penyandang disabilitas.
Solusi dalam Mempromosikan Diversity di Tempat Kerja
Berikut beberapa solusi potensial untuk mengatasi tantangan diversitydi lingkungan kerja:
1. Identifikasi masalah
Buatlah tantangan mengenai diversity sebagai topik pembicaraan yang mendesak untuk diselesaikan. Pastikan topik ini segera mendapat solusi dari manajemen perusahaan.
Pastikan masalah ini dibagikan di antara seluruh tim untuk mendapatkan umpan balik. Rutin menilai dan mengevaluasi diversity dalam perusahaan dan melakukan perbaikan yang sesuai.
2. Libatkan seluruh tim
Saat meluncurkan strategi diversity, ada baiknya untuk mendapatkan masukan di tempat lain di seluruh bisnis jika memungkinkan. Pertimbangkan untuk memulai tim diversity secara internal untuk memastikan telah memenuhi standar, maksud dan tujuan yang telah ditetapkan.
3. Buat skema pendampingan
Lakukan skema mentoring untuk dapat membantu meningkatkan kepuasan karyawan dan mempertahankan talenta terbaik sebagai salah satu strategi diversityyang dapat diterapkan untuk memastikan semua karyawan merasa dilibatkan dan memiliki suara yang sama.
4. Membuat program pelatihan
Buat pengembangan profesional yang jelas untuk semua karyawan. Menjembatani kesenjangan keterampilan digital antar generasi dengan cara memberi pelatihan pembelajaran komputer atau menawarkan pelatihan bahasa bagi karyawan yang bukan penutur asli bahasa Inggris.
Hal ini sangat penting terutama di dalam manajemen atau departemen SDM agar dapat membantu memastikan mereka menunjukkan rasa simpati kepada rekan kerja yang dalam kesulitan.
5. Memiliki karyawan bilingual atau multibahasa
Mempekerjakan staf multibahasa atau bilingual akan membantu menjembatani kesenjangan antara budaya yang berbeda serta mengatasi hambatan bahasa yang ada di antara karyawan berbahasa Inggris dan non-Inggris.
6. Menerapkan inisiatif untuk kesetaraan gender
Bisnis harus memiliki kewajiban untuk menunjukkan kesetaraan di lingkungan kerja dan mencegah diskriminasi gender.
Ketika mempekerjakan laki-laki dan perempuan dengan pekerjaan yang sama, membayar gaji yang sama dan menawarkan kesempatan dan promosi yang sama bagi laki-laki maupun perempuan.
Mendorong lebih banyak perempuan untuk bekerja di bidang teknologi merupakan salah satu contoh utama lain dalam mendorong kesetaraan gender di semua peran pekerjaan.
7. Mengakomodasi karyawan disabilitas
Perusahaan harus tanggap terhadap karyawan disabilitas dengan menyediakan akses bagi penyandang disabilitas tersebut dan menawarkan inisiatif lain yang bisa membangun tempat kerja yang nyaman bagi penyandang disabilitas.
Pastikan perusahaan bisa mengelola kesehatan mental karyawannya di lingkungan kerja.
Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari