Earned Wage Access, Sistem Gajian Karyawan yang Lebih Cepat

Earned wage access adalah sistem yang memungkinkan karyawan mengakses gaji lebih cepat

Earned Wage Access

Daftar Isi

Earned wage access adalah sebuah sistem yang memungkinkan karyawan mengakses gaji lebih cepat. Hal ini adalah solusi manajemen perusahaan untuk membantu karyawan dalam hal kecukupan finansial. Upaya dukungan seperti ini akan meningkatkan kepuasan kerja di perusahaan.

Beberapa perusahaan menerapkan hal ini dengan menawarkan gajian dua kali sebulan. Earned wage access disebut juga on-demand pay, akses gaji instan atau akses upah cepat yang memungkinkan karyawan menarik uang dari gaji mereka sebelum tanggal gajian tiba.

Apa Itu Earned Wage Access dan Manfaatnya

Earned wage access adalah program untuk memberi karyawan akses lebih mudah untuk upah yang telah mereka peroleh.

Bisa Terhubung dengan Sistem Payroll

Konsepnya bisa terhubung dengan data karyawan dan sistem payroll untuk memungkinkan individu mengakses gaji mereka. Tidak harus tepat pada tanggal gajian, tapi setelah para pekerja menyelesaikan pekerjaannya.

Artinya, daripada harus menunggu sampai hari gajian, pekerja bisa mengakses upahnya secara real-time. Ini dapat membantu mereka yang sedang membutuhkan solusi keuangan cepat dan juga memberi ketenangan.

Ketika mereka merasa tenang secara pribadi, maka performa pekerjaan pun menjadi lebih baik.

Program earned wage access bisa menjadi praktik bisnis yang lebih mapan dan bagian dari paket tunjangan yang ditawarkan kepada karyawan.

Bukan Merupakan Solusi Jangka Panjang

Ketika program ini diterapkan secara efektif, karyawan dapat memperoleh keamanan finansial yang lebih besar. Fasilitas di dalamnya dapat membantu karyawan, tapi sebenarnya ini bukan merupakan solusi lengkap untuk masalah keuangan jangka panjang.

Earned Wage Access

Apa Saja Manfaatnya?

1. Membangun Kepercayaan Tim yang Bekerja

Hal ini membantu mereka mengatur keuangan pribadi dan memungkinkan untuk mengelola arus kas (cashflow) dengan lebih baik.

Bahkan juga membantu pengusaha membangun kepercayaan dengan tim yang bekerja. Pada titik tertentu, hal ini juga menawarkan nilai tambah tanpa biaya tambahan atau kompleksitas solusi penggajian tradisional.

2. Menarik Karyawan Baru

Kandidat atau pencari kerja seringkali harus memilih antara dua pekerjaan dengan gaji yang sama. Akan tetapi, yang satu menawarkan skema earned wage access, sementara yang lain tidak. Yang mana yang akan dipilih?

Sebagian orang mungkin akan memilih skema kenaikan gaji, karena hal itu akan membantu mengelola uang dengan lebih efisien dan menutupi keadaan darurat yang tidak terduga.

Manfaat besar lainnya adalah karyawan dapat melihat berapa banyak yang mereka peroleh seiring berjalannya waktu. Karyawan (terutama yang dibayar per jam) sering menggunakan opsi gaji instan sebagai kesepakatan atas kontraknya.

3. Menghitung Potongan Gaji Lebih Cepat

Dalam kondisi tertentu, perusahaan bisa memotong gaji karyawan ketika karyawan tidak masuk kerja.

Lebih jelasnya, aturan mengenai pemotongan gaji karena tidak masuk kerja ini diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2021 Pasal 40 ayat (1) Tentang Pengupahan. Dengan sistem yang terintegrasi ke payroll, maka perhitungan potongan gaji serta reimbursmen lebih cepat.

4. Membantu Pekerja Kontrak Jangka Pendek

Earned wage access ditawarkan kepada karyawan yang memenuhi syarat, khususnya di dalam sistem gig-economy, industri retail, dan hospitality.

Tantangan arus kas sangat relevan untuk pelaku gig economy, yaitu para tenaga kerja yang melakukan pekerjaan dengan sistem kontrak jangka pendek, termasuk freelancer.

Dengan pekerjaan paruh waktu, terikat di banyak kontrak dan pendapatan yang berfluktuasi setiap bulan, bisa jadi sulit dikelola dengan sistem gaji tradisional.

5. Bantu Karyawan Meningkatkan Kualitas Hidup

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata upah pekerja di Indonesia (Agustus 2022) adalah Rp 3,07 juta per bulan. Di saat yang sama, jumlah tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan biaya hidup di daerah tempat tinggal.

Ketika gaji karyawan hanya masuk sebulan sekali, terkadang tidak mudah untuk membentuk kebiasaan menabung.

Dengan akses upah lebih cepat, karyawan dapat fokus membangun kebiasaan yang benar-benar membantu mereka meningkatkan kapasitas keuangan dan kualitas hidup.

Satu hal yang penting adalah bahwa penghasilan karyawan sudah sesuai standar Upah Minimum Regional (UMR) atau di atasnya.

Sebagian besar penyedia akses gaji instan hanya akan bekerja dengan karyawan yang memiliki opsi setoran langsung untuk pembayaran mereka, baik yang diatur melalui pemberi kerja atau melalui lembaga perbankan lain.

Bagaimana Aturannya di Indonesia?

Memang belum ada peraturan perundang-undangan yang sah mengatur earned wage access. Tapi program atau kebijakan ini sudah pernah dilakukan beberapa perusahaan untuk membantu pekerja saat pandemi Covid-19.

1. Diatur oleh Kebijakan Internal Perusahaan

Secara teknis, aturan yang berlaku terkait gaji instan merupakan jatah uang yang boleh diambil tergantung jumlah hari kerja yang sudah dijalani karyawan ketika belum gajian.

Melalui kebijakan internal perusahaan, karyawan bisa mendapat kesempatan untuk mendapatkannya. Dengan kata lain, aturan untuk diterapkan atau tidak, hal ini menjadi wewenang setiap perusahaan sendiri.

2. Bisa Diterapkan dengan Gajian 2 Minggu Sekali

Perusahaan bisa menggunakan berbagai sistem pembayaran untuk memberi kompensasi kepada karyawan. Misalnya gajian bulanan, mingguan, dua mingguan, atau setengah bulanan.

Dengan gajian 2 minggu sekali, satu slip gaji diterima di tengah bulan, dan yang lainnya tiba di akhir bulan itu atau awal bulan berikutnya.

Apakah karyawan dibayar setengah bulanan atau dua mingguan tidak mempengaruhi gaji tahunan Anda. Mereka tetap menerima jumlah yang sama setiap tahun, terlepas dari jadwal pembayarannya.

Earned Wage Access

Pro dan Kontra Seputar Earned Wage Access

Sebelumnya sudah kita sebutkan tentang manfaat dari earned wage access. Tapi, di samping itu juga ada kekurangannya. Jadi, hal ini dapat menjadi pertimbangan sebelum diterapkan.

- Ada Batas Permintaan Maksimum

Sebagian besar konsep gaji instan memiliki batas permintaan maksimum yang kurang fleksibel terhadap karyawan. Apalagi saat mereka perlu membayar tagihan yang lebih besar.

Misalnya, beberapa perusahaan menetapkan batas seberapa sering karyawan dapat meminta upah lebih awal dalam satu periode pembayaran.

- Membutuhkan Waktu Tambahan

Layanan earned wage access dapat mendukung pembayaran langsung, namun akses instan tepat waktu tidak selalu tersedia untuk semua karyawan.

Hal ini bergantung pada sistem payroll seperti apa yang digunakan di perusahaan Anda. Setelah permintaan diajukan, seorang karyawan bisa saja masih harus menunggu lama sebelum menerima uang mereka.

- Masalah Privasi

Karyawan yang ingin mengakses gaji lebih awal, mereka harus memberikan informasi pribadi yang sensitif seputar keuangan.

Misalnya; nominal gaji, jam kerja, pengeluaran bulanan, dan hal privasi lain. Hal ini membutuhkan proteksi keamanan ekstra, khususnya jika melibatkan pihak ketiga.

Kesimpulan

Earned wage access dapat menjadi salah satu contoh benefit karyawan yang diberikan oleh perusahaan. Tapi, memang tidak semua perusahaan menerapkan hal ini.

Dengan pertimbangan matang, kebijakan ini dapat memberi manfaat jangka pendek untuk keuangan dan kualitas hidup karyawan. Bagi perusahaan pun juga dapat meningkatkan daya tarik bagi kandidat karyawan baru.

Agar lebih efektif, sistem ini bisa terintegrasi dengan sistem payroll. Apakah perusahaan Anda sekarang sudah menggunakan sistem aplikasi HR untuk menghitung gaji melalui payroll?

Selagi belum terlambat, Anda masih bisa menyesuaikan sistem di perusahaan Anda agar makin efisien.

Bukan hanya sistem penggajian, tapi pengelolaan absensi karyawan dapat dilakukan dengan aplikasi Kerjoo.com.

Anda bisa mendapatkan data absensi karyawan melalui API Kerjoo.com untuk diintegrasikan dengan sistem HR perusahaan Anda. Klik di bawah ini untuk melihat informasi lebih lanjut!

bg ads

Aplikasi Absensi Online

Gratis Trial 14 Hari