Foreman Adalah: Tugas, Peran dan Skill yang Dibutuhkan
Daftar Isi
Apa Itu Foreman?
Foreman adalah profesional yang bertugas untuk mengawasi, mengarahkan, dan memastikan kelancaran operasional industri padat karya seperti tambang dan manufaktur.
Anda mungkin sudah tidak asing dengan pengertian foreman, yang dalam Bahasa Indonesia diarikan sebagai mandor.
Tugas foreman adalah memastikan alur kerja dilaksanakan sesuai dengan SOP industri yang berlaku.
Berbeda dengan supervisor yang fokus pada manajerial, tugas foreman juga mencakup pembuatan anggaran proyek dan meninjau aturan perundangan untuk membuat SOP sesuai standar.
Foreman biasanya digaji mulai dari Rp 3.5000.000 - Rp 8.500.000 untuk mengelola operasional proyek di berbagai lini industri.
Pengertian Foreman Menurut Kamus
Menurut Merriam-Webster Dictionary, penggunaan istilah foreman pertama kali diketahui pada abad ke-15.
Istilah foreman berasal dari bahasa Jerman, yaitu dari kata fuhr yang berarti kereta, dan mann yang berarti manusia. Fuhr mann adalah seseorang yang terlibat dalam pekerjaan yang berhubungan dengan kereta.
Hal ini dapat mencakup tugas-tugas seperti mengangkut barang, mengoperasikan kereta kuda, atau mengawasi logistik umum unit transportasi.
Pada abad pertengahan, ketika sebagian besar barang diangkut dengan kuda dan kereta, foreman memainkan peran penting dalam memfasilitasi perdagangan.
Seiring berjalannya waktu, sebutan foreman berkembang melampaui arti aslinya dan dikaitkan dengan pengelolaan dan pengawasan tugas di industri yang lebih luas.
Tugas dan Tanggung Jawab Foreman
Sebagai leader di lapangan, tugas foreman adalah memastikan efisiensi kinerja tim, sehingga hasil yang sudah direncanakan dapat tercapai.
Oleh karena itu, seorang mandor atau foreman perlu memiliki skill kepemimpinan, manajemen waktu, dan keterampilan teknis lainnya.
Berikut adalah tugas foreman yang dikutip dari Indeed.
Mengawasi Pekerjaan Tim
Tugas utama foreman adalah mengawasi pekerjaan tim di lapangan. Memastikan setiap anggota tim memahami dan melaksanakan tugas sesuai dengan SOP.
Tidak hanya itu, seorang mandor juga harus memantai keselamatan kerja di lokasi dan memastikan semua prosedur keselamatan dipatuhi.
Oleh karena itu, kualifikasi foreman selalu berkaitan dengan peran kepemimpinan, karena tanggung jawab mereka untuk mendelegasikan tugas pekerja.
Tanggung jawab foreman berkaitan dengan kinerja tim yaitu:
- Mendelegasikan tanggung jawab dan proyek individu kepada anggota tim dan kontraktor
- Merekrut, mempekerjakan, melatih, mengelola dan membimbing karyawan dan kontraktor
- Jika terjadi konflik atau miskomunikasi, foreman mendorong penyelesaian dengan cepat dan damai.
Memastikan Proyek Sesuai Jadwal
Foreman juga bertugas untuk mengkoordinasikan tugas sehari-sehari sesuai dengan prioritas dan rencana, bahkan membuat perubahan bila diperlukan.
Seorang foreman juga harus memiliki Plan A/Plan B yang berkaitan dengan manajemen proyek.
Bagi foreman, tepat waktu dan siap menghadapi tantangan adalah kunci keberhasilan pekerjaan mereka.
Mandor harus selalu siap dengan solusi cepat jika terjadi masalah di lapangan.
Mengelola Laporan dan Dokumentasi
Foreman juga bertugas untuk membuat laporan kerja harian kepada manajer, ataupun atasan lain yang berkaitan dengan proyek.
Laporan ini dapat mencakup kemajuan pekerjaan, penggunaan material, dan masalah di lapangan.
Tugas foreman lain yang berkaitan dengan dokumentasi proyek adalah:
- Menyediakan sumber daya dan staf yang memadai untuk memenuhi jadwal proyek, undang-undang, peraturan, SOP, dan kebutuhan keselamatan.
- Mengembangkan dan mengelola anggaran proyek dan standar kualitas untuk semua lokasi.
- Menekankan penggunaan peralatan, mesin dan peralatan secara aman sambil memberikan pelatihan tentang perlengkapan keselamatan.
Skill yang Harus Dimiliki Foreman
Supaya dapat bekerja dengan baik, skill utama yang harus dimiliki foreman adalah manajemen tim, keterampilan teknis, dan komunikasi.
Seorang mandor juga harus memiliki kemampuan pengambilan keputusan untuk meminimalisir kendala di lapangan.
Manajemen Tim
Apabila dilihat dari tugas foreman, manajemen tim merupakan skill yang harus dimiliki oleh profesi mandor ini.
Seorang foreman perlu membangun tim building yang solid supaya memotivasi mereka untuk bekerja dengan maksimal, dan menyelesaikan konflik yang mungkin muncul.
Tanpa keterampilan ini, akan sulit bagi mandor untuk mendelegasikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas di lapangan.
Pamahaman Teknis (Hard Skill) Manajemen Proyek
Skill berikutnya yang harus dimiliki foreman adalah kemampuan teknis di bidang manajemen proyek, atau penggunaan software tertentu.
Mandor harus memahami detail teknis pekerjaan yang diawasi, termasuk cara membaca blueprint, spesifikasi teknis, dan penggunaan alat berat.
Ini karena tugas foreman juga mencakup memberikan pelatihan terhadap sumber daya yang ada di lapangan.
Kemampuan Komunikasi
Sebagai pemimpin, tentunya foreman juga perlu memiliki kemampuan komunikasi yang efektif.
Foreman adalah seseorang yang dapat memberikan instruksi kerja di lapangan, untuk itu, kemampuan komunikasi diperlukan untuk mendelegasikan tugas masing-masing tenaga kerja di lapangan.
Selain itu, kemampuan komunikasi juga dapat membantu foreman untuk melaporkan secara tertulis ataupun tidak tertulis berkaitan dengan proyek kepada supervisi terkait.
Contoh Peran Foreman di Proyek Konstruksi
Berikut adalah contoh tugas harian foreman di industri konstruksi atau proyek bangunan;
- 06:30 - 07:30: Persiapan perjalanan ke lokasi proyek. Foreman memastikan membawa semua perlengkapan yang diperlukan.
- 07:30 - 07:45: Briefing pagi, evaluasi pekerjaan hari sebelumnya, membahas target harian, dan memastikan semua pekerja memahami tugasnya masing-masing.
- 07:45 - 09:00: Inspeksi area kerja, memastikan keamanan lokasi kerja, alat-alat dalam kondisi baik, dan pekerja mematuhi standar keselamatan.
- 09.00 - 10.00: Menangani masalah yang mulai muncul, seperti kekurangan bahan dan kesalahan konstruksi kemudian mencari solusi cepat untuk memastikan kelancaran proyek.
- 10.00 - 10.15: Istirahat pagi bersama para pekerja, untuk ambil minum atau makanan ringan.
- 10:15 - 12:00: Kembali bekerja, foreman melakukan pengawasan dan koordinasi dengan pihak terkait.
- 12.00 - 13.00: Istirahat untuk makan siang dan ibadah.
- 13.00 - 15.00: Memberi pelatihan kepada pekerja baru tentang prosedur keselamatan kerja, atau memberi pembinaan kepada pekerja lama tentang peningkatan keterampilan.
- 15.00 - 16.00: Meeting dengan manajer proyek untuk membahas kemajuan, kendala, dan rencana ke depan.
Dalam beberapa situasi, foreman mungkin juga harus siap siaga di luar jam kerja jika terjadi masalah mendesak.
Cara Menjadi Foreman yang Sukses
Foreman adalah jenis pekerjaan yang membutuhkan keseimbangan keterampilan soft skill dan hard skill, terutama ketepatan waktu.
Menurut studi dari Zippia, karier foreman umumnya membutuhkan waktu 5-6 tahun untuk benar-benar sukses dan menjadi profesional di bidangya.
- Tahun 1-4 adalah untuk memperoleh gelar sarjana di bidang yang relevan, misalnya sarjana teknik, manajemen konstruksi, atau disiplin ilmu lain yang relevan.
- Tahun 5-6 untuk mengumpulkan pengalaman kerja yang diperlukan.
- Mandor konstruksi membutuhkan 1-2 tahun pengalaman di bidang konstruksi atau bidang terkait. Selama durasi tersebut, mereka juga dapat menerima pelatihan kerja, yang biasanya berlangsung selama 6-12 bulan.
Meskipun tidak semua posisi foreman memerlukan pendidikan formal, ijazah sekolah menengah atas biasanya merupakan persyaratan minimum.
Beberapa perusahaan lebih memilih kandidat dengan gelar associate di bidang seperti manajemen konstruksi, teknologi industri, atau bidang lain yang sesuai bidang industri.
Pelatihan dan Sertifikasi Foreman
Selain pendidikan formal, sertifikasi foreman juga dapat menjadi cara untuk sukses sebagai mandor profesional.
1. OSHA Safety Certificate
Tujuannya adalah untuk memastikan kondisi kerja yang aman bagi pekerja dengan menetapkan dan menegakkan standar serta memberikan pelatihan, penjangkauan, pendidikan dan bantuan.
Sertifikasi OSHA adalah sertifikat kompetensi resmi yang diterbitkan sesuai dengan Occupational Safety and Health Act 1970.
2. EPA Amusement Operators Safety Certification (EPA)
Ini adalah program keselamatan khusus peralatan yang komprehensif yang dirancang untuk memberikan pemahaman menyeluruh kepada operator dan karyawannya tentang praktik manajemen risiko terbaik.
Foreman yang memiliki sertifikasi ini diharapkan dapat mengantisipasi kecelakaan industri, mulai dari menyoroti potensi masalah dengan teknik manajemen risiko yang tepat.
3. Certified Construction Manager (CCM)
Sertifikasi Certified Construction Manager (CCM) menandakan bahwa seseorang telah memenuhi persyaratan pendidikan, pengalaman, dan ujian tertentu, yang menunjukkan kemampuan mereka untuk mengelola dan mengawasi proyek konstruksi secara efektif.
4. Operator Certification
Operator Certification adalah program pelatihan intensif enam hari yang melatih operator tentang aplikasi dan teknik yang benar untuk pengoperasian peralatan penggergajian dan pengeboran yang aman dan kompeten.
5. Sertifikasi Six Sigma (Green Belt atau Black Belt)
Six Sigma berfokus pada teknik dan metodologi untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi proses. Sertifikasi ini bermanfaat bagi foreman dalam mengawasi dan meningkatkan kualitas pekerjaan.
Tantangan Foreman di Tempat Kerja
Dalam menjalani tugas sebagai foreman atau mandor di lapangan, tentu akan ada banyak tantangan.
Beberapa tantangan yang dihadapi foreman adalah sebagai berikut
Keterbatasan Sumber Daya
Keterbatasan alat, material, atau tenaga kerja sering menjadi kendala yang memperlambat proyek.
Dalam situasi seperti ini, foreman harus mampu menyusun prioritas dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada.
Selain itu, komunikasi dengan manajemen untuk memastikan pasokan tepat waktu sangatlah penting.
Konflik Antar Anggota Tim
Dalam tim besar, perbedaan pendapat atau konflik antar anggota adalah hal yang wajar. Sebagai pemimpin, foreman harus bertindak sebagai mediator yang adil.
Langkah pertama adalah mendengarkan kedua belah pihak, mencari akar masalah, dan memberikan solusi yang dapat diterima semua pihak.
Perubahan Mendadak dalam Rencana Proyek
Proyek sering kali menghadapi perubahan mendadak, seperti revisi desain atau tambahan pekerjaan.
Foreman harus fleksibel dan mampu menyesuaikan jadwal serta strategi kerja dengan cepat.
Membuat rencana cadangan sejak awal dapat membantu mengurangi dampak dari perubahan ini.
1. Menyeimbangkan Tugas Administratif dan Tugas Lapangan
Foreman sering kali harus mengurus dokumen, penjadwalan, dan tugas administratif lainnya dengan pekerjaan langsung dalam mengawasi lokasi atau proyek konstruksi. Tindakan penyeimbangan ini dapat memakan waktu dan menimbulkan stres.
2. Menjaga Kontrol Kualitas
Memastikan bahwa pekerjaan memenuhi standar dan spesifikasi yang disyaratkan adalah hal yang penting. Foreman perlu melakukan inspeksi rutin dan segera mengatasi masalah kualitas apa pun untuk menghindari pengerjaan ulang yang mahal.
3. Menangani Masalah Peralatan dan Material
Memastikan bahwa peralatan, perlengkapan, dan bahan yang diperlukan tersedia dan dalam kondisi kerja yang baik merupakan tantangan yang terus-menerus. Hal ini termasuk mengoordinasikan pengiriman, mengelola inventaris, dan mengatasi malfungsi atau kekurangan dengan segera.
4. Manajemen Waktu dan Jadwal Kerja yang Terbatas
Foreman harus mengawasi jadwal kerja untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana dan selesai tepat waktu. Keterlambatan dapat menyebabkan biaya tambahan dan ketidakpuasan klien.
Kisah Sukses Foreman Jason Schroeder
Ada banyak kisah sukses foreman yang terjadi, meskipun tidak terdokumentasikan. Layaknya kisah sukses di bidang apapun, kita pun dapat mengambil inspirasi yang berguna dari pekerjaan foreman.
Seperti yang dilakukan oleh Jason Schroeder, owner perusahaan konsultan di bidang konstruksi Lead Consultant at Elevate Construction IST.
Jason Schroeder adalah mantan Operator Lapangan dan Direktur Proyek. Dia telah bekerja sebagai pemimpin konstruksi selama 22 tahun. Dari pengalaman puluhan tahun sebagai foreman, Jason membagikan pemikiran dan cerita pengalamannya melalui leanconstructionblog.com.
Seperti dikutip dari artikel berjudul Winning in Preconstruction, berikut adalah beberapa insight penting untuk bekerja di konstruksi.
"Kita tidak menang dalam proyek, kita menang dalam pra-konstruksi. Jenderal terhebat dalam sejarah akan memenangkan perang sebelum berperang. Ini adalah salah satu konsep utama yang disajikan dalam buku The Art of War (Sun Tzu).
Terkadang akan sangat membantu jika melihat konstruksi seperti perang. Orang-orang di lokasi konstruksi berperang setiap hari. Segala sesuatu di proyek itu bisa membunuh atau melukai mereka. Peralatan bergerak, derek, ruang terbatas, sistem energi, dan bahan kimia, semuanya mengancam nyawa pekerja kita."
Jadi apa yang bisa kita lakukan? Sebelum banyak rencana proyek yang dilakukan, yang sangat urgent adalah perencanaan yang sedetail mungkin. Rencana mendahului semua aspek proyek lainnya.
Jika tidak menginvestasikan waktu untuk merencanakan atau menyiapkan proyek dengan benar, Anda mungkin akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk memperbaiki masalah yang muncul.
Teknologi dan Alat Bantu yang Memudahkan Pekerjaan Foreman
Banyak aplikasi atau software yang menjadi alat bantu pekerjaan sehari-hari foreman. Berikut adalah rekomendasinya.
1. Aplikasi Project Management
Alokasi dan pengelolaan sumber daya yang tepat seperti tenaga kerja, material, dan peralatan sangat penting dalam konstruksi. Aplikasi manajemen proyek membantu menugaskan, melacak, dan memantau tugas secara efisien.
2. Aplikasi Manajemen Keselamatan
Fungsinya adalah untuk memastikan kepatuhan pada standar keselamatan kerja, serta membantu melacak dan mengelola pelatihan keselamatan di lapangan.
3. Manajemen Peralatan dan Aset
Dengan aplikasi manajemen peralatan dan aset, foreman dapat menjadwalkan pemeliharaan rutin dan preventif untuk peralatan, yang mengurangi risiko kerusakan peralatan. Ini juga mengurangi biaya perbaikan tidak terduga dan meningkatkan keselamatan di lokasi kerja.
4. Aplikasi Penjadwalan (Scheduling) dan Pelacakan Waktu (Time Tracking)
Tools ini membantu memastikan bahwa pekerjaan proyek dilakukan dengan urutan yang tepat dan pada waktu yang tepat, tidak terjadi bentrokan dan penundaan, serta bisa dipantau secara real time.
5. Aplikasi Absensi Online untuk Pekerja Konstruksi
Dengan aplikasi absensi, foreman, manajer, atau supervisor tidak lagi sibuk mencatat kehadiran secara manual. Manajer proyek dapat melihat siapa yang hadir di lokasi kerja dan siapa yang tidak.
Bahkan, jika lokasi proyek mengalami kendala jaringan internet, pekerja masih tetap dapat menggunakan solusi absensi offline seperti solusi yang ditawarkan Pintu Kerjoo.
FAQ Foreman
Apa perbedaan foreman dan supervisor?
Foreman lebih fokus kepada pengelolaan operasional harian, seperti manajemen tenaga kerja, perencanaan operasional, dan pemeliharaan peralatan. Supervisor lebih fokus ke aspek manajerial, administratif, dan pengawasan kinerja tim.
Berapa gaji foreman atau mandor di Indonesia?
Rata-rata gaji foreman di Indonesia adalah antara Rp5,1 - Rp8,9 juta.
Seperti apa jenjang karir foreman?
Jenjang karir foreman di industri konstruksi umumnya dimulai dari posisi entry-level sebagai pekerja lapangan, teknisi (skilled labor), pengawas, manajer proyek, atau posisi kepemimpinan lainnya.
Kesimpulan
Foreman adalah peran yang sangat penting dalam memastikan keberhasilan suatu proyek. Mereka tidak hanya bertanggung jawab atas pengawasan tim, tetapi juga menjadi penghubung utama antara manajemen dan pekerja lapangan.
Dengan keterampilan manajemen, komunikasi, dan pemahaman teknis yang baik, seorang foreman dapat mengatasi berbagai tantangan yang muncul di lapangan.
Jika Anda tertarik untuk menjadi foreman yang sukses, pastikan Anda terus mengembangkan diri melalui pengalaman, pelatihan, dan sertifikasi.
Ingat, peran ini membutuhkan dedikasi tinggi dan kemampuan untuk bekerja di bawah tekanan.
Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari