Mengenal UMKM dan Ciri-Cirinya

UMKM adalah sebuah bahasan yang menarik. Oleh karena itu, berikut artikel ini akan menjelaskan narasi mengenai pengertian UMKM, apa peran UMKM?

Mengenal UMKM dan Ciri-Cirinya

Daftar Isi

UMKM sering dianggap sebagai bentuk usaha yang dijalankan oleh komunitas lokal. Dalam hal ini, UMKM memainkan peran penting sebagai pilar utama dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan memperkuat daya saing suatu negara.

UMKM adalah sebuah bahasan yang menarik. Oleh karena itu, berikut artikel ini akan menjelaskan narasi mengenai pengertian UMKM, apa peran penting UMKM dalam sektor ekonomi, dan ciri-cirinya,

Pengertian UMKM

UMKM biasa diartikan sebagai singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Pengertian UMKM merujuk pada kategori usaha yang memiliki skala kecil hingga menengah dalam hal jumlah karyawan, total aset, dan omset.

\Kriteria yang digunakan untuk mengklasifikasikan suatu usaha sebagai UMKM dapat bervariasi antara negara dan lembaga yang mengeluarkan definisi tersebut.

Secara umum, UMKM melibatkan usaha dengan skala kecil yang dimiliki oleh individu atau kelompok kecil. Usaha mikro biasanya dikelola oleh satu orang atau beberapa anggota keluarga dengan jumlah karyawan yang terbatas.

Usaha kecil dapat memiliki beberapa karyawan dan aset yang lebih besar dibandingkan usaha mikro. Sementara itu, usaha menengah memiliki jumlah karyawan dan aset yang lebih besar lagi, serta biasanya memiliki struktur organisasi yang lebih kompleks.

Peran Penting UMKM

Ada beberapa peran penting dari UMKM yang bisa disorot. Berikut adalah penjelasannya.

1. Penciptaan Lapangan Kerja

UMKM memiliki kapasitas untuk menciptakan lapangan kerja dalam skala yang relatif lebih besar dibandingkan perusahaan besar.

Karena ukurannya yang kecil, UMKM sering kali dapat dengan cepat menyerap tenaga kerja lokal yang tidak terlibat dalam sektor formal atau menganggur. Dengan menawarkan peluang kerja, UMKM dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran dalam suatu wilayah.

UMKM sering kali menjadi wadah bagi individu untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan dan memulai usaha mereka sendiri.

Dengan memberikan peluang bagi individu untuk menjadi pengusaha, UMKM berperan dalam menciptakan budaya kewirausahaan yang lebih kuat di masyarakat. Ini dapat menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak dan menghasilkan inovasi serta pertumbuhan ekonomi yang lebih luas.

UMKM, terutama yang beroperasi di tingkat lokal atau regional, membantu menguatkan ekonomi lokal dengan menyediakan peluang kerja bagi masyarakat setempat.

Mereka sering bekerja sama dengan pemasok lokal, memanfaatkan sumber daya lokal, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di komunitas tempat mereka beroperasi. Hal ini dapat menghasilkan siklus ekonomi yang positif dan berkelanjutan di tingkat lokal.

2. Kontribusi terhadap Pertumbuhan Ekonomi

UMKM dapat membantu meningkatkan produktivitas ekonomi suatu negara. Meskipun UMKM memiliki skala yang relatif kecil, jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah secara kolektif dapat menciptakan efek yang signifikan dalam peningkatan produktivitas secara keseluruhan.

UMKM seringkali dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan menerapkan inovasi dalam proses produksi, teknologi, atau model bisnis, yang pada gilirannya meningkatkan efisiensi dan produktivitas secara umum.

UMKM berkontribusi pada peningkatan pendapatan nasional suatu negara. Meskipun pendapatan individu atau usaha UMKM mungkin terbatas, jumlah yang besar dari UMKM di suatu negara dapat menghasilkan akumulasi pendapatan yang signifikan.

Pendapatan yang dihasilkan oleh UMKM dapat meningkatkan daya beli masyarakat, memicu permintaan konsumen, dan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

UMKM juga sering kali beroperasi di sektor-sektor ekonomi yang khasnya ditinggalkan oleh perusahaan besar. Dengan berfokus pada pasar lokal, kebutuhan khusus, dan permintaan yang terabaikan, UMKM dapat mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi yang lebih kecil dan spesifik.

Ini dapat menciptakan keragaman sektor ekonomi suatu negara, mengurangi ketergantungan pada sektor-sektor tunggal, dan meningkatkan ketahanan ekonomi secara keseluruhan.

Ciri-Ciri UMKM

UMKM memiliki tiga klasifikasi yaitu usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah. Masing-masing dari klasifikasi tersebut memiliki ciri khasnya tersendiri. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.

1. Usaha Mikro

Usaha mikro merupakan jenis usaha yang dimiliki oleh perorangan. Oleh karena itu, tak jarang masyarakat juga mengenal usaha mikro dengan istilah badan usaha perorangan.

Berdasarkan klasifikasi UMKM lainnya, usaha mikro adalah jenis usaha kecil perorangan yang memiliki skala operasional yang paling kecil, baik dalam hal jumlah karyawan, omset, maupun aset.

Usaha mikro biasanya memiliki jumlah karyawan yang sangat terbatas, sering kali hanya melibatkan pemilik dan anggota keluarga atau beberapa karyawan part-time. Jumlah karyawan dapat bervariasi tergantung pada jenis usaha dan kebutuhan operasional, tetapi umumnya tidak melebihi 10 orang.

Usaha mikro memiliki omset yang terbatas. Biasanya, omset tahunan usaha mikro relatif rendah dan dapat berfluktuasi tergantung pada sifat bisnisnya. Umumnya total aset yang dimiliki oleh usaha perorangan hanya mencapai maksimal 50 juta.

Banyak usaha mikro cenderung berfokus pada pasar lokal atau regional sebagai target utama mereka. Mereka melayani kebutuhan pelanggan di lingkungan sekitar dan seringkali memiliki koneksi yang kuat dengan komunitas lokal.

Usaha mikro ini dapat memberikan keberlanjutan ekonomi di tingkat lokal dan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Usaha mikro dapat beroperasi di berbagai sektor industri, termasuk perdagangan, jasa, manufaktur, pertanian, dan sektor kreatif. Usaha mikro dapat mencakup berbagai jenis bisnis seperti warung makan, toko kecil, tukang cukur, penjahit, pengrajin, petani kecil, dan lain sebagainya.

2. Usaha Kecil

Usaha kecil adalah jenis usaha yang memiliki skala yang lebih besar daripada usaha mikro, tetapi masih memiliki ciri-ciri kecil dalam hal jumlah karyawan, omset, dan aset. Usaha kecil seringkali beroperasi secara independen dan dimiliki oleh individu atau kelompok kecil.

Usaha kecil memiliki jumlah karyawan yang lebih besar daripada usaha mikro, tetapi tetap terbatas. Jumlah karyawan dapat bervariasi tergantung pada jenis usaha dan kebutuhan operasional, tetapi biasanya tidak berkisar antara 6-20 orang.

Usaha kecil memiliki omset yang lebih tinggi daripada usaha mikro, tetapi masih dalam skala yang terbatas. Omset tahunan usaha kecil dapat bervariasi tergantung pada sektor industri dan lingkungan bisnisnya. Namun, umumnya omset usaha kecil berkisar di angka 50 sampai 500 juta.

Usaha kecil dapat beroperasi di berbagai sektor industri, seperti perdagangan, jasa, manufaktur, pertanian, dan lain sebagainya.

3. Usaha Menengah

Usaha menengah adalah jenis usaha yang memiliki skala yang lebih besar dibandingkan dengan usaha kecil. Usaha menengah umumnya memiliki jumlah karyawan, omset, dan aset yang lebih besar dibandingkan dengan usaha kecil.

Mereka mungkin memiliki struktur organisasi yang lebih kompleks dan cakupan operasional yang lebih luas.

Usaha menengah memiliki jumlah karyawan yang lebih besar dibandingkan usaha kecil. Jumlah karyawan dapat bervariasi tergantung pada jenis usaha dan industri di mana mereka beroperasi. Umumnya, usaha menengah memiliki 19-100 karyawan.

Usaha menengah memiliki omset yang lebih tinggi daripada usaha kecil. Mereka biasanya memiliki omset tahunan yang lebih stabil dan signifikan. Aset tersebut umumnya berjumlah lebih dari 500 juta.

Usaha menengah sering memiliki struktur organisasi yang lebih kompleks dibandingkan usaha kecil. Mereka mungkin memiliki departemen atau divisi yang berbeda untuk berbagai fungsi bisnis, seperti keuangan, pemasaran, produksi, dan sumber daya manusia.

Selain itu, pemilik usaha menengah mungkin mempekerjakan manajer dan tim manajemen yang bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dari operasional bisnis.

Kesimpulan

Berdasarkan narasi di atas, dapat disimpulkan bahwa UMKM memiliki peran yang penting dalam perekonomian. Ia memainkan peran dalam menumbuhkan sektor ekonomi pada komunitas lokal.

Dengan demikian, mereka menjadi salah satu sumber utama dalam penciptaan lapangan kerja, mendorong inovasi, dan memperkuat perekonomian lokal.

bg ads

Aplikasi Absensi Online

Gratis Trial 14 Hari