Kesehatan mental di tempat kerja bukan hanya persoalan individu, ini akan memengaruhi kualitas kinerja karyawan di perusahaan.

Satu orang di tim Anda mengalami stres kerja, moral tim juga akan terganggu, dimulai dari penurunan mood, sering stuck, dan enggan komunikasi.

Di sinilah mengapa mental health awareness perlu dikomunikasikan kepada karyawan ataupun leader perusahaan Anda.

Tidak usah berlama-lama lagi, mari kita bahas pentingnya program kesehatan mental di tempat kerja.

Dampak Masalah Kesehatan Mental terhadap Produktivitas dan Kinerja Karyawan

mental health awareness di tempat kerja

Karyawan yang struggling dengan kesehatan mental di tempat kerja biasanya akan mudah merasa tertekan, kehilangan fokus, dan mudah terdistraksi.

Meskipun tidak ditunjukkan, mereka bahkan cemas berlebihan terhadap tugas-tugas harian yang diberikan.

Apabila leader kurang mengenali mental health awareness di tempat kerja, kondisi ini akan membuat mereka burnout sampai akhirnya melakukan quiet quitting.

Dan yang jarang disadari, masalah kesehatan mental di tempat kerja juga akan merugikan perusahaan dari segi biaya.

Mckisney melaporkan, perusahaan di Jepang mencatat rekor klaim kondisi kesehatan mental tertinggi pada tahun 2021.

Kondisi yang sama juga dialami oleh perusahaan di Australia. Perusahaan diperkirakan mengalami kerugian US $13,6 miliar per-tahun karena karyawan sering tidak masuk kerja.

Kerugian biaya ini baru satu sisi. Ada juga potensi meningkatnya konflik tim karena keselahpahaman emosional, absensi yang makin sering, hingga turnover yang makin tinggi.

Anda tidak mau kan? Secara berulang mengeluarkan waktu dan biaya hanya untuk merekrut dan melatih karyawan baru karena masalah kesehatan mental?

Situasi ini bisa dicegah sejak awal dengan mulai mempedulikan kesehatan mental karyawan di tempat kerja.

Kalau hari ini Anda masih melihat mental health sebagai “isu pribadi”, mungkin sudah saatnya Anda mengalihkan pandangan tersebut.

Jangan sampai, karyawan Anda melakukan quiet quitting di tempat kerja.

mental health awareness di tempat kerja

Tanda-Tanda Masalah Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Tanda-tanda seseorang sedang struggling secara mental memang tidak muncul sejelas luka fisik. Tapi bukan berarti tidak bisa dikenali.

Sebagai sesama rekan kerja—atau mungkin seorang leader—ada baiknya mulai peka terhadap perubahan kecil yang bisa jadi tanda stres kerja.

Misalnya, seseorang yang biasanya aktif dan berinisiatif dalam pekerjaan, tiba-tiba jadi pendiam dan menarik diri dari tim.

Atau karyawan yang biasanya rapi dan on-time, mulai sering datang terlambat, tidak hadir tanpa alasan jelas, atau kelihatan kehilangan semangat kerja bahkan untuk hal-hal kecil.

Inilah pentingnya mental health awareness di tempat kerja, supaya tanda-tanda tersebut bisa mudah dikenali.

Aplikasi absensi online Kerjoo juga dapat membantu mengenali tanda-tanda ini melalui grafik kehadiran karyawan.

Tanda-tanda lain seseorang sedang mengalami stres kerja bisa berupa suasana hati ekstrem.

Mereka bisa menjadi mudah marah, sensitif terhadap kritik kecil, atau malah terlihat seperti numb—tidak menunjukkan reaksi emosional apapun.

Kinerja mereka pun mulai terlihat menurun tanpa ada alasan teknis: tugas molor, hasil kerja tidak seperti biasanya, atau kesalahan kecil yang terus berulang.

Ada juga yang secara eksplisit menyatakan sedang stres, cemas, atau kelelahan—tapi sering kali, direspon dengan; semua orang juga capek.

Padahal, validasi dan ruang untuk bicara adalah awal dari proses pemulihan kesehatan mental mereka.

Perlu diingat, setiap orang punya cara berbeda dalam mengekspresikan tekanan mental yang dialami.

Namun satu hal yang pasti: Anda tidak akan aware dengan kesehatan mental sebelum melihat dan mendengar masalah karyawan lebih lanjut.

Bukan untuk mendiagnosis—tapi untuk hadir sebagai bentuk dukungan, bahwa Anda mengerti pentingnya kesehatan mental di tempat kerja.

tanda-tanda stress di tempat kerja
tanda-tanda stress di tempat kerja

Strategi Menciptakan Lingkungan Kerja yang Mendukung Kesehatan Mental

Strategi HR untuk mental health dapat dimulai dengan membangun budaya perusahaan yang terbuka dan tanpa stigma.

Artinya, karyawan sadar bahwa perusahaan terbuka untuk membicarakan masalah kesehatan mental tanpa ada perasaan takut dihakimi.

Anda perlu mengomunikasikan, bahwa perusahaan terbuka bagi karyawan yang ingin membicarakan masalah kesehatan mental, atau sekedar overwhelmed dengan pekerjaan.

Pemimpin dari supervisor dampai C-level mempunyai peran penting dalam memberi dukungan kesehatan mental.

Komunikasi yang sehat juga penting. Hindari tekanan lewat WhatsApp malam hari atau deadline mendadak tanpa konteks.

Transparansi dalam pembagian kerja, ekspektasi yang realistis, dan ruang untuk feedback bisa menjadi bentuk dukungan mental health karyawan.

Perusahaan juga bisa mulai menerapkan kebijakan kerja fleksibel, seperti opsi remote, jam kerja yang tidak kaku, atau batasan jelas antara jam kerja dan waktu pribadi.

Ini bukan bentuk ‘memanjakan’, tapi bentuk kepercayaan dan menghargai keseimbangan hidup karyawan.

Terakhir, pikirkan juga fasilitas kecil yang berdampak besar: ruang istirahat yang nyaman, zona tenang untuk sekadar menarik napas, atau waktu refleksi mingguan tanpa meeting.

Tempat kerja seharusnya jadi tempat bertumbuh, bukan hanya tempat bekerja.

Program-Program Kesehatan Mental yang Dapat Diterapkan oleh Perusahaan

mental healt awareness di tempat kerja

Kalau lingkungan sudah suportif, langkah selanjutnya adalah program yang mendukung.

Program kesehatan mental bisa jadi upaya mewujudkan mental health awareness di tempat kerja. Contohnya:

Employee Assistance Program (EAP)

Ini adalah program kesehatan mental di tempat kerja yang populer dan efektif.

Program kesehatan mental ini berupa layanan konseling profesional yang bisa diakses secara rahasia oleh karyawan.

Program ini membantu mereka ngobrol dengan psikolog atau konselor tanpa harus keluar kantor atau merasa terpapar.

Sesi Mindfulness dan Meditasi

Sesi mindfulness dan meditasi bisa dilakukan secara rutin—baik secara offline di kantor maupun virtual lewat platform.

Aktivitas ini membantu karyawan mengelola stres, meningkatkan fokus, dan menumbuhkan ketenangan batin.

Hari Peduli Kesehatan Mental

Program kesehatan mental di tempat kerja yang dapat diterapkan adalah Hari Peduli Kesehatan Mental.

Misalnya, sehari penuh tanpa deadline, rapat, atau tekanan.

Hari ini bisa digunakan untuk recharging, refleksi, atau sekadar istirahat mental.

Pelatihan Mental Health First Aid

Pelatihan Mental Health First Aid dapat diikuti oleh leader ataupun manajer.

Pelatihan ini mengajarkan mereka keterampilan dasar dalam merespons bawahan ataupun rekan kerja yang sedang mengalami krisis emosional atau mental.

Lagi-lagi, bukan untuk menggantikan tenaga profesional, tapi untuk jadi support system pertama di tempat kerja.

Survey Kesehatan Mental

Setelah semua program dilakukan, jangan lupakan survey kesehatan mental.

Metode ini bisa membantu perusahaan mengukur tingkat stres, tekanan, atau bahkan iklim psikologis secara berkala.

Dari sini, program kesehatan mental di tempat kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan nyata di lapangan.

Studi Kasus Perusahaan yang Berhasil Membangun Budaya Peduli Mental Health

Bicara soal implementasi, mari kita lihat contoh nyata.

Beberapa perusahaan di Indonesia maupun global sudah lebih dulu menunjukkan bahwa peduli mental health bukan sekadar kampanye.

  1. Perusahaan Teknologi

Perusahaan teknologi menyediakan psikolog in-house yang bisa diakses kapan saja oleh karyawan. Mereka juga memberi cuti khusus untuk kesehatan mental—bukan sekadar alasan medis fisik.

  1. Startup Kreatif

Salah satu Startup Kreatif mengambil pendekatan 4-day work week.

Hasilnya? Tekanan kerja menurun, kreativitas meningkat, dan tim merasa lebih terhubung satu sama lain karena punya waktu istirahat yang cukup.

  1. FMCG Multinasional

Sementara itu, FMCG Multinasional punya kampanye internal tahunan bernama “You Matter”.

Kampanye ini diisi dengan talkshow, kelas mindfulness, dan sesi konsultasi terbuka.

Lewat kampanye ini, perusahaan membangun narasi bahwa setiap individu di dalam organisasi punya peran dan nilai yang dihargai.

Apa yang bisa kita pelajari dari mereka? Bahwa program kesehatan mental bisa beragam, tapi tujuannya sama: menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan berdaya bagi karyawan.


Kesimpulan - Pentingnya Program Kesehatan Mental Karyawan di Tempat Kerja

Mental health awareness di tempat kerja merupakan salah satu bentuk investasi perusahaan untuk memberdayakan sumber daya yang ada.

Tanpa kondisi mental yang sehat, karyawan Anda hanya akan hadir secara fisik, namun tidak melakukan pekerjaan dengan optimal.

Menciptakan lingkungan yang suportif untuk kesehatan mental tidak harus dimulai dari hal besar. Mulailah dengan mengevaluasi budaya kerja selama ini.

Kemudian rencanakan program kesehatan mental di tempat kerja seperti EAP, sesi mindfulness, ataupun fleksibilitas jam kerja.

Gunakan aplikasi absensi online Kerjoo untuk memantau status kehadiran karyawan.

Anda dapat melihat grafik kehadiran, pengajuan cuti, izin, reimburse, hingga payroll di satu aplikasi.