Tantangan Manajemen SDM Industri Manufaktur dan Solusinya
Kualitas layanan perusahaan manufaktur dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kualitas produk, efisiensi operasional, dan SDM
Daftar Isi
Perusahaan manufaktur adalah jenis perusahaan yang bergerak dalam kegiatan produksi barang. Proses manufaktur ini melibatkan berbagai tahap mulai dari pengolahan bahan mentah hingga menghasilkan produk jadi yang siap untuk dijual.
Sektor manufaktur mencakup berbagai kegiatan, mulai dari memproduksi komponen kecil hingga merakit mesin atau kendaraan besar.
Sektor ini sangat penting bagi perekonomian karena tidak hanya menciptakan produk tetapi juga menciptakan lapangan kerja, berkontribusi terhadap perdagangan, dan mendorong kemajuan teknologi dan inovasi.
Kualitas layanan perusahaan manufaktur dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kualitas produk, efisiensi operasional, dan sumber daya manusia (SDM).
Dalam prosesnya, ada berbagai tantangan manajemen SDM industri manufaktur yang membutuhkan solusi yang tepat.
Tantangan yang Dihadapi oleh Manajemen SDM Industri Manufaktur
SDM industri manufaktur memiliki beberapa karakteristik khusus untuk memenuhi kualitas pekerjaan yang dilakukan. Berikut adalah sederet tantangan manajemen SDM industri manufaktur.
1. Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil
Banyak industri manufaktur mengalami kesulitan dalam menemukan dan mempertahankan tenaga kerja yang memiliki keterampilan yang dibutuhkan.
Kekurangan tenaga kerja terampil dapat memperlambat proses produksi dan menurunkan kualitas produk.
Salah satu tantangan yang dihadapi industri manufaktur, mulai dari perusahaan besar hingga kecil adalah kurangnya tenaga kerja terampil.
Di satu sisi, kaum muda seperti fresh graduate belum siap memasuki industri ini, dan pekerja yang lebih tua mulai pensiun.
2. Perubahan Teknologi
Pesatnya kemajuan teknologi membutuhkan pelatihan berkelanjutan bagi karyawan agar mereka tetap relevan dan efektif.
Implementasi teknologi baru terkadang juga menghadapi resistensi dari karyawan yang belum familiar atau bahkan merasa terancam oleh perubahan.
3. Otomatisasi
Kemajuan teknologi bukan hanya dirasakan oleh karyawan, tapi juga perusahaan. Hal ini memberi tekanan tersendiri pada produsen untuk memenuhi pesanan dalam jumlah besar.
Kekhawatiran pun muncul karena pelaku industri kecil bersaing dengan perusahaan manufaktur skala besar yang mampu mengandalkan bantuan AI untuk membuat lini produksi lebih efisien.
4. Manajemen Produktivitas
Menjaga dan meningkatkan produktivitas karyawan adalah tantangan besar dalam industri manufaktur, khususnya untuk memenuhi permintaan yang fluktuatif.
Keseimbangan antara efisiensi bisnis dan kesejahteraan karyawan harus dijaga untuk mencegah kelelahan dan burnout.
5. Jam Kerja
Jam kerja karyawan di industri manufaktur dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor seperti jenis industri, peraturan lokal, dan kebutuhan produksi.
Perusahaan yang menjalankan operasional 24/7, seperti pabrik bahan kimia dan pembangkit listrik hampir selalu menerapkan shift kerja untuk menjaga kelangsungan produksi.
Tantangannya adalah mengatur jadwal shift yang adil dan efisien. Khususnya agar tetap menghargai preferensi pribadi tanpa melanggar peraturan ketenagakerjaan dan kebutuhan operasional.
6. Retensi Karyawan
Menciptakan lingkungan kerja yang positif sambil memberikan benefit yang menarik adalah kunci untuk mempertahankan karyawan di industri manufaktur.
Di sisi lain, tingginya turnover karyawan dapat menyebabkan gangguan dalam proses produksi dan meningkatkan biaya rekrutmen serta pelatihan.
Karyawan berpengalaman sering kali memiliki keterampilan khusus, termasuk pengetahuan mendalam tentang proses dan prosedur perusahaan yang tidak mudah digantikan oleh karyawan baru.
7. Perubahan Regulasi
Industri manufaktur sering menghadapi perubahan regulasi yang mempengaruhi praktik tenaga kerja, termasuk upah minimum, jam kerja, dan kebijakan lingkungan.
Manajemen SDM harus tetap up-to-date dengan perubahan ini dan memastikan kepatuhan perusahaan.
Lalu, Bagaimana Solusinya?
Untuk menemukan solusi setiap tantangan SDM industri manufaktur, tentu harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi.
Pengembangan SDM Sesuai Kebutuhan Industri
Mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di industri manufaktur memerlukan pendekatan dari berbagai aspek, di antaranya ;
- Program pelatihan berkelanjutan, termasuk pelatihan teknis, manajemen, dan soft skill
- Pelatihan langsung di tempat kerja (on the job training)
- Bekerja sama dengan institusi pendidikan
- Pelatihan keterampilan digital seperti analisis data dan penggunaan perangkat lunak manufaktur
- Menggunakan Virtual Reality (VR) untuk kegiatan pelatihan yang lebih mendalam dan realistis tanpa risiko langsung
Perusahaan dapat mengambil inisiatif dan membantu pekerja belajar keterampilan baru, termasuk manajemen bisnis dan kewirausahaan. Hal tersebut bisa menjadi bekal ketika mereka sudah tidak menjadi pekerja di perusahaan.
Memanfaatkan Teknologi yang Terintegrasi
- Mengintegrasikan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) dalam proses manufaktur untuk mendukung produktivitas dan mengurangi ketergantungan akan pekerjaan teknis.
- Menggunakan alat kolaborasi digital yang meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar departemen.
- Menerapkan sistem keamanan canggih, misalnya teknologi biometrik dan sistem akses digital yang meningkatkan keamanan fasilitas di industri manufaktur.
Teknologi bukan hanya membantu meningkatkan efisiensi operasional dan produksi di perusahaan manufaktur, tapi juga berperan penting dalam pengembangan keterampilan, manajemen data, dan inovasi produk, yang semuanya berkontribusi pada pengembangan SDM yang lebih baik.
Menghadapi Perubahan Regulasi
Ketika ada perubahan regulasi, perusahaan manufaktur dapat memastikan kepatuhan agar mengurangi dampak negatif pada operasional. Beberapa langkah yang dapat dilakukan;
- Bergabung dengan asosiasi industri yang sering memberikan informasi terbaru tentang perubahan regulasi.
- Membangun komunikasi efektif dengan semua pemangku kepentingan, termasuk karyawan dan pelanggan, mengenai perubahan regulasi dan dampaknya.
- Transparan dalam pelaporan dan dokumentasi untuk membangun kepercayaan publik.
Atur Jadwal Shift yang Adil
- Buat jadwal rotasi shift kerja yang adil dan merata sehingga semua karyawan memiliki kesempatan untuk bekerja pada berbagai shift. Cara ini dapat mengurangi kelelahan dan meningkatkan pengalaman kerja tim Anda.
- Gunakan software atau aplikasi HR yang bisa mendukung manajemen shift, mengatur jadwal, memantau kehadiran, dan mengelola absensi karyawan.
- Aplikasi absensi Kerjoo sudah mendukung kebutuhan perusahaan manufaktur yang menerapkan sistem kerja shift. Bahkan, pada kondisi tertentu, karyawan bisa mengajukan tukar jadwal shift.
Kesimpulan
Membahas tentang tantangan SDM industri manufaktur, di dalamnya ada beberapa aspek yang krusial. Setiap tantangan dapat diselesaikan dengan solusi yang tepat, sehingga operasional efisien, produktivitas tinggi, dan kesejahteraan karyawan terjaga.
Di industri manapun, tantangan SDM memang selalu ada. Bahkan dalam praktik kerja sehari-hari yang berkaitan dengan kegiatan administratif.
Yang penting adalah bagaimana tim Anda dapat menjalankan setiap tugas secara efisien, tidak terpaku pada satu pendekatan, tapi juga terbuka dengan inovasi baru. Berbagai perusahaan yang inovatif sudah mulai mengandalkan teknologi yang tepat untuk membantu masalah SDM mereka.
Hal ini termasuk pengelolaan SDM karyawan perusahaan, sudah saatnya Anda kelola data karyawan secara fleksibel dan hemat waktu dengan aplikasi Kerjoo.
Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari