Apa Itu Biometrik Wajah? Kenali Cara Kerja dan Manfaatnya
Daftar Isi
Wajah adalah bagian tubuh dari manusia yang punya keunikan tersendiri. Wajah manusia menampilkan ciri-ciri yang berbeda-beda pada tiap individu. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, wajah sering digunakan dalam sistem pengamanan yang memerlukan identitas pribadi. Contohnya adalah seperti pada e-KTP, ATM, password handphone, dan fitur auto tagging pada media sosial. Penggunaan biometrik wajah jadi semakin populer dibandingkan dengan biometrik lainnya seperti misalnya sidik jari atau iris mata.
Karena memang wajah lebih mudah dikenali dan praktis untuk menggunakannya. Dalam perkembangannya biometrik wajah juga dapat mempermudah penanggulangan kasus kriminal untuk melakukan deteksi wajah pelaku. Itulah mengapa sistem biometrik juga digunakan oleh pemerintah berbagai negara.
Penggunaan wajah untuk sistem pengamanan harus memperhatikan beberapa kondisi tertentu. Hal yang diperhatikan misalnya pengaruh pencahayaan, potongan rambut, penggunaan kacamata, dan penutup kepala. Bahkan adanya jenggot atau kumis dan juga perbedaan ekspresi seseorang serta sudut pengambilan gambar juga penting.
Apa Itu Biometrik Wajah?
Sebelum memahami biometrik wajah, apa itu biometrik sebaiknya kita pahami dulu pengertian dari biometrik. Istilah biometrik berasal dari dua kata berbahasa Yunani yaitu bios dan metron. Bios berarti hidup dan metron berarti mengukur. Sehingga istilah biometrik bisa diartikan sebagai perhitungan atau pengukuran yang terkait karakteristik bagian tubuh manusia. Bagian tubuh manusia yang sering digunakan untuk mengidentifikasi identitas individu adalah wajah.
Level Karakteristik Wajah yang Berbeda Tiap Individu
Untuk melakukan pengamatan mengenai karakteristik wajah yang dimiliki tiap individu, ada level yang harus diperhatikan. Apa saja level yang ada? Berikut penjelasannya.
Level 1
Merupakan karakteristik paling dasar yang mudah dalam pengamatan datanya. Pada level ini karakteristik biometrik wajah yang diamati yaitu warna kulit pada wajah. Misalnya warna putih, coklat atau kuning langsat, dan juga bentuk wajah misalnya lonjong, bulat ataupun persegi.
Level 2
Level 2 merupakan pengamatan karakteristik wajah yang lebih spesifik dan lebih detail. Pengamatan yang dilakukan pada struktur wajah dan tekstur wajah. Level ini juga menampilkan informasi geometrik wajah.
Level 3
Merupakan level paling tertinggi dan kompleks dalam karakteristik pengenalan wajah. Pada level ini memuat data biometrik mengenai hal tak kasat mata pada tingkat mikro seperti goresan pada wajah dan informasi mendetail lainnya. Data pada level ini juga akan sangat berguna dalam pengenalan wajah yang dimiliki oleh individu yang kembar identik.
Alur Kerja Sistem Biometrik Wajah
Seperti apa sistem pengenalan wajah? Dalam hal ini terdiri dari beberapa tahap yaitu seperti dijelaskan berikut ini:
1. Akuisisi Citra Wajah
Akuisisi citra wajah ini akan memperoleh data dari target pengenalan identitas wajah individu berupa data video. Sistem akuisisi ini diperoleh dari teknologi sensor yang dapat mendeteksi tiap data wajah yang dimiliki seseorang. Setiap citra wajah yang dimiliki orang tentu saja akan berbeda.
2. Deteksi Wajah
Pada tahap selanjutnya setelah memperoleh data akuisisi maka perlu dilakukan deteksi wajah. Deteksi wajah dilakukan dengan melakukan pemisahan dan penentuan bagian mana yang merupakan bagian wajah dan bukan bagian wajah dari data akuisisi yang diperoleh. Akan tetapi, terdapat kesulitan tersendiri dalam pengerjaan tahap ini. Karena adanya faktor luar yang dapat mengganggu data asli seperti adanya perbedaan pose wajah dan ekspresi wajah. Faktor lain yang juga mempengaruhi yaitu jenis kelamin, warna kulit dan juga penggunaan aksesoris oleh individu.
3. Ekstraksi Fitur Wajah
Pada tahap ini terdapat tiga fitur pendekatan untuk deteksi wajah, yaitu berdasarkan penampilan, berdasarkan model dan berdasarkan tekstur. Pada penampilan Teknik yang digunakan yaitu Principal Component Analysis (PCA), Independent Component Analysis (ICA), dan Linear Discriminant Analysis (LDA).
Pendekatan dengan penampilan ini akan menyederhanakan data tingkat tinggi dari akuisisi citra wajah menjadi data yang lebih sederhana sehingga mudah dalam penggunaannya. Pada pendekatan model dilakukan permodelan wajah menjadi data 2 atau 3 demensi. Tujuannya agar dapat mendeteksi adanya perubahan pose wajah sesorang. Sementara itu pada pendekatan yang terakhir yaitu berdasarkan tekstur digunakan teknik Gradient Orientation dan Local Binary Pattern (LBP).
4. Pemadanan
Ini adalah tahap terakhir yang dilakukan untuk mengumpulkan seluruh data wajah hingga dihasilkan identitas wajah seseorang. Semua tahapnya bisa dijamin akurasinya dalam hal mendeteksi wajah orang.
Penerapan Teknologi Biometrik Wajah untuk Absensi Karyawan
Dari tahun ke tahun, sistem absensi karyawan perusahaan selalu mengalami perkembangan. Tujuannya adalah agar sistem pengelolaan data karyawan lebih efektif dan efisien. Bukan hanya penting untuk mendukung kinerja, tapi juga bermanfaat untuk menghemat anggaran perusahaan.
Sistem absensi yang baik seharusnya tidak memberi celah karyawan melakukan suatu penipuan absensi. Tentunya, perusahaan perlu mempertimbangkan teknologi sistem absensi yang terbaik. Sebuah sistem absensi karyawan yang banyak digunakan karena praktis dan akurat adalah sistem absensi biometrik wajah.
Teknologi seperti ini bisa mengidentifikasi karakter biologis, khususnya wajah seseorang. Selain wajah, absensi dengan teknologi biometrik lain yang banyak diminati yaitu absensi fingerprint. Tapi, beberapa tahun belakangan absensi dengan scan wajah lebih dilirik. Absensi dengan mesin fingerprint juga dinilai kurang cocok untuk diterapkan di masa pandemi.
Sistem absensi online karyawan biometrik wajah mengidentifikasi masing-masing wajah asli karyawan. Sistem absensi ini bisa menjadi pilihan tepat untuk perusahaan Anda. Seperti aplikasi absensi online Kerjoo, sistem absensi biometrik digunakan oleh banyak macam industri di Indonesia. Setelah diterapkan, sistem ini memang lebih praktis daripada sistem manual.
Inovasi digital di perusahaan memang akan selalu terjadi, dan tinggal dimaksimalkan saja. Khususnya dalam hal sistem absensi karyawan dengan identifikasi wajah. Apakah di tempat kerja Anda sudah menerapkannya?
Kesimpulan
Penerapan identifikasi biometrik ada beberapa, tapi yang terkenal adalah sidik jari dan wajah. Teknologi biometrik dinilai unggul karena keamanannya. Pada aplikasi absensi karyawan, teknologi ini mengantisipasi pemalsuan data. Absensi dilakukan oleh karyawan dengan foto selfie dari aplikasi absensi pada handphone mereka. Hal ini bisa membantu perusahaan untuk memastikan bahwa absensi dilakukan hanya oleh karyawan yang bersangkutan. Memang sistem aplikasi akan mengidentifikasi karyawan menurut wajah yang didaftarkan oleh perusahaan sesuai namanya.
Lalu seberapa akurat data kehadiran karyawan yang ada di dalam aplikasi absensi Kerjoo? Data kehadiran karyawan yang tersimpan berasal dari handphone karyawan dengan menggunakan teknologi secara real time melalui sistem GPS dan sistem biometrik face recognition. Sistem GPS ini digunakan untuk memastikan lokasi data kehadiran karyawan lebih tepat. Sedangkan sistem biometrik menggunakan face recognition yang memastikan data wajah karyawan saat melakukan absensi lebih akurat.
Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari