Untung Rugi Menerapkan WFH Sebagai Alternatif
Beberapa untung dan rugi WFH berikut mungkin pernah Anda rasakan
Daftar Isi
Work from home atau WFH terdengar tidak asing lagi bagi kita, semenjak himbauan itu disampaikan oleh Presiden RI bulan Maret 2020 untuk melakukan segala aktivitas di rumah.
Bagi karyawan startup atau freelancer yang sudah terbiasa dengan WFH, mereka juga sering menyebutnya sebagai kerja remote.
Banyak testimoni yang dilakukan berbagai perusahaan, bahwa WFH membuat kinerja para pekerjanya justru meningkat dibandingkan saat aktivitas kerja di kantor.
Namun, pasti akan selalu ada untung rugi dalam menerapkan WFH. Apa saja untung rugi dari menerapkan WFH? Berikut penjelasannya.
Keuntungan Work From Home
Kita mulai dari keuntungan terlebih dahulu. Di antara poin-poin berikut mungkin sudah ada yang Anda alami.
1. Efisiensi
Work from home membuat karyawan lebih bisa efisien waktu. Karyawan tidak perlu lagi menghabiskan waktu di perjalanan ketika berangkat kerja.
Waktunya tidak akan habis untuk berjalan ke stasiun atau halte bus. Belum lagi, kendala di perjalanan yang tidak terprediksi seperti macet. Akan banyak waktu yang terbuang, dan terkadang macet membuat mood serta semangat menurun.
Di rumah, karyawan hanya turun dari tempat tidur, berjalan menuju meja makan, lalu pergi ke ruang kerja. Bahkan tidak mandi pun tidak apa, asal tetap merasa fresh saat bekerja.
Tentu saja karyawan akan lebih produktif dengan waktu yang panjang tersebut. Mood pun terjaga, sehingga efektivitas kerja meningkat.
2. Hemat
Karyawan lebih bisa me-manage uang untuk ditabung. Ongkos yang biasa digunakan untuk tiket kereta atau top up e-money, bisa digunakan untuk keperluan lain ataupun ditabung.
Di kantor pun, uang akan terkuras untuk beli makanan di kantin. Belum lagi godaan dari teman kerja yang mengajak hangout setelah pulang.
3. Fleksibel
Fleksibel dalam bekerja membuat banyak orang menyukai pekerjaan. Mengapa demikian? Karyawan bebas menentukan jam kerja.
Misalnya mereka tipe orang yang lebih efektif jika bekerja di siang atau malam hari, maka. Pekerjaan bisa dilakukan kapan pun di manapun asal tepat pada waktunya.
Lalu, tidak akan ada yang memperhatikan atau bahkan terlalu mengatur (micromanage), sehingga karyawan bisa terbebas dari tekanan.
Jika di kantor, bisa saja sebagian karyawan tidak fokus atau overthinking ketika atasan meminta hasil kerja setiap setengah jam sekali. Tentu saja itu membuat risih dan mungkin hasil kerja tidak akan maksimal dengan situasi yang tidak kondusif.
Namun, di saat bersamaan tanggung jawab juga akan lebih besar karena harus bisa mengatur waktu dengan baik. Karyawan sendiri yang menentukan cara kerja masing-masing.
Perusahaan yang menerapkan WFH disarankan menggunakan aplikasi absensi online seperti Kerjoo agar pekerja tetap bisa terkontrol oleh perusahaan.
4. Kesehatan Mental
Kesehatan mental terjaga karena karyawan minim pengaruh negatif, aktivitas berlebih, atau interaksi yang tidak perlu.
Misalnya seperti contoh di atas, karyawan terbebas dari tekanan dan situasi yang membuat pikiran negatif ketika tidak ada atasan yang mengontrol saat bekerja.
Karyawan juga memiliki waktu yang banyak dengan keluarga, sehingga bila ada sesuatu yang membuat stres, bisa meminta saran pada orang terdekat, atau sekadar membicarakannya agar suasana hati lebih tenang.
5. Waktu Luang untuk Pengembangan Skill
Karyawan bisa melakukan hobi ataupun kegiatan yang sudah lama ditinggalkan. Jika kegiatan tersebut banyak tertunda ketika kegiatan kantor masih berjalan, ketika WFH bisa bebas menentukan waktu melakukannya.
Waktu untuk melakukan hal baru pun bisa dipelajari. Melakukan hal yang disukai bisa menjaga kesehatan mental serta fisik, sehingga produktivitas dapat meningkat.
6. Biaya Operasional Kantor Menurun
Keuntungan untuk perusahaan sendiri, biaya operasional menjadi menurun. Perusahaan mengurangi pengeluaran dengan tidak adanya penggunaan listrik dan internet di kantor.
Selain itu, perusahaan tidak perlu memberikan uang makan dan uang transportasi. Perusahaan yang menerapkan work from home bisa meningkatkan pendapatan.
7. Mengurangi Polusi
Secara tidak langsung, kita membantu lingkungan untuk mengurangi polusi. Jika dulu, setiap pagi udara di perkotaan sudah penuh dengan asap kendaraan, kini kendaraan sudah mulai jarang. Udara pagi bisa terasa menyejukkan bahkan di kota-kota besar.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh European Space Agency (ESA), dari data yang didapatkan melalui gambar satelit memperlihatkan adanya penurunan nitrogen dioksida (gas polutan udara).
Data tersebut ditemukan khususnya di sejumlah kota besar di berbagai negara seperti Paris, Madrid, dan Roma pada tanggal 14-25 Maret 2020 dibandingkan dengan data pada tahun 2019 lalu.
Di Indonesia sendiri, dikutip dari rilis Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA), tercatat mengalami penurunan gas polutan NO2 sekitar 40% dibandingkan tahun 2019.
Kerugian Work From Home
1. Komunikasi
Work from home membuat cara komunikasi pun berubah, yang tadinya meeting secara face to face sekarang diganti dengan Zoom atau konferensi video.
Hal ini rentan terjadi miskomunikasi, atau poin-poin yang tidak tersampaikan dengan benar. Sehingga banyak hasil pekerjaan yang tidak terselesaikan secara maksimal.
Komunikasi daring pun terkadang terdistraksi, misalnya suatu pagi Anda melakukan video konferensi tapi terdistraksi karena anak yang menangis. Lantas konferensi video tak kunjung selesai dan fokus terganggu.
2. Boros Biaya Internet dan Listrik
Biaya internet akan terkuras lebih banyak, karena video konferensi yang berlangsung beberapa jam tiap harinya. Belum lagi, mencari referensi dari video atau catatan untuk pekerjaan.
Anda juga harus merasa nyaman di ruang kerja, dengan begitu Anda terus menyalakan AC atau kipas angin, serta penerangan yang cukup setiap bekerja.
3. Personal dan Work Time Tercampur
Fleksibilitas terkadang membuat kamu sulit mengatur waktu pribadi dan waktu kerja. Karena sifat pekerjaan yang bisa dilakukan kapan saja di hari itu, banyak orang cenderung bermalas-malasan dan menyudutkan waktu kerja hingga mepet deadline.
Tanpa disadari, waktu tidur terganggu karena bisa saja Anda mengerjakan pekerjaan hingga larut malam. Jika seperti itu, kesehatan juga akan terganggu.
Sadari pentingnya membagi waktu, sehingga bukan hanya fleksibilitas yang didapatkan, tapi efektivitas jam kerja seperti saat WFO pun bisa Anda lakukan.
4. Distraksi
Kadang karyawan mudah terdistraksi ketika bekerja di rumah. Karena yang dilihat di rumah hanya kamar tidur, kulkas, tv, yang mudah membuat teralihkan untuk rebahan sebentar, ngemil sebentar, serta nonton sebentar.
Hal ini justru bisa saja membuat kebablasan dan mepet lagi mengerjakan tugas yang hampir deadline. Jika Anda sudah punya keluarga, distraksi akan jauh lebih berat, karena harus mengurus anak, atau susah membagi quality time dengan keluarga.
5. Kurang Gerak
Work from home seringkali membuat seseorang kurang bergerak. Jika kegiatan kantor sebelumnya sangat terorganisir, dimulai dari bangun pagi-pagi, tidak terlewat sarapan, jalan ke kantor setiap pagi, hingga pulang, frekuensi gerakmu sangat banyak.
Sementara itu, setelah WFH, jadi jarang sekali bergerak, bawaannya hanya ingin bermalas-malasan sehingga daya tahan tubuh mungkin akan menurun tanpa berolahraga.
6. Pekerjaan Datang Kapan Saja
Karena waktu kerja yang fleksibel, terkadang pekerjaan bisa datang kapan saja, sehingga mengganggu waktu istirahat dan waktu bersama keluarga.
Jika seperti itu, bicarakan terlebih dahulu pada atasan. Beritahu kapan saja waktu bekerja dan kapan waktu kamu tidak bisa diganggu.
7. Terbentuk Kebiasaan Malas
Menurut Psikolog klinis Liza M Djaprie, butuh 21-30 hari untuk membuat rutinitas baru menjadi kebiasaan, ini berlaku untuk kebiasaan baik maupun buruk.
Kebiasaan baik ketika aktivitas kantor dulu seperti bangun pagi, sarapan, dan giat berjalan tiap pagi mungkin akan terganti dengan kebiasaan baru saat WFH.
Bila kebiasaan baik masih dijaga meskipun banyak di rumah, itu bagus-bagus saja. Tapi mungkin ada banyak orang yang malah terbentuk kebiasaan buruk selama WFH.
Anda mungkin menjadi lebih banyak bermalas-malasan daripada produktif bekerja. Jika dibiarkan, mungkin akan susah kembali ke kebiasaan baik yang lama.
Kesimpulan
Itulah beberapa untung rugi menerapkan WFH, di mana setiap ada untung pasti ada sisi rugi juga. Begitupun dalam menerapkan WFH.
Bagaimanapun sistem kerjanya, pekerja seharusnya mencerminkan sikap karyawan yang baik dengan menerapkan kebiasaan baik di berbagai kondisi pekerjaannya.
Pekerja harus bisa meminimalisir setiap kekurangan dalam kondisi bekerja, atau bisa menerapkan kebiasaan baik seperti pada saat kegiatan kantor berlangsung.
Dengan begitu, akan lebih banyak untung dibandingkan rugi dalam menerapkan WFH. Seperti fleksibilitas, efektivitas serta kenyamanan, bisa di dapatkan. Hasil yang maksimal pun dapat diwujudkan.
Pantau kinerja karyawan WFH dengan aplikasi absensi online Kerjoo yang mempermudah HR untuk melakukan banyak pekerjaan administrasi karyawan di kantor.
Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari