Contoh surat cuti melahirkan diperlukan untuk mengajukan cuti secara resmi kepada perusahaan.

Bagi ibu bekerja, masa menjelang dan setelah persalinan adalah periode penting yang membutuhkan persiapan matang, termasuk soal hak cuti melahirkan.

Sayangnya, masih banyak yang bingung bagaimana cara mengajukan cuti dengan benar agar prosesnya lancar tanpa menimbulkan masalah administratif.

Bagi perusahaan yang sudah menggunakan Kerjoo, cuti melahirkan dapat dikategorikan sebagai cuti khusus dan dapat diajukan melalui aplikasi mobile.

Namun bagi yang belum, artikel ini akan membantu Anda untuk memahami hak cuti melahirkan sekaligus contoh surat cuti melahirkan profesional yang siap digunakan. Baca selengkapnya.

Apa itu Surat Cuti Melahirkan?

Surat cuti melahirkan adalah dokumen resmi yang diajukan karyawan wanita kepada perusahaan sebagai bentuk permohonan cuti terkait persalinan.

Dokumen ini tidak hanya sebagai formalitas, tapi juga menjadi dasar administrasi penting bagi perusahaan untuk mencatat hak dan kewajiban karyawan selama masa cuti.

Tanpa surat ini, ada kemungkinan hak cuti tidak tercatat dengan benar atau terjadi miss dalam perhitungan gaji.

Surat ini menjadi penanda profesionalisme seorang karyawan karena mengajukan haknya secara resmi dan sesuai aturan.

Hak Cuti Melahirkan Menurut Undang-Undang

Sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 Pasal 82, setiap karyawan wanita berhak mendapatkan cuti melahirkan selama 3 bulan, yang biasanya dibagi menjadi:

  • 1,5 bulan sebelum persalinan (menjelang HPL)
  • 1,5 bulan setelah persalinan

Namun, dalam prakteknya, ada fleksibilitas.

Anda bisa mengambil seluruh cuti setelah melahirkan, sesuai dengan kondisi dan kesepakatan dengan perusahaan.

Yang pasti, selama masa cuti ini, Anda tetap berhak mendapatkan upah penuh sebagaimana diatur dalam undang-undang.

Mengapa Pengajuan Surat Cuti Melahirkan Itu Penting?

Mengajukan surat cuti melahirkan bukan hanya soal mengikuti prosedur, tapi juga soal memastikan hak Anda diakui. Dengan surat resmi:

  • Hak cuti tercatat dengan benar di sistem HR perusahaan.
  • Perusahaan punya waktu untuk menyiapkan transisi pekerjaan, termasuk menunjuk pengganti sementara atau membagi tugas ke rekan tim.
  • Anda menjaga hubungan profesional dengan perusahaan karena sudah mengurus cuti dengan sopan dan sesuai aturan.

Bayangkan jika tidak ada surat resmi, lalu terjadi masalah di kemudian hari soal hak upah atau durasi cuti.

Ribet, kan? Makanya, jangan anggap sepele pentingnya surat cuti ini.

Struktur Dasar Surat Cuti Melahirkan yang Benar

Supaya surat cuti melahirkan Anda diterima tanpa revisi, pastikan formatnya jelas dan profesional. Berikut elemen penting yang wajib ada:

Kop Surat

Jika perusahaan Anda sudah memiliki format surat internal (misalnya template dari HR), sebaiknya gunakan itu. Kalau tidak ada, Anda bisa langsung ke data pribadi.

Data Pribadi Karyawan

  • Nama lengkap
  • Jabatan/Posisi
  • Nomor Induk Karyawan (NIK) (jika ada)
  • Departemen

Contohnya:

Nama : Siti Aminah
Jabatan : Staf Administrasi
NIK : 123456
Departemen : Administrasi Umum

Tanggal Pembuatan Surat

Ini penting sebagai arsip dan acuan kapan permohonan diajukan.

Pihak yang Dituju

Tuliskan kepada siapa surat ditujukan, misalnya:

Yth. Bapak Andi Saputra
Manager Administrasi

atau:
Yth. Bapak/Ibu Kepala Departemen HRD

Perihal Surat

Tuliskan secara singkat, misalnya:
Perihal: Permohonan Cuti Melahirkan

Salam Pembuka

Bisa menggunakan:
Dengan hormat,
atau
Assalamualaikum Wr. Wb.

Isi Surat

Isi surat sebaiknya jelas dan langsung pada inti:

  • Pernyataan pengajuan cuti.
  • Periode cuti yang diajukan (tanggal mulai hingga kembali bekerja).
  • Perkiraan HPL (jika sebelum melahirkan).
  • Pernyataan kesediaan handover tugas.

Lampiran (Jika Ada)

Biasanya berupa:

  • Surat keterangan dokter/bidan (prediksi HPL).
  • Setelah melahirkan: Surat keterangan lahir.

Salam Penutup

Contoh:

Demikian permohonan ini saya sampaikan. Atas perhatian dan persetujuan Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Tanda Tangan dan Nama Terang

Pastikan surat ditandatangani secara manual (atau digital jika via platform seperti Kerjoo) disertai nama lengkap Anda.

Tips Penting dalam Menulis Surat Cuti Melahirkan

Agar proses pengajuan cuti berjalan lancar, yuk simak tips berikut!

Ajukan Jauh Hari Sebelumnya

Idealnya, surat cuti diajukan 1-2 bulan sebelum HPL.

Hal ini supaya perusahaan bisa mengatur transisi dan persiapan pengganti.

Kalau sudah pakai aplikasi seperti Kerjoo, Anda bisa mengajukannya via aplikasi mobile dan hanya menunggu approval supervisi.

Sampaikan Secara Lisan Terlebih Dahulu

Sebelum mengajukan surat, sampaikan dulu rencana cuti Anda secara lisan ke atasan langsung.

Ini bagian dari etika kerja profesional, sekaligus menghindari potensi miskomunikasi.

Gunakan Bahasa Formal dan Profesional

Hindari bahasa santai atau emosional.

Surat resmi sebaiknya lugas, sopan, dan sesuai aturan.

Contohnya, hindari kalimat seperti:

“Mohon banget izinkan saya cuti...”, ganti dengan kalimat formal seperti: “Dengan ini saya mengajukan permohonan cuti melahirkan...”

Pastikan Detail Tanggal Akurat

Jangan sampai salah tanggal mulai dan berakhir cuti. Hal ini penting untuk administrasi gaji dan dokumen kepegawaian.

Sertakan Dokumen Pendukung

Wajib hukumnya melampirkan surat keterangan HPL dari dokter atau bidan. Ini akan jadi acuan perusahaan untuk persetujuan cuti Anda.

Tawarkan Bantuan Handover Pekerjaan

Ini menunjukkan profesionalisme Anda.

Siapkan daftar tugas yang perlu dihandover, serta kontak yang dapat dihubungi jika ada pertanyaan selama Anda cuti.

Simpan Salinan Surat

Jangan lupa simpan salinan surat untuk arsip pribadi. Kalau pakai Kerjoo, semua dokumen cuti otomatis tersimpan di sistem dan bisa diakses kapan pun.

Berbagai Contoh Surat Cuti Melahirkan

Supaya kamu nggak bingung bagaimana format yang benar, berikut beberapa contoh surat cuti melahirkan yang bisa langsung kamu adaptasi.

Semua contoh ini bisa kamu salin dan modifikasi sesuai kebutuhan.

Kalau kamu sudah menggunakan aplikasi seperti Kerjoo, template ini bisa disimpan dan diajukan langsung secara digital!

Contoh Surat Cuti Melahirkan Umum/Standar

Surabaya, 10 Juni 2025

Perihal: Permohonan Cuti Melahirkan

Kepada Yth,
Bapak/Ibu Manager HRD
PT Maju Jaya
di Tempat

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama: Siti Aminah

Jabatan: Staf Administrasi
NIK: 123456
Departemen: Administrasi Umum

Dengan ini mengajukan permohonan cuti melahirkan terhitung mulai tanggal 1 Juli 2025 sampai dengan 30 September 2025, sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003.

Sebagai lampiran, saya sertakan surat keterangan dokter mengenai Hari Perkiraan Lahir (HPL).

Demikian permohonan ini saya sampaikan, atas perhatian dan persetujuan Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

(tanda tangan)

Siti Aminah

Contoh Surat Cuti Melahirkan dengan Penjelasan HPL

Jakarta, 20 Mei 2025

Perihal: Permohonan Cuti Melahirkan

Kepada Yth,
Bapak/Ibu Kepala HRD
PT Sukses Selalu

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama: Dewi Lestari

Jabatan: Staff Marketing
NIK: 789101
Departemen: Pemasaran

Bersama surat ini saya mengajukan cuti melahirkan terhitung mulai tanggal 1 Juni 2025 hingga 31 Agustus 2025. Hari Perkiraan Lahir saya berdasarkan surat keterangan dokter adalah tanggal 15 Juni 2025.

Saya bersedia melakukan serah terima pekerjaan sebelum tanggal cuti.

Demikian surat permohonan ini saya buat, atas perhatian Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

(tanda tangan)

Dewi Lestari

Contoh Surat Cuti Melahirkan untuk Posisi Spesifik (Guru)

yamlCopyEditBandung, 5 Maret 2025

Perihal: Permohonan Cuti Melahirkan

Kepada Yth,
Kepala Sekolah SD Harapan Bangsa

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama: Ratna Sari

Jabatan: Guru Kelas 3
NIK: 555666

Mengajukan cuti melahirkan mulai tanggal 20 Maret 2025 hingga 20 Juni 2025. Bersama ini saya lampirkan surat keterangan dokter mengenai HPL saya.

Saya siap menyerahkan tugas dan rencana pelajaran kepada guru pengganti sebelum tanggal cuti.

Demikian permohonan ini disampaikan. Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

(tanda tangan)

Ratna Sari

Contoh Surat Cuti Melahirkan Jika Ada Kondisi Khusus

Yogyakarta, 15 April 2025

Perihal: Permohonan Cuti Melahirkan (Perpanjangan)

Kepada Yth,
Kepala HRD PT Sejahtera Bersama

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama: Nurlaila

Jabatan: Staff Finance
NIK: 333444

Saat ini saya sedang menjalani cuti melahirkan dari tanggal 1 April 2025. Berdasarkan rekomendasi dokter karena kondisi kesehatan pasca persalinan, saya memohon perpanjangan cuti selama 1 bulan (hingga 31 Juli 2025).

Sebagai lampiran, saya sertakan surat keterangan dokter.

Demikian permohonan ini saya sampaikan, atas perhatian Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

(tanda tangan)

Nurlaila


FAQ Seputar Contoh Surat Cuti Melahirkan

Di bawah ini merupakan pertanyaan terkait contoh surat cuti melahirkan.

  1. Berapa lama durasi cuti melahirkan menurut undang-undang?
    Durasi cuti melahirkan adalah 3 bulan: 1,5 bulan sebelum HPL dan 1,5 bulan setelah melahirkan. Namun, ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kesepakatan perusahaan.
  2. Apakah cuti melahirkan dibayar penuh?
    Ya, berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003, karyawan berhak atas upah penuh selama masa cuti melahirkan.
  3. Bagaimana jika ingin cuti lebih dari 3 bulan?
    Anda bisa mengajukan cuti tambahan melalui cuti tahunan, cuti tanpa upah, atau cuti di luar tanggungan, tergantung kebijakan perusahaan.
  4. Apakah cuti melahirkan mengurangi cuti tahunan?
    Tidak. Cuti melahirkan adalah hak khusus dan tidak mengurangi jatah cuti tahunan Anda.
  5. Dokumen apa yang wajib dilampirkan saat mengajukan cuti melahirkan?
    Biasanya surat keterangan dokter atau bidan yang memuat HPL, dan setelah melahirkan akta kelahiran bayi.

Kesimpulan

Mengajukan cuti melahirkan adalah langkah penting untuk memastikan hak Anda terlindungi dan proses administrasi berjalan lancar.

Dengan memahami format contoh surat cuti melahirkan yang benar, Anda bisa menjaga profesionalisme dan memudahkan perusahaan mengatur transisi pekerjaan.

Gunakan aplikasi seperti Kerjoo untuk membantu Anda mengelola pengajuan cuti lebih praktis dan terdokumentasi rapi.

Jangan tunda lagi, persiapkan surat cuti Anda dengan baik agar masa istirahat menjelang dan pasca persalinan berjalan tenang tanpa khawatir masalah administratif.