Contoh Form Lembur Karyawan, Simak Selengkapnya di Sini

Contoh Form Lembur Karyawan, Simak Selengkapnya di Sini

Daftar Isi

Saat load pekerjaan bertambah, maka waktu yang dibutuhkan pun bertambah. Jam kerja normal pun sering kali tidak cukup, sehingga perlu kerja lembur.

Sebelum lembur, pihak perusahaan perlu memenuhi beberapa persyaratan terkait peraturan. Memang ada aturan lembur yang disahkan pemerintah.

Perusahaan juga perlu memastikan adanya form lembur karyawan. Jika ada pelanggaran, maka akan sanksi untuk perusahaan terkait.

Apakah perusahaan Anda melakukan kerja lembur akhir-akhir ini? Atau mungkin ada rencana untuk melakukannya beberapa waktu ke depan.

Satu yang harus dipastikan adalah kesepakatan bersama atau persetujuan manajemen perusahaan dan karyawan. Lembur bukan sebuah keputusan sepihak, apalagi sesuatu yang dipaksakan.

Secara prinsip, perhitungan lembur sudah disahkan menurut UU Cipta Kerja. Karyawan lembur maksimal 4 jam per hari dan 18 jam per minggu, tapi belum termasuk kerja lembur pada hari libur resmi dan juga akhir pekan.

Pada praktiknya, kebijakan lembur diperjelas dalam suatu dokumen tertulis yang dikenal dengan form lembur karyawan, formulir perintah lembur, atau surat perintah lembur.

Namanya juga bisa disesuaikan dengan aturan internal di perusahaan. Dalam dokumen dicantumkan daftar pelaksanaan pekerjaan. Paling tidak, di dalamnya ada nama karyawan, jam kerja, dan jenis pekerjaan.

Form lembur ditandatangani karyawan bersangkutan untuk menjadi bukti persetujuan.

Form Lembur Karyawan Dibuat Agar Pekerjaan Lebih Sistematis

Segala jenis pekerjaan harus diketahui oleh HRD dan dicatat dalam administrasi yang rapi. Faktanya, sering kali form lembur karyawan hanya dibuat secara formalitas. Bentuknya juga masih dalam bentuk lembaran yang kurang efisien.

Beberapa kendala berikut ini mungkin juga pernah terjadi di tempat Anda.

1. Prosedur yang Butuh Waktu Lama

Alur kerja di beberapa bidang mungkin saja membutuhkan tahapan yang cukup panjang. Akan lebih merepotkan apabila harus kerja lembur.

Melalui prosedur yang tradisional, kesepakatan lembur bisa jadi memakan waktu lama. Bila atasan sedang di luar kantor, maka untuk tanda tangan form lembur karyawan bisa tertunda.

2. Dokumen Bisa Rusak atau Hilang

Pemakaian dokumen kertas menjadi form lembur memang butuh lebih hati-hati supaya tidak sampai rusak, terselip, atau bahkan hilang.

Pada umumnya, form bukan hanya untuk karyawan, tapi juga diketahui atasan seperti manajer, supervisor, kepala divisi HR, atau pemimpin yang lain di perusahaan.

Dokumen berupa kertas bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain, jadi akan bercecer bila arsip dokumen kurang rapi.

3. Perhitungan Upah Manual Sangat Berisiko

Selain mengurus dokumen atau data karyawan, perhitungan lembur karyawan manual akan berisiko. Ketentuannya harus sesuai peraturah pemerintah, yakni mengacu pada jam kerja yang dipilih.

Hal ini berlaku untuk yang bekerja di kantor maupun yang kerja dari rumah (work from home). Jika kurang teliti perhitungannya, maka akan jadi tidak adil bagi karyawan maupun perusahaan.

Upah kerja lembur dalam hal ini dihitung sebagai komponen gaji bulanan karyawan. Tentunya, proses seperti ini tidak boleh sampai salah input karena bisa merugikan perusahaan sendiri.

Jika sampai keliru, maka dampaknya bisa fatal ketika karyawan lembur tapi tidak dibayar sesuai dengan yang seharusnya. Itulah mengapa penting sekali untuk memiliki kejelasan dalam form lembur karyawan.

4. Bekerja Lembur Tidak Dibayar

Ada kalanya karyawan bekerja lembur tapi tidak ada bayaran. Hal tersebut sering memicu protes, walau kadang tindak lanjutnya tidak pasti.

Karena memang tidak  sedikit perusahaan yang belum memiliki kesepakatan tentang durasi pekerjaan yang jelas. Data absensi di perusahaan seharusnya bisa menjadi standar yang bisa dipercaya.

Tapi jika memang belum ada aturan yang jelas, perusahaan bisa mengatur kontrak ulang.

5. Belum Bisa Menyesuaikan dengan Sistem Kerja Fleksibel dan WFH

Jika lembur dilakukan di kantor pada jam kerja yang umum, misalnya dari jam 9 sampai jam 5, maka jelas perhitungan lembur dimulai jam berapa.

Tapi bagaimana jika pekerjaan dilakukan dari rumah atau work from home (WFH) dengan jam kerja fleksibel? Tentu saja akan lebih rumit pelaksanaannya, bagi sebagian perusahaan.

Walaupun sebenarnya sudah ada aturan kerja lembur untuk WFH yang sah menurut Undang-undang dan peraturan pemerintah.

Hal ini tidak terlepas sejak masa pandemi Covid-19 yang terjadi dan berdampak di Indonesia sejak awal 2020. Seharusnya ada form lembur karyawan yang memudahkan pengaturan hal ini.

6. Budaya Kerja yang Tidak Sehat

Pekerjaan yang sangat menumpuk atau bahkan dikejar deadline memang harus dihadapi dalam kehidupan profesional. Lembur sering mengharuskan karyawan untuk rela pulang terlambat.

Bekerja melebihi jam kerja normal sering dilakukan agar target secepatnya selesai. Walau ternyata hal ini tidak sepenuhnya sehat.

Apalagi untuk karyawan yang telah berkeluarga, waktu kerja melebihi jam normal berarti mengurangi waktu yang berharga bersama dengan keluarga.

Hal ini perlu menjadi pertimbangan para karyawan yang sudah memiliki keluarga. Perusahaan pun sudah semestinya menerapkan kebijakan yang sesuai peraturan yang sah menurut peraturan pemerintah.

form lembur karyawan

Buat Form Lembur Karyawan Secara Otomatis

Kini karyawan bisa mengisi permintaan lembur dari mana saja dengan waktu yang fleksibel dengan fitur dari aplikasi Kerjoo. Manajemen lembur dengan aplikasi Kerjoo dilengkapi dengan beberapa keuntungan sebagai berikut:

1. Form Pengajuan Lembur Karyawan Lebih Mudah

Melalui aplikasi absensi online, karyawan lebih mudah untuk melakukan absensi lembur. Halaman aplikasinya sama dengan yang digunakan ketika masuk, istirahat, dan pulang.

Jadi, cukup dengan aplikasi mobile pengaturan waktu lembur beres, tanpa dokumen apa-apa. HR bisa mengecek secara langsung dengan aplikasi juga.

2. Pencatatan Dilakukan secara Otomatis

Otomatisasi pencatatan data lembur karyawan memang memudahkan HR untuk melakukan pengelolaan data karyawan. Khususnya jam kerja lembur yang dilakukan beserta analisis yang efektif dari performance karyawan.

Jadi tidak perlu lagi input data secara manual. Data yang tercatat di aplikasi sudah bisa langsung digunakan untuk menghitung menghitung gaji lembur karyawan.

3. Karyawan Juga Bisa Melihat Sendiri

Dengan form lembur karyawan melalui aplikasi Kerjoo, karyawan bisa melihat sendiri kapan mulai lembur dan selesai lembur.

Jam lembur bisa dicek secara real time melalui fitur riwayat kehadiran. Selain efektif dan efisien, tentunya ini juga bisa lebih adil bagi perusahaan maupun karyawan.

form lembur karyawan

Kesimpulan

Apakah Anda melakukan kerja lembur beberapa waktu terakhir ini? Apakah pekerjaan di perusahaan tempat Anda bekerja memiliki form lembur karyawan yang sistematis?

Setiap karyawan perlu untuk mengetahui tentang pengertian, peraturan, dan contoh di perusahaan agar jam kerja serta pembayaran lembur dijalankan sesuai aturan.

Untuk mengajukan, mencatat, dan menghitung jam kerja lembur karyawan akan lebih mudah dilakukan dengan aplikasi Kerjoo.

Karyawan bisa mengisi sendiri waktu lembur yang dilakukan. Fleksibel tapi tetap bisa terkontrol karena perusahaan bisa memantau jam lembur karyawan.

bg ads

Aplikasi Absensi Online

Gratis Trial 14 Hari