Karyawan Underperform? Kenali Penyebab dan Solusi Terbaik

Ada beberapa penyebab karyawan underperform, misalnya terkait arahan kerja yang diberikan

Karyawan Underperform

Daftar Isi

Masalah karyawan underperform termasuk kondisi yang harus ditemukan solusinya. Karena dampaknya bisa ke kedua pihak, yaitu perusahaan dan karyawan itu sendiri.

Underperform adalah ketika karyawan tidak memberikan kinerja sesuai standar atau target yang ditetapkan. Ketika karyawan tidak memberikan performa terbaik, kemungkinan ada suatu masalah di balik itu.

Jika sudah menemukan strategi yang tepat, solusi mengatasi karyawan underperform tidak akan terlalu sulit.

Faktor Penyebab Karyawan Underperform

Di antara banyak kemungkinan yang terjadi, berikut adalah faktor penyebab karyawan underperform. Apa saja sebabnya?

Karyawan Underperform

1. Arahan Tugas Tidak Jelas

Penyebab karyawan underperform bisa jadi karena arahan tugas yang tidak jelas sejak awal. Sehingga karyawan tidak benar-benar memahami ekspektasi yang diharapkan.

Ketika karyawan tidak memahami dengan jelas apa yang diharapkan dari peran mereka, maka mereka mereka mungkin akan memberikan kinerja yang kurang optimal.

2. Kurangnya Keterampilan dan Pengalaman

Secara teknis, performa yang kurang optimal adalah karena keterampilan dan pengalaman yang kurang juga. Dalam hal ini, karyawan mungkin belum mendapat bekal pengalaman yang cukup untuk pekerjaan mereka dengan efektif.

Masalah karyawan underperform karena penyebab seperti ini bisa diatasi oleh perusahaan dengan memberikan pelatihan sesuai kebutuhan.

3. Kurangnya Dukungan dan Apresiasi

Bukan hanya keterampilan dan pengalaman, tapi kurangnya dukungan dan apresiasi juga menyebabkan karyawan underperform.

Ketika karyawan merasa kurang dihargai atau tidak mendapatkan dukungan di tempat kerja, mereka mungkin merasa kurang termotivasi. Salah satu solusinya, perusahaan dapat mengadakan survei kepuasan kerja karyawan.

4. Kondisi Lingkungan Kerja

Jangan sepelekan kondisi lingkungan kerja yang mungkin belum sesuai standar. Lingkungan kerja yang tidak ideal, seperti alat kerja yang rusak, lingkungan yang tidak aman, atau beban kerja yang terlalu besar, dapat memengaruhi kinerja karyawan.

5. Ketidakpuasan Gaji dan Tunjangan

Besarnya gaji dan tunjangan juga akan mendukung performa karyawan. Ketikan karyawan merasa bahwa gaji dan tunjangan mereka sebanding dengan pekerjaan yang mereka lakukan, mereka akan lebih termotivasi.

Begitu juga sebaliknya, kurangnya gaji dan tunjangan, dalam jangka waktu tertentu akan memicu kondisi underperform.

6. Konflik di Dalam Tim

Konflik di dalam tim dapat memicu stres dan ketidaknyamanan psikologis di antara anggota tim.

Karyawan yang merasa terbebani oleh konflik mungkin kesulitan untuk fokus pada tugas-tugas mereka, yang dapat berdampak negatif pada produktivitas.

Konflik dengan rekan kerja atau atasan dapat mengganggu kinerja karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat.

7. Ketidakpuasan terhadap Kepemimpinan

Kepemimpinan yang buruk atau tidak efektif dapat memengaruhi motivasi dan kinerja karyawan. Karyawan yang tidak puas dengan kepemimpinan mungkin kehilangan motivasi untuk memberikan yang terbaik.

Rasa tidak puas bisa menciptakan ketidakpedulian terhadap hasil kerja atau menciptakan sikap apatis terhadap tugas-tugas yang diberikan.

8. Masalah Personal

Performa kerja yang menurun juga dapat disebabkan karena masalah personal. Misalnya masalah keluarga, burnout, atau kondisi emosional dapat mempengaruhi kinerja seorang karyawan.

Untuk mengatasinya, perusahaan dapat memberikan jatah cuti karyawan dan memudahkan proses pengajuan cutinya.

Penting bagi manajemen untuk mengidentifikasi faktor-faktor di atas untuk mencari solusi yang sesuai untuk kembali meningkatkan kinerja mereka.

Karyawan Underperform

Solusi Terbaik untuk Karyawan Underperform

Kombinasi beberapa faktor dapat memengaruhi kinerja karyawan, sehingga pendekatan berkelanjutan perlu diterapkan untuk mengatasi masalah ini.

1. Berikan Umpan Balik Konstruktif

Solusi karyawan underperform yang pertama adalah memberikan umpan balik atau feedback yang jujur dan objektif. Selain itu, umpan baliknya juga konstruktif dan bisa diterapkan.

Identifikasi aspek yang harus ditingkatkan, lalu berikan umpan balik secara personal agar pesannya lebih bisa diterima.

2. Rencanakan Pembinaan dan Pelatihan

Setelah memberikan umpan balik, tentukan apakah karyawan memerlukan pelatihan tambahan atau pembinaan untuk meningkatkan keterampilan mereka. Pelatihan dan pembinaan akan meningkatkan kapasitas mereka sesuai dengan bidangnya.

3. Perjelas Kembali Ekspektasi

Ketika performa belum optimal atau target belum tercapai, berarti saatnya perjelas kembali ekspektasi hasil kerja yang diharapkan.

Pastikan bahwa karyawan memahami dengan jelas apa yang diharapkan dari mereka dalam peran-peran dan apa kriteria penilaian kinerja yang digunakan.

4. Berikan Fasilitas yang Diperlukan

Selanjutnya, ketika karyawan underperform karena kurangnya fasilitas, berarti saatnya perusahaan meningkatkan fasilitas yang ada.

Tawarkan dukungan dan sumber daya yang diperlukan, termasuk alat kerja, pelatihan, atau bantuan untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu.

5. Berikan Apresiasi Positif

Satu hal yang tidak boleh dikesampingkan adalah apresiasi yang positif dan konkret. Contohnya adalah melalui benefit dan kompensasi untuk karyawan.

Dorong karyawan dengan memberikan pengakuan atas prestasi mereka. Hal tersebut dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.

6. Evaluasi Kembali Beban Kerja yang Ada

Untuk memastikan kapasitas tim Anda, adakan evaluasi secara berkala. Periksa apakah beban kerja karyawan terlalu berat atau tidak sesuai. Mungkin perlu redistribusi tugas atau penyesuaian prioritas.

7. Revisi Tujuan dan Rencana Kerja

Jika ada beban kerja yang terlalu berat, ada baiknya untuk melakukan perubahan tujuan dan perencanaan kerja.

Dalam hal ini, karyawan juga perlu dibantu untuk menetapkan tujuan yang lebih realistis dan mengembangkan rencana kerja yang efektif.

8. Fasilitasi Kolaborasi

Solusi yang disarankan selanjutnya adalah melalui kolaborasi. Dorong kolaborasi antara karyawan yang sebelumnya underperform dengan rekan yang lebih berpengalaman untuk saling belajar dan berbagi pengetahuan.

9. Pantau Perkembangannya

Tetap berkomunikasi secara teratur dengan karyawan untuk memantau perkembangannya.

Jika kinerja terus bermasalah, pertimbangkan opsi lebih lanjut, seperti perubahan peran atau tindakan manajemen yang lebih lanjut.

Kecuali karyawan memiliki pilihan sendiri untuk resign dan melakukan pergantian karir (career switch). Tapi, sebelumnya tetap penting untuk mengambil pendekatan empati dan konstruktif saat mengatasi karyawan yang underperform.

Fokusnya adalah untuk membantu mereka untuk mencapai potensi yang optimal. Setiap solusi harus disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan individu.

Kesimpulan

Ada berbagai kondisi di balik kondisi karyawan underperform, baik dari internal atau eksternal diri. Beberapa hal bisa terjadi karena kondisi perusahaan.  

Jika karyawan tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka atau bagaimana kinerja mereka akan dinilai, mereka mungkin kesulitan untuk bekerja dengan efektif.

Apapun masalahnya, yang pasti harus ditemukan solusinya yang terbaik. Secara berkala, perusahaan dapat melakukan evaluasi performa harian secara sistematis. Manfaatkan fitur dan layanan Kerjoo agar review performa bisa Anda lakukan dengan mudah.

bg ads

Aplikasi Absensi Online

Gratis Trial 14 Hari