Bagaimana Cara Mengelola Stres dan Beban Kerja Saat Berpuasa?
Kurang tidur, energi yang menurun, dan deadline yang tetap tinggi bisa membuat produktivitas menurun.

Daftar Isi
Bulan Ramadan membawa perubahan besar dalam rutinitas kerja. Bagaimana cara tetap produktif tanpa merasa kewalahan?
Tentu! caranya adalah mengelola stres saat puasa.
Ini karena beban kerja tinggi dan adanya tekanan untuk tetap produktif disamping menjalankan ibadah puasa dapat mempengaruhi energi dan fokus karyawan.
Tanpa strategi produktivitas saat puasa yang tepat, stres dapat menyebabkan kelelahan dan burnout.
Oleh karena itu, diperlukan penyesuaian pola kerja dan teknik manajemen stres yang efektif supaya tetap produktif tanpa mengorbankan kesehatan.
Baca selengkapnya artikel ini untuk mengetahui cara mengatasi beban kerja saat Ramadan, teknik mindfulness di tempat kerja, hingga peran HR dalam mendukung karyawan berpuasa.

Faktor Penyebab Stres Kerja Selama Bulan Puasa
Terdapat empat faktor penyebab stres saat puasa, dan satu diantaranya adalah perubahan pola tidur.
Selain itu, penurunan energi dengan beban kerja cukup tinggi juga cenderung membuat karyawan merasa stres di tempat kerja.
Inilah mengapa upaya mengelola stres saat puasa diperlukan, baik untuk HR maupun karyawan itu sendiri.
Berikut adalah penjelasan dari Kerjoo.
1) Perubahan Pola Tidur dan Pengaruhnya terhadap Konsentrasi
Perubahan pola tidur karena rutinitas Ramadan yang cenderung lebih padat sering kali dialami oleh pekerja.
Mereka perlu bangun dini hari kemudian melanjutkan pekerjaan di pagi hari. Akibatnya? Karyawan merasa mudah lelah dan sulit berkonsentrasi.
Oleh karena itu, dibutuhkan peran HR dalam mendukung karyawan berpuasa.
Dikutip dari Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes RI Pangkal Pinang, tidur cukup dapat memulihkan kembali sistem kerja otak, memulihkan memori, dan memperkuat informasi yang sudah didapatkan sepanjang hari.
Jadi, bukan mengherankan apabila karyawan kurang tidur sering merasa sulit konsentrasi karena otak tidak beristirahat dengan baik.
2) Penurunan Energi dan Produktivitas di Siang Hari
Selama bulan puasa, tidak jarang karyawan menghiraukan asupan nutrisi yang diperlukan untuk menjaga produktivitas.
Jika tidak terpenuhi dengan baik, karyawan akan mudah merasa lelah karena harus mengerjakan beban kerja di tempat kerja.
Belum lagi apabila beban kerja tidak seimbang dengan jam kerja, karyawan akan semakin kewalahan untuk mengelola stres saat puasa.
Asupan makanan yang tidak tepat saat sahur dan berbuka bisa membuat energi cepat menurun, sehingga karyawan kesulitan menjaga fokus selama jam kerja.
3) Deadline dan Beban Kerja yang Tetap Tinggi
Tidak semua perusahaan menyesuaikan beban kerja selama Ramadan. Tekanan dari deadline yang ketat bisa meningkatkan tingkat stres.
Beberapa perusahaan bahkan mempersingkat jam kerja, namun tidak diimbangi dengan penyesuaian beban kerja.
Kondisi seperti inilah yang membuat karyawan cenderung stres saat bekerja, dan berujung pada burnout bahkan penurunan kualitas hasil kerja.
4) Tantangan dalam Menyesuaikan Pola Kerja dan Ibadah
Seperti yang Kerjoo sampaikan sebelumnya, pada saat Ramadan kegiatan karyawan bisa jadi lebih padat daripada hari biasanya.
Karyawan harus membagi waktu antara pekerjaan dan ibadah, seperti sholat dan tadarus. Jika tidak diatur dengan baik, hal ini bisa menimbulkan stres tambahan.
Peran HR dalam mendukung karyawan berpuasa pada situasi ini sangat dibutuhkan untuk menyesuaikan pola kerja mereka.
Baca Juga: Kebiasaan yang Bisa Meningkatkan Produktivitas Kerja
Teknik Mindfulness untuk Menjaga Ketenangan dan Fokus

Mengelola stres saat puasa memungkinkan terjadi apabila Anda mengenal teknik mindfulness di tempat kerja.
Teknik mindfulness di tempat kerja ini umum digunakan untuk mengurangi stress melalui meditasi singkat.
Ini bermanfaat untuk memberikan relaksasi dan menjaga pola pikir supaya tetap positif meskipun sedang berpuasa.
1) Deep Breathing untuk Mengurangi Stress Kerja
Teknik deep breathing dapat membantu meredakan stres dalam beberapa menit.
Meskipun tidak sepenuhnya, namun teknik ini membantu pikiran Anda menentukan fokus apabila sedang mengerjakan tugas dengan deadline ketat.
Untuk melakukannya, cukup tarik napas dalam-dalam hingga Anda merasa tenang, tahan sebentar, dan hembuskan perlahan.
2) Praktik Meditasi Singkat di Tempat Kerja
Meditasi 5-10 menit dapat meningkatkan fokus dan mengurangi kecemasan. Kegiatan ini bisa dilakukan di meja kerja atau ruang istirahat.
Selain mengelola stres saat puasa, meditasi juga membantu Anda meningkatkan fokus dan mengurangi burnout.
Untuk melakukan ini, Anda juga dapat menonton chanel meditasi yang kini tersedia di beragam platform media sosial.
3) Melakukan Mindful Eating
Teknik mindfulness di tempat kerja tidak terbatas pada pikiran saja, melainkan asupan nutrisi yang diberikan kepada tubuh.
Lakukan mindful eating dengan mengatur pola makan sahur dan berbuka puasa yang sehat.
Pilih makanan bergizi saat sahur dan berbuka untuk menjaga energi lebih stabil sepanjang hari. Hindari makanan berat yang bisa membuat cepat mengantuk.
4) Menjaga Pola Pikir Positif agar Tetap Tenang dan Termotivasi
Supaya tidak terlalu stres pada saat bekerja di bulan puasa, Anda juga perlu menjaga pola pikir positif.
Fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan dan biasakan untuk bersyukur atas pencapaian kecil setiap hari.
Jangan sampai Anda menyalahkan diri sendiri apabila terdapat sesuatu diluar kendali, seperti konflik di tempat kerja.
Baca Juga: Cara Menyampaikan ke Atasan Bahwa Anda Overworked
Cara Menyusun Prioritas Kerja agar Lebih Efisien
Mengelola stres saat puasa juga perlu dilakukan dengan menyusun prioritas kerja supaya lebih efisien.
Penyusunan prioritas ini dapat dilakukan dengan metode eisenhower matrix, berikut adalah penjelasannya.
Mengidentifikasi Tugas Paling Penting
Metode eisenhower matrix membagi tugas menjadi empat kategori:
- Mendesak & Penting → Segera dikerjakan
- Tidak Mendesak & Penting → Dijadwalkan
- Mendesak & Tidak Penting → Delegasikan
- Tidak Mendesak & Tidak Penting → Hindari
Memanfaatkan Jam-Jam Produktif dengan Optimal
Teknik ini disebut juga sebagai time blocking.
Sebelum menggunakannya, Anda perlu mengetahui jam-jam produktif Anda.
Seteah itu, gunakan jam produktif untuk tugas berat dan alokasikan jam tidak produktif untuk pekerjaan ringan.
Selain membantu mengelola stres saat puasa, teknik ini dapat membantu Anda menjaga energi dan ritme kerja.
Menghindari Multitasking Berlebihan
Multitasking tidak selalu baik untuk manajemen stres.
Penting untuk diingat bahwa produktif adalah cara mengerjakan tugas meskipun dengan sumber daya terbatas.
Oleh karena itu, multitasking yang berlebihan hanya akan membuat overload mental.
Fokus saja pada satu tugas dalam satu waktu untuk hasil yang lebih maksimal. Gunakan teknik batching untuk mengelompokkan pekerjaan serupa.
Baca Juga: Rahasia Alur Kerja yang Efisien dan Langkah Penyusunannya
Peran HR dalam Memberikan Dukungan Mental bagi Karyawan yang Berpuasa

Pada saat Ramadan, peran HR dalam mendukung karyawan berpuasa sangat diperlukan.
HR perlu menyesuaian jam kerja untuk membantu karyawan mengelola stres saat puasa karena beban kerja.
Beberapa bentuk dukungan lain yang dapat HR lakukan adalah:
- HR dapat memberikan opsi jam kerja fleksibel atau remote work untuk membantu karyawan menyesuaikan diri.
- HR bisa menyelenggarakan workshop tentang manajemen stres dan menyediakan layanan konseling.
- Edukasi tim tentang pentingnya saling mendukung selama bulan puasa untuk menghindari tekanan kerja yang berlebihan.
- Penghargaan dan ucapan terima kasih dapat meningkatkan motivasi karyawan. Acara buka puasa bersama juga bisa mempererat hubungan kerja.
Kesimpulan
Untuk mengelola stres saat puasa, Anda dapat mulai dari penyesuaian jadwal kerja dengan jam-jam produktif.
Selain itu, gunakan teknik mindfulness untuk menjaga ketenangan dan fokus.
Sementara peran HR dalam mendukung karyawan berpuasa dapat dilakukan dengan memberikan kebijakan yang berorientasi pada kesejahteraan mental karyawan selama Ramadan.
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana perusahaan bisa membangun lingkungan kerja yang lebih nyaman selama ramadan?
Perusahaan perlu memastikan adanya fleksibilitas kerja dan menciptakan budaya kerja yang empati agar karyawan tetap termotivasi dan sehat selama Ramadan.
Dengan menerapkan strategi ini, karyawan bisa bekerja dengan lebih nyaman, produktif, dan tetap menjaga kesejahteraan mental mereka selama berpuasa.
Anda juga dapat menggunakan HRIS Kerjoo untuk menunjang produktivitas, mengelola karyawan dengan lebih baik.
Dapatkan uji coba gratis selama 14 hari!
Kerjoo juga menyediakan sumber bacaan untuk HR, karyawan, dan perusahaan yang dapat diakses melalui Kerjoo Blog!

Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari