Alasan Mengapa Minuman Bersoda Kurang Baik Diminum Saat Bekerja

Daftar Isi
Beberapa hari lalu, media-media di dunia mendadak sibuk memberitakan tentang momen ketika pesepakbola Cristiano Ronaldo menggeser botol Coca-Cola dan memilih air putih. Hal yang tampak sepele itu ternyata berdampak besar pada perusahaan minuman bersoda tersebut. Saham Coca-Cola Company sempat turun dengan nilai yang signifikan yaitu Rp 57 triliun.
Ada banyak pendapat tentang hal ini, mulai dari tentang saham, berita terbaru EURO 2020, tentang pengaruh public figure, dan juga membandingkan minuman bersoda dan air putih. Memang sikap Cristiano Ronaldo dinilai merugikan perusahaan Coca-Cola, tapi banyak yang memaklumi pilihannya karena dia seorang atlet yang harus menjaga kesehatan dengan meminum air putih.
Sebenarnya bukan hanya atlet saja, tapi semua orang juga perlu hati-hati dalam mengonsumsi minuman. Bagaimana dengan Anda selama ini? Jika diberi pilihan antara minuman bersoda dan air putih, mana yang akan Anda pilih? Sebagian orang mungkin akan memilih minuman soda karena manis dan menyegarkan. Bagaimana dengan dampaknya terhadap kesehatan dan produktivitas sehari-hari?
Inilah Beberapa Efek Negatif Minuman Bersoda
Minuman soda atau soft drinks yang manis juga memiliki sensasi tersendiri saat diminum. Minuman ini dibuat dari air karbonasi dan ditambah pemanis buatan. Selain itu, di dalamnya juga mengandung pengawet, sodium, dan beberapa bahan tambahan yang dinilai kurang sehat. Apa saja efeknya pada tubuh jika sering dikonsumsi?

1. Minuman Bersoda Bisa Memicu Masalah Jantung
Forum European Society of Cardiology Congress di London pernah menyampaikan efek negatif soda untuk kesehatan. Orang yang sering mengonsumsi minuman soda berpeluang untuk menderita permasalahan jantung. Bukan hanya di Eropa, tapi penelitiannya pernah melibatkan 800 ribu responden di Jepang. Hampir semua penelitian menunjukkan risiko penyakit jantung. Masalah pada jantung tentu menjadi sesuatu yang patut dicegah di kehidupan sehari-hari, termasuk orang-orang yang sedang produktif bekerja.
2. Bisa Berisiko Diabetes
Dalam suatu penelitian dari Tufts University yang terbit di jurnal Circulation diperkirakan bahwa kandungan dalam minuman manis berisiko terhadap 133 ribu kasus kematian karena diabetes, 45 ribu kasus kematian karena serangan jantung dan pembuluh darah, dan enam ribu kasus akibat kanker. Minuman manis yang diteliti termasuk minuman soda, jus buah kemasan, minuman berenergi, teh manis, dan beberapa minuman manis produk rumahan. Ada baiknya untuk mengurangi konsumsi minuman soda yang manis.
3. Memicu Obesitas
Sebagian orang menganggap soda bisa dikonsumsi untuk diet atau mencegah berat badan naik. Tapi, hal itu ternyata hanya mitos. Soda less sugar atau dengan kandungan gula sedikit yang ada di pasaran untuk minuman diet masih mengandung ratusan kali lipat lebih tinggi kandungan gula. Hal tersebut bisa menambah lemak di bagian perut dan jika bertumpuk bisa memicu obesitas.
4. Melemahkan Tulang
Minuman bersoda juga mengandung asam folat yang bisa menguras kadar kalsium di dalam tubuh kita. Bukan hanya itu, soda juga bisa memengaruhi proses penyerapan vitamin D yang berasal dari makanan dan minuman yang telah dikonsumsi tubuh. Minuman karbonasi ini menyebabkan tulang melemah, hipertensi, dan osteoporosis. Padahal untuk bisa produktif bekerja mungkin saja butuh stamina tubuh yang kuat. Itulah mengapa minuman soda tidak disarankan untuk diminum setiap hari.
5. Kandungan Gulanya Menyebabkan Resistensi Leptin
Leptin adalah hormon yang diproduksi oleh sel-sel lemak tubuh dan fungsinya untuk mengatur jumlah pembakaran kalori dari makanan yang dikonsumsi. Kadar leptin bisa berubah lantaran respons dari rasa lapar atau justru pengaruh obesitas. Kondisi resisten atau tahan terhadap efek hormon ini kemudian menjadi satu pendorong dari penambahan lemak tubuh manusia.
6. Juga Ada Risiko Kecanduan
Minuman soda yang manis ternyata juga bisa memicu kecanduan. Efeknya mungkin tidak sama pada setiap orang. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa gula dan olahan makanan cepat saji secara umum memengaruhi otak sedemikian rupa. Konsumsi gula memang bisa melepaskan dopamin dalam tubuh yang memicu perilaku adiktif. Dopamin dikenal sebagai hormon bahagia, itulah mengapa orang yang sedang kurang baik mood-nya cenderung ingin makan atau minum yang manis-manis.
Lebih Baik Minum Air Putih yang Lebih Sehat
Di antara banyak pilihan minuman, air putih sepertinya tidak selalu menjadi favorit. Meskipun jelas lebih sehat dan banyak manfaat, banyak orang yang menyepelekan. Khususnya saat bekerja, mungkin banyak orang yang memilih minum kopi atau minum soda. Efek dari minuman soda sudah kita bahas di atas bahwa ternyata lebih banyak sisi negatifnya untuk kesehatan.
Faktanya, tubuh manusia disebut-sebut hampir 70 persen terdiri atas air. Itulah mengapa, saat tubuh mulai kekurangan air, dampaknya bisa langsung terasa. Otak manusia pun sebagian besar mengandung air. Saat dehidrasi karena kurang air putih, otak bisa bereaksi, suasana hati pun berubah dan konsentrasi pun menurun. Jadi mengapa kita disarankan untuk minum air putih?

1. Agar Tidak Dehidrasi dan Sakit Kepala
Saat tubuh dehidrasi, maka otak bisa berkontraksi dan menyusut akibat cairannya berkurang. Kondisi tersebut bisa memicu rasa sakit kepala. Semua orang pasti bisa membayangkan betapa tidak enaknya sakit kepala saat bekerja. Efek dari sakit kepala bisa memunculkan banyak gangguan fisik yang lain.
2. Bisa Lebih Bugar dan Tidak Cepat Lelah
Ketika kita merasa cepat lelah, mungkin itu karena faktor dehidrasi. Asupan air yang kurang bisa memicu sirkulasi oksigen dalam tubuh yang kurang stabil, kemudain membuat orang yang lelah jadi timbul rasa lesu. Minum air putih memang ada kaitan dengan kinerja otak. Menurut penelitian British Journal of Nutrition disebut bahwa 1,59% cairan tubuh yang hilang pada manusia usia 20-40 tahun bisa berpengaruh pada kinerja memori dan berpengaruh pada kecemasan.
3. Menjaga Kulit Tetap Sehat
Lebih dari separuh sel-sel pada tubuh terdiri dari kandungan air, juga termasuk sel kulit. Karena itulah, orang yang kurang meminum air putih, kondisi fisiologisnya bisa terganggu, juga termasuk pada sel kulit. Apalagi kalau sehari-hari terkena panas matahari, atau justru di ruangan ber-AC, kulit bisa terlihat kusam dan kering. Banyak minum air putih bisa berpengaruh pada kondisi kulit.
4. Membantu Menyerap Nutrisi
Tidak hanya penting untuk pencernaan saja, tapi air putih bisa juga untuk menyerap nutrisi. Selama proses pencernaan makanan, air bisa membantu memisahkan mineral, vitamin, dan nutrisi lainnya untuk disalurkan ke seluruh bagian tubuh. Pencernaan yang sehat memang tidak terlihat dari luar, tapi efeknya bisa ke mana-mana. Termasuk bagaimana performa aktivitas sehari-hari.
Ketika sudah tahu asupan nutrisi yang lebih baik untuk tubuh, berarti kita harus lebih bijak dan teliti dengan apa yang masuk ke tubuh sendiri. Bagaimanapun, kesehatan adalah investasi diri jangka panjang yang harus diperhatikan sedari muda.
Kesimpulan
Demikianlah ulasan tentang manfaat minum air putih yang lebih baik untuk kesehatan. Meskipun seringkali minuman bersoda terasa lebih nikmat tapi tentu tidak baik jika dikonsumsi terlalu sering. Penelitian ilmiah di dunia sudah membuktikan hal itu. Itulah mengapa minuman soda kurang baik diminum saat bekerja, karena jika kesehatannya kurang baik maka produktivitasnya juga kurang.
Hal-hal yang sudah Anda ketahui tentang minuman sehat mungkin saja terkesan sepele, tapi hal ini sangat penting untuk menjadi kebiasaan. Memang begitulah dalam banyak aspek, ada hal kecil berdampak besar yang bisa penting pengaruhnya jika diperhatikan dengan baik. Termasuk misalnya di dalam perusahaan, masalah absensi karyawan mungkin terkesan sebagai hal yang sepele. Tapi ketika salah mengatur sistem, maka kerugiannya bisa sangat besar. Jika Anda sedang mencari software absensi online terbaik, sekarang aplikasi Kerjoo sudah tersedia untuk perusahaan Anda. Cari tahu di sini tentang info lebih lanjut.


Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari