Resesi Ekonomi 2023, Seberapa Berdampak ke Pekerjaan Anda?

Salah satu hal yang meresahkan banyak kalangan di tahun 2023 adalah tentang terjadinya resesi ekonomi global. Segera antisipasi dengan cara yang tepat!

resesi ekonomi 2023

Daftar Isi

Belakangan ini, berita tentang resesi ekonomi 2023 memenuhi linimasa media sosial. Banyak pihak yang berusaha menyampaikan kabar ini dari berbagai sudut pandang. Yang paling umum adalah imbauan untuk lebih waspada dalam menghadapi ‘tahun yang gelap’. Demikianlah istilah yang sering disebut akhir-akhir ini.

Memang dampak resesi bisa terjadi di bayak sektor, yang melibatkan berbagai pihak. Mulai dari kepentingan negara, perusahaan, sampai masyarakat dan individu atau personal bisa terkena dampak. Karena itu, kita semua diingatkan untuk waspada dan bersiap-siap dengan berbagai kondisi yang terjadi.

Lalu, apakah resesi benar-benar akan berpengaruh langsung kepada kehidupan Anda, khususnya dalam hal pekerjaan dan bisnis Anda? Kali ini akan kita bahas tentang pengertian resesi, faktor penyebabnya, dan cara menghadapinya.

Apa Itu Resesi dan Mengapa Bisa Terjadi

Sebelum mengulas tentang langkah apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi resesi, tentunya kita pahami dulu apa itu resesi? Pada intinya, resesi merupakan kondisi menurun atau melambatnya kegiatan perekonomian, perdagangan, atau industri.

Resesi global ditandai oleh kondisi perekonomian global yang melemah dan berpengaruh ke perekonomian domestik negara-negara di dunia. Risiko negara mengalami resesi semakin tinggi jika perekonomian di negara tersebut bergantung pada perekonomian global.

Melambatnya perekonomian dipengaruhi oleh berbagai faktor. seperti konflik Rusia dan Ukraina, serta efek pasca pandemi Covid-19 yang membuat negara-negara di dunia berusaha keras untuk memulihkan perekonomian. Resesi juga terkait dengan kenaikan harga (inflasi) atau sebaliknya, penurunan harga (deflasi).

Memang kondisi inflasi yang tidak terkendali bisa memicu terjadinya resesi, tapi deflasi juga bisa berdampak lebih buruk. Deflasi yang berlangsung lama bisa menyebabkan upah menurun dan menekan harga-harga.

resesi ekonomi 2023

Apakah Indonesia Juga Mengalami Resesi 2023?

Bukan hanya terjadi pada tahun 2023 nanti, tapi kondisi krisis sudah pernah terjadi beberapa tahun lalu, khususnya 2008 dan 2009 di beberapa negara seperti Spanyol, Perancis, Irlandia, Yunani, Republik Siprus, Portugal, dan Italia.

Tapi, apa tanda bahwa suatu negara bisa dianggap mengalami resesi?

1. Ketidakseimbangan Produksi dan Konsumsi

Ketika terjadi ketidakseimbangan antara produksi dan konsumsi, maka akan terjadi masalah pada siklus perekonomian. Produksi yang tinggi tapi tidak diimbangi oleh konsumsi, maka berakibat menumpuknya stok barang. Sebaliknya, produksi yang rendah tapi kebutuhan semakin tinggi, maka otomatis mendorong impor yang mana hal tersebut mengakibatkan penurunan laba perusahaan.

2. Pertumbuhan Ekonomi yang Menurun

Saat pertumbuhan ekonomi menurun, setidaknya dua kuartal, maka ini bisa disebut kondisi resesi. Terkait dengan poin sebelumnya, pertumbuhan ekonomi bisa diukur dari Produk Nasional Bruto (PNB) dan Produk Domestik Bruto (PDB).

PNB adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan setiap WNI (Warga Negara Indonesia) selama jangka waktu 1 tahun, termasuk nilai barang dan jasa WNI di luar negeri, tapi tidak termasuk nilai barang dan jasa yang dihasilkan WNA (warga negara asing) di dalam negeri.

PDB adalah jumlah nilai dan barang yang dihasilkan oleh seluruh warga negara selama 1 tahun, termasuk barang dan jasa yang dihasilkan oleh WNA di wilayah negara tersebut.

3. Nilai Impor yang Lebih Besar daripada Nilai Ekspor

Ada kalanya negara sedang tidak mampu memenuhi kebutuhan di dalam negeri, lalu impor dari negara lain. Untuk negara yang berkelebihan produksi akan mengekspor ke negara yang sedang memerlukan komoditas tersebut. Tapi, ketika nilai impor lebih besar daripada ekspor, maka akan berdampak ke perekonomian, yakni anggaran negara yang defisit.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Menurut wawancara dari The Conversation Indonesia bersama beberapa pakar perekonomian, memang tidak ada satu pun negara di dunia yang lolos dari perlambatan ekonomi.

Direktur Eksekutif CORE (Center of Reform on Economics) menyatakan bahwa perekonomian Indonesia yang masih mengandalkan pasar domestik sebenarnya masih cukup kuat meskipun dunia sedang terancam resesi 2023. Akan tetapi, untuk bisnis yang mengandalkan aktivitas ekspor impor bisa terpengaruh oleh tekanan ekonomi global.

resesi ekonomi 2023

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah kondisi yang mungkin terjadi di Indonesia sebagai akibat resesi ekonomi 2023.

1. Meningkatnya Biaya Hidup

Akibat inflasi di hampir seluruh negara di dunia, tentu akan berdampak ke kondisi meningkatnya harga-harga kebutuhan. Begitu juga dengan biaya hidup masyarakat Indonesia yang meningkat.

Apalagi momen pasca pandemi di mana supply tidak sebanding dengan demand karena faktor rantai pasok (supply chain) di tingkat global. Hal ini disebut di dalam laporan IMF (International Monetary Fund)

Faktor penyebabnya adalah naiknya harga energi dan pangan imbas Perang Rusia dan Ukraina, krisis biaya hidup akibat pandemi, dan kebijakan lockdown di China yang sempat membuat alur perdagangan internasional terganggu.

Hal ini sudah dirasakan masyarkat Indonesia sejak beberapa waktu lalu, yaitu kenaikan BBM dan harga-harga kebutuhan pokok.

2. Kenaikan Pengeluaran dan Pemasukan Tidak Sebanding

Hal yang meresahkan masyarakat selanjutnya adalah kenaikan pengeluaran yang tidak sebanding dengan kenaikan pemasukan. Para pekerja profesional tidak sedikit yang mengalaminya, ketika kenaikan kebutuhan tapi belum ada kenaikan gaji.

Di sisi lain, perusahaan juga sedang menyusun strategi, agar bisa melakukan efisiensi tanpa mengurangi hak karyawan. Menurut Center of Economic and Law Studies, ada perusahaan yang menerapkan kebijakan pengurangan jam kerja, pemotongan gaji, dan PHK.

3. Meningkatnya Persaingan Tenaga Kerja

Berikutnya, dampak resesi yang bisa terlihat adalah banyaknya PHK di beberapa sektor perusahaan. Otomatis angka pengangguran meningkat. Kondisi tersebut berlanjut meningkatkan kompetisi atau persaingan untuk mendapatkan pekerjaan.

Sementara itu, tenaga kerja berperan penting sebagai faktor penggerak perekonomian. Apabila negara tidak bisa menyediakan lapangan pekerjaan yang berkualitas untuk angkatan kerja usia produktif, ada berbagai risiko lanjutan. Dampaknya adalah terkait pemenuhan kebutuhan hidup sampai meningkatnya kriminalitas.

Jadi, apa yang semestinya dilakukan? Berikutnya, kita juga harus mengetahui langkah realistis apa yang sebaiknya dilakukan untuk menghadapi resesi ekonomi 2023?

- Lebih Bijak dalam Kegiatan Konsumsi

Setiap hari, masyarakat melakukan aktivitas konsumsi untuk memenuhi kebutuhan. Tapi, saat kondisi resesi, maka kita pun harus lebih bijak dalam mengelola konsumsi. Disarankan untuk bisa mengendalikan belanja kebutuhan sekunder atau tersier yang bukan merupakan kebutuhan utama.

Begitu juga dengan rencana melakukan pinjaman atau utang, kecuali untuk keperluan produktif. Sebaliknya, masyarakat disarankan untuk mencari pemasukan tambahan misalnya dari pekerjaan sampingan.

- Menyiapkan Dana Darurat

Seperti yang disebutkan pada poin di atas, masyarakat disarankan untuk memiliki pekerjaan sampingan yang dapat menambah pemasukan. Sementara itu, di saat yang sama juga terjadi pemutusan hubungan kerja di berbagai tempat. Untuk mendapatkan pekerjaan sampingan yang bisa menambah pemasukan juga tidak mudah. Karena itu, kita perlu menyiapkan dana darurat.

- Mengasah Skill Profesional

PHK termasuk salah satu dampak resesi yang berpengaruh pada kehidupan tenaga kerja. Salah satu cara yang realistis untuk menghadapi resesi yaitu peningkatan skill profesional. Bahkan, jika memungkinkan untuk belajar hal baru untuk melakukan switch career, hal tersebut juga layak untuk dilakukan.

Bagaimanapun, investasi pada diri sendiri dengan cara meningkatkan skill adalah hal yang menguntungkan, terlepas dari terjadi atau tidaknya resesi. Yang terpenting, Anda dan kita semua fokus kepada bidang profesional yang bisa kita lakukan.

Kesimpulan

Resesi ekonomi 2023 adalah sesuatu yang dihadapi oleh negara-negara di dunia, khususnya yang perekonomian negaranya tergantung pada ekspor impor. Ada berbagai faktor penyebab terjadinya resesi, dan akibat yang ditimbulkan. Tentunya ada hal-hal realistis yang bisa kita lakukan sesuai kapasitas masing-masing untuk menghadapi resesi.

Perusahaan-perusahaan sudah pasti harus meningkatkan efisiensi di berbagai aspek. Salah satunya yang krusial yaitu aspek pengembangan SDM. Memahami pentingnya efisiensi untuk manajemen perusahaan, maka aplikasi HR atau aplikasi absensi online Kerjoo hadir untuk memenuhi kebutuhan perusahaan Anda. Coba daftar Kerjoo sekarang.

resesi ekonomi 2023
bg ads

Aplikasi Absensi Online

Gratis Trial 14 Hari