Inilah Skill HR Profesional, Anda Sudah Punya?
Skill HR Profesional - Departemen HR adalah salah satu bagian yang sangatpenting dalam suatu perusahaan.
Daftar Isi
Skill HR Profesional - Departemen HR adalah salah satu bagian yang sangatpenting dalam suatu perusahaan. Bukan hanya mengurus hal terkait perekrutan, tapi juga sebagai penghubung di antara karyawan dan perusahaan.
Berkarier sebagai HR profesional memang dituntut untuk memilliki skill tertentu, khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan karyawan.
Selain kemampuan berkomunikasi, HR juga membutuhkan kepekaan untuk melihat kondisi karyawan di perusahaan.
Departemen HR perlu juga untuk mengetahui jika terjadi masalah yang akan berpengaruh kepada produktivitas atau kinerja karyawan. Setelah mengetahui masalah yang terjadi, HR juga memberi solusi permasalahan yang terjadi sebagai evaluasi ke depannya.
Tidak sedikit yang beranggapan bahwa departemen HR perusahaan adalah mengurus rekrutmen karyawan, tapi sebenarnya tugas HR lebih dari itu.
Agar bisa lebih optimal dalam menjalankan jobdesk-nya, beberapa perusahaan menerapkan aturan sertifikasi HR, sehingga kompetensinya benar-benar sudah diakui.
Bisa dikatakan kalau ruang lingkup pekerjaan HR yaitu melakukan hal-hal terkait pengelolaan dan upaya agar SDM lebih maksimal, sejak tahap awal perencanaan sampai evaluasi.
Skill HR Profesional
Untuk menjalani peran di bidang HR profesional, ada sejumlah syarat atau kriteria khusus yang perlu dikuasai seperti berikut ini. Hal ini memang tidak terlepas dari ruang lingkup pekerjaannya yang cukup kompleks.
1. Memahami Proses Rekrutmen dan Jobdesk Karyawan
Jobdesk departemen HR yang sangat penting adalah proses rekrutmen, sehingga HR wajib untuk memahami prosesnya secara detail.
Tim HR juga perlu menguasai jobdesk para karyawan, kualifikasi yang dibutuhkan, dan parameter-parameter yang dipakai dalam mengukur kemampuannya.
Untuk mengasah skill HR profesional, wajib untuk memahami teknik interview dan mengetes kandidat. Terlepas dari kompetensi karyawan, yang perlu dipastikan adalah attitude dan kesesuaian dengan budaya perusahaan.
2. HR Profesional Memberi Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan dan pengembangan adalah beberapa aktivitas yang mendukung karyawan agar lebih mampu mengerjakan tugas dengan sebaik mungkin.
Departemen HR bertugas untuk memfasilitasi pelatihan dan pengembangan, agar karyawan mampu bekerja sesuai dengan harapan.
Untuk melatih kemampuan tim, maka HR perusahaan juga perlu melakukan pelatihan yang tujuannya untuk menanamkan beberapa hal kepada karyawan, misalnya nilai-nilai perusahaan, struktur organisasi, tujuan, kebijakan, hal-hal terkait administratif seperti absensi dan perizinan.
3. Memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Karyawan
Perusahaan manapun tentunya akan maksimal bergerak jika ada kontribusi dari seluruh timnya. Agar tetap bisa berkontribusi, maka seluruh tim perlu diperhatikan kebutuhannya berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan.
Bukan hanya dijalankan secara normatif, kesehatan pada masa sekarang ini menjadi kebutuhan prioritas bagi semua orang.
Kompensasi dalam hal kesehatan ini juga memberi pengaruh cukup besar untuk motivasi dan loyalitas ke perusahaan. Karena itulah, pihak departemen HR perlu melakukan suatu analisis untuk memahami peraturan perusahaan seperti apa yang bisa memperhatikan kesehatan dan keselamatan karyawan.
4. Memahami Kepentingan Karyawan dan Manajemen Perusahaan
Tim HR memang dituntut untuk bisa menghubungkan du kepentingan antara karyawan dengan manajemen perusahaan. Jika Anda bekerja di bidang HR pasti memahami tentang hal ini. Ada kalanya Anda mengambil suatu keputusan yang mendukung kepentingan karyawan.
Ada kalanya juga Anda perlu melindungi kepentingan organisasi demi menjaga nilai-nilai yang berlaku perusahaan. Dalam hal ini, orang-orang dalam tim HR diuji kompetensinya.
Tidak jarang bila perannya terkesan tidak baik di mata karyawan. Memang harus seimbang antara kepentingan para karyawan dan perusahaan. Dengan kata lain, kemampuan untuk dual focus adalah skill yang wajib dimiliki HR profesional.
5. Penilaian Kinerja
Sesudah melalui proses rekrutmen karyawan yang cukup panjang beserta pelatihan berkelanjutan, saatnya untuk menilai kinerja yang mereka lakukan. Penilaiannya mempertimbangkan beberapa faktor, misalnya terkait beban kerja sampai KPI perusahaan.
Melalui penilaian kinerja rutin, maka produktivitas pun terpantau lebih baik. Terkait kinerja yang optimal, sekarang sudah ada aplikasi HR yang banyak membantu agar pengelolaan SDM bisa lebih efisien.
Penting juga untuk menentukan standar penilaian kinerja yang ideal. Agar bisa membuat suatu penilaian yang ideal, maka prosesnnya harus objektif sesuai visi dan misi yang telah disepakati di awal. Sejak awal ditentukan juga metode apa yang akan dipakai.
Contoh metode penilaian kinerja yang banyak dipakai misalnya Behavior Appraisal System, Result Oriented Appraisal System, Personal/Performer Appraisal System, dan Contingency Appraisal System.
6. Kemampuan Komunikasi Interpersonal
Untuk menjalankan perannya, tim HR dituntut untuk mampu berkomunikasi dengan karyawan perusahaan. Bukan hanya mengenalkan budaya perusahaan di saat rekrutmen, tapi juga menganalisis permasalahan yang muncul sehari-harinya berkaitan dengan karyawan.
Dalam situasi yang rentan konflik, tim HR harus bisa menjalin suatu komunikasi interpersonal dengan para karyawan. Agar bisa memiliki kemampuan interpersonal, kemampuan untuk memahami aspek psikologi manusia sangatlah penting.
Untuk memahami banyak orang dengan beragam latar belakang juga perlu dilatih seiring waktu.
Kemampuan komunikasi interpersonal bisa meliputi tentang pemilihan kata-kata untuk menjelaskan tentang aturan perusahaan, sikap empati ketika mendengar keluhan atau kendala yang terjadi pada karyawan, saat mengenalkan kebijakan baru, dan hal-hal lain yang bersifat internal perusahaan.
7. Update Tentang Teknologi Terbaru di Bidang HR Profesional
Memahami teknologi terbaru di bidang HR juga merupakan skill wajib bagi HR profesional pada era digital seperti sekarang. Saat ini sudah banyak macam inovasi teknologi terbaru di bidang HR untuk memudahkan pekerjaan HR agar lebih praktis dan cepat.
Tentu hal ini sangat menguntungkan ketika bisa menguasai teknologi, daripada tetep bertahan dengan hal-hal konvensional. Seperti misalnya dalam hal melacak kedisiplinan karyawan, tidak perlu lagi melihat catatan secara manual.
Misalnya untuk melihat daftar hadir karyawan. Pasti akan merepotkan kalau sampai sekarang masih mengurus laporan kehadiran dan jam kerja karyawan manual. Akan lebih menguntungkan jika mulai menggunakan teknologi yang lebih praktis.
Kesimpulan
Profesi di bidang Human Resources atau HR yang profesional memang tersedia dapat mengelola sumber daya manusia atau tenaga kerja di dalam suatu perusahaan. Pada umumnya bagian HR akan bekerja menguji kemampuan ataupun karakter kandidat.
Tapi bagaimana tentang skill yang sebenarnya dibutuhkan HR profesional? Bukan hanya harus memiliki kemampuan wawancara dan menguji para kandidat, tapi juga sederet kemampuan interpersonal yang membutuhkan empati.
Bukan hanya kepekaan untuk memahami manusia, tapi HR juga perlu memahami teknologi terbaru yang bisa mendukung kinerja karyawan.
Contohnya adalah aplikasi absensi online yang bisa mengelola data karyawan, mengatur jam kerja, mengatur jadwal cuti, dan evaluasi kedisiplinan karyawan. Sekarang sudah semakin banyak perusahaan yang menerapkan layanan aplikasi absensi online, jadi kapan giliran Anda?
Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari