Apa Itu Employee Relations dan Cara Mengelola dengan Baik
Keberadaan Employee Relation di perusahaan tidak terlepas dari fungsi HR untuk membangun hubungan karyawan yang lebih baik
Daftar Isi
Apakah tim Anda sudah memberikan kontribusi terbaik di dalam pekerjaan? Bahkan mereka juga menunjukkan dedikasi dan rasa kepemilikian di dalam tim. Hal ini tidak lepas dari berjalannya employee relations di perusahaan.
Employee relations berkaitan dengan upaya perusahaan untuk membangun dan menjaga hubungan yang positif dengan karyawan. Sederhananya, ini adalah istilah yang menggambarkan hubungan di antara pekerja dan pemberi kerja.
Di beberapa industri juga dikenal istilah industrial relation atau hubungan karyawan di lingkungan pekerjaan atau industri. Tujuannya adalah untuk membangun komunikasi dengan karyawan agar hak dan kewajiban berjalan dengan adil. Begitu juga kondisi lingkungan kerja tetap harmonis.
Mari kita bahas selengkapnya tentang penerapan employee relation, mengapa itu penting, dan bagaimana cara mengoptimalkan keberadaannya.
Apa perbedaan antara Employee Relations dan HR?
Keberadaan Employee Relation (ER) di perusahaan tidak terlepas dari fungsi HR. Di sebagian perusahaan, mereka menempati posisi khusus yaitu ER specialist.
Ada perbedaan yang cukup signifikan di antara kedua peran tersebut. Manajer Employee Relation (ER manager) memastikan antara karyawan dan manajer memiliki hubungan yang sehat.
Secara umum, peran HR lebih luas karena juga berperan dalam engagement karyawan, kesehatan dan keselamatan karyawan. Bukan hanya kesehatan fisik tapi juga kesejahteraan psikologis dan emosional mereka yang mendukung produktivitas.
Employee relation termasuk salah satu bagian dari fungsi HR di suatu organisasi. Tugasnya bisa saja diselesaikan oleh tim HR atau memiliki staf khusus.
Mengapa Employee Relations Itu Penting?
Pada poin-poin di bawah ini, Anda bisa lihat seberapa penting upaya membangun hubungan karyawan yang lebih baik dan dampaknya ke bisnis Anda.
1. Demi Keterlibatan Karyawan yang Lebih Baik
Meningkatkan keterlibatan karyawan (employee engagement) adalah tantangan bagi pemilik dan manajer. Memang wajar jika para karyawan yang bekerja umumnya memfokuskan perhatian ke hal yang menjadi tanggung jawabnya.
Akan tetapi, mereka juga dapat diberdayakan lebih lanjut untuk bisa merasa memiliki dan memberi nilai lebih di tempat kerja.
2. Agar Loyalitas Karyawan Meningkat
Menurut data dari Alpha JWC Ventures, alasan karyawan mengundurkan diri dari perusahaan adalah karena kompensasi (32%), budaya perusahaan yang tidak sesuai (25%), kurang peluang berkembang (24), dan tidak ada fleksibilitas (14%).
Untuk karyawan baru, ketidaksesuaian budaya perusahaan bisa memicu rendahnya loyalitas. Sementara itu untuk karyawan lama, alasan kompensasi adalah hal utama yang mendorong loyalitas. Hal tersebut bisa diatasi sejak awal dengan strategi employee relation.
3. Agar Lebih Memahami Kebutuhan Karyawan
Memperhatikan hubungan dengan para karyawan memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi kekhawatiran pekerja sejak dini.
Tidak perlu menunggu sampai masalah meningkat menjadi krisis besar. Misalnya saat karyawan ingin menyuarakan tentang jam kerja, solusi manajemen kehadiran yang efektif, dan sebagainya.
4. Memastikan Terwujudnya Work Life Balance
Apa hubungan antara employee relation dan work life balance atau keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan personal? Work life balance adalah sesuatu yang sering disebut-sebut di kalangan pekerja.
Pada intinya, tanpa keseimbangan, maka manusia akan rentan stres dan kurang motivasi. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain adalah mengatur jam kerja dan shift yang lebih sesuai, memberi tunjangan, dan berbagai macam fasilitas pendukung.
5. Membangun Kepercayaan Konsumen Lebih Cepat
Saat ini employee relation bukan hanya sebatas lingkup kerja divisi Human Resource Development (HRD) saja, tetapi juga menjadi tanggungjawab dari divisi kerja yang menjalankan fungsi public relations dalam perusahaan tersebut.
Employee relation yang kuat menguntungkan organisasi dalam beberapa cara. Misalnya membantu perusahaan mempertahankan citra publik yang positif. Jika berjalan secara konsisten, maka juga akan membantu membangun kepercayaan konsumen.
Strategi Atau Cara Membangun Employee Relation yang Efektif
Dengan menjaga hubungan karyawan yang positif, perusahaan mengharapkan agar karyawan loyal dan lebih terlibat pada pekerjaan mereka.
Dialog Terbuka
Proses dialog terbuka bukan berarti hanya manajer yang sering berbicara dengan karyawan. Tapi, menjadikan karyawan tidak ragu untuk memberikan umpan balik yang jujur kepada manajer. Dialog terbuka bersifat konstruktif dan transparan dan berfokus pada pemecahan masalah.
Karyawan yang merasa bahwa manajernya terbuka, jujur, dan dapat dipercaya jauh lebih mudah untuk memiliki hubungan yang positif dengan manajer atau atasan. Komunikasi terbuka dapat mengurangi gesekan antara manajemen dan karyawan, serta karyawan dan rekan kerja.
Fokus pada Visi Misi dan Nilai Perusahaan
Memang benar bahwa sejak awal perusahaan berdiri, pasti sudah ada visi dan misi serta nilai (value) tertentu. Pengalaman karyawan di organisasi yang digerakkan oleh nilai dapat menciptakan hubungan yang kuat dan loyalitas karyawan.
Karena itu, selaraskan nilai-nilai perusahaan dengan cara Anda memperlakukan karyawan. Nilai-nilai inti seperti kejujuran, empati, dan kualitas kerja membantu karyawan merasa menjadi bagian dari sesuatu yang penting.
Tawarkan Pengembangan Karir
Setiap karyawan akan memperoleh manfaat dari pengembangan karir. Sebagian besar karyawan lebih bahagia ketika mereka memiliki tujuan atau impian untuk diusahakan.
Petakan jalur karier untuk setiap peran pekerjaan di perusahaan Anda. Pertimbangkan keterampilan dan bakat yang belum tergali yang dimiliki karyawan Anda.
Jika memungkinkan, manfaatkan keterampilan karyawan dengan menyesuaikan peran mereka. Ini akan membantu karyawan Anda mengembangkan keterampilan baru dan akan membawa nilai tambah bagi organisasi Anda. Pada titik tertentu, hal ini akan menciptakan hubungan karyawan yang baik.
Dalam hal hubungan karyawan, departemen HR memiliki fungsi utama. HR membantu mencegah dan menyelesaikan masalah atau perselisihan antara karyawan dan manajemen.
Kedua, mereka membantu menciptakan dan menegakkan kebijakan yang adil dan konsisten untuk semua orang di tempat kerja.
Mengunakan Software yang Tepat
Dengan perangkat lunak yang tepat, Anda dapat menghapus tugas yang berlebihan dan memanfaatkan kreativitas karyawan sebagai gantinya. Misalnya beberapa aplikasi atau software berikut ini;
- aplikasi absensi online yang mendukung fitur penggajian akan menghemat waktu untuk pekerjaan payroll manual
- aplikasi manajemen proyek memudahkan manajer dan anggota tim untuk melihat apa yang diperlukan dalam proyek dan siapa yang bertanggung jawab
- software perpesanan bisa membantu komunikasi menjadi lebih instan dan menghindari diskusi panjang atau konflik yang tidak perlu.
Setiap upaya strategis dalam hal employee relation tentunya membutuhkan sinergi dari semua tim yang terlibat di perusahaan.
Kesimpulan
Dengan mempertahankan hubungan karyawan yang positif dan konstruktif, organisasi berharap agar karyawan lebih loyal dan berkontribusi dalam pekerjaannya.
Employee relations (ER) tidak terlepas dari fungsi HR, meskipun pada praktiknya bisa dipisah menjadi dua bagian berbeda dengan peran yang spesifik.
Penggunaan tools berupa aplikasi atau software akan memberi perbedaan signifikan dalam hubungan karyawan. Selain lebih efisien dalam bekerja, antar karyawan dengan manajemen perusahaan bisa lebih objektif dan transparan.
Cari tahu bagaimana cara efektif mendukung hubungan karyawan Anda menggunakan aplikasi HR atau aplikasi absensi online dari Kerjoo.
Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari