Bagaimana Aturan Magang di Perusahaan? Kenali Hak dan Kewajibannya
Daftar Isi
Di dunia kerja, sebagian karyawan harus memulai kariernya sebagai pekerja magang atau intern. Jangka waktunya berkala dan tujuannya bisa beragam.
Ada yang magang untuk memenuhi kewajiban dari kampus atau karena kemauan sendiri untuk menambah pengalaman. Bukan hanya dibutuhkan oleh pekerja magang, tapi banyak perusahaan yang juga terbantu dengan adanya internship.
Yang pasti, hak dan kewajiban pekerja magang berbeda dengan para pekerja pada umumnya. Bagaimana aturan magang di perusahaan? Simak penjelasannya di bawah ini.
Apa Itu Magang?
Sistem kerja magang diatur oleh Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan atau yang kita sebut sebagai UU Ketenagakerjaan. Ada beberapa aturan untuk pelaksananya.
Magang Menurut UU
Dalam UU Ketenagakerjaan, magang dimaknai sebagai suatu bagian dari pelatihan kerja yang diselenggarakan terpadu di lembaga pelatihan.
Peserta magang bekerja langsung di bawah bimbingan/pengawasan instruktur dan/atau pekerja yang jauh lebih berpengalaman, dalam suatu proses produksi barang dan jasa di dalam perusahaan, dan dalam rangka untuk menguasai keahlian atau keterampilan tertentu.
Ketentuan Peserta Magang
Yang menjadi peserta magang adalah para pencari kerja atau pekerja yang akan ditingkatkan kompetensinya. Usia orang yang magang harus di atas 17 tahun.
Jika usianya 17 tahun tepat, maka harus ada lampiran surat persetujuan dari orangtua atau wali, sedang dalam kondisi sehat, dan lolos seleksi. Sebagian perusahaan memang menerapkan aturan magang yang ketat untuk para pelamar.
Bagaimana Aturan Magang yang Terbaru?
Aturan magang saat ini sudah diperbarui dalam Permenaker 6/2020 atau Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 6 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri.
Di dalam Undang-undang juga ditetapkan syarat untuk perusahaan yang menjadi tempat magang, yaitu memiliki program magang, sarana dan prasarana, juga pembimbing magang.
a. Program magang
Program yang dibuat untuk magang dalam hal ini disusun oleh perusahaan selaku penyelenggara program magang. dan mencakup nama, tujuan, kompetensi, waktu pelaksanaan, persyaratan dari peserta dan pembimbing, serta kurikulum.
Magang mengacu kepada SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SKKI (Standar Kompetensi Kerja Internasional), dan SKKK (Standar Kompetensi Kerja Khusus).
b. Sarana dan prasarana
Terkait sarana dan juga prasarana magang yaitu; ruang teori dan praktik, alat keselamatan dan kesehatan saat kerja, dan buku kegiatan atau logbook untuk para peserta magang.
c. Pembimbing
Untuk pembimbing magang harus sudah memenuhi beberapa syarat misalnya sehat jasmani dan rohani, mempunyai kompetensi sesuai program magang, memiliki kompetensi pelatihan, surat penunjukan sebagai pembimbing dari pihak manajer HR atau di atasnya, dan memahami setiap regulasi magang yang ada.
Aturan Magang tentang Jumlah Karyawan dan Waktu
Tentang aturan untuk jumlah pesertanya, perusahaan bisa menerima pekerja magang dengan persentase maksimal 30% dari keseluruhan jumlah karyawan. Perusahaan tidak boleh mengikutsertakan lagi peserta untuk program, posisi, ataupun kualifikasi internship yang sama.
Aturan magang berkaitan tentang waktu juga diatur jelas bahwa paling lama waktunya satu tahun perjanjian magang ditandatangani.
Tapi misalnya dalam rangka mencapai suatu kompetensi tertentu dibutuhkan waktu yang lebih dari satu tahun, maka perlu dibuat lagi perjanjian magang baru sekaligus melaporkan ke pihak Dinas Ketenagakerjaan.
Jam kerja magang menyesuaikan jam kerja perusahaan, tapi tidak pada saat jam kerja lembur, saat hari libur resmi, atau malam hari.
Hak dan Kewajiban untuk Karyawan
Aturan magang tentang hak karyawan magang menurut Peraturan Menteri antara lain adalah mendapat fasilitas keselamatan dan kesehatan selama magang, mendapatkan insentif sebagai peserta magang, dan memperoleh perlindungan berupa jaminan kecelakaan kerja serta jaminan kematian.
Peserta magang yang sesuai standar kompetensi yang ditentukan sebelumnya berhak mendapat sertifikat magang. Jika belum memenuhi standar kompetensi, maka peserta mendapat surat keterangan bahwa dia sudah magang di perusahaan.
Peserta yang sudah menyelesaikan semua program magang bisa mengikuti tes atau uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikat kompetensi.
Sementara itu kewajiban karyawan magang antara lain; mematuhi semua perjanjian terkait program magang, mengikuti semua program magang hingga selesai, dan mengikuti aturan atau tata tertib yang ada di perusahaan tempat magang. Karyawan magang juga ikut menjaga reputasi atau nama baik perusahaan.
Bagaimana dengan Hak dan Kewajiban Perusahaan?
Selain peserta, ada juga hak serta kewajiban untuk perusahaan. Kepada pekerja magang, perusahaan tentu wajib memberlakukan tata tertib dan perjanjian magang, membimbing para peserta magang berdasarkan programnya, dan menggunakan hasil kerja dari peserta magang.
Perusahaan juga wajib menyediakan berbagai alat pelindung untuk keselamatan dan kesehatan saat bekerja, serta memberi perlindungan berupa asuransi jika terjadi kecelakaan kerja atau kematian. Ini khususnya berlaku untuk sistem kerja di lapangan.
Perusahaan juga memberi insentif kepada para peserta magang, memberi evaluasi, dan memberi sertifikat. Setelah mengetahui hak dan kewajiban sesuai dengan perjanjian magang, berikutnya akan kita ketahui manfaat magang untuk perusahaan.
Manfaat Magang untuk Perusahaan
Program magang bukan hanya memberikan manfaat untuk peserta, tapi juga memberi keuntungan bagi perusahaan. Apa saja manfaat magang untuk perusahaan?
1. Mendapat Sudut Pandang dari Pihak Luar
Peserta magang yang bergabung adalah orang luar yang belum tahu banyak tentang perusahaan. Jadi hal tersebut sangat dibutuhkan untuk mengembangkan perusahaan.
Perusahaan bisa tukar pikiran dengan mereka sesuai dengan apa yang diketahui tentang produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan
2. Perusahaan Hemat Pengeluaran
Sering kali mahasiswa belum mempunyai pengalaman, tapi antusiasmenya tinggi. Ada kalanya mahasiswa bisa diberi tantangan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi perusahaan.
Ketika ada mahasiswa mengikuti program magang, itulah kesempatan untuk perusahaan menyeleksi karyawannya agar mendapat kandidat yang terbaik dan cocok untuk menjadi karyawan.
Magang menjadi salah satu masa uji coba yang hemat jika dibandingkan dengan rekrutmen biasa. Setelah mahasiswa yang taat aturan magang sudah lulus, mereka bisa ditarik kembali ke perusahaan.
3. Aturan Magang Meningkatkan Reputasi Perusahaan
Program magang di perusahaan juga bisa meningkatkan reputasi perusahaan. Hal ini bisa terwujud jika aturan magang diterapkan dengan sebaik mungkin.
Setelah peserta magang selesai bekerja, kemungkinan besar mereka pun menceritakan ke teman-temannya. Jadi dengan bercerita tentang pengalaman magang itulah, lebih banyak lagi orang yang tahu tentang perusahaan tersebut. Akan sangat menguntungkan jika pengalaman magangnya menarik.
Kesimpulan
Demikianlah ulasan tentang aturan magang dan juga hal-hal lain yang terkait dengannya. Ada hak dan kewajiban yang berlaku untuk karyawan maupun perusahaan. Manfaatnya pun berlaku bagi perusahaan dan karyawan magang.
Magang bukan hanya penting untuk menuntaskan kewajiban akademik mahasiswa tingkat akhir, tapi juga meningkatkan kompetensi profesional. Magang menjadi langkah yang penting untuk mengenal budaya kerja yang selalu update dari waktu ke waktu.
Salah satu inovasi di dunia kerja adalah kemudahan melakukan absensi hanya dengan aplikasi online. Seperti aplikasi Kerjoo yang juga memudahkan karyawan menjalankan tugas sehari-hari.
Saat ada peserta magang, hal ini bisa membuat mereka mendapat pengalaman baru. Apakah di perusahaan Anda sudah menerapkannya?
Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari