Cegah Pemalsuan Data Absensi dengan Liveness Detection

Penggunaan teknologi liveness detection bisa mencegah risiko pemalsuan data absensi karyawan di kantor. Sistemnya memastikan absensi

Liveness Detection

Daftar Isi

Penggunaan teknologi liveness detection bisa mencegah risiko pemalsuan data absensi karyawan di kantor. Sistemnya memastikan absensi hanya dapat dilakukan oleh individu yang hadir secara fisik.

Dengan begitu, tingkat keamanan dalam sistem aplikasi absensi online pun meningkat. Hal ini membantu mencegah penipuan yang mungkin dilakukan seseorang yang mencoba menggunakan foto atau tangkapan layar video untuk absensi pakai HP.

Bagaimana Cara Kerja Liveness Detection

Teknologi liveness detection adalah teknik yang menggunakan algoritma cerdas untuk deteksi suatu sampel biometrik yang diperiksa adalah manusia atau benda mati.

Proses deteksi dilakukan untuk memastikan bahwa data biometrik yang digunakan dalam proses verifikasi identitas berasal dari subjek yang hidup dan tidak ada pemalsuan (spoofing).

Bagaimana cara kerja liveness detection atau deteksi kehidupan? Caranya bervariasi karena tergantung jenis biometrik yang digunakan (wajah, iris mata, atau sidik jari).

Sistem absensi online Kerjoo juga sudah menerapkan fitur liveness detection, khususnya pada saat presensi masuk dan mulai lembur. Dengan dukungan fitur tersebut, karyawan tidak akan melakukan kecurangan atau pemalsuan data.

Liveness Detection

Tapi, prinsip dasarnya yaitu mendeteksi kehidupan yang tidak dapat dihasilkan oleh materi palsu, rekaman, atau benda mati.

Khususnya untuk pengenalan wajah (face recognition) karyawan yang akan melakukan presensi masuk dan lembur.

Berikut ini adalah penjelasan cara kerja liveness detection secara rinci:

Deteksi Gerakan

Salah satu cara yang banyak digunakan adalah deteksi gerakan atau perubahan dalam gambar. Ketika karyawan mencoba menggunakan foto untuk absensi online, gambar tersebut biasanya tidak akan menunjukkan gerakan yang normal.

Algoritma dapat mendeteksi gerakan seperti berkedip, mengangkat alis, atau menggerakkan kepala. Ketika gerakan ini terdeteksi, sistem dapat menganggap wajah sebagai sesuatu yang hidup.

Deteksi Infrared

Beberapa sistem menggunakan sinar infra merah (infrared) untuk mengukur ciri-ciri fisik yang hanya dimiliki oleh subjek yang hidup.

Misalnya perubahan pola pembuluh darah di wajah saat darah mengalir. Hal ini sulit untuk disimulasikan oleh foto ataupun video.

Deteksi Perubahan Suhu

Teknologi deteksi kehidupan di sini menggunakan sensor thermal untuk deteksi suhu yang berubah pada wajah subjek yang hidup. Materi palsu atau foto umumnya tidak memiliki suhu tubuh yang sama seperti subjek yang hidup.

Deteksi Refleksi Cahaya

Ini melibatkan pemancaran cahaya ke wajah dan mendeteksi refleksi cahaya yang diterima oleh kamera. Mata manusia cenderung merespons cahaya dengan cara yang berbeda dari materi palsu atau foto, dan ini dapat dideteksi.

Deteksi Tekstur

Sistem deteksi ini juga dapat menganalisis tekstur kulit wajah untuk menentukan apakah itu nyata atau hanya gambar atau foto. Tekstur kulit manusia memiliki ciri-ciri berbeda dari gambar atau materi palsu.

Beberapa Istilah Lain dari Liveness Detection

Secara teknis, ada beberapa istilah lain yang cukup sering digunakan sebagai sinonim tuk teknologi liveness detection, khususnya terkait keamanan dan verifikasi identitas.

Apa saja istilah tersebut?

Anti-Spoofing Technology

Istilah ini merujuk pada teknologi yang dirancang untuk mendeteksi upaya pemalsuan atau spoofing. Yaitu ketika ada orang mencoba menggunakan foto, video, atau model wajah palsu untuk mengelabui sistem biometrik.

Face Presentation Attack Detection

Istilah face presentation attack detection (FPAD) ini lebih spesifik pada kemampuan sistem untuk mendeteksi presentasi wajah palsu. Ini adalah pengembangan dari teknologi anti spoofing.

Biometric Liveness Detection

Ini menggambarkan kemampuan sistem biometrik untuk memeriksa bahwa sinyal biometrik yang diberikan berasal dari subjek yang hidup dan bukan dari materi palsu.

Biometric Anti-Spoofing

Anti-spoofing mencakup upaya untuk mencegah atau mendeteksi penggunaan materi palsu dalam sistem biometrik, termasuk penggunaan foto atau rekaman video.

Presentation Attack Detection (PAD)

Ini adalah istilah umum yang mencakup semua upaya untuk mendeteksi serangan presentasi, termasuk pada berbagai jenis biometrik seperti sidik jari dan iris mata, selain wajah.

Semua istilah di atas merujuk pada prinsip dasar yang sama, yaitu untuk memastikan bahwa data biometrik yang digunakan untuk verifikasi identitas adalah dari subjek yang hidup dan bukan dari upaya pemalsuan.

Liveness Detection

Dalam beberapa sektor, seperti perbankan atau perusahaan dengan keamanan tinggi, ada persyaratan untuk mematuhi regulasi yang ketat terkait dengan keamanan dan penggunaan data biometrik.

Teknologi liveness detection membantu memenuhi persyaratan ini dan memastikan kepatuhan terhadap aturan-aturan tersebut.

Karena aplikasi Kerjoo memungkinkan deteksi liveness, sehingga perusahaan Anda aman dari risiko pemalsuan data karyawan.

Dengan mengotomatiskan proses absensi dan meminimalkan kesalahan manusiawi, teknologi liveness detection dapat mengurangi biaya administrasi terkait dengan manajemen absensi karyawan.

Penggunaan Teknologi Liveness Detection untuk Cegah Pemalsuan Data Absensi Kerjoo

Teknologi liveness detection memiliki hubungan yang erat dengan sistem aplikasi absensi online. Khususnya dalam konteks penggunaan pengenalan wajah atau biometrik lainnya dalam aplikasi tersebut.

Berikut adalah beberapa hal di mana teknologi liveness detection relevan dalam aplikasi absensi online.

Pengenalan Wajah (Face Recognition)

Banyak sistem aplikasi absensi online menggunakan pengenalan wajah untuk memverifikasi identitas karyawan atau peserta.

Dalam hal ini, teknologi deteksi kehidupan membantu memastikan bahwa orang yang mencoba melakukan absensi adalah orang yang sebenarnya, bukan hanya menggunakan foto atau rekaman video wajah.

Mencegah Pemalsuan

Tanpa teknologi liveness detection, seseorang dapat mencoba memalsukan absensi dengan hanya menunjukkan foto wajah dari karyawan yang seharusnya hadir.

Teknologi ini akan mendeteksi tanda-tanda kehidupan dalam wajah, seperti gerakan mata atau perubahan ekspresi, untuk memastikan bahwa orang yang melakukan absensi adalah orang yang sebenarnya.

Keamanan Data

Dalam aplikasi absensi online, data biometrik seperti gambar wajah dan sidik jari disimpan dan digunakan untuk verifikasi identitas.

Teknologi liveness detection membantu memastikan bahwa data ini hanya dapat diakses oleh orang yang sebenarnya dan bukan oleh pemalsu.

Peningkatan Akurasi

Dengan menerapkan teknologi liveness detection, sistem aplikasi absensi online dapat meningkatkan akurasi dalam mencatat kehadiran karyawan.

Hal ini membantu mencegah kesalahan absensi yang dapat terjadi jika sistem hanya mengandalkan data biometrik statis.

Pengalaman Pengguna yang Lebih Baik

Meskipun liveness detection menambah lapisan keamanan, teknologi ini biasanya dirancang untuk tidak mengganggu pengalaman pengguna.

Ini berarti bahwa proses absensi online dengan pengenalan wajah atau biometrik lainnya dapat tetap cepat dan mudah dilakukan.

Dengan integrasikan teknologi liveness detection ke dalam sistem aplikasi absensi online, perusahaan dan organisasi dapat memastikan keakuratan dan keamanan dalam mencatat kehadiran karyawan atau peserta.

Hal ini juga membantu mengurangi risiko penipuan dan pemalsuan dalam proses absensi, meningkatkan kepercayaan dalam sistem tersebut.

Kesimpulan

Liveness detection di aplikasi absensi Kerjoo dapat memastikan bahwa data karyawan akurat. Khususnya saat presensi masuk dan mulai lembur.

Penting juga untuk dicatat bahwa fitur ini seringkali digunakan bersama dengan metode verifikasi identitas lainnya. Contohnya kata sandi atau PIN, untuk meningkatkan keamanan.

Selain itu, penerapan teknologi liveness detection di Kerjoo terus dikembangkan, dan terus diperbarui untuk mengatasi pemalsuan yang lebih canggih.

bg ads

Aplikasi Absensi Online

Gratis Trial 14 Hari