Sumber Daya Manusia adalah aset fundamental dalam manajemen perusahaan modern.
Sayangnya, masih banyak perusahaan yang mengabaikan strategi perencanaan sumber daya manusia atau Human Resource Planning.
HR Planning yang sistematis tidak hanya membantu bisnis untuk mencapai tujuan, tetapi juga mengurangi perputaran karyawan dan meningkatkan produktivitas.
Artikel aplikasi absensi online Kerjoo akan membahas bagaimana strategi dan contoh Human Resource Planning untuk perusahaan.
Apa Itu Human Resource Planning?

Human Resources Planning merupakan proses strategis untuk mengantisipasi kebutuhan tenaga kerja secara tepat, efisien, dan efektif.
Istilah ini juga dikenal sebagai HR Planning, perencanaan sumber daya manusia, atau manpower planning. Semuanya, merujuk pada upaya menyelaraskan kapasitas SDM dengan arah strategis organisasi.
Berbeda dengan operasional HR yang sifatnya harian, HRP fokus pada strategi jangka menengah hingga panjang.
Kegiatan perencanaan sumber daya manusia biasanya mencakup:
- analisis jumlah
- analisis kualitas, dan
- distribusi tenaga kerja dibutuhkan perusahaan dalam menghadapi tantangan dan peluang bisnis di masa depan.
Contoh Human Resource Planning dapat terlihat ketika sebuah perusahaan berencana membuka cabang baru.
HR Planning akan menjadi panduan untuk menentukan strategi rekrutmen, onboarding, juga pelatihan dalam jangka menengah hingga panjang.

Tujuan Human Resource Planning
Tujuan utama dari perencanaan sumber daya manusia adalah memastikan perusahaan memiliki susunan organisasi yang cukup, berkualitas, dan sesuai.
Dalam praktiknya, ada beberapa tujuan spesifik yang ingin dicapai melalui HR Planning:
Menyesuaikan Kapasitas SDM dengan Tujuan Bisnis
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, SDM adalah aset berharga bagi perusahaan.
Melalui HRP ini lah, perusahaan menyusun rencana bisnis yang strategis ke depan. Baik untuk ekspansi, peluncuran produk, ataupun digitalisasi.
Semua tujuan perusahaan hanya dapat dicapai melalui ketersediaan tenaga kerja yang tepat.
Menghindari Kekurangan atau Kelebihan Tenaga Kerja
Pernah mendengar istilah under staffing atau over staffing? Keduanya berasal dari perencanaan sumber daya manusia yang kurang baik.
Under-staffing akan membuat produktivitas turun, sementara over-staffing menyebabkan pemborosan anggaran.
Menyediakan Tenaga Kerja Kompeten Sesuai Kebutuhan
Inti dari Human Resource Planning adalah kualitas SDM.
Perencanaan sumber daya manusia mencakup identifikasi kompetensi yang dibutuhkan dalam posisi tertentu.
Ini memungkinkan perusahaan untuk menyiapkan program pelatihan, promosi internal, atau rekrutmen eksternal sesuai kebutuhan.
Mendukung Perencanaan Karier dan Promosi Internal
HR Planning juga menjadi dasar penting bagi pengembangan karier karyawan.
Dengan mengetahui posisi mana yang akan dibuka di masa depan, perusahaan bisa mempersiapkan kandidat internal melalui pelatihan atau rotasi jabatan.
Efisiensi Biaya SDM
Strategi perencanaan SDM yang tidak terencana dapat menyebabkan pemborosan dalam biaya rekrutmen, pelatihan, bahkan penggajian.
HRP membantu membuat keputusan berbasis data yang lebih hemat anggaran dan tepat sasaran.
Contohnya: alih-alih melihat lama bekerja, Human Resource Planning akan melihat struktur gaji dari kapasitas dan performa karyawan.
Manfaat Human Resource Planning

Setelah membahas pengertian, tujuan, dan contoh Human Resource Planning, manfaat perencanaan ini juga tidak boleh diabaikan.
Karena tidak hanya dari sisi efisiensi operasional, tetapi juga dalam meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, produktivitas, dan retensi karyawan.
Produktivitas Karyawan Meningkat
Perencanaan sumber daya manusia yang baik memungkinkan alokasi tenaga kerja lebih tepat sesuai kapasitas dan beban kerja.
Ketika karyawan ditempatkan sesuai keahlian, produktivitas mereka cenderung meningkat karena pekerjaan terasa lebih relevan dan menantang.
Turnover Menurun
Karyawan cenderung bertahan lebih lama di perusahaan yang memiliki rencana karier yang jelas.
HR Planning menciptakan jalur promosi internal yang terstruktur, sehingga karyawan merasa dihargai dan memiliki prospek jangka panjang.
Perencanaan SDM Lebih Data-Driven
Dengan pendekatan HRP, keputusan terkait SDM dibuat berdasarkan analisis data aktual dan proyeksi, bukan sekadar intuisi atau kebiasaan lama.
Ini menciptakan sistem kerja yang lebih objektif dan terukur.
Optimalisasi Anggaran Pelatihan dan Rekrutmen
Pelatihan dan rekrutmen juga memerlukan strategi perencanaan SDM yang optimal.
Human Resource Planning juga memetakan kompetensi yang dibutuhkan di masa depan.
Ini memungkinkan perencanaan pelatihan lebih terarah dan efisien, serta meminimalkan biaya rekrutmen mendadak karena kekurangan tenaga kerja.
Posisi Kunci Tidak Kosong Terlalu Lama
Salah manfaat Human Resource Planning adalah tersedianya kandidat cadangan atau jalur suksesi untuk posisi-posisi strategis.
Ketika terjadi pergantian atau rotasi, perusahaan bisa segera mengisi kekosongan tanpa mengganggu operasional.
Fleksibilitas Menghadapi Perubahan Pasar atau Ekspansi
Dengan perencanaan sumber daya manusia yang adaptif, perusahaan lebih siap menghadapi perubahan—baik itu dalam bentuk digitalisasi, perubahan regulasi, maupun ekspansi ke pasar baru.
HR Planning akan membantu memastikan kesiapan tenaga kerja sejak awal.
Semua manfaat ini memperlihatkan bahwa HR Planning bukan sekadar tugas HR Department, tetapi investasi strategis yang berkontribusi langsung pada keberhasilan bisnis jangka panjang.

5 Tahapan Human Resource Planning
Terdapat 5 tahap implementasi strategi perencanaan sumber daya manusia, diantaranya:
- Analisis situasi SDM saat ini
- Proyeksikan kebutuhan tenaga kerja di masa depan
- Identifikasi kesenjangan skill (gap skill analysis)
- Implementasi HR Planning
- Monitoring dan evaluasi strategi
Kelima tahapan ini telah Kerjoo rangkum dari berbagai sumber, di bawah ini adalah penjelasannya:
1) Analisis Kondisi SDM Saat Ini
Langkah awal dalam perencanaan sumber daya manusia adalah analisis jumlah, komposisi, hingga kompetensi tenaga kerja saat ini.
Data ini mencakup:
- Usia
- tingkat pendidikan
- masa kerja
- keterampilan
Gunakan HR tools seperti HRIS untuk menyusun data ini secara terstruktur.
2) Proyeksi Kebutuhan Tenaga Kerja di Masa Depan
Setelah memahami kondisi saat ini, perusahaan perlu memproyeksikan kebutuhan SDM berdasarkan rencana bisnis jangka menengah dan panjang.
Misalnya, jika perusahaan ingin berekspansi ke pasar baru, berapa banyak tenaga penjualan tambahan yang diperlukan?
3) Identifikasi Kesenjangan (Gap Analysis)
Langkah ini melibatkan perbandingan antara kondisi saat ini dengan proyeksi kebutuhan perusahaan dalam jangka menengah ataupun panjang.
Pada tahap ini, HRP akan memberi gambaran apakah ada kekurangan atau kelebihan tenaga kerja, serta posisi mana yang perlu ditingkatkan kapasitasnya.
4) Implementasi Human Resource Planning
Berdasarkan hasil analisis gap, implementasi strategi HRP yang telah dirumuskan.
Implementasi HR Planning dapat berupa rekrutmen eksternal, pelatihan internal, promosi, rotasi jabatan, atau outsourcing.
5) Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan
HR Planning harus bersifat dinamis. Oleh karena itu, evaluasi berkala perlu dilakukan untuk menilai efektivitas implementasi.
Di tahap ini, penting untuk memperhatikan perubahan strategi bisnis atau kondisi tenaga kerja.
Dengan mengikuti tahapan ini secara konsisten, perusahaan dapat menciptakan sistem SDM yang agile, efisien, dan mampu mendukung tujuan bisnis dengan lebih optimal.
Tantangan Umum dalam HR Planning

Meskipun Human Resource Planning memberikan berbagai manfaat strategis, pelaksanaannya sering kali menghadapi tantangan yang tidak sedikit.
Tantangan HRP bisa berasal dari aspek teknis, sumber daya, hingga perubahan kondisi pasar tenaga kerja yang cepat.
Di bawah ini beberapa hambatan umum dalam implementasi HR Planning:
- Data SDM yang Tidak Akurat atau Tidak Terintegrasi
Kunci utama keberhasilan HRP terletak pada kualitas data SDM.
Sayangnya, masih banyak perusahaan yang mengelola data karyawan secara manual atau menggunakan sistem yang tidak terintegrasi.
Akibatnya, proses analisis kebutuhan tenaga kerja menjadi tidak akurat dan menyulitkan dalam membuat keputusan berbasis data.
2. Kurangnya Integrasi Antar Departemen
Perencanaan SDM bukan hanya tanggung jawab tim HR, tetapi juga membutuhkan kolaborasi dengan berbagai departemen lain seperti operasional, keuangan, dan manajemen strategis.
Ketika tidak ada koordinasi yang baik antar tim, kebutuhan tenaga kerja yang diidentifikasi bisa jadi tidak mencerminkan realitas kebutuhan lapangan.
Sebagai contoh, divisi operasional mungkin tahu kapan mereka butuh tambahan tenaga, tapi jika tidak dikomunikasikan dengan HR, rencana rekrutmen bisa meleset dari waktu yang dibutuhkan.
Ini menimbulkan risiko keterlambatan operasional.
- Strategi Bisnis yang Cepat Berubah
Di era disrupsi digital, banyak perusahaan mengalami perubahan strategi secara mendadak.
Mulai dari pivot bisnis, merger dan akuisisi, hingga pergeseran target pasar.
Kondisi ini membuat HRP menjadi tantangan tersendiri karena prediksi kebutuhan tenaga kerja bisa berubah dalam waktu singkat.
Tanpa sistem yang adaptif, perencanaan SDM bisa menjadi usang atau tidak relevan sebelum sempat diimplementasikan.
Oleh karena itu, penting bagi HR untuk membangun sistem yang fleksibel, responsif, dan siap menyesuaikan strategi dengan cepat.
- Keterbatasan Sumber Daya
Tidak semua perusahaan memiliki anggaran, tools teknologi, atau tenaga ahli yang cukup untuk menjalankan HRP secara komprehensif.
Banyak tim HR yang masih bekerja secara manual, terbatas dalam akses teknologi, atau bahkan tidak dilatih secara khusus untuk melakukan proyeksi SDM.
Tantangan ini makin terasa di perusahaan menengah dan kecil yang sedang bertumbuh tetapi belum memiliki kapasitas SDM yang memadai di sisi HR.
Akibatnya, HRP sering kali tidak menjadi prioritas, padahal justru sangat dibutuhkan dalam masa pertumbuhan.
- Minimnya Pelatihan untuk HR Planner
HRP membutuhkan keterampilan analitik, pemahaman strategis, dan kemampuan memanfaatkan teknologi.
Namun, tidak semua praktisi HR memiliki pelatihan atau pengalaman dalam aspek-aspek tersebut.
Banyak HR professional yang masih terbiasa dengan tugas administratif dan belum terbiasa mengambil peran strategis dalam perusahaan.
Contoh Penerapan Human Resource Planning
Untuk memberikan gambaran konkret mengenai implementasi HR Planning, berikut ilustrasi studi kasus fiktif dari sebuah perusahaan logistik.
Perusahaan ini berencana membuka ekspansi ke tiga kota baru dalam waktu satu tahun ke depan.
Ini karena perusahaan melihat pertumbuhan e-commerce dan permintaan pengiriman di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Oleh karena itu, manajemen memutuskan untuk membuka cabang baru di Medan, Palembang, dan Banjarmasin.
Maka tabel proyeksi kebutuhan sumber daya manusia-nya adalah sebagai berikut.
Posisi | Jumlah Dibutuhkan | Lokasi | Waktu Rekrut | Strategi Pengisian |
---|---|---|---|---|
Supervisor Operasional | 3 | Semua kota | Q1 2026 | Promosi internal |
Kurir | 30 | Semua kota | Q2-Q3 2026 | Rekrutmen eksternal lokal |
Staf Administrasi | 9 | Semua kota | Q1-Q2 2026 | Rotasi + rekrutmen campuran |
HR Officer | 3 | Semua kota | Q1 2026 | Rekrutmen eksternal |
Melihat proyeksi kebutuhan tenaga kerja di tiga kota baru, maka contoh langka Human Resource Planning berikutnya adalah:
- Gap Analysis: Ditemukan kebutuhan akan tambahan 42 karyawan baru.
- Strategi Pengisian: Kurir direkrut lokal, supervisor dipromosikan internal, sementara HR Officer diisi dengan kandidat baru dari luar.
- Implementasi & Monitoring: Proses dimulai 6 bulan sebelum operasional cabang agar pelatihan dan adaptasi dapat dilakukan dengan baik.
Contoh Human Resource Planning ini menunjukkan bagaimana perencanaan ini dapat membantu perusahaan dalam menghadapi ekspansi dengan strategi tenaga kerja yang jelas dan terukur.
FAQ Human Resource Planning
Di bawah ini terdapat pertanyaan terkait HRP, antara lain:
- Apa itu Human Resource Planning?
Human Resource Planning adalah proses sistematis untuk memastikan perusahaan memiliki tenaga kerja yang tepat dalam jumlah, keterampilan, dan waktu yang sesuai.
- Apa tujuan utama HR Planning?
Tujuan utama HR Planning antara lain:
- menyelaraskan SDM dengan arah bisnis,
- menghindari kekurangan atau kelebihan tenaga kerja,
- menyediakan karyawan yang kompeten,
- mendukung promosi internal, dan
- mengoptimalkan efisiensi biaya SDM.
- Apa saja manfaat HR Planning untuk perusahaan?
HR Planning membantu meningkatkan produktivitas, menurunkan turnover, membuat perencanaan SDM berbasis data, mengoptimalkan anggaran rekrutmen dan pelatihan, serta mempercepat pengisian posisi penting di perusahaan.
- Bagaimana tahapan proses HR Planning?
Tahapan HR Planning mencakup: analisis SDM saat ini, proyeksi kebutuhan tenaga kerja, gap analysis, penyusunan strategi pemenuhan, implementasi, serta monitoring dan evaluasi berkelanjutan.
- Apa perbedaan HR Planning dan HR Strategy?
HR Planning fokus pada kebutuhan kuantitatif dan kualitatif tenaga kerja berdasarkan proyeksi bisnis.
Sedangkan HR Strategy adalah kebijakan jangka panjang untuk mengembangkan SDM secara menyeluruh.
Keduanya saling melengkapi namun memiliki pendekatan yang berbeda.
Kesimpulan
Human Resource Planning merupakan langkah strategis untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia perusahaan.
Tanpa HRP yang tepat, perusahaan akan mudah terjebak dalam masalah klasik seperti kekurangan staf di saat kritis, pemborosan tenaga kerja, dan kesulitan mengisi posisi kunci.
Ketidaksiapan dalam mengantisipasi perubahan pasar atau rencana ekspansi juga dapat menghambat pertumbuhan bisnis secara keseluruhan.
Sebaliknya, HR Planning yang dilakukan dengan pendekatan berbasis data, sistematis, dan terintegrasi dapat memberikan manfaat berupa:
- dorongan produktivitas
- mempercepat pengambilan keputusan, serta
- dukungan pengembangan karier yang lebih adil dan terstruktur.
Proses ini melibatkan analisis menyeluruh terhadap kondisi tenaga kerja, proyeksi kebutuhan masa depan, strategi pengisian posisi, hingga monitoring berkelanjutan.
Penerapan HRIS seperti Kerjoo menjadi salah satu pendorong utama keberhasilan HR Planning.
Kerjoo dapat membantu HR dengan menyediakan:
- Otomatisasi dan Integrasi Data
- Dashboard Proyeksi dan Analisis SDM
- Laporan Monitoring Rencana SDM