5 Kebijakan Perusahaan yang Bisa Meningkatkan Kinerja Karyawan Saat Puasa

Kebijakan perusahaan saat puasa sebaiknya tidak hanya fokus pada produktivitas, melainkan membangun loyalitas dan kesejahteraan tim jangka panjang.

kebijakan perusahaan saat ramadan

Daftar Isi

Kebijakan Perusahaan Saat Ramadan

Bulan Ramadan membawa perubahan besar dalam rutinitas sehari-hari karyawan, terutama dalam pola makan dan tidur.

Oleh karena itu, penyesuaian kebijakan HR bulan Ramadan sangat diperlukan pekerja untuk mengatur energi mereka, mengurangi rasa kantuk dan fokus saat bekerja.

Meskipun demikian, memang benar, jika mengutip Hukum Online, tidak ada ketentuan fleksibilitas kerja saat puasa bagi karyawan swasta.

Namun perusahaan tetap perlu memberikan hak mereka untuk beribadah sesuai Pasal 80 UU Ketenagakerjaan.

Jadi, kebijakan perusahaan saat Ramadan ini adalah bentuk pemberian hak karyawan swasta untuk menyeimbangkan kewajiban ibadah dan pekerjaannya.

Dengan demikian, Anda dapat menjaga produktivitas, retensi, dan loyalitas karyawan kepada perusahaan. Simak penjelasan Kerjoo sampai akhir!

kebijakan perusahaan saat puasa

Apakah Jam Kerja Fleksibel Lebih Efektif di Bulan Ramadan?

Jam kerja fleksibel merupakan contoh kebijakan HR bulan Ramadan yang banyak diterapkan di berbagai perusahaan.

Ini dimaksudkan sebagai bentuk penyesuaian pola makan dan tidur karyawan yang juga berubah selama puasa.

Dengan demikian, karyawan dapat memanajemen energi mereka ketika berpuasa. Beberapa bentuk fleksibilitas kerja saat puasa di perusahaan, yaitu:

  • Mengizinkan karyawan masuk lebih pagi dan pulang lebih awal, seperti jam kerja 07.0-14.00 tanpa mengurangi jumlah hari kerja.
  • Mengurangi jam istirahat karyawan sehingga mereka dapat pulang lebih awal tanpa mengurangi jam kerja perusaahaan.
  • Memberikan opsi kerja remote, ataupun work form home, dan
  • Menerapkan sistem hybrid, di mana karyawan memiliki kebebasan memilh jam kerja sesuai dengan ritme pribadi mereka selama Ramadan.

Saat puasa, perusahaan yang proaktif dalam menyusun kebijakan Ramadan yang adaptif akan lebih mampu menjaga performa tim.

Kebijakan perusahaan saat Ramadan ini bukan hanya sekadar menyesuaikan jam kerja, tetapi juga upaya menciptakan lingkungan yang lebih fleksibel dan suportif bagi karyawan yang berpuasa.

Baca Juga: Kebiasaan yang Bisa Meningkatkan Produktivitas Kerja

Peran Work-From-Home dalam Meningkatkan Produktivitas Karyawan yang Berpuasa

Jika memungkinkan, fleksibilitas kerja saat puasa dapat diberikan melalui work form home (WFH) untuk karyawan.

Kebijakan ini bisa menjadi win-win solution bagi perusahaan dan karyawan selama Ramadan. WFH membantu mengurangi kelelahan fisik akibat perjalanan ke kantor. Terutama bagi karyawan yang tinggal di kota dengan mobilitas tinggi.

Namun, kebijakan WFH tetap perlu diimbangi dengan sistem komunikasi dan monitoring yang jelas agar produktivitas tidak menurun.

Perusahaan bisa menggunakan tools manajemen proyek, daily check-in, atau stand-up meeting virtual untuk memastikan kinerja mereka di rumah.

Anda juga dapat beralih ke software aplikasi absensi online Kerjoo yang sudah dilengkapi geotagging dan face recognition, sehingga memudahkan proses pemantauan karyawan WFH.

Bagi karyawan, ada beberapa tips WFH yang dapat dilakukan supaya tetap produtkif:

  • Jadwalkan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi di pagi hari, saat energi masih tinggi.
  • Tetapkan jadwal mengecek notifikasi chat kolaborasi untuk menghindari distraksi yang menghambat produtivitas.
  • Komunikasikan kepada atasan apabila terdapat kendala ataupun proyek yang belum dapat selesai sesuai deadline.

Dengan demikian, karyawan dan perusahaan tetap dapat mengoptimalkan produktivitas di tengah fleksibilitas kerja saat puasa yang diberikan.

Baca Juga: Untung Rugi Menerapkan WFH Sebagai Alternatif

Pentingnya Kebijakan Break Time yang Lebih Fleksibel

Break time atau istirahat yang efektif bisa menjadi kunci utama menjaga produktivitas karyawan selama Ramadan.

Namun, apakah break time harus selalu di jam yang sama untuk semua orang? Tidak selalu.

Beberapa karyawan terkadang masih dalam konsentrasi penuh pada saat break time. Jadi, perusahaan bisa memberikan fleksibilitas dalam waktu istirahat.

Karyawan bisa menggunakan break time untuk salat, tidur sejenak, atau sekadar melepas penat tanpa mengganggu alur kerja.

Contohnya, bagi karyawan yang pulang lebih lama, break time bisa dimanfaatkan untuk berbuka puasa lebih awal di kantor sebelum melanjutkan pekerjaan.

Dengan fleksibilitas ini, karyawan dapat tetap fokus dan nyaman dalam menyelesaikan tugasnya.

Studi Kasus Perusahaan yang Berhasil Menerapkan Kebijakan Ramadan

Di bawah ini terdapat contoh kebijakan perusahaan saat puasa yang dapat Anda terapkan di perusahaan.

Termasuk kebijakan HR saat Ramadan yang adaptif dan bisa meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga kesejahteraan karyawan.

Berikut beberapa contoh dari Kerjoo.

Contoh Kebijakan Perusahaan Teknologi Saat Puasa

Di perusahaan teknologi, menerapkan jam kerja yang lebih pendek dapat menjadi pilihan fleksibilitas saat puasa.

Namun, meskipun fleksibel, Anda tetap perlu memberikan target output yang lebih jelas kepada karyawan setiap harinya.

Dengan demikian, perusahaan dapat menjaga produktivitas disamping memberikan fleksibilitas saat puasa.

Contoh Kebijakan FMCG Saat Puasa

Sementara bagi perusahaan FMCG, atau Fast Moving Consumer Goods, menyesuaikan shift kerja untuk pabrik dan distribusi dapat menjadi strategi tepat.

Karyawan dapat menyesuaikan jadwal shift kerja supaya dapat bekerja dengan optimal tanpa mengorbankan produktivitas dan kesehatannya.

Untuk mempermudah pengaturan jadwal shift, Anda dapat menggunakan Aplikasi Absensi Online Kerjoo.

Aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur tukar jadwal shift untuk mempermudah fleksibilitas jadwal kerja karyawan.

Contoh Kebijakan Perusahaan Start-up Saat Puasa

Start-up dengan lingkungan kerja yang lebih dinamis dapat mengadakan program menarik seperti '30 Hari Kebaikan Ramadan.'

Program kreatif ini dapat menjadi salah satu kebijakan perusahaan saat Ramadan yang mengajak karyawan untuk berbagi dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial.

Selain menjaga motivasi kerja, kegiatan ini juga dapat meningkatkan engagement karyawan dengan budaya kerja perusahaan.

Dari contoh di atas, setiap industri pastinya membutuhkan kebijakan HR bulan Ramadan yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Di beberapa industri dengan lingkungan kerja dinamis, program kreatif diperlukan untuk menjaga motivasi dan mencegah burnout.

Sementara industri padat karya seperti FMCG dan manufaktur perlu kebijakan jam kerja efektif supaya karyawan tidak merasa kelelahan di bulan Ramadan.


Kesimpulan

Menyusun kebijakan yang mendukung karyawan saat Ramadan bukan hanya tentang produktivitas, tetapi juga tentang membangun loyalitas dan kesejahteraan tim dalam jangka panjang.

Fleksibilitas, empati, dan perencanaan yang matang akan membantu perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih adaptif selama Ramadan.

HR dan manajemen perlu terus mengevaluasi dan mengembangkan kebijakan agar lebih sesuai dengan kebutuhan karyawan.

Sudahkah perusahaan Anda menerapkan kebijakan Ramadan yang efektif?

Jika belum, inilah saat yang tepat untuk mulai beradaptasi dan membuat perubahan positif!

Aplikasi Absensi Online Kerjoo dapat membantu kebijakan perusahaan saat Ramadan menjadi sukses dengan manajemen karyawan yang lebih efektif.

HR dapat mengatur jadwal kerja, memastikan karyawan hadir, dan memantau kinerja mereka dalam satu aplikasi. Dapatkan Free Trial 14 Hari di sini!

bg ads

Aplikasi Absensi Online

Gratis Trial 14 Hari